Jiang Chen seorang gamer profesional yang terlahir kembali di Dunia Fantasi tempat yang dipenuhi dengan Monster dan Dungeon. Sejak tiga ratus tahun berakhirnya era kegelapan Manusia mulai terbangkitkan dengan Jiwa Bawaan.
Setiap seseorang yang menginjak umur delapan belas tahun mereka akan mengikuti upacara kebangkitan dan memperoleh Jiwa Bawaan mereka.
Jiang Chen yang selalu menjadi pusat perhatian karena peringkat pertama di Akademi jatuh begitu cepat. Jiang Chen mendapatkan Jiwa berupa akar tanaman berwarna emas dan Jiwa dengan tipe tumbuhan adalah jenis yang paling tidak berguna.
Namun dibalik semua hinaan yang dia terima Jiang Chen tidak menganggapnya sama sekali, dia membangkitkan Jiwa Alam yang sangat hebat dan Leluhur dari para Tamanan dengan potensi tak terbatas.
"Ketidaktahuan kalian adalah masalah yang serius.... aku akan berdiri menjadi yang terkuat dan membuat semua orang mengakui kehebatanku. Bahkan jika Era Kegelapan kembali aku akan menjadi pemimpin."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 - Cara Terbaik
Setelah mengambil lisensi kebangkitan akhirnya Jiang Chen sampai dirumah, seperti biasa suasananya begitu sepi dan Jiang Chen sudah terbiasa hidup sendirian.
Keluarganya mati karena serangan Monster dan hanya dia yang selamat, dia melihat pesan di Ponsel miliknya dan disana tertulis pemberitahuan yang sudah dia tebak.
"Hah... ini wajar bantuan yang diberikan oleh Akademi pada akhirnya akan ditarik mengingat aku tidak memenuhi harapan mereka. Sekarang aku hanya bisa hidup mengandalkan diriku sendiri dan sisa uang yang aku punya hanya cukup bertahan sampai dua minggu." Ucap Jiang Chen yang terlihat sangat serius.
Jiang Chen tersenyum dan melihat tangannya, akar tanaman keluar dari kulitnya dan membungkus lengannya menjadi ujung yang runcing. Jiang Chen bukan hanya bisa membentuk sesuatu seperti ini melainkan dia juga bisa menembakkannya seperti peluru.
Namun karena dia masih level 1 sekarang kekuatannya tidak terlalu bagus, namun dengan Spirit yang besar seharusnya dia bisa membuatnya semakin menarik. Jiwa jenis Kreasi bukan sesuatu yang lemah melainkan hanya pemahaman mereka saja yang terbatas.
Jiwa Alam berada dilevel surgawi dan termasuk yang terhebat, walaupun kemampuannya berbasis dengan elemen kayu namun potensi pertumbuhannya tidak terbatas. Jika Jiang Chen bisa menemukan batu elemen dan menyerapnya maka dia bukan hanya bisa memperkuat kemampuan alam miliknya.
Juga kemampuannya terbaiknya adalah cairan vitalitas, ini seolah dia memiliki kemampuan dalam bertarung dan support dalam satu bentuk hingga mendekati level kesempurnaan.
*Ding.*
Ponsel Jiang Chen berbunyi dan dia memeriksa isi pesannya, "Cih... Yang benar saja hanya mereka yang punya kualifikasi Jiwa pertarungan dan Support tipe dukungan yang diijinkan masuk kedalam Dungeon Akademi. Aku dan beberapa siswa yang tidak memenuhi kualifikasi tidak diijinkan masuk ?"
Jiang Chen merasa jika hidupnya sekarang sedang dipersulit, namun dia tidak boleh menyerah dengan keadaannya yang sekarang dan harus bangkit. Jika dia tidak bisa masuk kedalam Dungeon maka satu-satunya pilihan adalah berburu diluar Kota Perlindungan.
Berbeda dengan Dungeon yang level kekuatan Monster didalamnya sudah ditentukan, diluar bahaya jauh lebih intens karena terlalu banyak Monster kuat yang berkeliaran. Hal ini tidak menutup kemungkinan jika dia akan bertemu dengan Monster level 20 keatas namun untuk bertambah kuat Jiang Chen harus melakukannya.
Jiang Chen merasa sedikit lapar dan pergi keluar untuk membeli makanan dan beberapa persiapan untuk besok. Satu bulan lagi adalah batas waktunya tinggal di Akademi dan Jiang Chen harus memikirkan masa depannya.
Semalaman Jiang Chen bergadang sambil menumbuk tanaman, dia ingin memastikan keselamatannya dan perhitungannya tidak boleh salah mengingat ini menyangkut hidup dan matinya.
Keesokan paginya seseorang mengetuk pintu dengan keras, kantung mata Jiang Chen masih terlihat hitam dan dia membukakan pintu melihat Xia Xue yang masuk tanpa permisi.
"Apa lagi ? Bukankah hari ini kau ada raid Dungeon Akademi dan mengapa kau mengganggu istirahat orang lain ?" Jiang Chen terlihat malas berurusan dengan Wanita ini.
Walaupun terlihat cantik dan disebut Dewi oleh para Siswa lain namun sikapnya sangat menjengkelkan. Terlebih rasa persaingannya yang besar cukup mengganggunya selama dua tahun terakhir dan Jiang Chen lebih suka untuk tidak memprovokasinya.
"Cih... Hanya karena kau memiliki Jiwa sampah mengapa kau begitu terlihat menyedihkan, aku disini untuk merekrut mu masuk kedalam Penelitian Perusahaan Ayahku. Setidaknya otakmu masih sangat cerdas dan untuk uang kau tidak perlu khawatir karena kami akan membayarmu sesuai dengan kinerjamu." Ucap Xia Xue dengan malas.
"Aku menolak... aku masih tidak ingin menyerah untuk menjadi orang yang kuat." Jiang Chen mengibaskan tangan dengan malas.
"Masih tidak sadar diri ?" Xia Xue berkata dengan jijik.
Jiang Chen tersenyum pahit dan sedikit tersinggung dengan perkataan Xia Xue, namun dia berpikir sejenak dan mendapatkan ide yang bagus untuk memanfaatkan dari Gadis kaya raya ini.
"Kenapa apakah kau takut jika aku mengungguli dirimu lagi ?" Jiang Chen sedikit memberikan tekanan.
"Hanya dengan Tukang Kebun sepertimu ? Jangan bicara omong kosong atau kau mungkin tidak akan bisa menanggungnya nanti !" Ucap Xia Xue yang sedikit marah.
"Kebetulan aku sedikit bosan dan bagaimana jika kita bertaruh. Pinjamkan aku dua puluh ribu dan jika aku menang maka anggap saja hutang itu lunas, taruhannya sangat sederhana akhir bulan level siapa yang lebih tinggi maka dialah yang menang. Apakah kau punya keberanian Gadis kecil ?" Jiang Chen memprovokasi Xia Xue.
"Lalu jika kau kalah maka datanglah dengan patuh di Perusahaan tanpa bayaran selama setengah tahun. Juga setiap kali kau melihatku maka kau harus memanggilku Kakak Xia Xue dan berteriak didepan semua orang jika kau bodoh." Xia Xue terlihat cukup kesal.
"Tiga permintaan sedangkan aku hanya satu, bukankah itu tidak adil... mana harga diri yang kau punya sebagai Wanita ?" Ucap Jiang Chen yang sedang berargumen.
Xia Xue merasa ini salah dan berkata, "Baiklah kau bisa meminta lebih."
Jiang Chen tersenyum dan berkata, "Jadi aku akan menambahkan satu hal saja... jika kau kalah maka berteriak lah didepan semua Murid jika kau menyukaiku dan tidak bisa hidup tanpaku dengan senyum yang lebar."
"Oke." Xia Xue menjabat tangan Jiang Chen dan tersenyum kesal.
Xia Xue memberikan dua puluh ribu kepada Jiang Chen dan merasa jika dirinya mustahil untuk dikalahkan. Jiang Chen tidak bisa masuk kedalam Dungeon Akademi dan ini mungkin akal-akalannya saja untuk mendapatkan uang darinya.
Tapi karena Jiang Chen berani bertaruh dengannya itu adalah kesempatan yang bagus, anggap saja ini pertandingan terakhir yang menentukan siapa yang terbaik walaupun terasa tidak adil.
"Jangan lupa tutup pintunya." Jiang Chen menghitung uangnya dan merasa sangat senang karena Gadis ini cukup mudah diajak kerjasama
*Brak.*
Xia Xue membanting pintu dengan keras dan Jiang Chen hanya menghela nafas, taruhan sudah dibuat dan Jiang Chen tidak berniat untuk kalah begitu saja. Xia Xue mungkin akan melakukan Raid berkali-kali sampai batas maksimal tapi Jiang Chen juga punya persiapan yang matang.
Jiang Chen mengantongi uangnya dan berbaring tengkurap ditempat tidur, dia sudah sangat lelah dan dia akan berangkat besok malam. Tidak butuh waktu lama dia tertidur pulas dan mengistirahatkan tubuhnya.
Keesokan paginya Jiang Chen pergi membeli tas besar dan mengemasi barang bawaannya, dia tidak membutuhkan senjata apapun dan hanya memakan setelah khas layaknya orang yang ingin pergi berkemah.
Jiang Chen berjalan keluar dan menaiki kendaraan umum untuk pergi ke perbatasan, tujuannya adalah daratan Gunung batu dan disana dia akan meningkatkan levelnya dengan berburu banyak Monster lemah demi masa depannya.