NovelToon NovelToon
Batas Kesabaran Seorang Istri

Batas Kesabaran Seorang Istri

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam / Konflik etika / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Marica

Aluna Aurelia Pradipta memimpikan keindahan dalam rumah tangga ketika menikah dengan Hariz Devandra, laki-laki yang amat ia cintai dan mencintainya. Nyatanya keindahan itu hanyalah sebuah asa saat keluarga Hariz campur tangan dengan kehidupan rumah tangganya.

Mampukan Aluna bertahan atau memilih untuk pergi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Obrolan Bersama Arleta

Sebelumnya Aluna dikejutkan dengan reaksi Hariz ketika dirinya menyebut nama Arleta Bramantyo, kini giliran Elgar. Reaksi sang sopir sungguh di luar perkiraan. Hal itu berhasil menciptakan kebingungan dan pertanyaan di benak Aluna.

Rasa penasaran juga timbul pada diri Aluna membuatnya bertanya pada sang sopir, tetapi jawaban Elgar tidak membuat Aluna puas.

"Apa kamu menyembunyikan sesuatu dariku, Elgar?" tanya Aluna curiga.

"Menyembunyikan apa?" tanya balik Elgar, suaranya malah terdengar gugup.

"Reaksimu saat aku menyebut nama Arleta Bramantyo, kamu terlihat tidak biasa. Kamu seperti sedang menyembunyikan sesuatu," tuding Aluna.

"Sudah aku katakan, Aluna. Aku hanya terkejut. Keluarga itu sangat terkenal. Mereka memiliki kerajaan bisnis yang luar biasa. Aku tidak menduga nantinya bisa berada dekat dengan mereka," jelas Elgar dengan suara terbata-bata.

"Benarkah?" Aluna menyipitkan matanya seolah menunjukan rasa curiga.

"Lupakan pembicaraan ini. Aku mau bertanya, apa suamimu menyinggung masalah yang terjadi antara aku dengan Sandra?" tanya Elgar mengalihkan pembicaraan.

"Tidak. Sepertinya Sandra tidak memberitahu apapun," jawab Aluna. "Apa kamu sudah mengirim Video itu pada Sandra?" tanya Aluna disambut anggukkan oleh Elgar.

"Bagus! Dia begitu penurut, rupanya?" ucap Elgar diikuti tawanya.

"Aku minta tolong padamu. Video itu jangan sampai tersebar ke publik. Aku takut itu bisa mempengaruhi bisnis mas Hariz," pinta Aluna.

"Karena kamu yang meminta aku pasti akan melakukannya. Aku hanya ingin memberi sedikit pelajaran pada adik iparmu itu," janji Elgar. "Enak saja dia berani menyentuhku dan juga mengancamku," geram Elgar.

"Dia memang harus diberikan sedikit pelajaran agar tidak menyusahkan orang," imbuh Aluna. "Aku jadi tidak sabar untuk melihat ekspresi wajahnya saat dia juga mengetahui hal itu," sambung Aluna.

"Hanya satu yang harus kamu lakukan nantinya yaitu tahan tawamu kuat-kuat," celetuk Elgar yang mampu membuat tawa Aluna tercipta.

"Oh iya, di mana kamu akan bertemu dengan nyonya Arleta?" tanya Elgar.

"Di coffee shop Royar," jawab Aluna. "Sebenarnya aku tidak tahu alasan pasti beliau mengajakku bertemu. Dia hanya mengatakan ingin mengobrol saja," jawab Aluna.

Elgar merespon ucapan Aluna dengan mengangguk-anggukkan kepalanya beberapa kali.

"Tapi jangan sampai beliau kembali membahas rencananya untuk menjodohkan aku dengan anak laki-lakinya," ucap Aluna tiba-tiba

"Apa!"

UHUK UHUK

Aluna terkejut saat Elgar tiba-tiba tersedak. Hal itu membuat laju mobilnya oleng. Beruntung Elgar masih bisa mengendalikan laju mobilnya.

"Elgar, menepi lah!" perintah Aluna.

Elgar mengangguk sembari memegangi tenggorokannya yang terasa sakit, lantas menepikan mobilnya di tempat yang lumayan sepi.

"Minumlah!" Aluna memberikan air mineral kepada Elgar setelah membuka penutupnya.

Elgar menerima air mineral itu lantas meminumnya hingga habis setengahnya. Setelah itu Elgar duduk menyandarkan kepalanya seraya menarik napas dalam-dalam.

"Kamu ini kenapa bisa tiba-tiba tersedak?" ucap Aluna khawatir.

Elgar kembali menegakkan tubuhnya kemudian menoleh ke belakang. "Aku terkejut saat kamu bilang nyonya Arleta ingin menjodohkan kamu dengan anaknya," ungkap Elgar.

"Kenapa kamu bisa terkejut sampai seperti itu. Aneh kamu." Aluna membuang napas secara asal.

"Terus kamu mau?" tanya Elgar.

"Tentu saja tidak. Aku mengatakan kepada beliau jika aku sudah memiliki suami. Tapi dia mengatakan masih berharap aku bisa jadi menantunya," jawab Alana.

Elgar tertawa bodoh dengan menunjukkan deretan giginya kemudian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kenapa kamu tidak berpisah dari suamimu saja. Menjadi menantu keluarga Bramantyo itu adalah impian para perempuan di luar sana," ucap Elgar.

"Jangan memberikanku saran yang tidak masuk diakal, Elgar." Aluna memicik tajam ke arah Elgar, tetapi laki itu justru terkekeh geli.

"Kamu sudah merasa lebih baik sekarang?" tanya Aluna.

"Ya," jawab Elgar singkat.

"Ayo lanjutkan perjalanan. Aku tidak mau membuat tante Arleta menunggu," suruh Aluna disambut anggukkan oleh Elgar.

Menempuh perjalanan selama empat puluh lima menit Aluna pun sampai di coffe shop Royal. Jangan ditanya betapa mewah dan mahalnya tempat itu. Tempat itu biasanya dijadikan tempat kumpul pengusaha dan juga orang-orang dari kelas atas.

Elgar menghentikan laju mobilnya di depan pintu masuk tempat itu. Lantas turun dari mobil untuk membukakan Aluna pintu.

"Kamu tidak mau ikut masuk?" tanya Aluna.

"Tidak, aku tunggu di mobil saja," tolak Elgar.

"Baiklah." Aluna keluar dari mobil lantas berjalan masuk ke dalam coffeeshop. Kedatangan Aluna disambut langsung oleh manager tempat itu.

Aluna mengatakan ada temu janji dengan Arleta Bramantyo. Sang manager mengantarkan Aluna ke tempat yang sudah Arleta pesan. Sampai di tempat itu ternyata Arleta sudah menunggu. Ternyata Aluna dibawa ke ruangan VVIP, di sana ada sofa besar membentuk lingkaran di dominasi warna merah dan hitam dengan meja bulat berwana hitam di bagian tengahnya.

Aluna melihat Arleta duduk dengan anggun, sambil berkutat dengan iPad di tangannya. Dari segi penampilan, sikap, dan cara bicara wanita itu benar-benar membuat Aluna terkesan.

"Selamat siang, Tante," sapa Aluna. "Maaf jika saya terlambat." Aluna berjalan menghampiri Arleta.

Arleta mendongak lantas tersenyum melihat keberadaan Aluna. Arleta menaruh iPad di meja lantas berdiri untuk menyambut kedatangan Aluna. Keduanya saling memeluk juga mencium pipi satu sama lain. Mereka baru dua kali bertemu, tetapi seperti sudah lama saling mengenal.

"Ayo silahkan duduk," ucap Arleta.

Aluna mengangguk lantas duduk di samping Arleta, posisi mereka saling berhadapan.

"Kamu datang sendiri?" tanya Arleta basa-basi.

"Saya datang bersama sopir," jawab Aluna.

Obrolan mereka terhenti saat ada satu waiter datang ke tempat itu menghidangkan coffee dan juga dua cake.

"Saya sudah pesankan coffee dan juga chess cake. Ini menu favorit di sini," ucap Arleta. "Atau kamu mau pesan yang lain?" tawar Arleta.

"Tidak, Tante. Ini sudah cukup," tolak Aluna.

"Jangan sungkan padaku. Anggap saja saya keluargamu," ucap Arleta.

Aluna mengangguk untuk merespon ucapan Arleta. Perasaan Aluna saat itu sangatlah senang apalagi bisa berada dekat dengan keluarga inti Bramantyo.

"Kalau boleh tahu apa alasan Tante mengajak saya bertemu?" tanya Aluna.

"Tidak ada alasan khusus, saya hanya bosan di rumah dan juga karena jadwal saya sedang kosong," jawab Arleta. "Saya juga sebenarnya tidak tahu kenapa ingin mengobrol denganmu. Tapi saya rasa kamu perempuan baik dan bisa dipercaya. Makanya saya memilih untuk bertemu dengan kamu dari pada teman-teman saya yang lain."

"Tante terlalu memuji." Aluna merasa canggung saat itu.

Keduanya mengobrol bersama saling membahas kegiatan masing-masing. Hingga pada akhirnya Aluna mengatakan keinginannya dan sang suami untuk mengajak Arleta dan Adrian untuk makan malam.

"Baiklah nanti saya tanyakan dulu pada suami saya. Beliau lumayan sibuk akhir-akhir ini dan anak laki-laki saya …entah ke mana dia." Di akhir kata Arleta mengela napas berat.

"Awalnya jika suami Tante tidak bisa saya akan mengajak anak laki-laki Tante. Tapi … sampai saat ini Tante tidak tahu keberadaan anak itu," ungkap Arleta.

"Maaf, Tante jika boleh tahu ke mana anak Tante?" tanya Aluna hati-hati.

"Kabur dari rumah," jawab Arleta.

"Ka-bur …?"

1
Anna Wamey
Lumayan
Linda Yohana
Luar biasa
Merica Bubuk
Hahahahhaaaaaa
Merica Bubuk
si Aluna khodam gesrek'y ucul 🤣🤣🤣
Echa: bisa aja nih kakak
Echa: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Merica Bubuk
Edgar = Densu
Aluna = ci Oliv
Duo gesrek 🤣🤣🤣
Merica Bubuk
Aci kek apa ?
Dicolok pake apa ?
Merica Bubuk
🤭🤭🤭 ky aq aja, mau lahiran minta sate maranggi
Echa: keturutan kan kak
total 1 replies
DN
batu sandungan si oma
DN
bejeg" dia....Elgar. pembaca jg sewot dan gregetan nih....sm Hariz.
Echa: 😂😂😂😂😂😂🙂
total 1 replies
DN
aku gk ngerti jalan fikiran Aluna....😠
Katherina Ajawaila
kasihan amat thour, baru baca udh ketemu sm kel Toxic yg ngk punya hati 🤢
Echa: maaf, maaf
total 1 replies
Azizah Hazli
Luar biasa
Risna Akbar
aku sangat suka jalan ceritanya
aryuu
makasih udah menghibur dengan karyanya tor
Echa: trima kasih kakak udah berkenan mampir 🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Desy Ratnasari
karya yg bagus gk sabar baca karya mu yg lain lg author 😍
aryuu
berasa aneh banget sama aluna... bukannya diawal kisah dia pukulin suami sama ibu mertuanya gegara ga dikasih uang berobat ibunya

trus ga dikasi nafkah karna ibu mertuanya yg atur keuangan disuruh suruh sama ipar n mertuanya, parahnya suaminya diem aja

trus aluna punya otak sama perasaan kalo dia perlakuan seperti itu??? 🤣🤣🤣🤣🤣

aluna ini orang normal kan?????🤭🤭🤭
Echa: bukan Aluna yang gak punya otak othornya
total 1 replies
Enna
suka
Dewisartika Hutabarat
jangan bilang elgar itu anak orang kaya yang lagi menyamar ya Thor
Echa: gak deh, aku tutup mulut ko🤐
total 1 replies
Enny Sukaeni
mungkin aluna hamil
Safa Almira
suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!