Pesona Di Balik Cadar Istri CEO Arogant

Keluarga Rohman itu benar-benar keterlaluan ya Bi, bagaimana bisa mereka menghina kita padahal kita masih ada di sana. Dan mereka sangat terlihat jelas merendahkan keluarga Pak Rohman. Aku sampai tidak habis pikir ada keluarga yang seperti itu. " ujar Nilam yang merasa sedikit kesal dengan keluarga Shanum.

Pandangan Bu Aisyah yang sama sekali tidak teralihkan dari pantulan kaca mobil. Dia menatap ke arah luar dengan pikiran yang berkecamuk. Entah kenapa dirinya merasa terkejut melihat keadaan yang ada di rumah Shanum tadi. Sejujurnya dia tidak merasa terhina, karena apa yang mereka pikirkan sama sekali tidak seperti kenyataannya. Walaupun Bisma lumpuh tapi ia yakin Bisma mampu menghidupi Shanum dengan sebaik-baiknya.

Ketimbang merasa terhina, dia lebih merasa kasihan dengan keluarga Pak Rohman. Bagaimana bisa saudara-saudaranya yang notabene adalah kakak dan adik bisa bersikap seperti itu? Mereka meremehkan dan menghina Rohman beserta keluarga secara terang-terangan.

Hanya karena Shanum akan menikah dengan laki-laki yang lumpuh, dan merupakan anak seorang supir dan pembantu. Padahal Aisyah yang notabene adalah orang kaya sejak lahir tidak pernah memiliki pemikiran untuk menghina orang lain seperti itu.

"Itulah yang namanya kehidupan Mi, tidak semua pemikiran orang bisa sama dengan kita. Memang kalo di lihat-lihat seperti keluarga Pak Rohman itu sama sekali tidak menghargai calon besan kita. Karena Abi denger-denger, diantara mereka, cuma Pak Rohman saja yang kehidupannya kurang sejahtera. Sedangkan kalo di lihat-lihat sangat berbeda dengan adik-adik dan kakaknya kehidupan mereka bisa terbilang lumayan. Dan itu juga hasil dari kerja keras Pak Rohman sendiri. Tapi seperti mereka tidak berniat untuk membalas budinya sedikit pun! " sahut Pak Hermawan dengan wajah masam.

Saat pertama kali istrinya mengatakan ingin menjodohkan Bisma dengan wanita dari kalangan biasa-biasa saja, sebenarnya itu tidak menjadi masalah baginya. Karena pernikahan Bisma dengan istrinya yang sekarang memang sulit untuk di pertahanankan. Dah sesungguhnya Pak Hermawan sudah tau sepak terjang Steveni saat di luaran seperti apa. Karena Pak Hermawan sudah lama menyelidiki kegiatan Stevani di luar. Itu alasan kenapa Pak Hermawan menyetujui ide dari Istri tercintanya untuk meminta Bisma menikah lagi. Karena hanya dengan itu jalan satu-satunya dia bisa memisahkan Stevani dari Bisma. Bisma yang sangat mencintai Stevani sangat sulit untuk meminta Bisma menceraikannya. Padahal sudah berulang kali Pak Hermawan memperingati Bisma, namun Bisma lebih percaya pada Istrinya dari pada orang Tuanya.

Memang Stevani itu sangat pintar dalam bersandiwara dan membolak-balikan fakta sehingga sulit untuk membuktikan kejahatannya di hadapan Bisma. Pak Hermawan dan Bu Aisyah Berencana menikahkan Bisma dengan Shanum agar bisa membuka mata Bisma bahwa pendamping yang sesungguhnya adalah Istri yang selalu ada di saat ia butuhkan.

Pak Hermawan yakin bahwa Shanum bisa menjadi istri yang baik untuk Bisma, karena Shanum adalah sosok wanita tangguh, pekerja keras, dan tentu saja memiliki sopan santun yang tinggi. Pak Hermawan justru merasa tenang jika Shanumlah yang berada di samping putranya.

Namun entah kenapa Hermawan memiliki ide untuk tidak menunjukkan jati diri sesungguhnya di hadapan keluarga Shanum. Walau keluarga inti shanum yang merupakan Bapak, ibu dan juga adik-adiknya sudah tau tentang mereka.

Hermawan mempunyai firasat yang tidak enak, dan ternyata benar. Keluarga Shanum adalah keluarga yang tidak lazim, tidak seperti keluarga pada umumnya. yang biasanya akan mendukung dan menyemangati keputusan yang di ambil oleh keponakan sendiri.

"Untung saja tadi kita bilang status kita hanya supir yang pembantu ya Bi, Umi sama sekali tidak bisa membayangkan jika kita mengatakan yang sesungguhnya tentang jati diri kita, sudah di pastikan mereka akan menjilat seperti manusia busuk lainnya yang suka cari muka. " kata Aisyah sambil menarik nafas dalam. "Untuk Kali ini langkah kita sudah benar-benar tepat Bi. Kita akan membuat mereka membayar apa yang sudah mereka lakukan pada Shanum dan juga keluarganya. " kata Aisyah lagi.

Dan Aisyah langsung membuka pintu karena mereka sudah tiba di rumah. Aisyah dan Hermawan melangkah masuk ke dalam rumah, di sana ternyata Bisma belum juga tidur dan masih menunggu kepulangan ke dua orang tuanya.

"Lho kamu belum tidur Ma?💙 " tanya Aisyah pada putranya.

Aisyah dan Hermawan langsung menghampiri sangat putra.

"Belum Mi, belum ngantuk. " jawab Bisma dengan nada dingin.

"Istri kamu kemana, belum pulang? " tebak Aisyah.

Bisma menggeleng-gelengkan kepala. "Mau sampaikan kapan kamu akan terus begini nak? " tanya Aisyah. Coba kamu buka mata kamu. Di saat sehat saja dia tidak pernah perduli sama kamu, apa lagi ketika kamu dalam keadaan begini. Justru dia akan semakin seenaknya sendiri. " ucap Aisyah kembali untuk menyadarkan anaknya.

"Betul itu, Bis. Lebih baik kamu ceraikan saja dia. Dan menikahlah dengan wanita yang lebih baik. " Hermawan menimpali.

"Abi, Umi. Kenapa Sih kalian selalu saja memaksaku untuk menikah dengan orang yang tidak aku kenal! Aku ini sudah memiliki istri. Dan aku sangat cinta sama istri aku. " ucap Bisma dengan sedikit emosi.

"Sudahlah kalian, tidak perlu ngatur-ngatur hidup aku. Aku tau apa yang harus aku lakukan. " Bisma langsung meninggalkan ke dua orang tuanya dengan kursi roda yang ia gunakan.

"Bisma.... Bisma.. " teriak Aisyah." Kami belum selesai bicara. " ucapnya lagi.

"Sudahlah, Mi. Biarkan saja di menenangkan pikirannya. Nanti suatu saat dia juga akan sadar bagaimana kelakuan istrinya di luar sana. " ucap Hermawan sambil mengelus pundak istrinya.

Kedua suami, istri. Itu pun memutuskan untuk masuk ke kamar dan beristirahat. Karena mereka juga sudah lelah, dengan segudang aktivitas hari ini.

*****

Seorang pria berwajah tampan sedang duduk di atas kursi rodanya, sudah hampir enam bulan Bisma lumpuh akibat kecelakaan yang ia alami.

Pria yang baru menikah satu tahun itu, merasa kesepian karena sang istri lebih memprioritaskan karirnya menjadi model internasional daripada harus merawat dirinya. Sejak Bisma mengalami kecelakaan, hanya satu kali saja sang istri menemuinya. Setiap kali Bisma memintanya pulang, berbagai alasan yang dia utarakan. Tapi walaupun begitu Bisma tetap mencintai istrinya.

Kini dia sedang bingung karena telah di desak oleh orang tuanya untuk menikah lagi, sedangkan sang istri belum mau menemuinya.

Minggu lalu Bisma menghubungi sang istri dan memintanya untuk pulang, tapi justru jawaban dari istrinya sungguh mengejutkan baginya.

Flashback on

"Sayang, kapan kamu bisa pulang untuk menemui ku? Sudah lima bulan kamu pergi meninggalkanku. Apa kamu gak kangen sama aku. " ucap Bisma pada sambungan telpon, yang meminta istrinya kembali.

"Adu, sayang. Kamu kan tau pekerjaanku seperti apa? Ini aja kontrak kerjanya baru berjalan lima bulan masa aku sudah kamu suruh cuti. Aku juga kangen sama kamu! Kamu yang sabar ya sayang. Aku janji kalo kontrak ini habis gak bakal ngambil lagi dech... " ujar sang istri merayu suaminya.

"Bukankah dulu sebelum kita menikah kamu sudah janji sama aku bahwa kamu akan berhenti jadi model dan siap hidup bersamaku, tapi kenapa diam-diam kamu malah teken kontrak tanpa seizin aku. " ucap Bisma dengan kesal. "Apa uang yang aku beri buat kebutuhan kamu sebulan itu kurang!!!Bukankah uang nafkah dari aku itu lebih besar dari gaji kamu sebagai model. "

"Iya, sayang. Aku tau itu, tapi ini bukan masalah uang yang aku cari, kamu kan tau sendiri dari kecil cita-citaku pingin jadi model internasional. Jadi aku mohon mengertilah sayang. "Rayu Stevani pada Bisma.

"Sudahlah, aku capek jika harus berdebat sama kamu. Kamu itu selalu saja mentingin karir dari pada aku suami kamu. Pokoknya kalo kamu gak mau pulang aku bakal nikah lagi. " ancam Bisma yang sudah tidak lagi bisa merayu istrinya untuk pulang.

"Ya, kalo itu mau kamu. Aku setuju saja, tapi ada syaratnya. Perempuan itu tidak boleh lebih cantik dari aku, dan kamu tidak boleh mencintainya. Dan sebelum aku habis kontrak dan pulang ke rumah kamu harus sudah menceraikannya. " jawab Stevani dengan santainya.

"Aargggg, Gila kamu ya. Aku ini serius. Aku bakal nikah lagi jika kamu tidak pulang... " ucap Bisma sambil menahan emosinya, ternyata sang istri benar-benar tidak mengindahkan ancamannya.

"Iya, sayang. Aku juga serius Aku izinkan kamu nikah lagi. Tapi yaitu tadi. Ceraikan dia jika Aku kembali. " kekeh Stevani dengan keputusannya.

"Ya sudah kalo gitu kamu jangan menyesal dengan keputusan kamu, kalo memang kamu sudah tidak bisa lagi aku atur," ucap Bisma yang sudah putus asa dengan sikap dan perilaku istrinya.

Flashback of

Kini Bisma sudah benar-benar pasrah dengan keputusan kedua orang tuanya. Dia akan menerima pernikahan ini, walaupun hatinya hancur. Tidak ada orang yang mau mengerti bagaimana perasaannya. Sang istri yang ia kira akan memperjuangkannya pun ternyata lebih memilih karirnya daripada dia.