Alea dan Radit baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, keesokan harinya Radit ditugaskan keluar kota. Siapa sangka kepulangan Radit dari luar kota merubah kebahagiaan Alea menjadi air mata.
Radit meminta Alea untuk membantu membiayai kebutuhan rumah tangga mereka dan juga membantu membiayai hidup ibu Radit yang belum lama ini menjada, dengan alasan usaha yang dia jalani sedang dalam masalah dan Radit hanya mengandalkan gajinya sebagai pegawai negeri.
Alea yang memiliki peghasilan tidak keberatan membantu sang suami. Tanpa Alea tahu, jika sebenarnya Radit telah menduakan Alea dengan Hana, teman satu kantornya.
Radit berubah menjadi suami yang dingin, menimbulkan kecurigaan bagi Alea.
Alea mencari tahu penyebab Radit berubah, Alea akhirnya menemukan fakta jika Radit menduakan cintanya.
Apa yang akan dilakukan Alea setelah tahu Radit berselingkuh?
Yuk ikuti ceritanya di Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku menjadi Kaya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Tangisan Hati Alea
Kembali keruangannya Alea sudah tidak menemukan satupun rekan kerjanya disana. Dia terlalu lama di pantry, menangis dalam pelukan Reina untuk kesekian kalinya. Meski sekuat apapun dia berusaha, namun saat melihat kenyataan apa yang sering terlintas dipikirannya, Alea tidak bisa menahan sakit di hatinya.
Deri hari ini sedikit merasa tidak enak badan, diapun pergi ke ruang kesehatan dan istirahat sejenak disana. Menjelang makan siang, Deri yang masih nyaman rebahan di ranjang pasien di ruang itu terpaksa harus bangun untuk mengisi perutnya yang sudah menagih untuk diisi.
Sebelum keluar dari ruang kesehatan, Deri menyempatkan diri menuntaskan hajatnya di toilet yang ada di ruangan kesehatan tersebut. Saat keluar dari toilet, samar-samar Deri mendengar suara dua orang yang saling menyecap di bilik sebelah.
Merasa penasaran Deri pun mendekat ingin melihat siapa pelakunya. Bak pucuk di cinta ulampun tiba, dua orang yang dia mata-matai sepekan ini sedang memadu kasih. Tidak banyak berpikir, Deri segera merekam kegiatan dimana Radit sedang menghujamkan miliknya kedalam pusat tubuh Hana. Tanpa keduanya sadari jika yang mereka lakukan di ketahui ketua tim divisi mereka.
Jika saja Alea tidak membutuhkan ini semua sebagai bukti, tentu saja Deri akan segera pergi meninggalkan dua manusia yang tidak bermoral ini. Melaporkan langsung pada atasannya agar keduanya segera dipecat. Tapi Deri tidak bisa melakukannya, dia harus bersabar seperti Alea. Sampai rencana Alea untuk menghancurkan Radit berhasil.
Melihat video yang dikirim Deri, Alea terluka tapi tak berdarah. Sakit meski dia sudah menduga Radit dan Hana sudah sejauh itu. Tapi tetap saja hatinya hancur, sehancur-hancurnya yang Alea rasakan. Melihat bagaimana cara Radit menghujamkan miliknya pada wanita lain dengan cara yang sama seperti laki-laki itu menghujamkan miliknya padanya.
Seperti biasa, Bagas akan pulang paling akhir setelah semua karyawannya pulang. Berjalan menyusuri koridor, Bagas menemukan lampu di ruang divisi Alea masih menyala. Untuk meyakinkan siapa yang masih berada di ruangan itu, Bagas berjalan mendekat.
Pintu yang terbuka lebar membuat Bagas bisa melihat dari jauh, siapa yang masih berada di dalam ruangan itu. Bagas menemukan Alea yang duduk di meja kerjanya, tadinya dia berpikir jika Alea sedang menyelesaikan tugas-tugasnya. Tapi Bagas segera sadar, Jaya sudah memberikan tugas yang Alea kerjakan. Lalu mengapa wanita itu masih duduk disana?
Bagas yang penasaran mendekati Alea, terdengar suara isakan yang Alea keluarkan. Bagas terenyuh mendengarnya, tangisan itu terdengar sangat pilu dan menyedihkan.
" Lea." panggil Bagas dengan sangat pelan.
Bagas terdiam terpaku saat Alea yang berdiri langsung memeluknya erat, bahkan sangat erat seakan tidak ingin melepaskannya. Menyadari Alea butuh tempat bersandar untuk menuangkan rasa sedihnya, Bagas membalas memeluk erat wanita yang membuatnya merasakan apa itu jatuh cinta. Berharap apa yang dia lakukan pada Alea, bisa membuatnya sedikit lebih tenang.
Tanpa merasa bersalah, Alea terus terisak dalam pelukan Bagas yang sesekali mengusap punggung dan membelai rambut Alea. Tidak tahukah Alea jika Bagas saat ini mencoba menetralkan detak jantungnya yang berdegup kencang. Lama menduda, membuat Bagas lupa dengan rasa yang kini dia rasakan.
"Ada apa denganmu, Lea?" tanya Bagas dengan suara sedikit bergetar.
Bukan menjawab, Alea semakin erat memeluk Bagas sambil terus terisak. Membuat laki-laki itu tanpa sadar mengecup pucuk kepala Alea. Bagas tidak sanggup melihat Alea yang terluka seperti ini, rasa sayang yang dia miliki untuk Alea membuat laki-laki itu melakkukan hal tersebut.
Kecupan di kepalanya membuat Alea tersadar dengan apa yang sudah dia lakukan. Dia sudah bertindak melebihi batas pada Bagas, orang yang dia hormati sebagai pimpinan perusahaan. Alea segera menarik tubuhnya dari pelukan Bagas.
"Maaf." ucap Alea. Hanya kata itu yang bisa keluar dari mulutnya.
Alea tertunduk malu, dia tidak berani menampakkan wajahnya pada Bagas. Sikapnya benar-benar diluar batas.
"Saya juga minta maaf. Saya tidak bermaksud...."
"Bukan salah Bapak." potong Alea ucapan Bagas.
"Alea, bukan saya ingin ikut campur dengan masalahmu." ucap Bagas setelah menenangkan degup jantungnya, dia sadar sudah lancang mengecup pucuk kepala Alea yang seharusnya tidak dia lakukan.
"Mungkin saya bisa membantu, kalau kamu mau berbagi." lanjut Bagas ucapannya.
"Suami saya selingkuh, Pak." jawab Alea dengan lirih.
Bagas menarik nafas panjang, dia ikut teluka dengan jawaban Alea. Mengapa suaminya tega menduakan Alea wanita yang sangat berharga menurut Bagas.
"Selama satu minggu ini saya mengikuti dan mengawasinya, Pak." ucap Alea mengawali ceritanya.
Satu persatu kejadian sejak awal berubahnya Radit, hingga tega membohongi Alea dengan mengatakan usahanya yang terancam bangkrut karena rugi, Alea ceritakan. Alea yang curiga pada perubahan sikap Radit tidak luput dari ceritanya, hingga Alea menemukan fakta Radit bermain api dengan Hana. Sampai video yang dikirim Deripun mengalir dari mulut Alea, yang membuat dia merasakan sakit dan terluka hingga menangis seperti saat ini.
"Kamu wanita yang kuat, Alea." puji Bagas setelah mendengar begitu kejam dan jahatnya perlakuan Radit pada Alea.
Bukan tanpa alasan Bagas memuji Alea. Jika saja bukan Alea yang mendapatkan perlakuan seperti ini, sudah dapat Bagas pastikan wanita lain dengan emosinya akan mengamuk didepan suami dan selingkuhannya. Tapi tidak dengan Alea, wanita dihadapannya ini benar-benar hebat. Dia bisa berpikir jernih untuk membalas perbuatan suaminya. Tentu saja hal ini membuat Bagas semakin mengagumi sosok Alea.
"Lea."
Bagas memanggil Alea sambil merendahkan tubuhnya dengan berlutut di hadapan Alea. Hal ini tentu saja membuat Alea merasa tidak nyaman, bagaimana bisa seorang pimpinan perusahan berlutut di hadapanya.
Tanpa tahu perasaan yang Alea rasakan saat ini, Bagas mengusap air mata Alea dengan jari tanganya. Alea terpaku dan terbawa perasaan merasakan sentuhan lembut jari Bagas di wajahnya. Hingga dia tersadar saat Bagas bicara.
"Cukup sampai disini saja kamu menagisi laki-laki itu. Dia tidak pantas untuk kamu tangisi, Alea." ujar Bagas.
Alea mengangkat wajahnya meberanikan diri menatap Bagas. Dalam hatinya dia membenarkan apa yang Bagas katakan, cukup ini air mata terakhir untuk laki-laki itu. Laki-laki yang pernah Alea cintai dan yang Alea benci saat ini.
"Saya akan membantu dan mendukung setiap keputusan kamu, Lea." ucap Bagas lagi yang kini menggengam erat tangan Alea.
"Saya akan mengajukan surat cerai."
Bagas tersenyum tipis mendengar pernyataan Alea, bahkan Alea tidak bisa melihatnya.
"Jika itu yang terbaik menurut kamu, lakukanlah." ucap Bagas untuk memberi kekuatan pada Alea.
"Boleh saya memberi sedikit saran?" tanya Bagas. Alea mengangguk.
Bagas berdiri, kembali duduk di hadapan Alea dimana dia duduk sejak semula sambil mendengarkan cerita Alea.
"Sebaiknya kamu tidak tinggal satu atap lagi dengannya." saran Bagas.
"Pak Bagas benar." Reina yang bicara.
Selepas absen pulang, Reina mencoba menghubungi Alea. Tapi tidak ada satupun pesan yang dia kirimkan dibaca Alea, bahkan panggilan darinyapun diabaikan oleh adiknya ini.
Sebagai saudara yang dekat dengan Alea, Reina merasa cemas. Terlebih lagi saudaranya ini baru saja menangisi apa yang dilakukan Radit padanya. Karena sudah tidak ada karyawan di kantor, Reina tidak berani mencari Alea sendiri didalam kantor. Diapun menunggu Deri yang sore ini akan menjemputnya.
Setelah Deri datang, Reina langsung mengajak suaminya itu mencari Alea diruang kerja adiknya itu. Reina takut Alea melakukan hal bodoh yang melukai dirinya sendiri, atau mungkin mengakhiri hidupnya karena kecewa dan putus asa.
Tapi Reina salah, Alea wanita yang kuat dan pintar. Tidak mungkin melakukan hal bodoh tersebut. Reina bisa menarik nafas lega saat dia menemukan Alea yang ditemani Bagas baik-baik saja.
...💔💔💔...
...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...