NovelToon NovelToon
Berteman Dengan Arwah Leluhur

Berteman Dengan Arwah Leluhur

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Hantu / Ilmu Kanuragan / Pendamping Sakti
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Karena hendak mengungkap sebuah kejahatan di kampusnya, Arjuna, pemuda 18 tahun, menjadi sasaran balas dendam teman-teman satu kampusnya. Arjuna pun dikeroyok hingga dia tercebur ke sungai yang cukup dalam dan besar.

Beruntung, Arjuna masih bisa selamat. Di saat dia berhasil naik ke tepi sungai, tiba-tiba dia dikejutkan oleh sebuah cincin yang jatuh tepat mengenai kepalanya.

Arjuna mengira itu hanya cincin biasa. Namun, karena cincin itulah Arjuna mulai menjalani kehidupan yang tidak biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tentang Tuan Besar

"Tuan Marvin kenapa?" Pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah Marvin, seketika dibuat heran dengan perubahan wajah pada anak majikannya.

"Buang paket itu, Bi, buang!" teriak Marvin semakin menambah rasa heran sang Bibi.

Bahkan Marvin bergegas turun dari ranjang dan tak lupa tangannya menyambar ponsel kemudian anak muda itu langsung keluar dari kamarnya.

"Tuan Marvin kenapa? Kok malah panik gitu?" gumam sang Bibi. "Emang Friska siapa? Kenapa Tuan Marvin kaya ketakutan?" Wanita itu memperhatikan paket yang masih di tangannya.

####

Sementara itu, di dalam sebuah rumah mewah lainnya, seorang wanita terlihat menuruni anak tangga. Dilihat dari keadannya, sepertinya wanita itu baru bangun dan wanita itu melangkah menuju ke arah meja makan.

"Mbak, Tuan besar pergi apa?" tanya wanita bernama Tarmini, pada wanita yang bekerja di rumah itu.

"Pergi, Non," jawab si Mbak, yang sedari tadi asyik main ponsel karena semua pekerjaan rumah, sudah selesai dikerjakan. "Apa Nona ada perlu?"

Tarmini menggeleng, lalu dia menenggak segelas air putih yang baru saja dia tuangkan. "Mbak, Tuan besar pernah macam-macam nggak sama kamu?"

"Macam-macam?" Kening si Mbak langsung berkerut. "Macam-macam gimana maksudnya, Non?"

Tarmini tersenyum. "Kamu kan tahu, kalau Tuan besar sering gonta-ganti bawa cewek ke rumah. Kamu pernah diajak juga nggak Mbak? Tidur bareng dengan Tuan besar."

"Dih! Amit-amit, Non. Ya nggak lah. Aku kan bukan seleranya tuan besar. Nggak kaya Non Tarmini, cantik, seksi, langsing. Kalau aku gemuk dan dekil. Beda jauh."

Tarmini sontak tersenyum lebar. "Emang kamu nggak pengin gitu, tidur sama Tuan besar?"

"Amit-amit, nggak akan, Non. Mending aku berhenti kerja dari pada tidur sama orang tua kaya gitu," balas si Mbak dengan suara cemprengnya. "Dari pada tidur sama Tuan besar, mending tidur sama cucunya, Non."

"Cucunya?" Tarmini agak kaget. "Emang dia punya cucu?"

"Punya dong, Non. Cucunya ganteng banget loh," si Mbak menjawab dengan antusias.

"Emang kamu pernah lihat, Mbak?"

"Kalau saya lagi ke pasar, saya beberapa kali pernah ketemu sama anak perempuanya Tuan besar. Perempuan itu kadang ngajak anak cowoknya. Ganteng banget loh, Mbak. Senyumannya seakan ngajak untuk tidur bareng."

"Loh, berarti anaknya Tuan besar ada di kota ini?" Tarmini nampak terkejut mendengar fakta baru tentang keluarga Bratawali.

Pembantu itu mengangguk. "Tapi saya tidak tahu, mereka tinggal dimana."

Tarmini nampak manggut-manggut. "Berarti kamu kerja di rumah ini sudah lama juga ya, Mbak?"

"Kalau saya sih baru 10 tahun kerja di sini, Non. Dulu, ibu saya yang kerja di sini. Ibu saya tuh yang tahu banyak tentang Tuan besar dan mantan istrinya."

"Apa Tuan besar dulu kejam banget sama istrinya?" Tarmini pun jadi semakin penasaran.

"Kata Ibu saya sih gitu. Contohnya aja sekarang. Di rumah ini sudah ada Non tarmini, tapi Tuan besar masih saja ngajak wanita lain untuk tidur bareng. Bukankah itu sama saja dengan kejahatan?"

Seketika Tarmini tersenyum lebar dan dia mengangguk setuju. Di saat wanita itu hendak melempar pertanyaan lagi, seorang pria datang, menghampiri dua wanita yang sedang berbincang.

"Mbak Ninis, disuruh bikin kopi, dua, diantar ke ruang tamu," ucap pria yang berdiri tak jauh dari keberadaan Tarmini.

"Dua, buat siapa?" Tanya pembantu di rumah itu.

"Buat Tuan besar dan Tamunya."

Ninis mengangguk. Setelah itu dia meletakkan ponsel di atas meja dan langsung menjalankan perintah salah satu anak buah majikannya..

"Katanya Tuan besar lagi pergi?" tanya Tarmini pada pria yang semalam memuaskannya sampai pagi menjelang.

"Iya, tadi pergi keluar, menemui anaknya," jawab pria yang akrab dipanggil Sarno.

"Menemui anaknya? Buat apa?" Tarmini agak terkejut mendengarnya.

"Sepertinya, Tuan besar ingin anaknya kembali ke sini."

"Apa!" lagi-lagi terkejut. "Kamu yakin?"

Sarno mengangguk. "Maka itu, Tuan besar akan melakukan cara apapun agar anaknya kembali kesini dan berpisah sama suaminya."

"Wahh, bahaya kalau kaya gini. Bisa-bisa rencana kita batal, No," ucap Tarmini agak berbisik karena takut Ninis mendengarnya.

"Aku juga mikirnya gitu, Non. Apa lagi di depan, ada pengacara yang menangani semua harta Tuan besar. Kalau kita nggak gerak cepat, rencana kita bakalan gagal total, Non."

"Waduh," Tarmini pun langsung berpikir sambil menopang dagu. "Gini aja deh, sekarang kamu keluar. Coba kamu awasi, apa yang mereka bicarakan. Manti malam, kita coba cari jalan keluarnya."

"Nanti malam? Sambil main lagi?" ucap Sarno penuh harap. Melihat Tarmini mengangguk, Sarno langsung tersenyum kegirangan. "Sipp, deh! Kalau gitu, aku keluar dulu." Sarno beranjak dengan penuh semangat.

"Apa aku harus pakai cara kekerasan? Bukankah Tuan besar sedang kehilangan kekuatannya? Apa aku harus memanfaatkan momen ini?" Gumam Tarmini.

#####

Sedangkan di tempat lain, terlihat Juna baru saja merapikan lapaknya, setelah tadi berantakan oleh perkelahian yang dia lakukan. Beberapa kursi plastik hancur dan ada beberapa bagian meja yang juga ikut menjadi korban perkelahian tersebut.

Beruntung, gerobag dan beberapa barang lainnya aman jadi Juna tidak terlalu banyak mengganti barang.

"Tugas sudah aku laksanakan," suara sosok tak kasat mata tiba-tiba terdengar, membuat tubuh Juna agak terjengat kaget.

"Ih, kamu itu kebiasaan," sungut Juna. "Kalau datang tuh ngasih kode, bisa nggak? Bikin kaget aja."

"Hahaha..." Klawing malah tertawa. "Ini kok kaya ada yang beda? Kursinya kemana? Kok cuma ada dua?"

Juna mendengus. "Kamu teliti juga ya ternyata," ucap Juna. "Kursi yang lain remuk. Tadi buat mukul orang."

"Hah! Mukul orang?"

Juna mengangguk. "Salah satu preman yang dulu sering mengeroyokku, tadi datang ke sini."

"Loh, kok bisa?"

"Aku juga tadi kaget waktu dia datang."

"Hmm..." Klawing bergumam. "Tapi kamu tidak terluka kan?"

Juna langsung menggeleng dan tersenyum bangga. "Tadi, bahkan aku nyaris tidak mendapat serangan sama sekali. Yang ada preman itu kewalahan melawanku."

"Ya bagus lah," balas. "Asal kamu rajin melatih diri, kamu bisa jadi lebih hebat lagi."

"Akan aku usahakan," balas Juna. "Eh, Klawing, nanti kamu tunjukan rumah majikanmu ya? Katanya kamu mau minta tolong untuk mengambul alih cincin yang satunya."

"Kamu yakin sudah siap?" Klawing memastikan terlebih dahulu. "Di rumah itu, ada beberapa penjaga yang tubuhnya lebih kekar dari kamu loh."

Klawing tersenyum sinis. "Kan kita akan pantau dulu, keadaan rumah majikanmu bagaimana. Setelah, itu, baru kita menyusun rencana."

"Baiklah," balas Klawing.

Di saat bersamaan, datanglah seorang pria memasuki lapak Klawing.

"Loh, Bapak dari mana?" tanya Klawing pada sosok pria baru duduk di dalam lapang. "Itu kotak apa, Pak?"

Bapak tersenyum sambil melihat sejenak kotak kayu yang dia pegang. Bapak lantas membuka kotak kayu tersebut untuk menunjukkan isinya. Begitu kotak terbuka, mata Klawing langsung melebar setelah tahu isi dari kotak kayu tersebut.

"Loh, bukankah itu..." gumam Klawing dalam keterkejutannya.

1
ichcha
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪
Apriyanti
lanjut thor
Was pray
biar tidak ketahuan kamu menyamar waktu menolong bratawali juna bisa minta tlng klawing utk merubah wajah kamu atau memakai topeng ,jadi ntar aman terkendali
Yuliana Purnomo
betuuull dugaan Juna
Was pray
kenapa klawing gak ngasih tau juna kl tarminem nencari cincin itu dan resikonya jika sampai cincin itu bisa diambil oleh tarminem? bego' banget kamu wing wing ...
Apriyanti
lanjut thor
ichcha
lanjut
Hardware Solution
koq Klawing nggak terus terang saja ya?
Yuliana Purnomo
cerdas juga mereka punya pemikiran andai tarmini berkhianat ke mereka berdua,,emng harus antisipasi
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Apriyanti
makin seru cerita nya ni
lanjut thor 🙏
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Yuliana Purnomo
Klawing pasti terkejut kalau ibunya Juna anaknya mantan boznya
Yuliana Purnomo
Klawing firasat mu gak salah lagi,, cepat balik kerumah Juna,, takutnya geng tarmini bikin ulah di rumah juna
Yuliana Purnomo
kapooookkk diciduk polisi Axel
Yuliana Purnomo
siapa lagi yg jadi korban Heng anak manja itu lah,, kasian nya gadis itu
ichcha
lanjut
ichcha
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!