NovelToon NovelToon
MENIKAHI PEWARIS ARROGANT

MENIKAHI PEWARIS ARROGANT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Kontras Takdir / Office Romance
Popularitas:146.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

ZUA CLAIRE, seorang gadis biasa yang terlahir dari keluarga sederhana.

Suatu hari mamanya meninggal dan dia harus menerima bahwa hidupnya sebatang kara. Siapa yang menyangka kalau gadis itu tiba-tiba menjadi istri seorang pewaris dari keluarga Barasta.

Zua tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam semalam. Tapi menjadi istri Ganra Barasta? Bukannya senang, Zua malah ketakutan. Apalagi pria itu jelas-jelas tidak menyukainya dan menganggapnya sebagai musuh. Belum lagi harus menghadapi anak kedua dari keluarga Barasta yang terkenal kejam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 17 Kau tidak pakai bra?

"Ada yang berbeda darimu."

Leon terus menatap Ganra. Kedua pria itu sekarang berada di kamar Ganra. Mereka sudah bubar dari ruang tamu. Zua juga sudah masuk ke kamarnya. Kamar yang berada di sisi kiri kamar Ganra.

Ganra yang duduk di sofa mengangkat kepalanya menatap Leon. Ia tidak mengatakan apa-apa, hanya menunggu Leon melanjutkan kalimatnya.

"Katakan, apa kau sudah jatuh hati pada gadis itu? Si Zua, calon istrimu."

Ganra yang kalau di mulutnya ada makanan yang sementara dia kunyah, makanan tersebut pasti sudah muncrat keluar akibat mendengar pertanyaan Leon.

"Kau tidak punya pertanyaan lain? Pertanyaan apa itu, aku tidak mungkin jatuh cinta pada anak-anak." balas Ganra menyangkal. Bukan, bukan menyangkal, dia sedang berusaha meyakinkan dirinya sendiri kalau dia memang tidak tertarik dengan Zua.

Leon tertawa.

"Anak-anak? Kau bilang gadis itu anak-anak? Kau yakin? Matamu tidak buta kan?"

Ganra hanya diam.

"Kau benar-benar tidak mau mengakuinya?" tanya Leon sambil bersandar pada dinding di dekat pintu. Tangannya disilangkan di dada, dan ia menyipitkan mata menatap Ganra.  

"Zua bukan anak-anak, Ganra. Usianya mungkin lebih muda darimu, tapi dia sudah cukup dewasa. Kau saja yang menganggapnya anak-anak."

Ganra menghela napas panjang, lalu mengalihkan pandangannya.

"Ganti topik, Leon. Aku sedang tidak ingin membicarakan gadis itu." katanya datar.

Leon mengangkat bahu.

"Aku sering memperhatikanmu. Kau berubah kalau sedang berada di dekat gadis itu." ia masih membicarakan topik yang sama.

Ganra mengangkat alisnya,

"Berubah? Maksudmu apa? Aku masih orang yang sama."

"Tidak juga," Leon menyela dengan cepat.

"Dulu, kau selalu tenang, rasional, dan cenderung dingin. Tapi sekarang, kau mudah teralihkan di depan gadis itu. Kau memperhatikan hal-hal kecil yang sebelumnya tidak pernah kau pedulikan. Kau jadi lebih ... Lebih apa ya, manusiawi? Ya, kau terlihat lebih manusiawi berada di sebelah Zua."

Ganra tertawa kecil, tapi suaranya terdengar dipaksakan.

"Sepertinya kau terlalu banyak membaca novel romantis, Leon."

"Dan kau terlalu banyak menyangkal," balas Leon dengan cepat.

"Kau pikir aku tidak melihat bagaimana caramu menatapnya? Setiap kali dia berbicara, setiap kali dia tertawa. Kau mencoba untuk tetap menjaga jarak, tapi tatapan matamu berkata lain, Ganra. Kau mungkin bisa membohongi dirimu sendiri, tapi tidak bisa membohongiku. Kita tumbuh bersama."

Ganra diam, pria itu berpikir lama. Benarkah? Bahkan dia sendiri tidak sadar.

Kata-kata Leon benar-benar mengusiknya, meskipun begitu dia tetap tidak ingin mengakuinya. Mana mungkin dia jatuh cinta secepat itu pada gadis pilihan kakeknya.

"Aku hanya berusaha menjalankan tugasku, Leon," katanya akhirnya, mencoba mempertahankan nada tenangnya.

"Aku ditugaskan untuk menikahinya dengan imbalan yang menggiurkan. Itu saja. Tidak ada yang lebih. Kau tahu imbalan yang akan kakek berikan padaku memang menggiurkan sekali kan?" kali ini Ganra memakai alasan perjodohan dari sang kakek.

Leon memiringkan kepalanya, memperhatikan Ganra dengan tatapan penuh selidik. Tapi sesaat kemudian dia pun berhenti membicarakan Zua. Dia tahu Ganra pasti akan terus mengelak.

"Oh ya, besok sore kau tidak lupa kan?"

Ganra menyernyitkan dahi.

"Lupa apa?"

"Main futsal dengan Dante dan teman-temannya."

Ah iya. Ganra baru ingat.

"Kau ingat Lucky?"

"Lucky siapa?" Ganra menatap Leon lagi.

"Salah satu teman Dante yang sering main futsal sama kita."

Ganra menganggukan kepala.

"Katanya dia akan bawa pacarnya yang seorang model. Mereka masing-masing membawa pacar. Dante sudah mengajak Narin, cari gampang sekali dia. Aku akan menelpon salah satu perempuanku yang bisa. Sepertinya kau harus juga harus membawa Zua."

Wajah Ganra tampak keberatan.

"Kita mau main futsal, untuk apa bawa perempuan?" agak tidak masuk akal menurut Ganra. Leon mengangkat bahu.

"Aku tidak tahu. Mungkin karena Lucky berulang tahun besok jadi dia sengaja ingin mengajak pacarnya dan ingin kita bawa pasangan juga karena habis itu kita mau di ajak liburan semalam di puncak."

"Kalau begitu aku tidak bisa. Kalian saja." tolak Ganra langsung. Dia paling tidak suka liburan dengan orang yang tidak dia kenal. Walau ada beberapa yang dia kenal, tetapi pasti banyak yang tidak dia kenal. Dia tidak mau.

"Ayolah Ganra. Anggap saja kau mengajak calon istrimu refreshing sebelum hari pernikahan kalian. Kau tidak kasihan padanya?"

Ganra terdiam. Pria itu lalu menghela napas panjang. Ia membawa Zua ke acara yang penuh dengan orang asing. Menurutnya gadis itu tidak akan setuju.

"Aku tidak yakin gadis itu akan tertarik," kata Ganra. Bukan mencoba mencari alasan, tapi ia betul-betul merasa Zua tidak akan tertarik.

"Tertarik atau tidak, itu tergantung caramu mengajaknya. Kau ini calon suaminya, setidaknya tunjukkan kalau kau punya niat untuk mengenalnya lebih baik. Lagi pula, siapa tahu dia malah senang diajak keluar."

Ganra mengangkat alis, menatap Leon.

"Kau yakin? Kau tidak lihat ia terus menatapku seperti kucing liar tadi?"

Leon terkekeh.

"Itu karena kau yang menggodanya lebih dulu.

"Dengar, Ganra. Setelah kalian menikah, Zua adalah bagian dari keluarga kita. Terutama kau. Kau harus membuatnya terbiasa dengan lingkungannya. Kau harus mengajaknya."

Ganra memutar bola matanya, merasa kesal dengan betapa keras kepalanya Leon.

"Baiklah," Ganra akhirnya mengalah. "Aku akan mencoba mengajaknya. Tapi kalau dia menolak, jangan salahkan aku."

Leon tersenyum puas.

"Gitu dong."

Tak lama setelah itu Leon keluar dari kamarnya. Ganra tampak menimbang-nimbang lama, kemudian berjalan keluar menuju kamar Zua di sebelah. Dia mengetuk pintu dengan pelan, jam menunjukkan pukul enam sore, gadis itu pasti sedang santai di dalam sana.

Ketukan pertama tidak ada respon dari dalam, tapi akhirnya pintu terbuka sedikit, memperlihatkan wajah Zua yang terlihat mengantuk. Rambutnya berantakan, dan dia sudah masih mengenakan piyama tidur bermotif bunga-bunga kecil. Ah, mungkin gadis itu sedang tidur sore.

"Ada apa?" tanya Zua dengan suara pelan tapi agak ketus. Muka bantalnya makin lucu karena menatap Ganra dengan wajah kesal.

Tanpa meminta ijin Ganra mendorong pintu kamar itu dan berjalan masuk ke dalam.

"Ganra!" Zua melotot kesal. Sembarangan saja masuk-masuk kamarnya tanpa ijin. Duduk di kasurnya pula.

Zua berjalan mengikuti pria itu sambil berkacak pinggang di depannya.

"Kau mau apa?" kata Zua ketus.

Pada saat Ganra hendak membuka suara, dia tiba-tiba menyadari sesuatu. Pandangannya tak lepas dari dada Zua yang pu-tingnya tergambar jelas dari balik piyama yang gadis itu kenakan.

"Kau tidak pakai bra?" pertanyaan tersebut membuat Zua kaget dan cepat-cepat menutupi menyilangkan kedua tangan di depan dadanya.

Astaga, kenapa dia lupa pakai bra sebelum buka pintu tadi sih? Ingin rasanya ia menghilang dari muka bumi ini sekarang juga. Mana yang lihat pria tengil dan mesum itu lagi.

1
memei
biar di kata ganra kejam agar kau bunga malam tahu diri dan tak mengharap cinta ganra lagi
Paijem Yu
Luar biasa
yumna
pde bngt bunga tunggu ksemptn bwat dktn ganra....🤣🤣🤣🤣
yumna
ciyeee
yumna
abislH kau ganra
Hafifah Hafifah
kejam dari mana kan yg ninggalin ganra kamu dan dia juga udah menegaskan dari awal lw dia g cinta ama kamu kalian pacaran hanya status aja tapi dalam hati g ada cinta sama sekali.jadi stop deh berharap ama ganra karna sampai kapanpun ganra akan tetap bersama zua
Hafifah Hafifah
jangan bilang lw si dante ada rasa nih ama si zua
Fadilah
ya lebih baik berkata* seperti itu daripada penuh kepura-puraan ntar malah kamu makin besar kepala Bunga 😏
yuning
bunga bangkainya layu mendadak 😁
Rita
dihhh yg kejem siapa lagian jg sdh kmu yg putusin duluan kmu yg ngerasa korban
Rita
sakit ngga tuh plus malu
Rita
sakit ngga tuh
Rita
kesel tapi senengkan
Rita
😅😅😅😅😅😅🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita
awas Zu ntar bikin kesempatan yg lain😂😂😂😂
Rita
mumpung ada kesempatan dan sdh diubun2 nahany
Rita
hmmmm
Rita
buka kesempatan si lucky
Rita
tinggal ngmg aj Zua pgn tau reaksi Ganra
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!