Amara harus iklas di nikahi seorang CEO berhati dingin yang tak pernah dia cintai. dua ke pribadian yang berbeda harus tinggal seatap dan berperan sebagai suami istri. Masa lalu yang telah lama terlupakan kini datang kembali ke tengah tengah mereka.
Apakah akan ada cinta di antara mereka dan bagaimana mereka mengatasi masa lalu yang belum usai.
Ayo ikuti kelanjutan ceritannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ndo'Uus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Radit berdiri berkacak pinggang.Dia seakan tak percaya istrinya melawan segerombolan Rampok.Sesekali dia melihat ke arah Amara.Radit menepuk dahinya bagaimana bisa seorang wanita yang badannya hanya sebahunya berani melawan perampok tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.
Amara menatap Radit mulutnya melengkung membentuk senyuman.Di sentuh tangan Radit dan di genggamnya.Mata Amara berbinar dia mengeluarkan jurus imutnya agar suaminya tak marah padanya.
Radit menangkup wajah Amara dia tak tahan melihat ekspresi istrinya yang sangat menggemaskan."Hentikan sayang, rayuanmu tak berpengaruh sekarang."Ujar Radit.
"Jangan marah mas.Lagian aku gak papa kok." Tutur Amara lirih.
Radit duduk di samping Amara." Bagaimana mas gak marah.Bagaimana kalo perampok itu sampi melukai kamu ha.Harusnya kamu mikirin keselamatan kamu juga sayang."
Amara mendekap kedua tangan Radit."Aku sudah panggil polisi kok mas.Jadi mereka tidak sempat berbuat hal jahat ke aku."Amara meyakinkan suaminya itu.
"Baiklah tapi lain kali kalo ada hal seperti itu cepat lari cari bantuan di sekitar jangan kamu lawan sendiri ya." Radit membelai rambut panjang Amara.
"Iya mas.Aku akan melakukannya." Amara memeluk tubuh suaminya itu.Aroma tubuh Radit sangat menenangkan.Amara membenamkan wajahnya di dada bidang Radit.
"Ya sudah mas oleskan salep dulu baru di perban ya." Radit melepas pelukan istrinya itu dan kembali mengobati kakinya.
"Yah padahal aku masih ingin mencium aroma tubuhmu mas. " Gerutu Amara.
Radit terkekeh." Nanti juga kamu bisa menciumnya sepuasmu sayang."Tutur Radit dengan nada lembut.
Radit mengobati luka Amara dan mem perbannya. Setelah selesai Radit membimbing Amara menuju kamar.Amara berbaring di atas ranjang kamar.Suaminya itu dengan sabar mengurus semua keperluannya.
Radit mengambil anduk dan masuk ke dalam kamar mandi.Seharian mengurus perusahaan membuatnya lelah dan ingin mandi untuk menyegarkan tubuhnya kembali.Dia berendam di dalam bathtub yang cukup luas dengan aromatherapy.
Radit menyandarkan kepalanya dan memejamkan mata mencoba merilekskan tubuhnya.Dia terkaget saat ada tangan yang menyentuh bahunya.Matanya terbuka perlahan. Amara tengah berdiri di sampingnya dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi tubuhnya.
Radit menarik handuk itu hingga terlepas dari badan Amara.Hingga memperlihatkan tubuh Amara yang kini tanpa sehelai benang pun.Dari tadi sebenarnya dia ingin meminta jatah ke istrinya itu.Tapi melihat Amara terluka hingga dia mengurungkan niatnya.
Tapi tak di sangka Amara malah datang menawarkannya.Seketika semangat Radit kembali dia merasa tubuhnya sudah tak lelah lagi.Bagaimana tidak dia melihat pemandangan yang sangat menggairahkan berada tepat di hadapannya.
"Sini sayang."Tutur Radit dengan suara parau." Apa kakimu tidak sakit."
"Gak mas.Kakiku sudah gak sakit." Ucap Amara.
Radit mengulurkan tanganya. Amara memegang tangan Radit dan masuk ke dalam bathtub.Bathtub itu sangat besar hingga bisa muat 2 orang atau lebih.Radit membuatnya agar nanti bisa mandi bersama sang istri seperti saat ini.
Amara duduk di samping Radit.Radit menarik pinggangnya hingga menempel di badannya.Mereka saling menatap,tatapan mata Radit begitu dalam.Radit menarik tengkuk leher Amara dan mencium bibirnya dengan lembut.Amara membuka sedikit mulutnya hingga Radit bisa leluasa mengapsen setiap hal yang ada di rongga mulutnya.
Amara membalas ciuman Radit.Di hisap lembut bibir suaminya itu.Amara melingkarkan kedua tangan di leher suaminya.Mereka sangat menikmati sesi ciuman itu.Semakin lama ciuman berubah memanas sesekal Radit menggigit bibir sexy istrinya hingga menimbulkan suara desahan yang merdu.
"Ahhh.....mas." Desah Amara membuat hasrat Radit makin meningkat.
Di kulum dan di lumat habis bibir amara hingga membuat bibir bawahnya sedikit bengkak.Tangan Radit turun sampai di gundukan yang kenyal dan berisi itu.Di sentuhnya P*ting merah muda yang sudah mengeras itu.Membuat tubuh Amara terasa panas dingin.
Radit memainkan tonjolan yang berbentuk kacang itu.Di plintir dan di pecet keduanya membuat si empunya mendesah ke enakan.Radit mengangkat tubuh Amara yang setengah basah karena air.Di dudukannya di atas pahanya.Hingga terlihat jelas gundukan pa yu dara yang sangat menggoda itu.
Dukung Author dengan Like, Koment dan Vote.
mampir dikaryaku jugaa yaa