NovelToon NovelToon
Aku Kembali, Tunggu Saja!!!

Aku Kembali, Tunggu Saja!!!

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: bubun ntib

KESEMPATAN KE2 TELAH TIBA!!

Roselyn, 26tahun. Dia hanyalah anak panti yang merangkak sukses selangkah demi selangkah, harus mati menyedihkan karena ulah suami dan sahabat baiknya..

Kekayaan dan kerja kerasnya selama ini direnggut, bahkan ia tak diberi kesempatan untuk memiliki keturunan..

Saat ia terbangun, ia kembali saat usianya 21 tahun, dimana semua bencana masih belum terjadi..

Kali ini ia bertekad! Bukan hanya memmbalas dendam kepada sahabat dan suaminya, Ia juga akan menyelamatkan orang - orang tercinta bahkan ia akan mencari kekuarga kandungnya!!

~ Kheh.. Mario, Jessica. AKU KEMBALI!! TUNGGU SAJA.. !!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

“Tapi sepertinya kamu harus tinggal di asrama kampus terlebih dahulu selama periode pencarian apartemen ‘kita’ yang baru,” Ucap Rose bagaikan seember air dingin yang menyiram kepala Jessie yang tadinya bersorak kegirangan karena Rose menyetujui pembelian apartemen atas namanya.

DEG

“Ke.. kenapa aku harus kembali tinggal di asrama kampus?” tanya Jessie dengan keringat sebiji jagung mengalir lembut di dahinya yang tertutup make up tebal.

Rose sedikit mengernyit heran dengan kebodohan Jessie ini. Apakah Jessie lupa jika ia masihlah seorang mahasiswa tingkat akhir yang masih banyak hutang SKS karena sibuk bolos kelas?

Saat ini, Jessie masihlah menjadi mahasiswa. Berbeda dengan Rose yang bahkan sudah mulai mengambil kelas S2nya di universitas yang sama.

Hanya saja Rose telah kembali menyelesaikan SKS untuk S2nya dan mulai menyiapkan tesisnya. Memang sepintar itu, bahkan banyak profesornya yang memujinya, menimbulkan banyak keirian pada diri Jessie melihat keberuntungan di diri Rose, sesuatu yang tidak pernah Jessie dapatkan selama ia tinggal di panti asuhan yang sama dengan Rose.

Tentu saja awalnya, di panti asuhan Jessie-lah yang menjadi pusat perhatian. Jessie memang sedikit lebih cerdas dibandingkan yang lainnya. ia pandai mengambil hati para pengasuh. Tetapi semua berubah setelah Rose mulai menampakkan bakatnya satu persatu.

Rose yang pandai, Rose yang cantik dan Rose yang penurut. Sedikit demi sedikit semuanya beralih menjadi milik Rose dan Jessie benci mengakuinya jika Rose memang sebagus itu.

Alih – alih menunjukkan ketidaksukaannya secara terang – terangan, Jessie lebih memilih untuk mendekati dan mulai menjilat Rose yang polos dan mudah dikendalikan. Hingga Rose dan Jessie terkenal sebagai sahabat kental.

Saat sekolah, Rose memang langsung mengambil kelas akselerasi, hal ini ia lakukan karena ia memikirkan biaya yang ditanggung oleh pemilik panti asuhannya, ibu Maryam. Beliau yang membiayai panti asuhan tersebut dan merawat semua kakak dan juga adik – adik pantinya.

Dengan mengambil kelas akselerasi, selain rose mempercepat pendidikannya, ia juga bisa menghemat biaya sekolahnya, setidaknya ia bisa mengurangi beban ibu panti karena ia selalu diterima di sekolah yang cukup...elit.

Saat Rose sibuk dengan segala pelajaran dan kegiatan belajarnya, ia juga tidak lupa merancang rencana masa depannya nanti. Ia tertarik dengan dunia kecantikan, jadi ia mengambil rencana untuk membuat perusahaan skincare di masa depannya. Sedikit mengerikan jika gadis kecil berusia 12 tahun sudah mulai memikirkan perusahaannya bukan? Tapi itu tidak berlaku bagi Rose yang memang sudah menunjukkan tanda – tanda bakat belajarnya.

Jadi, saat Rose mulai memasuki dunia kuliahnya, ia langsung membangun pondasinya. Ia mendekati semua senior dan profesor untuk menguras ilmu mereka dengan menanyakan banyak hal. Sangat berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Jessie.

Jessie terlalu sibuk menjalani kehidupan sosialitanya dengan berjalan – jalan bersama para nona muda yang kaya. Jessie begitu sibuk mencari teman – teman yang menurutnya akan selevel dengannya jika ia berhasil merebut perusahaan milik Rose.

HUH... seolah – olah ..

Mana mungkin setelah diberi kesempatan kedua Rose akan kembali terjatuh dalam kubangan lumpur yang sama ?

Rose tentu saja akan menuruti permintaan Jessie tentang pembelian apartemen baru, tetapi mengenai siapa nama yang akan tertera pada akta rumah nanti, itu adalah rahasianya.

Ia hanya akan mengambil rencana Jessie ini untuk mengusir Jessie dari kehidupannya.

Rose menarik nafas diam – diam untuk menenangkan gejolak rasa semangat dalam dirinya dengan rencana kecilnya ini.

“Jessie sayangku, bagaimana caranya aku menjual apartemen ini saat kita masih tinggal di sini,” ucap Rose menjawab pertanyaan Jessie dengan sabar.

Jessie sedikit tertegun dengan jawaban Rose. Benar juga, kenapa ia tidak memikirkan hal ini? Bagaimana Rose bisa menolak apa yang ia inginkan setelah hampir 10 tahun ia bisa menguasai semua hal tentang Rose?

“Lalu, bagaimana denganmu? “ tanya Jessie dengan wajah prihatin. Ia tahu jika Rose hanya memiliki apartemen ini sebagai tempat tinggal setelah ia memutuskan untuk keluar dari panti asuhan mereka.

“Yaaahh, mungkin aku akan kembali ke panti terlebih dahulu,” jawab Rose dengan enteng.

DEGH

“JANGAAANNN..!” teriak Jessie spontan. Seketika ia menutup mulutnya karena ia terkejut dengan teriakan nyaringnya.

Jessie sungguh lupa dengan kenyataan jika ibu pemilik panti asuhan sudah mengetahui rencana busuknya untuk mencelakai Rose dan memiliki skema pada perusahaannya.

Hal ini terjadi ketika ia tidak sengaja bertelepon dengan Mario dan berada d kawasan Panti saat sedang berkunjung. Ibu panti yang ingin memanggilnya kemudian mendengarkan obrolan Jessie dan Mario.

Ibu panti sangat marah tetapi Jessie mengelaknya dan mengatakan jika ini semua hanyalah kesalahpahaman semata.

Dan bagaimana ibu panti akan percaya? Sebagai pribadi yang merawat semua anak – anak asuhnya selama bertahun – tahun, bagaimana ibu Maryam tidak mengenal setiap watak anak asuhnya?

Di masa lalu, ibu panti pernah memberitahukan masalah ini kepada Rose, tetapi Rose dengan tegas menolak pemikiran ibu Maryam. Selang beberapa hari kemudian, Ibu Maryam kecelakaan dan meninggal.

Mata Rose memerah mengingat hal ini, ia kembali menekan emosi di hatinya dan bersikap biasa di depan Jessie yang masih terkejut dengan teriakannya sendiri. Rose sangat tahu kenapa Jessie berteriak sedemikian rupa. Pasti tidak jauh dengan kebenaran yang akan ibu panti sampaikan kepadanya.

“... Jangan kembali ke panti, mak.. Maksudku, kamu apa tidak khawatir akan merepotkan ibu? Beliau akan sangat sibuk dan menyiapkan hal – hal yang berlebihan jika kamu datang,” ucap Jessie setelah ia berhasil menguasai dirinya.

Rose setuju dengan ucapan Jessie yang satu ini. Ibu Maryam akan sangat sibuk ketika ia datang berkunjung sekedar untuk menengok adik – adik dan menitipkan uang untuk keperluan para saudaranya.

“... Ah.. apa lebih baik kamu tinggal di apartemen milik Mario? Aku akan menanyakannya,” pekik Jessie sambil mulai mengobrak – abrik tas tangannya.

“Hei, tidak.. Jangan dong,” teriak Rose dengan wajah malu – malu.

‘Gila nih orang, masih aja berusaha buat dorong aku ke pria baji**an itu,’ gerutu Rose dalam hati. Dia hampir bisa menyingkirkan Rose sejenak, Oke? Dia tidak ingin berurusan dengan pria gila itu sebelum ia cukup matang dengan rencananya!

“Haaa kamu masih saja malu – malu,” ucap Jessie sambil menyenggol pelan bahu Rose untuk menggodanya.

Rose hanya bisa tersipu malu pada Jessie dan mempertahankan aktingnya.

“Aku gampang-lah kalau begitu. Benar katamu, Ibu Maryam pasti akan sibuk jika aku kesana. Kalau begitu aku akan tidur di perusahaan sementara sambil mencari apartemen yang cocok untuk kita nanti,” ucap Rose meyakinkan Jessie jika ia tidak akan kembali ke panti, setidaknya ia tidak akan menambah kecurigaan Jessie dan menyebabkan ia mempercepat eksekusinya kepada ibu panti mereka.

Rose dapat melihat jika Jessie menghela nafas lega setelah mendengar jawabannya.

“Baiklah, jangan kembali ke panti pokoknya ya,” ucap Jessie dengan centil. Rose hanya mengangguk tanpa menjawab.

 “Kalau begitu, aku akan bersiap dan kembali ke asrama,” ucap Jessie Sambil berjalan ke kamarnya.

“Jessie, jangan lupa tinggalkan kartu identitasmu untuk mengurus nama apartemen kita nanti,” ucap Rose sambil menengadahkan tangannya untuk meminta kartu identitas milik Jessie.

Jessie tersenyum sumringah saat menenteng bag besarnya, ia segera mengambil kartu identitasnya dan menyerahkan kepada Rose tanpa memiliki kecurigaan apapun. Setelah beres, jessie langsung melenggang pergi dengan bersenandung pelan.

Rose menyaksikan kepergiannya dengan seringaian kejam di bibirnya, ia segera mengeluarkan ponselnya dan memutar sebuah nomor.

“ Halo, Gendhis ....”

1
Sean xiao
Penghianat kebanyakan dari orang terdekat,yaitu sahabat.
°nina°
ciiiihhhhhh
Fitri Nurhalimah
maaf thor sebelumnya, menurutku terlalu kebanyakan melamun si rossie nya, terus pengulangan kata juga jadi mengganggu, lebih ke pemborosan kata sih
Setiabudi Utomo
penulisan namanya sering kebalik jadi yg nggak paham jadi pusing.
Wo Lee Meyce
sungguh fanas🤭menyala bos jack🤣🤣
Wo Lee Meyce
cerita yg bagus,,sangat menghibur
terima kadh thor untuk karyanya,,semoga ke depannya thor bisa menghasilkan karya yang banyak😇😇semangat selalu thor🙏🙏
Wo Lee Meyce
hahhhhh,,,,,terharu aku
Wo Lee Meyce
hehehe,,,,kena kalian berdua
Wo Lee Meyce
aishh,,,,jack ko gitu sih,,,kan kasihan roseenya tambah lama ketemu keluarganya
Wo Lee Meyce
iri bilang bos😁😁dasar ulat bulu🙄
Wo Lee Meyce
mampus
Wo Lee Meyce
reflek yang luar biasa cepat
Wo Lee Meyce
makin penasaran💪💪
Wo Lee Meyce
lanjutt
Wo Lee Meyce
dasar pasangan yang bodoh
Wo Lee Meyce
kenapa sih tak ganti kuncix Rose🤔🤔
Wo Lee Meyce
mantap,,,baru sebuah kartu emas sudah membuat jesi kena serangan jantung😅😅
Wo Lee Meyce
kena karma to
Wo Lee Meyce
ho,,,ho,,,,ada apa kah gerangan 🤔bikn penasaran
Dinasti Mahachakri
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!