Spin Off ANAK GENIUS: MENGANDUNG BENIH PRIA ASING. Sebelum membaca novel ini, silakan baca terlebih dahulu Novel S1 nya. Agar nyambung dan mengerti 🤗 Jangan lupa tap subscribe, tombol like, dan ulasan bintang 5 nya ♥️
*
Menikah adalah hal yang diinginkan oleh semua orang, begitu pun dengan Deana, dia sangat bahagia karena hari pernikahannya telah ditetapkan. Namun, siapa sangka jika calon suaminya malah berselingkuh di belakangnya tepat di hari ulang tahun kekasihnya itu sendiri.
Di saat sedang patah hati, seorang pria dewasa mampu meluluhkan hati Deana Pamungkas . Deana bisa move on karena pria itu, tetapi sebuah kenyataan terungkap jika pria itu adalah seorang duda.
Apakah Deana masih tertarik dengan duda tersebut dan dia tetap dalam tujuan utamanya?
Yuk simak kelanjutannya 🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom AL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 2 Pengkhianatan
2 bulan kemudian
*
Deana membawa cake bertuliskan Happy Birthday Malik, hari ini adalah ulang tahun Malik Abraham, kekasih dari Deana Pamungkas. Mereka sudah menjalani hubungan selama dua tahun, setelah kejadian Deana ingin dijodohkan dengan pria bernama Lucas. Gadis itu memilih calonnya sendiri, dia mengenalkan pada Al dan pria itu menyetujui hubungan keduanya. Bahkan, Deana dan Malik akan menikah beberapa bulan lagi.
Senyum terus terpatri di wajah Deana, gadis itu sudah sampai di depan rumah kekasihnya.
"Aku yakin Malik pasti kaget melihatku datang tanpa memberitahunya terlebih dahulu."
Deana memencet bel tetapi tidak ada jawaban. Dia mencoba membuka pintu, ternyata tidak di kunci.
"Hei, pintunya tidak dikunci. Apa Malik tidak mendengar bel berbunyi?"
"Sayang! Malik, aku datang!" teriak Deana saat baru saja menginjakkan kakinya di rumah mewah milik Malik.
"Sepi sekali. Malik! Kamu dimana!" teriak Deana untuk kedua kalinya, dia memutuskan untuk melihat Malik dikamar. Mungkin saja pria itu masih tidur, begitulah perkiraan Deana.
Sesudah sampai di depan kamar, Deana mendengar suara aneh dari dalam sana. Ya, de*s*a*han yang sangat menusuk ditelinga.
Deana merasa ada yang tidak beres, dia membuka pintu dan langsung terkejut dengan pemandangan saat ini. Dia melihat Malik bersama wanita lain di atas tempat tidur tanpa sehelai benangpun.
"MALIK!'' teriak Deana marah.
Malik terkejut, dia berusaha menutupi tubuhnya dan menyudahi permainannya.
"D—Deana... Ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku, aku bisa menjelaskan semuanya."
Deana menatap jijik ke arah Malik dan wanita yang masih di atas ranjang itu.
"Cih! Menjijikan! Aku tidak menyangka kalau kamu bisa berbuat hal sebejat ini, Malik!" Deana melemparkan cake yang dia bawa tadi ke arah Malik.
"Deana! Dea dengarkan aku dulu!" teriak Malik hingga urat lehernya menegang tetapi Deana tetap berjalan pergi.
"Malik, bagaimana denganku? Bukankah kamu mengatakan kalau kamu mau menikahiku setelah ini?"
"Diamlah! Pergi dari rumahku dan jangan pernah hubungi aku lagi!" bentak Malik penuh emosi.
"Tapi, Malik—"
"Pergi atau aku akan menghabisimu!" bentak Malik sekali lagi.
Wanita itu ketakutan dan segera memakai pakaiannya kembali. Dia pergi meninggalkan rumah Malik dengan air mata yang mengalir deras. Mahkota nya sudah hilang dan kekasihnya itu berbohong.
Deana merasa dunianya runtuh. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Kekasihnya, Malik Abraham, bercinta dengan wanita lain sedangkan pernikahan mereka tinggal beberapa bulan lagi.
Deana berjalan tanpa arah, hujan mengiringi langkahnya. Dia mencari tempat untuk menyendiri dan menghilangkan rasa sakit.
"Hari ulang tahunmu, tapi kamu malah berselingkuh. Aku benar-benar bodoh, ternyata selama ini aku dikhianati oleh calon suamiku sendiri." gumam Deana, air matanya bercampur dengan air hujan.
Tiba-tiba, dia melihat sebuah kafe kecil yang masih buka. Deana masuk dan duduk disudut, memesan secangkir kopi.
Pelayan kafe, seorang wanita ramah, bertanya. "Kamu baik-baik saja, Mbak?''
Deana menangis, dia ingin menceritakan tentang pengkhianatan Malik. Namun, dirinya sadar jika pelayan kafe itu orang asing baginya. Dia tidak bisa mengatakan semua itu.
Deana menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. "Aku baik-baik saja, hanya kelelahan."
Pelayan kafe itu memandang Deana dengan simpati. "Kamu pasti butuh waktu untuk sendiri. Aku akan memberikanmu privasi, Mbak."
Deana mengangguk, menatap secangkir kopi yang masih kosong. Saat itu, seorang pria tampan berusia tiga puluh tahunan duduk di kursi yang bersebelahan dengan Deana.
"Maaf, aku tidak bisa tidak mendengarnya. Anda sedang mengalami kesulitan?" tanyanya lembut.
Deana ragu-ragu, tapi senyum pria itu membuatnya merasa nyaman. Sangat aneh bukan?
BERSAMBUNG
selamat jadian ya maheer deana 🥰
PR besar nih buat deana utk taklukin emily,apa lagi klo emily sdh dihasut si nenek sihir debby
kalah cepat dong si fahri