NovelToon NovelToon
MENIKAHI PEWARIS ARROGANT

MENIKAHI PEWARIS ARROGANT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Kontras Takdir / Office Romance
Popularitas:867.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

ZUA CLAIRE, seorang gadis biasa yang terlahir dari keluarga sederhana.

Suatu hari mamanya meninggal dan dia harus menerima bahwa hidupnya sebatang kara. Siapa yang menyangka kalau gadis itu tiba-tiba menjadi istri seorang pewaris dari keluarga Barasta.

Zua tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam semalam. Tapi menjadi istri Ganra Barasta? Bukannya senang, Zua malah ketakutan. Apalagi pria itu jelas-jelas tidak menyukainya dan menganggapnya sebagai musuh. Belum lagi harus menghadapi anak kedua dari keluarga Barasta yang terkenal kejam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 17 Kau tidak pakai bra?

"Ada yang berbeda darimu."

Leon terus menatap Ganra. Kedua pria itu sekarang berada di kamar Ganra. Mereka sudah bubar dari ruang tamu. Zua juga sudah masuk ke kamarnya. Kamar yang berada di sisi kiri kamar Ganra.

Ganra yang duduk di sofa mengangkat kepalanya menatap Leon. Ia tidak mengatakan apa-apa, hanya menunggu Leon melanjutkan kalimatnya.

"Katakan, apa kau sudah jatuh hati pada gadis itu? Si Zua, calon istrimu."

Ganra yang kalau di mulutnya ada makanan yang sementara dia kunyah, makanan tersebut pasti sudah muncrat keluar akibat mendengar pertanyaan Leon.

"Kau tidak punya pertanyaan lain? Pertanyaan apa itu, aku tidak mungkin jatuh cinta pada anak-anak." balas Ganra menyangkal. Bukan, bukan menyangkal, dia sedang berusaha meyakinkan dirinya sendiri kalau dia memang tidak tertarik dengan Zua.

Leon tertawa.

"Anak-anak? Kau bilang gadis itu anak-anak? Kau yakin? Matamu tidak buta kan?"

Ganra hanya diam.

"Kau benar-benar tidak mau mengakuinya?" tanya Leon sambil bersandar pada dinding di dekat pintu. Tangannya disilangkan di dada, dan ia menyipitkan mata menatap Ganra.  

"Zua bukan anak-anak, Ganra. Usianya mungkin lebih muda darimu, tapi dia sudah cukup dewasa. Kau saja yang menganggapnya anak-anak."

Ganra menghela napas panjang, lalu mengalihkan pandangannya.

"Ganti topik, Leon. Aku sedang tidak ingin membicarakan gadis itu." katanya datar.

Leon mengangkat bahu.

"Aku sering memperhatikanmu. Kau berubah kalau sedang berada di dekat gadis itu." ia masih membicarakan topik yang sama.

Ganra mengangkat alisnya,

"Berubah? Maksudmu apa? Aku masih orang yang sama."

"Tidak juga," Leon menyela dengan cepat.

"Dulu, kau selalu tenang, rasional, dan cenderung dingin. Tapi sekarang, kau mudah teralihkan di depan gadis itu. Kau memperhatikan hal-hal kecil yang sebelumnya tidak pernah kau pedulikan. Kau jadi lebih ... Lebih apa ya, manusiawi? Ya, kau terlihat lebih manusiawi berada di sebelah Zua."

Ganra tertawa kecil, tapi suaranya terdengar dipaksakan.

"Sepertinya kau terlalu banyak membaca novel romantis, Leon."

"Dan kau terlalu banyak menyangkal," balas Leon dengan cepat.

"Kau pikir aku tidak melihat bagaimana caramu menatapnya? Setiap kali dia berbicara, setiap kali dia tertawa. Kau mencoba untuk tetap menjaga jarak, tapi tatapan matamu berkata lain, Ganra. Kau mungkin bisa membohongi dirimu sendiri, tapi tidak bisa membohongiku. Kita tumbuh bersama."

Ganra diam, pria itu berpikir lama. Benarkah? Bahkan dia sendiri tidak sadar.

Kata-kata Leon benar-benar mengusiknya, meskipun begitu dia tetap tidak ingin mengakuinya. Mana mungkin dia jatuh cinta secepat itu pada gadis pilihan kakeknya.

"Aku hanya berusaha menjalankan tugasku, Leon," katanya akhirnya, mencoba mempertahankan nada tenangnya.

"Aku ditugaskan untuk menikahinya dengan imbalan yang menggiurkan. Itu saja. Tidak ada yang lebih. Kau tahu imbalan yang akan kakek berikan padaku memang menggiurkan sekali kan?" kali ini Ganra memakai alasan perjodohan dari sang kakek.

Leon memiringkan kepalanya, memperhatikan Ganra dengan tatapan penuh selidik. Tapi sesaat kemudian dia pun berhenti membicarakan Zua. Dia tahu Ganra pasti akan terus mengelak.

"Oh ya, besok sore kau tidak lupa kan?"

Ganra menyernyitkan dahi.

"Lupa apa?"

"Main futsal dengan Dante dan teman-temannya."

Ah iya. Ganra baru ingat.

"Kau ingat Lucky?"

"Lucky siapa?" Ganra menatap Leon lagi.

"Salah satu teman Dante yang sering main futsal sama kita."

Ganra menganggukan kepala.

"Katanya dia akan bawa pacarnya yang seorang model. Mereka masing-masing membawa pacar. Dante sudah mengajak Narin, cari gampang sekali dia. Aku akan menelpon salah satu perempuanku yang bisa. Sepertinya kau harus juga harus membawa Zua."

Wajah Ganra tampak keberatan.

"Kita mau main futsal, untuk apa bawa perempuan?" agak tidak masuk akal menurut Ganra. Leon mengangkat bahu.

"Aku tidak tahu. Mungkin karena Lucky berulang tahun besok jadi dia sengaja ingin mengajak pacarnya dan ingin kita bawa pasangan juga karena habis itu kita mau di ajak liburan semalam di puncak."

"Kalau begitu aku tidak bisa. Kalian saja." tolak Ganra langsung. Dia paling tidak suka liburan dengan orang yang tidak dia kenal. Walau ada beberapa yang dia kenal, tetapi pasti banyak yang tidak dia kenal. Dia tidak mau.

"Ayolah Ganra. Anggap saja kau mengajak calon istrimu refreshing sebelum hari pernikahan kalian. Kau tidak kasihan padanya?"

Ganra terdiam. Pria itu lalu menghela napas panjang. Ia membawa Zua ke acara yang penuh dengan orang asing. Menurutnya gadis itu tidak akan setuju.

"Aku tidak yakin gadis itu akan tertarik," kata Ganra. Bukan mencoba mencari alasan, tapi ia betul-betul merasa Zua tidak akan tertarik.

"Tertarik atau tidak, itu tergantung caramu mengajaknya. Kau ini calon suaminya, setidaknya tunjukkan kalau kau punya niat untuk mengenalnya lebih baik. Lagi pula, siapa tahu dia malah senang diajak keluar."

Ganra mengangkat alis, menatap Leon.

"Kau yakin? Kau tidak lihat ia terus menatapku seperti kucing liar tadi?"

Leon terkekeh.

"Itu karena kau yang menggodanya lebih dulu.

"Dengar, Ganra. Setelah kalian menikah, Zua adalah bagian dari keluarga kita. Terutama kau. Kau harus membuatnya terbiasa dengan lingkungannya. Kau harus mengajaknya."

Ganra memutar bola matanya, merasa kesal dengan betapa keras kepalanya Leon.

"Baiklah," Ganra akhirnya mengalah. "Aku akan mencoba mengajaknya. Tapi kalau dia menolak, jangan salahkan aku."

Leon tersenyum puas.

"Gitu dong."

Tak lama setelah itu Leon keluar dari kamarnya. Ganra tampak menimbang-nimbang lama, kemudian berjalan keluar menuju kamar Zua di sebelah. Dia mengetuk pintu dengan pelan, jam menunjukkan pukul enam sore, gadis itu pasti sedang santai di dalam sana.

Ketukan pertama tidak ada respon dari dalam, tapi akhirnya pintu terbuka sedikit, memperlihatkan wajah Zua yang terlihat mengantuk. Rambutnya berantakan, dan dia sudah masih mengenakan piyama tidur bermotif bunga-bunga kecil. Ah, mungkin gadis itu sedang tidur sore.

"Ada apa?" tanya Zua dengan suara pelan tapi agak ketus. Muka bantalnya makin lucu karena menatap Ganra dengan wajah kesal.

Tanpa meminta ijin Ganra mendorong pintu kamar itu dan berjalan masuk ke dalam.

"Ganra!" Zua melotot kesal. Sembarangan saja masuk-masuk kamarnya tanpa ijin. Duduk di kasurnya pula.

Zua berjalan mengikuti pria itu sambil berkacak pinggang di depannya.

"Kau mau apa?" kata Zua ketus.

Pada saat Ganra hendak membuka suara, dia tiba-tiba menyadari sesuatu. Pandangannya tak lepas dari dada Zua yang pu-tingnya tergambar jelas dari balik piyama yang gadis itu kenakan.

"Kau tidak pakai bra?" pertanyaan tersebut membuat Zua kaget dan cepat-cepat menutupi menyilangkan kedua tangan di depan dadanya.

Astaga, kenapa dia lupa pakai bra sebelum buka pintu tadi sih? Ingin rasanya ia menghilang dari muka bumi ini sekarang juga. Mana yang lihat pria tengil dan mesum itu lagi.

1
Nanik Arifin
bunga, kau yg menjerumuskan dirinmu sendiri, jangan salahkan orang lain.
lucky mungkin biadab, tapi dia melakukan itu bukan dg sembarang orang. yakin klo pilih istri, jauh dr kriteria wanita ambisius tak terkendali layaknya bunga
bunga jual, lucky beli. simbiosis mutualisme yg salah jalan 😬
Septi Lahat
nungguin kapan kira2 bunga n lucky nih dpet balasan tuk semua perbuatan buruk mrk ya🤨🤨🤨
Hanima
oo
memei
bunga bangkai semakin menghancurkan dirinya sendiri ,tapi nyalahin orang lain atas tindakan bodohnya
Agustin Indah Setiyaningsih
Lanjutkan Bunga,demi sebuah ambisi dan perasaan yg tersakiti 😂😂 tapi ada lho manusia model gini.
Demi uang dan ketenaran rela menjual diri.
Bunga² kok ndk ada sadarnya,dia yg salah..dia juga yg merasa tersakiti dan nyalahin orang lain.
muak kalau punya teman model ginian.
Budiman
sebenarnya gk mau baca ni novel karna adegan seksual nya kek nya kasar banget 😭😭😭😭,,, ya Alloh ampuni la dosa dosa kami yg kurang bersyukur atas nikmat Mu😭😭
wiemay
nekat sekali bunga
partini
ini kaya kejadian nyata di eropa tapi lupa negara mana ,suami suka bnggt lihat istri di gilir di rekam lagi ,tapi istri di kasih obat
Alhamdulillah suami dah di penjara ,,
yuning
kenapa seorang Ganra berteman dengan lucky ? apa Ganra tau tentang lucky?ah tapi gak pa sih, kita berteman dengan siapa saja.
video bunga bangkai nanti bisa buat senjata kalau dia macam macam sama Ganra dan zua
Esti Wulan
bunga2... dasar edan😁
mbok Darmi
ngga sadar bunga sdh terkena penyakit kelamin mungkin hiv demi ambistdan keinginan nya membuat zua menderita justru menghancurkan dirinya sendiri
ardiana dili
lanjut
Fitri Yani
bunga bunga km manusia yg menyedihkan, cuma amarah yg km gedein
Dian Rahmawati
gila si bunga , karna ambisi
Eka Bundanedinar
gila kamu setuju demi uang dab dendam... stlh ini kamu rusak g bisa dpt uang dpt pnyakitnya
Opi Sofiyanti
sumpah kak dr smua karya kakak, cm part bunga ama lucky ini yg kurang aku sk.... menurut ku trl sadis... mknya kl pas part ada mrk nya aku sk cpt in bc nya.... maaf y....
Opi Sofiyanti: bunga udh mulai ada gejala y....
partini: emang ini sadis tapi kaya gini itu ada loh di indo ,si wanita kena penyakit kelamin dah meninggal jg,,ada buruknya ada bagusnya biar cuma novel bisa jadi pelajaran hidup
total 6 replies
Budiman
uda digilir,, uda ancur,, tetep gk berguna kan bunga,,,
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
aq haraf kalian tetap waspada pada bunga tolong jaga zua dgn baik
Elmi Varida
aduuuh..bunga degil banget sih.
ya udahlah mdnding diem dr pd lebih malu lgkan.
Esti Wulan
ceritanya bagus...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!