NovelToon NovelToon
THE WAR PRINCESS

THE WAR PRINCESS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Perperangan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Himme

Tuan putri yang memiliki berkah dari dewa perang. Kecantikan dan keanggunan dengan belahan pedang yang tajam yang mampu menebas apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himme, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan 7 petinggi

"Arlina! "

Arlina membuka matanya dan melihat dimana dirinya masih berada didalam gereja. Menatap kearah Ayah, Bunda dan Kakaknya yang melihat kearahnya. Lalu melihat kedepan dimana pendeta berada.

"Sepertinya anda telah mendapatkan berkat dari dewa, Nona. " ucap pendeta itu.

"Arlina bisa tunjukan apa yang kau dapatkan? " tanya Hikosi kepada putrinya itu.

Arlina mengangguk walaupun tidak mengerti apa yang terjadi barusan. Kemudian mereka bersama melihat tanda dibahu Arlina. Sebuah simbol pedang di bahunya.

"Pedang? " Hikosi menatap kearah pendeta begitupun Hikari dan Jargan.

Pendeta tersenyum.

"Tuan Kimendra, nona Arlina mendapatkan berkat dari dewa perang. Simbol dari pedang yang ada dibahu nona mengartikan akan ada tugas yang telah diemban yang akan menjadi tujuan nona Arlina melangkah untuk kedepannya. " jelas Pendeta.

"Apakah berarti memiliki kemiripan dengan tanda tombak dan perisai dibahu Jargan? "

"Tidak tuan, meski memiliki tanda simbol sama-sama senjata namun arah mereka berbeda. Jika tuan muda Jargan menjadi kesatria dengan arah simbol dimiliki. Sementara nona Arlina memiliki tujuan untuk mengemban tanggung jawab yang lebih besar ditambah nona diturunkan berkat langsung dari dewa perang. Simbol yang dimiliki nona adalah hal yang langka. Dan kemana arah jalannya aku tidak bisa menebaknya lebih jauh. Namun percayalah tuan, jika apa yang didapat nona adalah yang sebuah keberuntungan. "

Mendengar penjelasan pendeta, Hikosi hanya bisa mengangguk dan tidak bisa memaksakan untuk melihat jalan yang akan menentukan arah perjalanan putrinya untuk kedepannya. Namun baik Hikosi, Hikari maupun Jargan. Percaya ada takdir yang digariskan khusus untuk putri dan adik mereka adalah hal positif.

Sementara Arlina yang mendengar penjelasan pendeta hanya diam. Dia diam karena dia menyakini jika apa yang dia dapatkan ada hubungannya dengan apa yang dia bicarakan dengan dewa Allaric dan terutama untuk pria misterius itu.

****

Arlina saat ini berada dikamarnya setelah pulang dari gereja. Dia memandangi langit malam penuh dengan bintang dan cahaya rembulan.

"Siapa aku sebenarnya? " gumamnya.

"Kenapa ini terjadi padaku? “

"Dasar lemah. Bagaimana tuan memiliki putri yang lama. "

"Atau jangan-jangan dia anak adopsi tuan. "

"Iya ya, lihat saja. Menyusahkan sekali. "

"Bahkan dia kalah dengan adik perempuannya yang memiliki umur lima tahun lebih muda darinya. "

"Jika aku jadi tuan, aku akan membuang anak tidak berguna itu. "

"Dasar lemah. Percuma saja jika kau seorang putri raja tapi hanya beban. "

"Mending kau lepas aja nama kerajaan dari belakang namamu. Kau tidak pantas sama sekal**i! "

Arlina membuka mata. Nafasnya terengah-engah dan keringat membasahi keningnya. Arlina terduduk, menyentuh kepalanya yang terasa sakit.

"Apa itu tadi? Kenapa rasanya begitu sakit. " lirih Arlina menyentuh dadanya.

Arlina menatap keluar melalui pintu balkon yang terbuka. Terlihat matahari menampakkan sinarnya dipagi hari.

"Sudah pagi. " gumamnya.

Cekrek

Arlina yang mendengar pintu kamarnya dibuka menoleh dan melihat pelayan pribadinya bernama Connie.

"Nona Arlina. Tuan, Nyonya dan tuan muda menunggu nona dimeja makan. " ucap Connie.

Arlina mengangguk.

"Baiklah. Katakan pada Ayah, Bunda dan Kakak Jargan. Aku akan segera turun. "

"Baik Nona, saya permisi. " Connie menundukan kepalanya dan melangkah pergi.

Arlina turun dari tempat tidurnya dan masuk kedalam kamar mandi yang telah disiapkan pelayan tersebut.

Ceklek

Hikosi, Hikari dan Jargan menatap pintu dibuka. Melihat Arlina berjalan memasuki ruang meja makan. Pelayan mempersilahkan Arlina duduk dan mendorong kursi untuk lebih dekat dengan meja.

Setelah itu sarapan dimulai. Suasana begitu hening dan damai hanya bunyi gesekan garbu, pisau dengan piring. Hingga akhirnya sarapan pagi ini selesai.

"Arlina seperti yang kau minta Ayah sudah menyiapkan tempat latihan khusus untukmu. Ayah berharap takdir yang kau miliki berjalan dengan baik. " ucap Hikosi.

"Terimakasih Ayah. Aku akan berusaha semaksimal mungkin dan tidak akan mengecewakan ayah. Aku akan berlatih dengan giat. " balas Arlina.

Hikosi mengangguk puas akan jawaban putrinya, begitupun dengan Hikari dan Jargan.

"Kalau begitu Ayah akan mencarikan tutor untukmu. Dan sebelum itu kau pelajari dulu dasar-dasar mengunakan senjata. Semua yang kau butuhkan ada di perpustakaan. " ucap Hikosi.

"Baiklah Ayah. "

"Kau bisa bertanya kepada Kakak jika ada yang tidak kau mengerti. " tambah Jargan.

"Terimakasih Kakak. "

Setelah sarapan Arlina kini berada di perpustakaan keluarga. Dia mencari buku-buku yang dia butuhkan. Semua buku tentang senjata, bertarung dan berpedang dia kumpulkan. Membawanya dimeja. Arlina duduk dan mulai membaca satu buku.

"Wah ternyata ada macam-macam jenis senjata dan fungsi kegunaannya. Kalau begitu aku akan mempelajari satu-satu dulu. Lagian aku masih pemula. "

"Kalau begitu aku mempelajari bagian ini saja."

...****************...

Di aula Kerajaan terlihat para petinggi berkumpul untuk melakukan rapat. Terlihat tujuh pria berkumpul membahas sesuatu yang penting.

"Jadi ada apa tuan Margaret mengumpulkan kita kemari? " Seorang pria paruh baya dengan surai berwarna kuning memulai percakapan.

"Iya tidak biasanya tuan Margaret mengumpulkan ketujuh petinggi bersamaan seperti ini? " timpal seorang pria paruh baya dengan surai rambut berwarna hijau menambahkan.

"Perang akan kembali terjadi. " jawabanya.

Mendengar ini keenam pria paruh baya terkejut menatap kepala keluarga Margaret.

"Pe-perang? maksud anda apa? " tanya pria bersurai rambut warna biru.

"Iya, perang akan kembali terjadi. Namun perang kali ini akan lebih berbahaya dibandingkan dulu. "

"Apa yang membedakan? " tanya pria bersurai Merah.

"Kalian pasti telah mendengar tentang seorang pria yang dari Kerajaan kutukan? "

Ke-enam paruh baya itu mengangguk.

"Iya kami sudah mendengarnya. Kenapa? " tanya pria paruh baya bersurai warna unggu.

"Pria itu yang akan menjadi faktor utama peperangan ini terjadi. Dia akan mengambil alih tujuh wilayah yakni wilayah kita masing-masing. "

"Bukankah seharusnya dia sudah lama mati? " tanya pria bersurai rambut hitam bernama Hikosi Kimendra.

"Kau benar tuan Kimendra. Namun tidak ada yang tahu pasti apakah dia benar-benar mati. Maka dari itulah aku mengumpulkan kalian. Tuan Kimendra, tuan Alexander, Tuan Margenta, tuan Shankara, tuan Ocean, tuan Sanchez dan saya sendiri Margaret untuk membahas masalah ini. " jelas pria bersurai putih dengan nama Victor Margaret.

Mendengar itu enam kepala keluarga mengangguk mengerti.

"Jika memang pria itu kembali dan jika memang perang ini kembali terjadi maka kita harus menyiapkannya. " ucap pria bersurai unggu bernama Jacky Orsi Ocean.

"Jadi apa rencana kita? Jika pria itu kembali maka perang besar dipastikan akan benar-benar terjadi? " tanya pria bersurai kuning bernama Carlos Rash Margenta.

"Apa yang dikatakan tuan Margenta benar. Jika pria itu benar-benar kembali maka dipastikan perang ini akan lebih berat. Dan kita tidak tahu siapa saja yang memihak padanya. " balas pria bersurai merah bernama Arenga Luiz Shankara.

"Untuk saat ini yang perlu kita lakukan mengembangkan pelatihan perajurit terutama kesatria kita. Serta calon kesatria kita. kita akan upayakan untuk melatih mereka dan setelah siap kita akan mempertemukan mereka untuk menjadi tim. " usul pria bersurai hijau bernama Duke Jace Sanchez.

"Aku setuju atas usul dari tuan Sanchez. Untuk sementara kita fokus kepada kesatria kita terutama anak-anak penerus calon kesatria. Untuk selanjutnya kita akan kembali membahasnya. " ucap pria bersurai biru bernama Emric Alexander.

"Kalau begitu aku tutup pembahasan kita hari ini. Kita akan bertemu dipertemuan selanjutnya. " ucap Victor menutup rapat dan ketujuh petinggi bubar kembali kewilayah masing-masing untuk membahas yang telah mereka bahas hari ini.

1
Naturelight
bru ngintip
mw bca msih ragu, soalny gk ska ma yg pda hiatus🥺
Garl4doR
Gegara masih 5 tahun pikiranku menggambarkan Arlina kayak Anya Forger/Slight/ semangat terus thor/Grin/
Tiểu long nữ
Kehabisan kata-kata. 😶
shora_ryuuka shoyo
Gemesin banget karakternya!
Amalia Mirfada
Cerita ini memikat emosi dan perasaanku sepanjang waktu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!