Archduchess Beatrice Estrillda Of Winfrey
Novel ini adalah season kedua dari novel author "Aku kah Antagonisnya", jika ingin lanjut membaca boleh karena author tetap melampirkan ringkasan dari novel sebelum nya, tapi akan lebih baik lagi jika mampir ke novel sebelah sebelum nya biar lebih detail
Terima kasih ️️️
Beatrice tersenyum penuh kebahagiaan sambil menggandeng tangan sang ayah menyusuri lorong menuju altar pernikahan.
Ini menjadi hal terbaik dalam kehidupan nya baik sebagai Beatrice Winfrey Putri bungsu marquess Liam winfrey maupun sebagai Reina gadis modern yang meninggal kecelakaan dahulu.
Sudah hampir 18 tahun Reina terlahir kembali sebagai Beatrice winfrey dan dia menikmati setiap momen dalan hidup nya dengan penuh kebahagiaan.
Menjadi putri kesayangan sang ayah Liam Winfrey, menjadi adik kesayangan ketiga kakak nya, Bian Winfrey, Juan Winfrey dan Melissa Winfrey.
Serta memiliki dua sahabat terbaik yang berakhir menjadi kakak ipar nya. Katherine Wilis dan Mary Ann Allen. istri dari kedua kaka nya Bian dan Juan Winfrey
Kehidupan nya sempurna walaupun terlahir sebagai anak selir, tapi tetap saja tidak ada sesuatu yang benar benar sempurna, kesempurnaan itu di rusak oleh tragedi percobaan pembunuhan yang di alami nya saat berusia lima tahun oleh ibu tiri nya sendiri, Rosalia ibu kandung ketiga kakak nya.
Rosalia juga lah yang membunuh ibu kandung Beatrice Sofia dan adik Beatrice yang saat itu ada di dalam kandungan. Hingga saat semua terungkap ibu tiri nya itu di hukum dengan hukuman kurung di menara bangsawan selama 25 tahun lama nya.
Tidak hanya keluarga tapi juga percintaan, pertunangan nya yang gagal dengan pangeran ke tiga Allarick Hoffman hingga bertemu dengan cinta sejatinya, calon Archduke utara Sankara Estrillda, sosok tampan dengan tubuh tinggi semampai, rambut seputih salju dengan sepasang iris mata nya yang berbeda warna menambah ke tampan nya.
(Selengkapnya baca di novel pertama othor)
Katherine dan Mary Ann duduk di atas sofa besar di kamar Beatrice saat para pelayan sibuk mendandani Beatrice di hari paling spesial nya. wajah Beatrice yang sudah sangat cantik semakin mempesona setelah polesan make up sempurna menghiasi wajah nya.
Rambut perak nya yang ikal indah di tata dengan jalinan cantik dan rumit dengan di hiasi sebuah tiara indah yang datang dari utara, tiara itu adalah tiara resmi archduchess, sebuah tiara mewah yang bahkan jauh lebih mewah dari pada tiara marchioness yang di gunakan oleh sahabat sekaligus kakak ipar pertama nya, Katherine di hari pernikahan nya dengan Bian winfrey beberapa bulan yang lalu.
Tiara tiga tingkat dengan model seperti mahkota es yang berkilau di hiasi dengan berlian dan Aquamarine berwarna snow blue berpotongan asimetris seperti bongkahan es yang pecah tidak beraturan. Benar benar seperti bongkahan es, yang akan mencair jika terkena panas udara akhir musim semi tersebut.
Tiara yang amat sangat cocok untuk Beatrice seakan mahkota turun temurun dari keluarga Estrillda tersebut memang tercipta khusus untuk nya, Penampilan Beatrice sungguh seperti ratu es dengan mahkota es nya
Setelah selesai dengan riasan rambut dan wajah nya para maid membuka bridal robe penuh renda milik Beatrice dan mereka semua mulai memasangkan gaun pernikahan sang gadis.
Gaun pernikahan beatrice sangat berbeda dengan gaun di zaman itu yang berbentuk ball gaun mewah yang sangat mengembang.
Karena sudah memakai gaun seperti itu setiap hari nya, beatrice merasa sangat bosan, karena itu setelah diskusi panjang dengan butik mereka berhasil membuat mahakarya seindah itu, sebuah gaun mermaid yang membentuk lekukan indah tubuh hingga ke pantat, dari pantat ke bawah baru gaun itu mengembang besar dan panjang menyapu lantai di bagian belakang sepanjang satu meter.
Veil yang di pasang di bawah tiara es nya juga sangat panjang mencapai tiga meter dengan sulaman buatan tangan. Gaun nya penuh renda dan payet mewah buatan tangan dengan pengerjaan nya memakan waktu hingga tiga bulan lama nya.
Gaun pengantin Beatrice memiliki model off shoulder dengan lengan pendek dan pita besar di pinggang belakang.
"Bebe... kamu cantik sekali, gaun unik pilihan kamu benar benar sangat indah dan cocok sekali dengan mu, ide mu benar benar bagus sekali" ucap Katherine sambil menatap Beatrice sambil memutari adik ipar nya itu.
"Benar kah? aku pikir kamu akan bilang kalau gaun aku aneh... kan kamu selalu saja ngomel saat melihat model pilihan aku dulu" sungut Beatrice saat mendengar ucapan Katherine.
"Tapi benar saat kamu menggambar nya dulu konsep nya benar benar aneh, untung saja designer kita sangat hebat hingga bisa membuat gambar kamu menjadi gaun seindah ini" ucap Katherine.
"Iya gambar ku memang jelek" ucap Beatrice dengan bibir yang semakin runcing karena ucapan sang kakak ipar.
"Udah... berhenti berdebat kita harus memilih kalung untuk Bebe, Kate. coba lihat leher nya terlalu kosong" ucap Mary Ann mencoba menengahi perdebatan kedua gadis tersebut.
Kate membuka semua kotak beludru berisi koleksi perhiasan Beatrice mencoba mencari kalung yang cocok dengan mahkota yang di gunakan gadis itu.
"Tok... tok... tok..." pintu kamar yang di gedor dari luar membuat mereka saling pandang, Mia pelayan pribadi Beatrice dengan cepat membuka pintu kamar yang tertutup rapat.
"Tuan besar..." sapa Mia saat melihat siapa yang berdiri di sana.
"Ayah... ayo masuk" ucap Beatrice saat melihat sang ayah.
"Ayo keluar dulu," kepala maid memerintah kan semua pelayan yang sedari tadi mendandani Beatrice untuk keluar dari kamar.
Dengan teratur semua pelayan keluar.
"Kami juga keluar dulu ayah banyak yang harus kami persiapkan di lokasi pesta kami juga harus menyambut tamu juga" pamit Katherine.
"Baik terima kasih kate.. Ann.." ucap Liam sambil melangkah masuk ke dalam kamar Beatrice yang sudah kosong.
"Ayah lihat kamu masih belum memilih kalung yang akan kamu pakai sayang..." ucap Liam saat melihat beberapa kotak perhiasan Beatrice yang terbuka tapi lehernya masih kosong.
Liam mengeluarkan sebuah kotak beludru hitam dari balik jubah nya dan menyerahkan nya pada Beatrice.
"Apa ini ayah?" hanya Beatrice sambil menerima kotak tersebut.
"Jika kamu mau kamu boleh memakai itu, itu adalah perhiasan pertama yang ayah belikan untuk ibu mu Sofia, dan kalung yang dia pakai di hari pernikahan kami," terang Liam
Mendengar itu ekspresi Beatrice tampak terkejut sekaligus bahagia, Beatrice tidak mengenal ibu kandung nya, karena beliau sudah meninggal Saat dia merasuki tubuh Beatrice yang asli tapi entah kenapa mendengar ayah membahas sang ibu tanpa di minta membuat kebahagian membuncah di dada.
"Ini milik ibu yah?" tangan Beatrice yang di jawab dengan anggukan dan senyuman kecil oleh sang ayah.
Bergegas Beatrice membuka kotak tersebut, satu set perhiasan mewah terdapat di dalam kotak tersebut, kalung bertingkat tiga, anting panjang dan sebuah gelang mewah.
"Ayah ini sangat indah, apa benar ini milik ibu? apa aku boleh meminjam nya ayah?" tanya Beatrice.
Liam tersenyum sambil melangkah mendekati sang putri mengambil kalung dari kotak dan menempelkan nya di leher sang putri.
"ini bukan ayah pinjam kan sayang, ini adalah hadiah pernikahan buat kamu... apa kami suka?" tanpa Liam sambil memakaikan kalung tersebut pada leher Beatrice.
kalung nya yang sangat dingin menjadi pertanda entah sudah berapa lama kalung itu tak lagi menghiasi leher seseorang.
"Benarkah?" tanya Beatrice dengan ekspresi terkejut.
"Tentu saja..." ucap Liam.
"Terima kasih banyak ayah," ucap Beatrice dengan mata berlinang, tangan mengusap lembut kalung sang ibu yang
menempel di leher nya.
***
Beatrice berjalan menyusuri lorong panjang yang di alas dengan karpet bulu tebal yang terhampar dari rumah menuju tepi danau buatan di mana di buat sebuah kanopi bunga indah tempat dia dan Sankara akan mengucap kan janji pernikahan.
Gadis itu berjalan bersama sang ayah dengan tangan kanan nya berada dalam genggaman sang ayah.
"Kamu siap?" tanya Liam lembut
Beatrice mengangguk dengan pasti sambil melangkah dengan langkah kecil menyusuri lorong panjang tersebut
Di kiri dan kanan karpet para tamu undangan sudah duduk di atas kayu berpotongan asimetris tapi sangat estetik, wajah para tamu terlihat sangat terpesona dengan konsep yang di pilih oleh beatrice.
Mungkin karena di zaman itu orang menikah dalam gedung mewah atau aula mansion belum ada konsep pernikahan outdoor dengan konsep rustic maka nya pernikahan Beatrice menjadi konsep baru bagi para bangsawan kelas atas.
Karena masih sore, lampion yang bergantungan masih belum di hidupkan, lampu kristal dengan lilin sebagai sumber cahaya juga belum di hidupkan.
"Wah coba lihat gaun lady Winfrey... Sangat indah, belum pernah sekalipun aku melihat gaun seindah itu dengan model sangat berbeda tersebut" ucap para tamu
"Benar, tidak hanya pengantin nya yang unik, konsep pernikahan nya juga sangat berbeda" ucap yang lain dengan nada takjub
"Aku lebih terkejut lagi ternyata bagian belakang mansion Winfrey seindah ini"
Nada takjub dan terpesona terdengar dari mulut pada tamu.
Beatrice yang mendengar bisik bisik para tamu tersenyum senang, karena hasil karya nya sangat berhasil, para tamu terlihat terpesona dengan pernikahan nya.
Perhatian Beatrice pada para tamu berakhir saat tatapan nya akhir nya berhenti pada sosok jangkung yang berdiri menunggu nya di bawah kanopi bunga mawar rambat.
Wajah beatrice memerah karena malu, dada nya berdebar cepat dan tangan berkeringat dingin karena nervous, semakin langkah mereka mendekat.
"Tangan kamu dingin sayang" goda Liam dengan suara kecil
"Ayah jangan bilang, aku jadi semakin nervous" bisik beatrice sambil meremas tangan sang ayah.
Liam tertawa kecil melihat reaksi sang putri.
Sesungguh nya dia belum sanggup kehilangan sang putri dan tinggal terpisah dengan sang putri dengan jarak sejauh itu, tapi melihat antusias dan kebahagiaan sang putri Liam mencoba berdamai dengan hati nya, apa lagi dia tau calon menantu nya adalah pemuda yang baik dan tidak pernah punya skandal, berbeda dengan pemuda pilihan nya dulu yaitu Allarick pangeran ke tiga kerajaan.
Saat jarak mereka tinggal lima meter lagi pandangan kedua pasangan kasmaran tersebut saling terkunci penuh makna.
seakan cinta mereka meruap keluar dari mata mereka yang saling tatap.
Saat sampai di depan kanopi dengan atap bunga, berpanggung rendah pasangan ayah dan anak itu berhenti, Sankara turun dari panggung sedikit membungkuk pada Liam yang akan menjadi ayah mertua nya, setelah itu dia menjulurkan tangan nya pada Liam dengan hormat.
Liam menjulurkan tangan nya yang menggenggam nya tangan sang putri dan meletakkan di atas tangan Sankara yang terjulur.
"Archduke muda, Bebe adalah Jantung hati ku, putri kesayangan ku dan dan belahan jiwa ku, aku sudah menjaga dan mencintai sepanjang hidup nya, tidak pernah aku izinkan rasa sakit mendekati nya apa lagi sampai menyentuh nya, saya mohon tolong jaga putri kesayangan saya, jangan sampai dia mengenal air mata, Saya titip dia dengan penuh kepercayaan kalau anda bisa menyayangi nya dengan cara anda" ucap liam pada Sankara panjang lebar.
"Tuan marquess anda bisa mempercayai saya, saya akan mencintai, menyayangi dan menjaga Bebe dengan cara saya. Saya tidak akan memberi nya kesempatan untuk mengeluh, karena hari hari nya akan penuh dengan cinta dan kebahagiaan" ucap Sankara
Kata kata calon menantu nya itu entah kenapa membuat dada Liam terasa sangat lega, rasa tersumbat yang beberapa hari terakhir seakan menyumbat jalur nafas nya kini tak lagi terasa.
Lega...
Bahagia
Dan sedih di saat yang sama..
Mungkin itu kata yang paling cocok me dengan kondisi nya saat ini.
Perlahan Liam melepaskan tangan nya dari tangan sang putri yang sudah dia letakkan di atas tangan yang di pilih sendiri oleh sang putri, tangan yang sebenar nya sudah lama dia percayai.
Sankara lalu menggenggam tangan Sang kekasih lalu dengan penuh perhatian Sankara membantu Beatrice untuk naik dan berdiri berhadapan dengan kepala biro pernikahan yang telah menanti mereka.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments