NovelToon NovelToon
Ternyata Aku Tidak Mandul

Ternyata Aku Tidak Mandul

Status: tamat
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Ibu Mertua Kejam / Tamat
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Surat keterangan infertil dari rumah sakit, membuat hidup Anyelir seketika hancur. Tidak ada kebanggaan lagi pada dirinya karena kekurangan tersebut. Namun sebuah kesalahan semalam bersama atasannya, membuat dia hamil. Mungkinkah seorang wanita yang sudah dinyatakan mandul, bisa punya anak? Atau ada sebuah kesalahan dari surat keterangan rumah sakit tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TATM BAB 12

Anye malas-malasan pagi ini karena tak ada suami di rumah. Setelah sholat subuh tadi, Robby menelepon, bilang jika akan pulang sekitar jam 8 pagi, sesudah sarapan. Kurang lebih 3 jam waktu tempuh Robby untuk sampai ke rumah, sehingga mungkin jam 11 atau 12 siang, baru sampai. Mengingat waktu yang masih lama, dia memutuskan untuk menonton drakor dulu sembari ngemil.

Sekitar pukul 9 pagi, Anye baru turun dari ranjang, menuju dapur untuk memasak. Dia ingin menyambut suaminya dengan makanan enak saat tiba di rumah nanti. Ayam bakar bumbu rujak dan tempe bacem, jadi pilihannya karena itu merupakan makanan favorit Robby.

Beres urusan masak, ia mandi dan dandan cantik untuk menyambut Robby. Ada yang bilang, lelah suami akan langsung hilang saat pulang ke rumah, disambut istri cantik dan makanan enak.

Namun sampai jam 1 siang, Robby belum juga sampai di rumah, membuat Anye jadi gelisah. Seharusnya jika benar jam 8 tadi udah OTW, paling lambat jam 12 sudah sampai rumah. Apalagi sekarang hari minggu, jalanan tak terlalu padat, kecil kemungkinan terjebak macet.

[ Udah sampai mana? ] Anye mengirim pesan.

Entah sedang mengemudi atau apa, hingga 10 menit berlalu, pesannya masih centang 2 abu-abu. Sembari menunggu balasan, dia melihat story WA. Story milik Raisa, yang diunggah sekitar 2 jam yang lalu, berhasil menyita perhatiannya. Dalam video yang diunggah Raisa, dia bersama Aiman, Robby dan seorang wanita, tengah berada di sebuah curug. Mungkinkah, wanita yang berjalan di sebelah Robby, adalah Sera? Wanita yang meski hanya dia tahu namanya, namun berhasil membuatnya gundah gulana.

Anye sampai mengulang memutar dua kali video tersebut. Hanya ingin memastikan, jika tak ada yang salah dengan matanya. Robby, suaminya tersebut tampak tersenyum saat berjalan beriringan dengan Sera. Senyum di bibir Robby, menimbulkan luka di hatinya.

Sebuah pesan tiba-tiba masuk, dari Robby.

[ Sepertinya aku pulang agak lambat. Keluarga Aiman ngajak aku ikut jalan-jalan ke sebuah curug di Bogor ]

Anye menepuk-nepuk dada yang terasa sesak. Air matanya menetes tanpa bisa dicegah. Terlebih saat ia menatap makanan yang sudah terhidang rapi di atas meja makan, air matanya makin mengucur deras. Kenapa tak konfirmasi jika jalan-jalan dulu, baru bilang saat dia bertanya.

"Assalamu'alaikum."

Suara salam membuat Anye segera menyeka air mata. Senyumnya mengembang melihat bocah tampan nan menggemaskan berdiri di depan pintu dapurnya. "Waalaikumsalam Arka sayang." Ia melambaikan tangan, meminta Arka untuk mendekat. Disaat hatinya tengah terluka, Allah mengirimkan obatnya disaat yang tepat. Arka, kehadiran bocah itu, bisa sedikit membuat Anye melupakan Robby.

"Tante, jalan-jalan yuk," bocah kecil itu menarik-narik lengan Anye. "Alka pengen main ke playglound di mall."

Anye mengusap kepala Arka lembut, air matanya kembali menetes. Dia menyayangi Arka, menyukai anak-anak, tapi kenapa Tuhan tidak mengizinkan dia untuk memiliki anak. Setidaknya jika memiliki anak, dia tak akan was-was seperti ini, takut Robby tergoda dan menikah lagi.

"Tante kenapa nangis?" Arka menyentuh air mata yang mengalir di pipi Anye. "Tante sakit?"

Anye menggeleng, menyekar air matanya. "Ya udah, habis ini kita jalan-jalan ke mall. Arka sudah makan?"

Bocah itu menggeleng.

"Kiita makan dulu, lalu jalan-jalan."

"Yeee.... " bocah itu tersorak riang.

...----------------...

"Kata Tante Embun, kamu suka warna hitam, ini kayaknya bagus," Vivian menunjukan kemeja batik yang didominasi warna hitam pada Sagara. "Suka gak?"

Sagara menghela nafas panjang, memperhatikan kemeja tersebut. "Lumayan."

"Ini ada coupleannya, jadi bisa kita pakai pas acara tunangannya Sam."

Sagara mengambil kemeja di tangan Vivian, mengembalikan ke gantungan.

"Loh, kenapa di kembalikan?"

"Tolong jangan berharap lebih. Aku gak ada perasaan sama kamu, Vi. Hari ini setuju nganter kamu ke mall, juga karena di desak Mama," Sagara tak mau lagi mempermainkan perasaan wanita. Tak mau memberi harapan yang nantinya membuat Vivian sakit hati.

"Kita bisa jalani dulu, Ga. Pelan-pelan, siapa tahu cinta itu akan hadir di hati kamu. Aku bakal setia menunggu kok, sampai kamu bisa menerima aku."

"Kalau terus gak bisa, gimana?"

Vivian berdecak kesal. "Kamu aja yang terlalu pesimis duluan. Kata pepatah Jawa, tresno jalaran soko kulino. Lama-lama, kalau kita sering ketemu, jalan bareng, cinta bakal tumbuh dengan sendirinya."

"Maaf, Vi, aku tetap gak bisa. Aku anter kamu pulang ya."

Vivian membuang nafas kasar, melipat kedua lengan di dada. "Se nggak nyaman itu ya, kamu jalan sama aku? Baru juga kita sampai di mall, kamu udah ngajak pulang aja."

Sagara mengusap tengkuk sambil tersenyum kikuk. Sejujurnya, memang iya, dia tak nyaman. Hari ini terpaksa sekali jalan karena desakan mamanya. Entahlah, apa yang ada di fikiran mamanya, bisa-bisanya nyuruh dia kencan buta dengan anak salah satu temannya, emang dia se nggak laku itu, sampai harus dicarikan jodoh? "Em... aku mau ketemu klien sebentar lagi, jadi gak bisa lama," menatap jam tangan, agar terlihat meyakinkan.

Vivian seketika tergelak. "Ini hari minggu, Ga. Jangan ngaco deh, pakai acara mau ketemu klien."

"Bagi bisnis men, hari apa pun tak ada bedanya, selama bisa menghasilkan cuan, minggu bisa aja dianggap senin."

"Dasar workaholic," cibir Vivian.

Terserahlah, mau dibilang apa, yang penting semua ini segera berakhir, batin Sagara. "Ya udah, ayo aku antar pulang."

"Gak usah, aku masih mau perawatan di mall ini. Kamu pulang aja duluan." Ekspresi wajah Vivian tak bisa bohong, dia marah saat ini.

"Berapa nomor rekening kamu, biar aku transfer buat perawatan. Anggap aja ganti karena aku gak bisa nungguin." Sagara mengambil ponsel di dalam tasnya.

"Gak usah, makasih. Aku bukan orang kere." Vivian mendengus kesal, lalu pergi begitu saja.

Sagara bernafas lega melihat gadis itu keluar dari toko batik. Semoga saja, Vivian ilfeel padanya, dan gak ngejar lagi. Setelah wanita tersebut tak terlihat, ia pun menyusul keluar. Berjalan menuju eskalator untuk turun ke lantai 1. Namun tiba-tiba, matanya tak sengaja menangkap sosok Anye yang sedang menaiki eskalator bersama seorang anak kecil. Ia mengedarkan pandangan, mencari sosok suami Anye, namun sejauh mata memandang, dia tak melihat laki-laki yang kemungkinan adalah suami Anye. Ada beberapa laki-laki di eskalator, tapi rata-rata mereka berpasangan, jadi mustahil adalah suami Anye.

Penasaran dengan sosok suami Anye, Sagara naik kembali ke lantai dua setibanya di bawah. Dia berusaha mencari keberadaan Anye.

1
Helen Nirawan
cemburu liat keadaan , anyelir cuman ngobrol biasa , klo soal arka. nama ny anak2 kan tau ny maen , napa jd gt seh , lebay , br kawin.dah gt , mikir donk jgn cemburu buta di piara
Helen Nirawan
buset ini nanya dah lbh2 dr polisi , segala kerjaan rmh tgg di tanya in , ampuunn
Helen Nirawan
woow pelakor takut hamil.,.preeett , hamil drmn ?.bayi ny petik di pohon pisang ato di download dulu ? 😓🙄
Helen Nirawan
telat br nyadar skr krn gk.mo di cerai , dulu2 lu keenakan
Helen Nirawan
mulai.d pelakor dmn2
Helen Nirawan
ini laki ny yg payah , mo gmn pun ampe kiamat jg gk bakalan tuh keluarga lu baik ma bini lu , dr a ampe z , salah semua , percuma , lu ngomong jg gk guna , lama2 bini lu bs gila tau , klo lu bener peduli hrs ny lu cerai in aj , rmh tgg itu seumur hidup , klo hidup ny tiap detik menit gt terus sapa yg sanggup yg ada tggl di rsj 😓😓😔
Uba Muhammad Al-varo
terima kasih kakak Author 🙏🙏
Ning Suswati
efek bucin, karna karma
Nana Tulipa
Ya Tuhan, ternyata Robby memanipulasi hasil pemeriksaan dan dia membiarkan Anyelir menanggung semua derita bullying tanpa berdiri membelanya sama sekali.

Astaga... jelas mental Anyelir akan hancur.
Ning Suswati
hhh
bagus deh, diam dibalas diam dan kabur, daripada perang dunia
Ning Suswati
hhhhhh ada2 aja, kok bisa juga si anye ngancam suami sultan, saking capeknya berdebat karena cemburu, y wajar2 saja kalau gara mau cemburu
Marisa Hafizoh (hafizoh_17)
mampir yuk di novel author hafizoh judul "Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri"
Reni Setia
makasih untuk novelnya ya
Siti Masitah
apapun critanya rob...cerei cerei cerei.
Ning Suswati
gak sabar banget, yah maklum aja udah lapuk juga, wajar kebelet
Siti Masitah
akibat gk bisa nolak rumah tangga hancur..
Ning Suswati
adehhhhhh jadi ikutan nahan nafas, sah, alhamdulilah
Uba Muhammad Al-varo
bagus dan luar biasa
Ning Suswati
duh senengnya yg mau dilamar
vit
terima kasih kk author...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!