Alexa Snowy Williams, putri bungsu Azka Abraham Williams, pemimpin Organisasi Black Alpha setelah kematian Axelle Williams, meninggalkan negaranya dan mencari kehidupan baru setelah ia mendapati kekasih yang sudah menjalin hubungan dengannya selama 6 tahun, berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Membuang semua identitasnya, ia menata kehidupan baru dan mencari seseorang yang mencintainya dengan tulus, tanpa tahu siapa dirinya.
Mungkinkah Alexa akan menemui cinta sejatinya? Ataukah ia akan kembali kepada kekasihnya yang telah menyesal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERDEKATAN
"Selamat siang, Tuan," sapa Edith saat ia dibukakan pintu oleh Michael.
Michael menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari seseorang, "Kamu sendiri?"
"Ya, Tuan. Miss Alexa masih ada sedikit pekerjaan di sekolah. Ia akan menyusul nanti."
Michael mengambil ponsel dan dompetnya, kemudian keluar, "Kamu bersihkan saja, aku mau keluar. aku pinjam sepedamu sebentar."
Edith pun menganggukkan kepala dan masuk ke dalam rumah untuk mulai membersihkan. Sementara itu, Michael mengayuh sepeda milik Edith menuju ke sekolah tempat di mana Alexa mengajar.
Saat mulai dekat dengan sekolah tempat Alexa mengajar, Michael turun dari sepedanya dan berjalan sambil memegang sepeda di sebelah kanannya.Ia melihat sebuah mobil berwarna silver terparkir di depan sekolah.
Ia berhenti saat melihat Alexa dan seorang pria yang tengah memeluk putranya, saling berbicara. Ia tak dapat mendengar apa yang keduanya bicarakan, hanya saja Michael bisa melihat tatapan mata mereka yang begitu intens.
Sambil menenteng sepeda milik Edith, ia menyeberang jalan dan bersembunyi di antara batang pohon besar. Michael melihat pria itu menggendong putranya lalu pergi setelah sebelumnya tersenyum kepada Alexa.
Sialll!!! Ada apa dengan diriku? Dia tidak ada hubungan apa apa denganku, tapi aki benar benar tak suka melihatnya. - Michael.
Michael pun segera mengayuh sepeda dan kembali ke rumah. Ia menunggu kedatangan Alexa di teras, sementara Edith membersihkan bagian dalam rumah.
"Apa kamu mau menghindar dari tanggung jawabmu?" ucap Michael ketika Alexa pada akhirnya tiba.
"Maksudmu?"
"Seharusnya kamu yang bekerja di rumah ini, bukan malah Edith. Kamu mempekerjakan orang lain dan dirimu sendiri berbuat sesuka hati."
"Aku minta maaf, tapi aku ada keperluan di sekolah. Tak mungkin aku tinggalkan begitu saja," ucap Alexa.
"Keperluan?"
"Ya," jawab Alexa singkat. ia tahu Michael kesal padanya karena ia terlambat, jadi akan lebih baik jika ia tak terlalu banyak bicara lagi. Ia pun segera mengambil alih tugas Edith dan meminta gadis itu untuk pulang.
"Tapi Miss," ucap Edith ketika Alexa memintanya pulang terlebih dahulu.
"Biar kali ini aku yang mengerjakannya, kamu pulanglah. Lagipula ada yang ingin aku bicarakan dengan Tuan Michael."
Akhirnya Edith bersedia pulang. Alexa mengerjakan pekerjaan tersebut dan untung saja sudah banyak yang Edith kerjakan sehingga ia tak terlalu lelah. Sejujurnya, belakangan ini ia terlalu banyak memikirkan tentang Darren dan Sisca, apa yang harus ia lakukan pada mereka, hingga membuatnya kurang istirahat.
"Aku sudah selesai," ucap Alexa dan ingin langsung pergi dari sana.
"Apa kamarku sudah dibersihkan?"
"Bukankah kamu sendiri yang mengatakan untuk tidak masuk ke kamar tidurmu?" ungkap Alexa kesal.
"Kalau begitu aku mengijinkanmu masuk," Alexa akhirnya kembali berbalik dan masuk ke dalam kamar tidur Michael.
Saat ia membukanya, bau harum maskulin seakan menyeruak ke indera penciumannya. Kamar tidur itu terlihat sangat rapi dan bersih, bahkan ia rasa jika ia membersihkannya, malah akan menjadi lebih kotor.
"Tidak terlihat kotor sama sekali," ucap Alexa.
"Tapi aku ingin kamu membersihkannya lagi," bisik Michael di belakang telinga Alexa, membuat jantung Alexa tiba tiba saja berdetak lebih cepat. Ia pun berbalik dan langsung mengambil sapu dan mulai membersihkannya.
"Apa kamu asli orang Skotlandia?" tanya Michael tiba tiba.
"Tidak, aku pendatang."
"Aku sangat beruntung bertemu dengan James. Kalau tidak, akan sulit mencari tempat tinggal. Apa kamu kenal dekat dengan James?"
"Biasa saja. Lagipula, siapa yang tidak mengenal James di sini?" ucap Alexa.
Michael sedikit menganggukkan kepalanya. Ia yakin dengan status dan kekayaan yang dimiliki oleh James, sudah pasti ia sangat terkenal di pinggir Kora Erskine. Ia juga melihat sendiri bagaimana para wanita menggilai pria itu.
"Apa kamu pernah jatuh cinta?" tanya Michael, membuat Alexa menghentikan pekerjaannya sesaat.
"Tentu saja."
"Bolehkah aku meminta saranmu?"
"Boleh saja, asal kamu tidak mengkritik pendapatku," jawab Alexa.
"Jika kamu mencintai seseorang, bahkan sudah dalam waktu yang lama. Ia pada akhirnya menerima cintamu, tapi ternyata semua itu hanya kebohongan, kamu hanya dimanfaatkan untuk sesaat. Apa yang akan kamu lakukan?"
Mendengar pertanyaan Michael, ia kembali teringat pada kisah cintanya sendiri. Alexa menghela nafasnya pelan dan melihat ke arah Michael.
"Apa karena hal itu kamu sebelumnya ingin bunuh diri? Jangan bodoh! Cinta seperti itu tak akan membuatmu bahagia, itu hanya akan menyakitimu. Aku akan membalaskan semua sakit hatiku pada orang yang telah menyakitiku. Tak akan pernah kubiarkan mereka bahagia di atas semua sakit hatiku," jawab Alexa.
"Membalaskan sakit hati?"
"Ya. Aku akan membalas semuanya daripada melakukan bunuh diri, tindakan pengecut!" sindir Alexa.
Michael berdiri dan mendekati Alexa. Ia menangkap tangan wanita itu dan menahannya, "Jadi kamu mengatakan aku pengecut?"
"Ya, pengecut! Menganggap bahwa bunuh diri adalah jalan keluar. Lepaskan aku!" ucap Alexa.
Michael semakin mendorong Alexa ke dinding hingga kini tubuh keduanya berdekatan. Keduanya saling menatap tajam dan mereka bisa merasakan hembusan nafas masing masing, membuat jantung keduanya berdetak dengan cepat.
Bughhh
Alexa memelintir tangan Michael, kemudian mendorong pria itu ke atas tempat tidur. Alexa tak ingin pria itu mendengar detak jantungnya, hingga ia harus berbuat sedikit kasar.
"Mau ke mana kamu?" tanya Michael yang langsung menarik tangan Alexa yang hendak pergi menjauh.
Alexa jatuh di atas tubuh Michael. Keduanya kembali saling bertatapan, namun Alexa dengan cepat memalingkan wajahnya. Ia tak sanggup menatap pria itu terlalu lama.
"Aku sudah selesai. Besok aku akan kembali," Alexa mendorong tubuh Michael agar ia bisa bangkit dan segera keluar dari sana.
Michael melihat kepergian Alexa dan langsung memegang dadanya. Berdekatan dengan seorang wanita dengan jarak seperti itu, baru pertama kali dirasakan oleh Michael. Bersama dengan Millie, ia berusaha menjaga wanita itu dan berlaku sangat sopan. Ia memejamkan matanya kembali mengingat pada mantan kekasihnya, yang hanya menganggapnya sebagai selingkuhan, selingan, dan ntah apa lagi sebutannya.
Alexa menggeram kesal. Ia berjalan keluar dari rumah yang ditempati oleh Michael. Ia mengambil sepeda miliknya yang ia parkir di halaman rumah itu dan mengayuhnya hingga sampai ke rumahnya sendiri.
Ia masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan dirinya. Sesekali ia berhenti dan menikmati kucuran shower yang membasahi tubuhnya.
Balas dendam! Ya, aku akan membalaskan semua sakit hatiku. Lihatlah kalian berdua, aku akan membuat kalian menangis karena telah mempermainkan dan memanfaatkanku! - batin Alexa.
Ia menggunakan bathrobe dan menggulung sebuah handuk di atas kepalanya. Alexa duduk di tepi tempat tidurnya dan mengambil ponselnya. Bibirnya langsung menyunggingkan senyum sinis saat melihat berita mengenai pernikahan Darren dan Sisca dalam waktu dekat.
🧡 🧡 🧡
