NovelToon NovelToon
Daddy Morgan Untuk Saka

Daddy Morgan Untuk Saka

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Single Mom / Nikah Kontrak / Cerai / Sugar daddy
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: GRACIA SYLIA

Morgan & Emily,

Perjanjian bisnis orang tua Morgan, memmbuat Morgan & Emily harus menikah.

"Walaupun pernikahan kita atas dasar org lain, tapi aku tidak ingin ada org lain dalam rumah tangga ini ketika nanti kita sah menjadi pasangan suami istri". ucap Emily

Menjadi seorang Wanita karir sekaligus seorang istri, Emily selalu berusaha membuat suaminya bahagia dan menjaga rumah tangganya ditengah-tengah kesibukannya mengejar target menjadi kepala rumah sakit dan menyelesaikan proyek pembangunan rumah sakit miliknya sendiri.

"Aku hanya ingin kau fokus dengan Rumah tanggal & kandunganmu Emily, aku tidak meminta kau berhenti bekerja setidaknya kurangi beban pekerjaanmu". ucap Morgan frustasi sambil mengacak-ngacak wajahnya dengan telapak tangannya


Disaat Hubungan dengan Suaminya mulai terbangun sebuah peristiwa mengubah segalanya & membuat Emily keluar dari rumah dan meninggalkan segalanya dalam keadaan mengandung

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GRACIA SYLIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERPISAH....

"Bunda.." lirih sherlyn yang masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

Ini adalah hari ke empat sherlyn mendapat perawatan di rumah sakit, kondisinya mulai berangsur baik. Namun soal cedera tulang belakang dan beberapa masalah lainnya akibat kecelakaan para team medis terutama Dokter Emily menyarankan untuk menunda untuk membawa Sherlyn terbang melanjutkan perawatannya di jerman.

Setelah melalui masa kritis, sherlyn mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Walaupun belum bisa banyak bergerak namu Sherlyn sudah mulai bisa diajak berinteraksi.

Hari ini adalah jadwal pemeriksaan.

Dokter Emily & juga 2 orang perawat dengan telaten mengecek suhu badan, anggota vital dan lainnya untuk mengetahui perkembangan Sherly.

Selesai dengan pemeriksaan, 2 orang perawat tersebut izin pamit meninggalkan ruang kamar Sherlyn meninggalkan Dokter Emily dan juga Sherlyn beserta ibunya.

"Semangat." ucap Dokter Emily tersenyum pada Sherlyn sama mengelus pucuk kepalanya.

"Biar cepat sembuhnya obatnya harus rajin di minum. Dan harus nurut apa kata ibu & juga Dokter yaa" Lanjutnya

Lalu Dokter Emily mengeluarkan sesuatu dari paperbag yang tadi sekalian ia bawa dari ruangannya sebelum mendatangi ruangan sherlyn.

Melihat apa yang dikeluarkan Dokter Emily, senyum Sherlyn merekah.

"Buat nemenin Sherlyn selama perawatan." ucap Dokter Emily

"Makasih ya Dokter, sherlyn suka banget." ujar Sherlyn mengulurkan tanggannya menerima boneka dari Dokter Emily.

"Dan ini....satu lagi!" lanjut Dokter Emily

"Karena hari ini Sherlyn udah jadi anak yang baik, Dokter ngizinin kamu buat makan Es cream. Tapi....hanya boleh hari ini dulu ya! boleh banyak-banyak kalo belum sembuh." ucap Dokter Emily

Sherlyn yang melihat Es cream dengan antusias mengambilnya. "Bunda..tolong bukain." Ucap bocah 6 tahun itu

Agatha yang melihat interkasi Dokter Emily dan Sherlyn tersenyum hangat melihat putrinya kembali ceria dengan sigap ia mengambil Es cream itu dan membukanya.

"Kalo begitu saya pamit dulu, harus segera kembali ke ruangan." ucap Dokter Emily tidak lupa melambaikan tangannya pada Sherlyn dan juga Agatha

Sambil menikmati Es creamnya, "Bunda...besok kalo udah besar Aku mau Jadi kayak Dokter Emily juga. Sangat cantik dan juga baik."

Mendengar itu, Agatha tersenyum dan mengelus punggung putrinya.

"Kalau mau jadi seperti Dokter Emily, Sherlyn harus belajar lebih rajin lagi ya sayang, dan harus cepet sembuh." ucapnya

.

.

Malam Harinya Agatha di panggil ke ruangan Emily untuk mengerus ke berangkatan mereka ke Jerman melanjutkan perawatan Sherlyn disana.

"Untuk keberangkatannya besok jam 8, dari sini nanti ada team kami yang akan menemani Ibu berangkat ke Jerman menemui pihak rumah sakit. Setelahnya ia akan kembali lagi, dan hanyan akan memantau perkembangan pasien dari Indonesia." tutur Dokter Emily pada Agatha.

"Baik Dokter, terima kasih banyak." ucap Agatha

...***...

"Coba di cek lagi, semua barang udah siap kan? Ga ada yang ketinggalan kan." ucap Morgan sambil menggeret 2 buah Koper dan 1 paperbag belanjaan istrinya untu di bawa ke Aussie.

"Udah semua." jawab Emily sambil memastikan kembali.

Emily segera menutup pintu kamar dan mereka pun turun menuju receptionis untuk mengembalikan kunci kamar dan juga menitip kunci mobil yang selama dijerman ia pakai.

"Kindly hand over this car key to the owner upon their arrival." ucap Morgan

Selama 1 minggu lebih dijerman Morgan menggunakan kendaraan temannya yang kini menetap tinggal di jerman.

Selesai dengan urusannya ia segera menemui istrinya yang sudah berada dalam mobil mewah hotel yang siap mengantar mereka ke Bandara.

"Tadi pagi kamu kemana mas?" Tanya Emily

Morgan yang mendengar istrinya bertanya ia seegera menoleh, yang tadinya sedang fokus dengan layar ponselnya.

"Oh, ketemu teman bentar ada urusan ga jauh dari gedung hotel kok." ucap Morgan santai

Emily hanya mengangguk dan langsung menoleh ke jendela menikmati pandangan Kota Berlin.

.

.

.

Perjalan 19 jam diatas pesawat kini keduanya tlah sampai di Aussie dan dijemput oleh kedua orang tua Emily.

Morgan sengaja memilih penerbang dengan kedatangan Malam hari, agar mereka bisa langsung istrahat.

Kedua org tua Emily memeluk keduanya secara bergantian menyalurkan rasa rindunya, terutama pada Emily yang merupakan anak-anak mereka satu-satunya.

"Kalian langsung makan aja dulu, habis itu keatas bersih-bersih. Biar ga naik turun." ucap Mama Rita saat mereka baru saja sampai di Mansion.

Sambil menata sedikit makan malam yang sudah siap, Morgan dan ayah Emily duduk ngobrol di kursi ruang keluarga.

"Gimana kabar Indonesia Nak Morgan?" Ucap Ayah Emily menyapa menantunya.

"Baik, Pah! Aman terkendali." jawab Morgan sambil tersenyum.

Sedang asik mengobrol, Emily datang menghampiri keduanya.

"Papah! Udah berapa kali Emil bilangi si.....stop ngerokoknya." ucap Emily ngambek pada ayahnya yang sedang menghisap rokoknya.

Emily datang menghampiri mereka, sambil membawa nampan Teh hangat. "Matiin sekarang, sini Pah." ucapnya sambil memegang asbak rokok meminta puntung rokok ayahnya.

Morgan yang melihat tingkah manja istrinya hanya menunduk dan senyum-senyum, ditambah lagi melihat mertuanya yang seakan tidak bisa berkutik

Melihat putrinya yang begitu cerewet padahal ia baru saja pulang setelah 3 tahun merantau, ia hanya menurut tanpa bantahan.

"Makan malam udah siap Tuan, nyonya memanggil kalian ke meja makan." ucap salah satu Maid sambil menunjuk arah meja makan menggunakan jempolnya

Ketiga langsung saja berjalan menuju meja makan

"Baik Bi, Makasih ya." ucap Emily lembut

.

.

Meja makan.....

Mereka berempat menyantap hidangan sambil dibarengi obrolan-obrolan ringan, setelah selesai Morgan dan Emily pamit duluan meninggalkan meja makan untuk bersih-bersih dan istrahat.

Sesuai dengan ucapan Emily mereka di Aussie hanya 3 hari.

Emily & Morgan menikmati waktu luangnya tanpa diganggu urusan bisnis dan lainnya.

Emily mengajak Morgan mengunjungi tempat-tempat waktu dia masih tinggal di Aussie.

Emily dan ke dua orang tuanya asli orang Indonesia, ia juga lahir di Indonesia.

Saat umurnya 1 tahun, kedua orang tuanya memutuskan pindah ke Aussie karena urusan pekerjaan.

Ayah Emily pensiunan kedutaan di Aussie selain itu ia juga aktif membangun bisnisnya, hingga sekarang ia tinggal memetik hasil kerja kerasnya.

Emily sekolah & berkuliah di Aussie, Emily & Bianca dekat karena satu jurusan Fakultas.

Bianca sendiri sejak kecil tinggal di Indonesia, sesekali dia dan keluarganya mengunjungi Singapura karena neneknya berada disingapura.

Setelah lulus S1 kedokteran, mereka sempat berpisah namun tetap menjalin komunikasi yang baik. Bianca melanjutkan sekolahnya di Belanda sedangkan Emily kembali ke Indonesia melanjutkan pendidikannya.

.

.

Hari ini adalah hari terakhir Emily & Morgan di Aussie, mengambil penerbangan yang sama selanjutnya mereka akan berpisah tujuan.

Pesawat Emily terbang ke jepang, sedangkan Morgan kembali ke Indonesia.

"Hati-hati ya, jangan lupa update kabarin aku." ucap Morgan sambil memeluk istrinya dibandara tidak perduli pasang mata melihatnya

"Sampai di Indonesia, jangan aneh-aneh. kalau masih bisa dikerjain besok jangan pulang larut malam." ucap Emily

Mereka pun berpisah menuju gate masing-masing, tidak lupa Emily mengecup punggung tangan suaminya begitupun sebaliknya.

...***...

jepang.....

1
Dartihuti
vote tuk semangat Authour...
Iqlima Al Jazira
di tunggu celotehan saka thor
Milla
semgt kk
Anonymous: semangatt juga untuk kakakkk...
total 1 replies
Happy Kids
ttp ae nemui agatha.
Rizky Muhammad
Kejutan-kejutan dalam alur cerita membuat saya terus terpikat.
lilhyanaaaa
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!