NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Duda Hot

Terjerat Cinta Duda Hot

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:35.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: ummi asya

Warning!!
Bacaan Area dewasa 21+ , bijaklah dalam memilih bacaan...
Kirana adalah seorang mahasiswa akhir, dia membutuhkan biaya untuk mengerjakan skripsinya. Seorang teman memberinya sebuah pekerjaan sebagai guru les privat dari anak seorang konglomerat.
Kirana pikir anak yang akan di les privat adalah anak usia sekolah dasar, tapi ternyata anak usia tiga tahun. Dan lebih kagetnya lagi, ayah dari anak yang dia les privat adalah seorang duda tampan dan seksi.
Bagaimana Kirana menghadapi anak dan ayah itu? Apakah dia akan terjerat oleh pesona sang duda?
Yuk kita pantau terus perjalanan cinta Kirana dan sang duda..😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Di WC Umum

"Tuan Bryan, Missel saya ajak jalan-jalan ke arena permainan di mall dekat dengan sekolah Missel. Maaf hanya kirim pesan saja."

Setelah Kirana mengirim pesan pada Bryan kalau Missel dia ajak jalan-jalan ke mall untuk bermain di arena permainan.

Masih belum di baca, tapi setidaknya Kirana sudah memberitahu Bryan kalau Missel pergi jalan-jalan dengannya.

"Tante, kita nanti main apa?" tanya Missel pada Kirana.

"Terserah Missel aja, kan yang mau main Missel." jawab Kirana.

"Kalau main timezone boleh?"

"Tentu, di sana banyak banget permainan. Ada trampolin juga mandi bola, banyak deh." kata Kirana.

Missel sangat antusias dengan penjelasan Kirana. Dia tidak sabar ingin cepat sampai dan segera bermain di sana.

Mobil angkot pun berhenti di depan mall besar, Kirana membayar ongkos angkot untuk dua orang Kemudian dia dan Missel masuk di area mall, Missel terlihat sangat senang sekali pergi ke mall dan bermain timezone di dalam mall.

"Tante, nanti di foto ya aku main di sana." pinta Missel.

"Tentu, nanti tante foto Missel di setiap permainan." kata Kirana.

Mereka langsung memasuki area bermain, Kirana membeli tiket beberapa agar Missel bermain dengan puas.

Pertama Missel bermain trampolin lebih dulu, dia meloncat-loncat dengan riang. Wajah bahagianya terlihat jelas di sana, Kirana tersenyum senang. Dia merasa lega da senang juga bisa mengajak Missel bermain di wahana main di mall.

Dia tahu Bryan tidak punya banyak waktu untuk mengajaknya bermain di wahana bermain. Kirana pun memotret Missel beberapa kali yang sedang meloncat tinggi dengan tawa riangnya.

Setelah bermain trampolin, Missel beralih ke timezone lebih dulu. Dia bermain apa saja dan berganti-ganti, setelah dua jam lebih kini Missel beralih ke permainan mandi bola.

"Missel, capek ngga?" tanya Kirana.

"Iya tante, tapi enak tante." jawab Missel masih terus bermain.

Anak kecil meski kelelahan jika dia merasa senang, tidak akan terasa lelah itu. Dia akan terus bermain.

"Kita makan dulu yuk? Tante udah lapar nih." kata Kirana.

"Mau makan apa tante?"

"Missel mau beli apa?" tanya Kirana.

"Beli chiken aja tante, Missel mau makan chiken itu lho tante." kata Missel lagi.

"Oke, ayo kita cari makan dulu. Ini sudah siang banget, tante juga lapar."

Lalu Missel keluar dari arena bermain mandi bola, kini mereka menuju sebuah food court dan memesan apa yan Missel mau. Kirana hanya mengikuti Missel.

Sedang asyik makan, Missel melihat papinya berjalan menuju ke arahnya.

"Papi!" teriak Missel dengan keras.

Laki-laki gagah dan bertubuh tegap bak model pria berjalan menuju meja Missel dan Kirana berada. Banyak mata menatap Bryan yang berpenampilan eksekutive muda, memakai kemeja dan jas serta dasi ala bis kerja kantoran.

Dia tersenyum ke arah Missel, sedangkan Kirana menoleh ke arah Bryan yang menuju arahnya. Kirana terkesima dengan penampilan Bryan kali ini, meski pun tadi pagi mereka satu mobil. Tapi entah kenapa Kirana melihat Bryan berbeda, lebih cool dan berwibawa.

Kirana berbalik lagi, menetralkan degup jantungnya lalu membuangnya kasar. Di ambilnya lagi chiken yang tadi jatuh di piringnya.

"Papi, makan sini ya?" tanya Missel.

Bryan tersenyum pada anaknya lalu menatap Kirana yang sedang asyik makan chiken. Dia pun duduk di depan Kirana, Missel duduk di sebelahnya.

"Anak papi tadi main apa aja?" tanya Bryan pada Missel.

"Banyak papi, ada main bola, main di timezone juga main trampolin papi. Missel seneng deh papi, lain kali Missel boleh ya main lagi sama tante Kirana?" kata Missel.

Bryan melirik Kirana yang masih makan sejak tadi, tanpa menyapanya lagi.

"Kamu masih lapar, sampai tulang ayamnya kamu makan?" tanya Bryan yang melihat Kirana memakan tulang-tulang sisa chiken itu.

Kirana menatap Bryan, lalu dia membuang tulang ayam itu di piring.

"Tambah lagi aja, jangan sungkan. Biar saya yang bayar." kata Bryan.

"Ngga, ngga usah tuan. Saya sudah kenyang." jawab Kirana.

"Terus, kenapa kamu makan tulang-tulang ayam itu?"

"Hanya iseng, ternyata enak juga." jawab Kirana sekenanya.

Bryan mencibir, lalu dia pun mengajak Missel dan Kirana untuk jalan-jalan keliling mall. Remcananya mau membeli mainan untuk Missel juga hadiah untuk Kirana juga.

"Saya mau ke toko mainan, kamu kalau mau beli sesuatu ambil aja. Nanti saya bayar sekalian punya Missel." kata Bryan.

"Ngga usah tuan, saya hanya mau jalan-jalan saja." jawab Kirana.

"Yakin, tidak mau beli sesuatu? Beli baju misalnya, perempuan pasti senang beli baju." kata Bryan.

"Tidak usah, saya malah bingung nanti ngambil banyak. Jadi merepotkanmu tuan." Kirana kekeh menolak ucapan Bryan.

"Ya sudah, silakan kamu jalan-jalan. Tapi jika berubah pikiran juga ngga masalah." kata Bryan lagi.

Kirana tersenyum, namun dia tetap tidak akan beli apa-apa. Tapi tiba-tiba perutnya sedikit mulas, dia ingin pergi ke toilet.

"Tuan, saya ke toilet saja. Maaf saya keburu-buru, ngga tahan rasanya." kata Kirana.

Dia lalu pergi menuju toilet dengan langkah cepat. Bryan hanya memandang kepergian Kirana, lalu dia dan Missel pergi ke toko mainan.

_

Kirana menunggu beberapa orang untuk bisa masuk ke dalam kamar wc, dia tahan keinginan untuk buang air besar sejak tadi. Menunggu antrian panjang yang tidak juga selesai-selesai.

Kirana melihat toilet laki-laki terlihat kosong, ragu dia ingin masuk ke toilet laki-laki itu. Tapi akhirnya dia tidak tahan juga, lalu dia berjalan cepat menuju toliet laki-laki.

Dan ternyata benar, di sana sepi. Kirana memilih kamar mandi agak ujung, agar tidak di ketahui kalau dia masuk ke toilet laki-laki.

Kirana masuk ke dalam kamar mandi, dan segera membuang hajatnya. Dari luar terdengar ada seseorang, bukan dua orang masuk ke yoilet sebelahnya dia tempati. Berarti di paling ujung. Karena Kirana fokus mengeluarkan kotoran, dia tidak terlalu serius mendengar percakapan antara laki-laki dan perempuan di kamar sebelahnya.

Baru setelah merasa perutnya enak, Kirana pun bersiap membersihkan bagian bawahnya.

"Ayo dong, yang di coba masukin ya." suara laki-laki meminta.

"Tapi ini di toilet beb, nanti ada yang lihat gimana?"

"Ngga ada, ayo dong udah tegang nih punyaku sayang sejak tadi." ucap laki-laki di dalam toilet itu.

Tak ada suara, yang ada hanya lenguhan kecil dari si perempuan.

"Uuuuh, aaah."

"Enak kan?"

"Iya sih, tapi ... euuurgh ... aaaah."

uh uh ah ah uh aaah ...

Suara laki-laki dan perempuan di dalan toilet sangat mengganggu Kirana yang sedang buang air besar.

"Duh, kenapa aku selalu dengar yang begitu terus sih." gumam Kirana.

Lalu dia pun segera menuntaskan hajatnya dan membersihkan diri secepatnya. Lalu dia pun keluar dari kamar mandi itu, suara-suara orang yang sedang berwik wik itu masih terdengar sampai di tempat westafel.

Kirana mencuci tangannya sambil berbicara menggerutu tidak jelas. Dan suara-suara di dalam toilet itu semakin kencang terdengar.

Rupanya mereka ingin menuntaskannya hingga tempo permainannya di percepat, sehingga jeritan-jeritan kecil dan lenguhan dari si perempuan itu terus terdengar oleh Kirana.

"Kenapa kamu ada di toliet laki-laki?"

Kirana terlonjak kaget, dia memegang dadanya dan menatap tajam pada orang yang bicara padanya.

"Tuan Bryan kenapa mengagetkanku?"

"Sedang apa kamu di sini?"

"Euuuurrggh!"

Suara ******* panjang dari dalam toliet tadi terdengar oleh Kirana dan Bryan. Kirana pun buru-buru keluar, wajahnya memerah karena malu. Tentu saja malu, dua kali mendengar suara-suara itu selalu ada Bryan.

Bryan menatap ke arah toilet yang terdengar suara ******* laki-laki dan perempuan. Lalu suara tawa kecil dari keduanya.

"Ooh, shiitt! Ternyata aku mendegar lagi." kata Bryan mengumpat.

Wajahnya juga tegang, lalu dia pun menyusul Kirana untuk segera pergi dari toilet tersebut.

_

_

_

*****************

1
Sopiah Azzahra
Lumayan
tiaraalwiofficial
mau dong punya mertua idaman
tiaraalwiofficial
di mna2 istri sah yg menang
tiaraalwiofficial
mrtokul gk tau diri
tiaraalwiofficial
empng bisa y CEO nyangkl lucu sich😋
Atie Tea
bukankah sblomnya udh berteman lama tp pas mu dtng knp masih repot cari alamat, bukannya tinggal telpon Naya lngsung dan minta sharelok /Smirk/
tiaraalwiofficial
gk tau mau komen pa TP suka novel y
Fajar Ayu Kurniawati
.
Yuni Herwani
baik banget Bryan apa ada orang sebaik itu dijaman ini
dian suryani
Lumayan
Yuni Herwani
Luar biasa
Titin Sumarni
hebat ey
anthy
Luar biasa
Sri Puryani
yg ptg sah dl aja daniel semggu lg ijab kobul resepsi hbs skripsi jg gpp
Sri Puryani
untung misel gpp
Arida Susida
Luar biasa
Lies Atikah
emang bryan berani ⁵ sama laudya bryan kaya nya lembek gak tegas gak laki jadi kurang gereget thor
Lies Atikah
ah si brayn nya aja gak tegas tapi gak tahu deh kali s i brayn nya juga suka sama ne2k lampir genit
Kusnul Ayu Hanindita
lnjutanya mana ya
ummi a-sya: buka bab selanjutnya, geser kak
total 1 replies
melting_harmony
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!