Genre: Drama, komedi, persahabatan, action brutal, romance.
Sekumpulan pemuda STM yang sedang dalam tahap pencarian jati diri.
Basis 69, basis yang melegenda di ibu kota tapi sedang tertidur lelap karena kejayaannya perlahan-lahan mulai pupus.
Abimana Pramono pemuda dengan segudang rahasia.
Pemuda berdarah panas dan berhati dingin.
pemuda dengan nyali besar dan tak kenal takut.
Pemuda yang punya hobi baku hantam, pemuda yang akan tersenyum lebar saat berdiri di atas genangan darah musuh.
Abimana Pramono anggota baru basis 69 yang akan membuat sejarah baru.
Pemuda yang akan membangunkan basis 69 dari tidur lelapnya.
Parang..! sudah di acungkan ke udara.
pedang..! sudah ditarik dari sarungnya.
celurit..! sudah di pegang erat di kedua tangan.
Tidak ada kata untuk mundur sebelum kejayaan tercipta.
Tidak ada ada kata menyerah sebelum semua musuh di taklukkan!
Ini adalah kisah para pemuda STM berdarah panas.
-Original story by Penulis amatir-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penulis amatir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GURU DI STM TUNAS BANGSA
"Bersulang senior". Bimo berucap sambil mengangkat kaleng bir yang dia pegang ke depan
Hal yang seharusnya berjalan serius saat ini berubah menjadi pesta bir kalengan akibat permintaan pertama Bimo
Mau tidak mau satria mengangkat kaleng bir yang dia pegang, untuk anggota baru yang berbakat bersulang tidak masalah
Buluk juga tampak mengangkat kaleng birnya sementara Zaki memegang botol air mineral
Bimo yang melihat Zaki tidak berkomentar apapun, semua orang berbeda punya seleranya masing-masing dan Bimo tau itu
Sesaat kemudian suara kaleng berbenturan terdengar
Satria hanya mencecap saja, sementara buluk minum seteguk dari kaleng bir yang dia pegang
Jakun Bimo naik turun dengan cepat karena saat ini seluruh isi dari kaleng bir dia tenggak semua langsung
Satria tampak geleng-geleng kepala saat ini melihat adegan di depannya
Sementara buluk mencoba untuk berpaling karena malu dengan kelakuan juniornya
"Ahhhh.. Seger". Bimo tersenyum lebar sambil mengelap sudut bibirnya
"Cemen banget lu Luk segitu saja kagak abis". Sindir Bimo melihat kaleng bir buluk yang masih penuh
"Gua bukan cemen bemo! gua bukan kek lu yang kagak tau malu". Bantah buluk
"Sahabatku buluk Susilo, rasa malu itu hanya akan membatasi dan sakiti sayap kamu untuk terbang.. cepat putuskan urat malu lu itu dan kita terbang bersama, jangan sampai gua udah terbang tinggi tapi lu masih ngesot di tanah saja". Sambil meraih kaleng bir buluk, Bimo berucap ngasal untuk mengalihkan perhatian seniornya itu
ngasal tapi saat satria dan Zaki mendengar itu langsung tampak terkejut mereka berdua
kata-kata Bimo barusan cukup dalam dan jika di telusuri lebih jauh akan memiliki banyak makna, fikir Zaki dan satria
Jika mereka berdua tau Bimo berucap seperti itu hanya untuk alihkan perhatian buluk dan ambil kaleng birnya pasti satria dan Zaki akan mengumpat keras
Zaki sejak tadi memang selalu mengamati Bimo dari gerak-gerik serta ekspresi wajahnya yang tidak bisa dibaca Zaki, yang seakan-akan pemuda di depannya ini dipenuhi dan terselimuti oleh misteri
Zaki tidak hanya penasaran dengan sikap dan kepribadian Bimo tapi juga sangat penasaran dengan identitas aslinya
Zaki tau dengan benar Hoodie hitam yang dipakai Bimo itu adalah Hoodie limited edition dari brand ternama Luis Vuitton dan hanya di jual di Prancis dengan harga yang sangat fantastis, Zaki tau karena dia juga memimpikan punya Hoodie itu
Kecurigaan Zaki tentang identitas Bimo bertambah saat tadi dia melihat jam tangan yang melingkar di tangannya saat minum bir
Jam tangan itu Patek Philippe asli dengan harga termurah nya adalah 100 juta, sementara jam yang dipakai Bimo adalah seri termahalnya dengan harga yang sangat fantastis juga
Bimo sebenarnya sadar jika dia diamati oleh Zaki sejak tadi tapi dia tidak ambil pusing tentang itu karena fikiran Bimo begitu polos dan menganggap Zaki kagum dengan skill bertarung dan nyalinya
Bimo juga tidak tau jika Hoodie yang dia pakai limited edition karena itu dibelikan sang bunda
Sementara jam tangan yang dia kenakan adalah jam tangan bekas dari sang ayah alias jam warisan karena sang Ayah udah bosan memakainya
Bimo mengenakannya hanya karena jam ini tahan air dan tahan banting, dia tidak tau harga sesungguhnya dari jam tangan yang melingkar di lengannya
Bimo menenggak bir yang baru saja dia embat dari depan buluk
Buluk yang tersadar kemudian ingin mengumpat tapi segera dia urungkan karena ada Zaki dan satria
"Udah terkabul kan permintaan pertama loe, sekarang loe mau apa lagi? Makan?". Sindir buluk
"Gua udah sarapan tadi Luk, permintaan kedua gua cukup simpel kok.. Gua kagak mau jadi anjing seperti elu". Bimo balik sindir Buluk dan lebih sarkas ucapannya
"Maksud loe apa bemo! Ngeledek gua lu?".
"Jelaskan lebih banyak Bimo, gua kurang paham". pinta satria serius
"Bukannya buluk ini anjing basis senior? Yang selalu terkekang oleh aturan, penurut dan selalu patuh? tapi saya tidak bisa seperti itu, saya ingin kebebasan dan tidak suka di atur". Ucap Bimo santai tapi dengan wajah serius
Zaki yang mendengarkan langsung berfikir cepat dan segera berbisik ke telinga satria
Bimo kagak peduli apa yang pemuda pucat itu bisikkan kalau permintaan kedua tidak dipenuhi, dia tidak akan masuk basis 69
Buluk hanya diam dan geleng-geleng kepala mendengar permintaan kedua juniornya, memang permintaan itu hanya bisa di ucapkan Bimo seorang yang tidak kenal takut
Buluk juga sadar jika saat ini dia selalu taati aturan basis dan selalu patuh, itu karena dia cinta dengan basis 69 dan ingin membuat basis kembali ke masa jayanya, buluk merasa punya rasa memiliki terhadap basis
Mungkin Bimo suatu saat nanti bisa merasakan hal yang sama seperti yang buluk rasakan, menganggap basis adalah rumah kedua dan seluruh anggota nya adalah keluarga
Setelah mendapat bisikan Zaki, satria tampak kembali memandang Bimo
"Baik permintaan kedua kamu, gua setuju.. kamu bebas melakukan apapun asal itu tidak terlalu besar dampaknya dan merugikan basis 69 kita". Ucap satria
Bimo tersenyum dan mengangguk, tidak menyangka senior ini bisa setuju gitu aja walau ada syaratnya juga, tapi Bimo sangat puas intinya adalah dia tidak mau dikekang
"Permintaan kedua udah clear, sekarang apa permintaan ke tiga kamu?". Satria ingin segera mendengar dan penasaran hal apa yang akan pemuda di depannya ini katakan
"Permintaan ke tiga saya juga cukup simpel senior, berhubung ayah anda adalah kepala sekolah sekaligus pemilik yayasan, saya ingin selalu naik kelas walau sering bolos dan tidak mengikuti pelajaran". pinta Bimo
Satria terkejut begitu juga dengan buluk tapi Zaki tidak terkejut sama sekali dan malah tersenyum, Zaki udah menebak permintaan seorang psikopat pasti tidak biasa
"Sebelum gua jawab, berapa hari kamu mau bolos dalam seminggu?". Tanya satria
"Mungkin bisa 4 atau 5 hari senior tergantung mood saya untuk belajar". Jawab Bimo tanpa beban
Di samping rasanya buluk ingin tempeleng juniornya ini, mudah sekali bacotnya bicara omong kosong, jika dia bolos 5 kali seminggu bukannya dia hanya masuk 1 hari saja
"Sorry gua memang punya kekuatan seperti itu tapi jika kamu bolos 5 hari setiap Minggu dan tetap naik kelas karena pengaruh ayah.. sulit karena gua gak mau kredibilitas dia dipertanyakan dan terjadi masalah". Satria berucap setelah memikirkan konsekuensi dari permintaan Bimo
"Baik saya hormati jawaban senior jadi saya tidak harus masuk basis kan ini?". Bimo siap berdiri
"Tunggu gua belum selesai bicara". Satria mencegah Bimo yang sudah menaikkan pantatnya dari sofa
"5 hari bolos dalam seminggu memang tidak bisa dimaklumi tapi jika itu dua hari, gua bisa usahakan.. bagaimana apa masih ada ruang negosiasi?".
"Bim tolong, gua dengan tulus undang loe untuk gabung dengan basis karena gua ingin bareng sama elo lagi, tolong turunkan sedikit ego lu itu.. Demi gua Bim.. senior dan sahabat lu". Buluk membujuk dengan muka melas
Bimo terdiam sesaat dan berfikir sejenak, dia ingin bolos itu karena selalu merasa bosan jika lama-lama duduk di kelas, Bimo yang hyper aktif di suruh berdiam diri mana bisa
"Ri". Panggilan Zaki kepada satria tiba-tiba
"Apa Ki?". Satria tampak bingung
Dan dengan senyum Zaki bicara.. "Kenapa kamu tidak bilang kepada junior kita ini Jika mayoritas guru dan staf kantor di STM kita adalah wanita yang cantik dan mempesona lulusan baru dari universitas?". Tanya Zaki sengaja bicara keras agar Bimo mendengar dengan jelas
"Baik senior karena senior sangat tulus dan buluk juga meminta, saya tidak bisa bilang tidak demi buluk sahabat saya ini, 2 hari sudah cukup". Ucap Bimo cepat dengan dua matanya yang berkilauan
Satria tampak bego seketika, sementara Zaki tersenyum lebar tapi buluk saat ini ingin berteriak lantang di depan muka juniornya
Demi gua apa bangsat!
!!! ayo smangat.!!!