Hans, CEO Muda yang arogan dan terkenal Mesum ini, salah meniduri wanita yang di kira wanita malam yang telah dia pesan, namun ternyata Seorang gadis pekerja di hotel tersebut, yaitu Lianne Lindsey, gadis yang masih berusia 20 tahun...
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa Bersalah
“Ke—kenapa kau bisa mengetahui tempat tinggal ku?!”
“Itu tidak penting sekarang, kedatangan saya kesini untuk membawa Nona Lianne kepada Tuan Hans, dia ingin—”
“Tidak, aku tidak mau!”
“Tolonglah, Nona. Jika aku tidak membawamu pergi menemui nya, maka aku aku akan di habisi hari ini,” ujar Devan sedikit memohon agar Lianne menurutinya. Tetapi, Lianne menggelengkan kepala kuat.
“Tidak, aku tidak mau menemui pria brengsek itu!”
“Jika anda tidak mau, maka saya... Nona Lianne tidak apa-apa?” tanya Devan melihat Lianne yang hampir terjatuh jika wanita itu tidak cepat berpegangan pada pintu.
“K—kau pergilah dari sini sebelum aku .... ” Lianne menjeda ucapan nya sembari memegang kepala karena rasa sakit tiba-tiba naik dan menjalar disana.
“Nona Lian ? Anda baik-baik sa—”
Bruk!
“Astaga, Nona Lianne ?!” Devan terkejut melihat Lianne sudah terjatuh tak sadarkan diri, pria itu lantas berjongkok dan menyentuh pergelangan tangan Lianne untuk memastikan wanita itu masih hidup atau tidak.
“Huh ... Aku kira dia sudah tidak hidup lagi,” ujar Devan bernafas lega, beberapa detik kemudian ia melotot seraya memukul kepala sedikit kuat merasa konyol dengan kata-katanya barusan. “Bodoh! Apa yang aku katakan barusan?” monolognya pelan.
“Sebaiknya aku membawa wanita itu sebelum Tuan Hans menelpon, aku juga sudah mengantuk,” lanjut Devan mengangkat tubuh Lianne untuk ia bawa ke mobil.
...▪️◾◼️◾▪️...
Lianne melenguh pelan dan mengerjapkan mata beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya sebelum terbuka sempurna, lalu segera bangun dari ranjang sembari memegang kepala. Lianne belum sadar bahwa ia sedang berada di rumah Hans
“Kau sudah bangun?”
Lianne mengernyit mendengar suara familiar itu, kepala nya menoleh dengan gerakan sedikit cepat tanpa mempedulikan kepala nya yang masih terasa sakit.
“Kau .... ” tunjuk Lianne terkejut melihat Hans yang duduk di atas ranjang sembari menatapnya datar.
“Apa yang kau lakukan kepada ku?!” hardik nya dengan mata memerah bersiap untuk menangis. Dengan cepat ia turun dari ranjang guna menghindar dari Hans, Ia takut kejadian kemarin terulang kembali.
“Aku ingin membicarakan—”
“Diam!”
Mendengar bentakan itu, Hans lantas menghembuskan nafas kasar sebelum bergerak turun dari ranjang menghampiri wanita itu.
“Jangan mendekati ku!” ujar Lianne memundurkan langkah nya walaupun kakinya terasa sangat lemas dan tidak mampu menahan bobot tubuh nya.
“Aku hanya ingin membicarakan sesuatu dengan—” Hans melotot saat melihat sebuah benda yang melayang ke arahnya, dengan cepat pria itu menghindar sebelum mengenai nya. “Ck! Kau—”
Hans tidak melanjutkan ucapan nya karena Lianne kembali melempar barang-barang yang ia ambil di atas meja membuat Hans geram di tempat.
Kesabaran nya sudah habis, pria itu langsung berlari dan memegang pergelangan tangan Lianne dengan kasar, lalu mengukung nya pada tembok kamar.
“Le—lepaskan,” ujar Lianne memberontak.
“Diam, jika tidak, aku akan—”
“Lepaskan!” teriak Lianne yang terus memberontak melepaskan cengkeraman Hans
“Kau benar-benar ingin kejadian kemarin terulang lagi?”
Lianne menghentikan rontahan nya dan terdiam mendengar perkataan itu, dengan cepat ia menggelengkan kepalanya.
“Tolong jangan lakukan hal itu lagi kepadaku, aku sudah sangat hancur sekarang, masa depan ku sudah semakin berantakan, aku sudah tidak punya tujuan untuk hidup lagi, aku mohon biarkan aku pergi dari sini, aku mohon lepaskan aku,” lirih Lianne dengan kepala tertunduk dan menangis pelan.
Hans terdiam mendengar deretan kata dari Lianne, rasa bersalah tiba-tiba muncul di dalam hati.
