NovelToon NovelToon
Kesucian Istri Tuan Arrogant

Kesucian Istri Tuan Arrogant

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:26.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Kembali Ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan s2-nya. Anindya harus dihadapkan masalah yang selama ini disembunyikan Abinya yang ternyata memiliki hutang yang sangat besar dan belum lagi jumlah bunga yang sangat tidak masuk akal.
Kavindra, Pria tampan berusia 34 tahun yang telah memberikan hutang dan disebut sebagai rentenir yang sangat dingin dan tegas yang tidak memberikan toleransi kepada orang yang membuatnya sulit. Kavindra begitu sangat penasaran dengan Anindya yang datang kepadanya meminta toleransi atas hutang Abinya.
Dengan penampilan Anindya yang tertutup dan bahkan wajahnya juga memakai cadar yang membuat jiwa rasa penasaran seorang pemain itu menggebu-gebu.
Situasi yang sulit yang dihadapi gadis lemah itu membuat Kavindra memanfaatkan situasi yang menginginkan Anindya.
Tetapi Anindya meminta syarat untuk dinikahi. Karena walau berkorban demi Abinya dia juga tidak ingin melakukan zina tanpa pernikahan.
Bagaimana hubungan pernikahan Anindya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22 Mengajak Pergi.

Anindya yang duduk di atas tempat tidur yang sekarang sudah menikmati sarapannya. Kavindra masih tetap berada di dalam kamar yang memantau sang istri untuk makan.

Anindya yang sarapan dan terlihat sebentar-sebentar menyinggirkan anak rambutnya yang seperti mengganggu makannya. Seperti biasa rambut panjang itu memang selalu dibiarkan digerai.

Tetapi hal seperti itu membuat Kavindra sakit mata yang melihat tingkah sang istri yang terlihat mempersulit diri sendiri. Tidak tahan dengan hal itu Kavindra berdiri dari tempat duduknya mengambil ikat rambut dan yang benar saja dia mengikat rambut sang istri yang membuat Anindya menoleh ke belakang.

Tangan lembut itu menarik seluruh anak rambut yang berada di pipi Anindya yang menjadikan satu dan mengikat begitu sangat lembut, Kavindra seperti tukang salon saja dan apa yang dilakukan Kavindra benar-benar tidak diduga Anindya.

"Makanya kalau tidak bisa mengurus rambut jangan punya rambut panjang. Apa ingin makanan kamu tercampur dengan rambutmu," ucap Kavindra tidak bisa jika tidak mengoceh dan Anindya tidak menjawab apapun dan malah tersenyum.

Dia tidak percaya jika sang suami bisa melakukan hal seperti itu dan bagaimana hatinya tidak tersentuh dan senyum-senyum, mengikat rambut seorang wanita memang hal yang terlihat sangat simpel tetapi hal itu begitu manis.

"Makan dengan baik!" ucap Kavindra yang membuat Anindya menganggukkan kepala dengan melanjutkan makannya dan Kavindra juga kembali ke tempat duduknya dan barulah sang istri bisa makan dengan tenang.

"Bagaimana dengan tuan? Apa tidak sarapan?" tanya Anindya.

"Aku tadi sudah sarapan," jawab Kavindra.

"Lalu apa tidak ke kantor?" tanya Anindya.

"Kenapa? Kau bosan melihatku terus berada di sini dan rasanya ingin muntah atau tidak nafsu makan yang ingin cepat-cepat melihatku pergi dari kamarmu?" tanyanya yang langsung tersinggung satu pertanyaan tetapi memberikan jawaban yang begitu banyak.

Anindya menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Saya hanya bertanya saja dan takut tuan lupa jika memiliki urusan lain dan saya justru saya senang dengan keberadaan tuan di kamar saya yang sejak tadi malam merawat saya dengan baik dan bahkan sampai hari ini memberikan perhatian kepada saya," jawabnya tidak pernah gengsi mengungkapkan rasa terima kasihnya.

"Jangan salah paham dulu! Aku tidak memberikan perhatian atau merawat kamu. Aku hanya tidak ingin saja kamu tiba-tiba saja mati dan aku belum mendapatkan apapun yang aku mau," ucapnya yang memberikan alasan dan padahal sudah jelas-jelas dia khawatir dan biasalah gengsinya begitu besar.

"Apapun itu saya mengucapkan terima kasih kepada tuan yang sudah meluangkan waktu untuk saya dan maaf jika saya sudah merepotkan tuan," ucap Anindya.

"Hmmmm," Kavindra merespon hanya dengan deheman saja.

"Lalu bagaimana keadaan kamu? Apa masih terasa nyeri?" tanya Kavindra.

"Sudah tidak," jawab Anindya.

"Wau.....Berarti minuman yang aku berikan begitu ampuh dan lihatlah kamu langsung sembuh begitu saja. Aku tidak percaya jika memiliki keahlian lain," ucapnya yang terlihat begitu sangat senang atas perjuangan yang tidak sia-sia. Kavindra bahkan terlihat menyombongkan diri.

"Entahlah, tetapi memang selama masa haid, saya hanya mendapatkan satu hari rasa nyeri yang begitu parah dan setelah itu akan sembuh dengan sendirinya," ucap Anindya yang mematahkan semangat Kavindra. Ekspresi wajah itu juga langsung berubah.

"Jadi kau ingin mengatakan obat yang aku berikan sama sekali tidak berpengaruh?" tanya Kavindra dengan satu alis terangkat.

"Mau aku tadi memberikan atau tidak sama sekali dan tetap saja kau sudah baik-baik saja pagi ini?" tanya Kavindra memastikan yang wajah terlihat begitu kesal.

"Tidak tuan! obat yang tuan berikan sudah dapat dipastikan sangat berpengaruh dan saya juga merasa sudah sembuh dan hanya tinggal nyeri sedikit saja dan pasti juga karena obat tuan berikan," ucap Anindya yang tidak menginginkan suaminya itu kecewa.

"Lalu apa maksud dari kata-katamu tadi, seakan-akan apa yang telah aku berikan tidak ada pengaruhnya sama sekali?" tanya Kavindra.

"Saya mengatakan yang memang selama ini saya alami dan obat yang tuan berikan juga pasti berpengaruh dan maka dari itu saya sudah jauh lebih baik," ucap Anindya menjawab tanpa ingin membuat suaminya kecewa.

"Kalau begitu berterima kasihlah kepadaku," sahut Kavindra.

"Saya ucapkan terima kasih sekali lagi dan juga sudah memberikan saya obat yang sangat bermanfaat walau terasa begitu pahit," ucap Anindya.

"Mana ada obat yang tidak pahit, kalau mau sembuh memang harus banyak mengorbankan sesuatu," ucap Kavindra.

"Iya," sahut Anindya.

"Lanjutkan makanmu dan jangan hanya berbicara saja dan jika kamu sudah baik-baik saja, ikutlah denganku hari ini," ucap Kavindra.

"Mau kemana?" tanya Anindya.

"Jangan terus bertanya," jawab Kavindra yang membuat Anindya diam dan kembali melanjutkan makan.

*****

Kavindra dan Anindya yang ternyata berada di dalam salah satu Mall terbesar di Jakarta.

"Tuan mengajak saya ke Mall?" tanya Anindya yang heran dengan berjalan berdampingan dengan sang suami.

"Jangan terlalu percaya diri. Aku mengajakmu ke Mall untuk mencarikan hadiah. Istri rekan bisnisku sedang berulang tahun dan sangat tidak etis aku jika tidak memberikan hadiah. Kau wanita jadi kau mengetahui apa yang disukai wanita. Aku hanya tidak ingin ribet saja dan maka dari itu kau bisa bersamaku pergi hari ini," jawab Kavindra.

"Begitukah!" sahut Anindya yang tidak mempermasalahkan alasan itu.

"Tuan ingin mencarikan hadiah yang seperti apa?" tanya Anindya.

"Entahlah! Aku tidak tahu apa yang disukai wanita. Apakah menyukai pakaian, make up, perhiasan atau apapun itu yang terpenting harus mahal. Sangat merusak citra kku jika membelikan hadiah dengan barang murahan," ucap Kavindra yang terus menyombongkan diri.

"Kalau begitu coba untuk membelikan tas. Biasanya wanita yang bekerja sangat suka membeli tas yang pasti untuk dibawa untuk kerja dan itu juga pasti bermanfaat," ucap Anindya memberikan saran.

"Baiklah! Kita lihat saja tas-tas wanita," sahut Kavindra yang menurut saja yang memang saran dari istrinya cukup masuk akal.

Mereka berdua memasuki salah satu tokoh tas branded yang pasti Anindia jika jalan-jalan keluar mau itu bersama suaminya atau dengan siapapun tetap akan memakai cadar.

Karena pelayan itu tahu mana customer yang sangat royal dan lihatlah Kavindra langsung dihampiri dua orang pelayan wanita yang sangat ramah mempersilakan untuk melihat koleksi dari barang-barang yang mereka jual.

Anindya tidak terlalu peduli bagaimana dua wanita itu terlihat menggoda suaminya. Anindya memang tidak ada cemburu- cemburunya dan meski kedua wanita itu tampak mencari perhatian Kavindra. Anindya yang tetap mencoba untuk mencarikan pilihan hadiah ulang tahun untuk istri teman dari suaminya.

"Tuan! Bagaimana jika yang ini. Ini sangat cantik sekali, warnanya begitu cerah dan wanita sangat suka dengan warna seperti ini dan juga sangat cocok untuk dipakai dalam acara apapun," ucap pelayan itu yang memberikan saran sembari memperlihatkan barang yang dia maksud.

"Benarkah!" sahut Kavindra. Pelayan itu menganggukkan kepala.

"Bagaimana dengan yang ini?" tanya Kavindra yang ternyata meminta persetujuan istrinya yang masih memilih tas yang lain dengan jarak mereka berdua sedikit jauh.

"Warnanya terlalu mencolok dan saya rasa hanya bisa dipakai pada saat tertentu saja. Jika hanya dipakai pada saat tertentu maka bisa dikatakan nanti juga tidak akan terpakai, jadi sangat sayang untuk membelinya," jawab Anindya yang ternyata kurang menyukai tas pilihan pelayan itu.

Bersambung......

1
mbok Darmi
ayo segera ucapkan talak buat anindya punya suami cemen ngga punya pendirian juga males lebih baik berpisah toh itu tujuan awal kalian
Fhii
bagus
Atik R@hma
lama² akan dpt hidayah jg si suami anindya😚😚
Ma Em
Semoga kavindra mulai berubah dgn sikap dan kelakuannya sedikit2 serta Kavindra dan Anin selalu bahagia dgn pernikahan yg awalnya dimulai dari keterpaksaan tapi akhirnya jadi kebahagiaan yg tdk akan bisa terpisahkan kecuali maut yg memisahkan mereka berdua dan segera diberi momongan
Fajar Ayu Kurniawati
.
Ma Em
Kavindra terima saja Anin untuk mendampingi mu dalam susah maupun senang justru Kavindra seharusnya senang punya istri yg cantik dan solehah semoga Kavindra segera membuka hatinya untuk Anindya dan langgeng pernikahannya
Herlina Susanty
lanjut thor smgt
jeje
Luar biasa
Astrid valleria.s.
bagus banget terasa ikut didalam cerita ini
my heart
cerita ini tuh bener2 bagus banget Masya Allah Thor saya selalu menunggu update cerita nya thor
Ma Em
Kavindra kalai benar kamu akan mengembalikan Anin pada orang tuanya kamu pasti akan menyesal
Ma Em
Anindya dan Kavindra semoga kalian bahagia dan langgeng pernikahannya.
Hj Rabiah
lanjut Thor
my heart
selalu gk sabaran nungguin update dari cerita ini
Ma Em
Anindya jgn mau kalah dari Kavindra dan berikan pencerahan agar Kavindra sadar akan kelakuannya salah selama ini dan berubah bucin sama kamu Anindya dan tdk bisa jauh dari Anindya
Ma Em
Luar biasa
Atik R@hma
syukurlah, si tuan arogant perhatian jg😂😂😂
my heart
Masya Allah selalu gk sabar nungguin cerita ini update Thor semangat terus thor
my heart
lanjut thor
Hj Rabiah
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!