Dunia mengalami kekacauan Virus aneh muncul dan membuat umat manusia menjadi zombie.
Manusia yang membunuh zombie di pilih oleh tower of trial untuk menyelesaikan semua lantai menara.
Saat semua manusia berpikir bahwa telah menyelesaikan masalah zombie.
Monster dan mahluk asing mulai bermunculan di bumi.
Ragnar satu-satunya manusia yang tidak di pilih oleh tower of trial. Membunuh monster tanpa bantuan system dan tower of trial.
System aku tidak membutuhkannya. Selama aku memakan mahluk hidup. Aku akan menjadi kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aro McCoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Melawan Minotaur
Saat ini di dalam dungeon. Ragnar melihat minotaur bewarna merah sebesar 3 meter yang berjalan ke arahnya. "Nadya, tetap berada di belakangku." Kata Ragnar melihat Nadya.
"Iya." Nadya mengangguk dan berdiri di belakang Ragnar.
"Rooaarr." Minotaur berteriak dan berlari ke arah Ragnar. Ragnar melompat ke arah Minotaur dan mengigit leher Minotaur. "Sial, kulitnya sangat keras." Kata Ragnar melihat giginya tidak bisa menembus kulit Minotaur.
Minotaur memegang Ragnar, kemudian melempar Ragnar ke pohon. "Booom."
"Ragnar." Nadya berteriak melihat Ragnar yang di lempar oleh Minotaur.
"Berengsek." Ragnar mengusap darah di mulutnya kemudian berlari ke arah Minotaur. "Rooaarr." Minotaur berteriak dan mengayunkan kapaknya ke arah Ragnar.
Ragnar menghindari serangan Minotaur kemudian melompat ke arah Minotaur. "Mati." Ragnar berteriak kemudian menusuk mata kanan Minotaur menggunakan dagger. "Rooaarr." Minotaur berteriak saat Ragnar membuat buta salah satu matanya.
Ragnar melompat kemudian menyerang tangan Minotaur. "Kraaakk." Ragnar melihat dagger miliknya patah.
"Berengsek, jika kulitnya sangat keras. Bagaimana caranya aku mengalahkannya." Kata Ragnar melompat mundur.
"Benar, 3 pria yang aku bunuh tadi seharusnya memiliki senjata." Kata Ragnar teringat dengan 3 pria yang dia bunuh.
"Nadya, ayo pergi dari sini." Ragnar berlari ke arah Nadya. "Ahh, baik." Nadya mengangguk kemudian berlari mengikuti Ragnar.
"Rooaarr." Minotaur berteriak dan berlari mengejar Ragnar. "Ragnar, monster berkepala banteng itu mengikuti kita." Kata Nadya melihat Minotaur yang mengejarnya dan Ragnar.
"Aahh." Nadya terkejut saat Ragnar tiba-tiba menggendongnya. "Peluk aku dengan erat." Kata Ragnar berlari dengan menggendong Nadya.
"Iya." Nadya tersenyum kemudian memeluk Ragnar dengan erat. Nadya tahu selama masuk ke dungeon bersama Ragnar. Ragnar selalu melindungi dirinya dan Ragnar tidak akan membiarkan dirinya berada dalam bahaya.
Tidak lama kemudian Ragnar sampai di lokasi mayat ke tiga pria yang dia bunuh. "Aku beruntung dia mempunyai dagger." Kata Ragnar mengambil dagger bewarna merah dari mayat pria berkulit hitam yang dia bunuh.
"Rooaarr." Ragnar melihat Minotaur berlari ke arahnya. "Karena sekarang aku mempunyai senjata. Aku akan membuat matamu yang tersisa buta." Ragnar menyeringai kemudian berlari ke arah Minotaur.
"Wuussh." Minotaur mengayunkan kapaknya ke arah Ragnar. Ragnar dengan mudah menghindari serangan Minotaur.
Ragnar melompat ke arah Minotaur kemudian menusuk mata kirinya dengan dagger.
"Rooaarr." Minotaur berteriak saat Ragnar membuat buta matanya yang tersisa. "Karena sekarang kamu tidak bisa melihat. Aku bisa mengalahkanmu dengan mudah." Ragnar menyeringai kemudian menyerang Minotaur dengan dagger. "Slaasshh." "Oohh, seranganku kali ini berhasil membuat luka." Kata Ragnar melihat dirinya berhasil melukai tubuh Minotaur.
Ragnar melompat ke arah Minotaur kemudian menusuk lehernya dengan dagger. "Ceeep." "Rooaar." Minotaur berteriak saat Ragnar menusuk lehernya dengan dagger.
"Mati." Ragnar berteriak kemudian merobek leher Minotaur. "Crasshh." "Buuuk." Minotaur jatuh ke tanah dan meninggal.
"Wuuuzz." Ragnar melihat Portal muncul di dekat mayat Minotaur. Ragnar naik ke atas badan Minotaur kemudian merobek tubuh Minotaur.
Ragnar kemudian mengambil magic crystal di tubuh Minotaur. "Tangkap." Ragnar melempar magic crystal ke arah Nadya. "Aaahh." Nadya menangkap magic crystal yang di lempar Ragnar kepadanya.
"Ayo kita pergi." Kata Ragnar melihat Nadya. "Iya." Nadya mengangguk. Ragnar dan Nadya kemudian masuk ke dalam portal.
Saat keluar dari dungeon, Ragnar melihat 4 reporter yang berlari ke arahnya. "Tuan Ragnar, boleh kami wawancara anda." Tanya reporter wanita berkulit putih, berambut hitam pendek kepada Ragnar.
"Tentu saja boleh." Ragnar tersenyum.
"Tuan Ragnar, apa monster yang ada di dalam dungeon." Tanya reporter wanita kepada Ragnar.
"Monster yang ada di dalam dungeon adalah monster setengah manusia berkepala banteng." Jawab Ragnar.
"Tuan Ragnar, mengapa hanya anda dan teman anda yang keluar dari dungeon. Mengapa para player yang masuk ke dungeon sebelum anda tidak keluar." Tanya reporter pria berkacamata.
"Karena mereka tidak keluar dari dungeon. Sudah di pastikan mereka telah meninggal." Jawab Ragnar.
Reporter pria berkacamata terkejut mendengar jawaban Ragnar. "Tuan Ragnar, apa hanya anda satu-satunya player di Asosiasi Jawa Timur." Tanya reporter lain kepada Ragnar.
"Benar, aku satu-satunya player di Asosiasi Jawa Timur. Dan itu terlalu sulit buatku untuk mengurus semua dungeon yang muncul di Jawa Timur. Jadi aku mengharapkan para player untuk bergabung dengan Asosiasi." Jawab Ragnar.
"Hehe, jika banyak player yang bergabung dengan asosiasi. Aku tidak perlu mencari player untuk aku bunuh." Gumam Ragnar.
Saat ini di dalam menara. Arthur dan Jessica sedang bertarung melawan vampire. "Wuusshh." Jessica menembakan anak panah ke arah vampire. Vampire melompat dan menghindari panah yang melesat ke arahnya.
"Mati." Arthur muncul di belakang Vampire kemudian mengayunkan pedangnya. "Slaasshh." Kepala Vampire terpotong dan menggelinding ke tanah.
"Selamat anda berhasil menyelesaikan lantai ke 25 Tower Of Trials." Notifikasi muncul di depan Arthur.
"Sebagai hadiah anda mendapatkan 10 poin."
"Sebagai hadiah tambahan anda mendapatkan 25.000 coin."
"Bagus, akhirnya kita menyelesaikan ujian lantai 25." Arthur tersenyum melihat notifikasi yang muncul di depannya.
"Wuuuzz." Sebuah portal muncul di depan Arthur dan Jessica.
"Apa kita perlu mencari Kevin dan Sherlin." Jessica melihat Arthur.
"Kamu tunggu disini, aku akan mencari mereka." Balas Arthur. "Baik." Jessica mengangguk. "Wuusshh." Arthur kemudian melesat pergi.
Beberapa menit kemudian, Arthur kembali ke lokasi Jessica. "Aku tidak menemukan Kevin dan Sherlin." Kata Arthur melihat Jessica.
"Apa mungkin Sherlin dan Kevin telah kembali lebih dulu." Balas Jessica.
"Mungkin, jika ada portal yang muncul di lokasi mereka." Balas Arthur.
"Kalau begitu, ayo kita kembali." Kata Jessica melihat Arthur. "Iya." Arthur mengangguk. "Wuusshh." Arthur dan Jessica kemudian masuk ke dalam portal.
Saat keluar dari portal, Arthur melihat dirinya berada di tengah kota. "Mengapa kalian sangat lama." Arthur melihat Kevin dan Sherlin berjalan ke arahnya.
"Sial, aku mencari kalian berdua setelah portal muncul." Balas Arthur.
"Saat ada notifikasi menyelesaikan ujian. Portal muncul di lokasi kami. Jadi aku dan Sherlin masuk ke dalam portal." Balas Kevin.
"Jika aku tahu ada portal muncul di lokasimu. Aku tidak akan mencari kalian." Balas Arthur.
"Benar, berapa banyak vampire yang kalian bunuh. Kami berdua membunuh 3 vampire." Kevin tersenyum.
"Kami membunuh 7 vampire." Balas Jessica.
"Sial, jumlahnya 2 kali lebih banyak dari vampire yang aku dan Sherlin bunuh." Kevin terkejut mendengar Arthur dan Jessica membunuh 7 Vampire.
1 Bulan telah berlalu. Saat ini di dalam menara. "Apa anda bersedia menerima ujian di lantai ke 30. Iya / Tidak." Arthur melihat notifikasi muncul di depannya.
"Iya." Arthur menekan Iya.
"Wuuuzz." Lubang biru muncul di depan Arthur.
"Aku harap ujian di lantai 30 tidak terlalu sulit." Kata Arthur kemudian masuk ke dalam portal. Saat masuk ke dalam portal, Arthur melihat dirinya berada di tengah hutan.
"Ujian lantai ke 30 akan di mulai sekarang."
"Syarat menyelesaikan ujian adalah menjalin pertemanan dengan ras Elf. Atau membunuh semua ras elf."
"23:59." "Gagal menyelesaikan ujian kembali ke Bumi."
"Eeehh, baru kali ini ada dua opsi untuk menyelesaikan ujian." Arthur terkejut saat melihat notifikasi yang muncul di depannya.
"Pertama-tama, aku harus menemukan ras elf." Kata Arthur berjalan masuk ke dalam hutan.
besok kalo ada temen kerja,sekolah ditolong juga teros nyampe player bikin organisasi terus ngincer mc tinggal incer cw,temenya (jadi sandra apa ditusuk dari belakang) kelarn cerita