menceritakan sepasang kekasih yang mau menikah beberapa bulan lagi namun gagal karena suatu kesalahan pahaman , membuat pernikahan yang telah dinanti nanti hancur , membuat keduanya tidak seperti dulu .........
maukah Wanita itu Bertahan dengan sang pria atau Berakhir ................
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Scorpionzs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#7
Rifqi menahan tangan Altair lembut tapi di tepis dengan kasar oleh Altair , Altair pun menggunakan Magic untuk mendorong Rifqi Jauh dari dirinya.
Rifqi pun mundur beberapa langkah saja Altair hanya menggunakan sedikit magic nya dia tidak mungkin bisa menyerang Rifqi atau pun anggota yang lainnya itulah kelemahan nya , tapi tidak dia tunjukan pada siapapun hanya dia dan naga kegelapan yang tau.
Altair pun pergi meninggalkan Rifqi membuat Rifqi pasrah jika dia terus seperti itu Altair akan tambah menjauhinya jadi dia biarkan saja dia akan perlahan lahan untuk memperbaiki semuannya kembali setelah masalah nya telah selesai hanya tinggal Tes DNA dia bisa membuktikan fakta sebenarnya.
Rifqi pun kembali duduk menikmati susu coklat miliknya sambil menunggu Altair pulang , Vina sudah masuk ke dalam rumah untuk membantu , karena dia takut tatapan tajam yang Rifqi berikan kepadanya.
Sudah setengah 10 Rifqi menunggu Di sana , Akhirnya yang di tunggu tunggu pun tiba , Rifqi langsung berjalan mendekat ke arah Altair kembali menghadang jalannya membuat Altair menghela napas kini dia sudah menatap Rifqi tidak membuang muka lagi.
Rifqi pun menarik tangan nya lembut namun Altair menolak.
"mamah di dalam pengen ketemu masuk dulu." nada yang lembut banget enak di dengar , akhirnya Altair pun menurut untuk masuk ke dalam rumah dengan Rifqi yang menggandeng nya , Rifqi diam diam tersenyum.
Tibalah mereka di dapur terlihat mamah nya lagi masak di bantu oleh sepupu nya ada bibi sama nenek nya juga.
"mah liat Rifqi bawa siapa." memanggil mamah nya bukan cuman mamah nya yang lain pun nengok ke kita.
"eh anak mamah." antusias langsung ke arah Altair dan memeluknya meninggalkan Aktivitas nya.
Altair pun membalas pelukan itu , setelah berpelukan , mamah pun menatap ku.
"abis dari mana." bertanya.
"olahraga jalan mah." menjawab.
"Giman kabarnya." nenek yang bertanya sambil berjalan ke arah kita bertiga.
"sehat nek , nenek sendiri gimana kabarnya."
"sehat."
"aduh ini utun." sambil mengelus perut Altair.
"berapa bulan." bertanya ke Altair.
"lima." menjawab seadanya.
Altair hanya menjawab Seadanya jika mereka bertanya , Dia tidak banyak berbicara , mamah Rifqi pun menarik pelan Tangan Altair , Altair hanya menurut , Dia di bawa Duduk di meja makan yang sudah ada makanan meskipun belum semuannya.
Rifqi pun duduk di sebelah nya melihat wajah altair lalu tersenyum sedangkan Altair yang sedang di tatap wajahnya pun hanya melirik sekilas lalu membuang muka.
Altair melihat mamah Rifqi sekaligus bibi dan nenek nya di tambah Sepupu nya sedang memasak , dia tadinya ingin membantu tapi tidak boleh , jadi ya sudah dia duduk saja dengan Rifqi di sebelahnya yang diam diam mengelus perutnya meskipun Altair tau tapi dia hanya diam.
Suara dering telepon membuat semua yang ada di dapur menoleh , itu suara hp Altair , dia pun mengambil hp nya yang berada di tas , lalu melihat siapa yang menelpon nya.
...Echiiiiiiii🤟🏻...
ta dimana?
^^^^^^Lo dimana sekarang^^^^^^
gue di rumah Lo , kata aunty Lo joging katanya.
sekarang Lo dimana , aman kah.
^^^Aman , gue di rumah nya Rifqi , nanti gue pulang.^^^
oh lagi di rumah camer , aman kalo gitu mah.
^^^Apan sih Lo , nanti gue kesana , Lo bareng sama siapa.^^^
gue doang , anak anak lagi di rumah pa RT.
^^^Ngapain^^^
Ini ngebahas tentang buat agustusan kita di tunjuk sebagai panitia nya.
^^^Oh oke gue otw kesana nanti , Lo ke pa RT aja dulu nanti hubungin gue lagi Lo pada lagi di mana mana nya.^^^
Oke , copy , gue ke rumah pa RT dulu nanti gue hubungin lagi , kalau udah ga di rumah pa RT biar lu ga ke rumah pa RT.
^^^Copy.^^^
oh ya sekalian kasih tau sama Rifqi juga ta.
^^^Kasih tau aja sendiri.^^^
Sekalian lah gue tau Lo pasti lagi duduk sebelahan kan sama Rifqi.
^^^Cenayang Lo.^^^
Yeuh , magic bro.
^^^Y , nanti gue kasih tau.^^^
Oke , berangkat nya juga harus bareng ya bestie.
^^^Gimana nanti aja.^^^
Pasti lah sudah terjamin keselamatan Lo dan calon keponakan gue kalau kesini bareng aja bapaknya.
^^^Y.^^^
Altair pun memutuskan secara sepihak itu sudah biasa untuk anak anak nya , lalu melihat ke arah Rifqi yang dari tadi menatapnya , saat Altair menatapnya Rifqi mengangkat satu alisnya ditambah muka nya , yang ingin sekali Altair tampar sekeras mungkin.
"siapa yang nelpon , cwk atau cwk." penasaran.
"cwk." singkat.
"cwk atau cwk." nanya lagi yang membuat Altair kesel bukan main , Altair melihat Rifqi dengan muka sebel nya.
"cewe atau cowo sayang." tersenyum menatap muka sebal Altair.
Interaksi mereka tidak luput dari perhatian semua orang di dapur yang senyum melihat interaksi mereka kecuali satu orang yang tidak senang.
"Echi." masih menatap Rifqi dengan muka sebal nya.
"kenapa." kembali bertanya.
"pa RT jadiin kita panitia buat agustusan."
"ohhhhhhh." ber oh panjang.
Rifqi pun memeluk Altair , awalnya di tolak tapi akhirnya tidak , Altair hanya diam melihat Rifqi memeluk nya , Tidak hanya memeluk Rifqi pun Mendusel dusel wajahnya di leher Altair.
Rifqi mencium Aroma yang sudah 5 bulan tidak dia hirup , Aroma yang begitu Harum yang bisa membangunkan Adiknya setiap dia menghirup Aroma yang menguar di tubuh Altair.
"tunggu tes DNA nya keluar sayang , tunggu sebentar lagi." berbicara tepat di telinga ku sambil kembali memeluk ku lebih erat Rifqi , membuat Altair menepuk punggung Rifqi Aga keras membuat Rifqi mengaduh kesakitan.
"Aduh , sakit sayang ,kenapa di pukul." melonggar kan pelukannya.
"anak kamu ke gencet." salah bicara meskipun itu fakta nya.
"maaf , papa ga sengaja." mengelus perut Altair sambil kembali berbicara.
"makasih ya nak karna kamu tadi aga kegencet sama papa , akhirnya mommy mu ngakuin papa juga , makasih ya nak." berbicara dengan perut Altair , membuat Altair meratapi kebodohan nya kenapa dia salah sebut.
"anak kita cewe apa cowo ay." masih mengelus perut Altair tapi wajahnya melihat Altair.
"anak aku." membalas tatapan Rifqi dengan tajam.
"anak aku juga lah , berati anak kita." tidak terima.
"anak aku bukan kita."
"anak kita."
"anak aku."
"aku yang ngirim , berati aku bapaknya."
"terserah." lelah berdebat.
"jangan terserah dong , kan faktanya ini anak kamu kan , anak papa yang ganteng dan cantik."
"ko dua." bertanya.
"ya ga apa apa bagus dong."
"ga , satu aja ribet."
"ga ribet sayang nanti aku jagain."
"ga mau Emang situ siapa."
"ya aku kan bapanya , sekaligus suami kamu."
"sejak kapan?."
"Sejak kita buat dia ada lah sayang."
"bukan itu."
"terus apa."
"sejak kapan kamu jadi suami aku."