NovelToon NovelToon
Time Travel Diasingkan Setelah Menikah

Time Travel Diasingkan Setelah Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Zombie / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:69.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lily Dekranasda

Tahun 4025, dunia hancur akibat ledakan laboratorium ilegal yang menyebarkan virus zombie. 5 tahun berjuang, Lin Zirong mempunyai kekuatan istimewa yaitu tumbuhan dan es dengan level 10, serta ruang angkasa istimewa.

Sayangnya Lin Zirong dikhianati oleh teman dan kekasihnya, ia dijadikan objek penelitian oleh ilmuwan dan pejabat rakus yang haus akan kekuatan luar biasanya.

Dalam keputusasaan dan amarah, ia menggunakan sisa kekuatannya untuk meledakkan laboratorium tersebut, menghancurkan semua orang di dalamnya. Dengan senyuman mengejek terakhir, ia menatap temannya yang panik sebelum segalanya berakhir dalam ledakan besar.

Namun, bukannya mati, Lin Zirong terbangun di tubuh seorang wanita muda, Yu Yuning, yang meninggal dikamar pernikahan, akibat diracun tepat setelah melakukan proses sakral pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Peri dari Langit

Shen Ru akhirnya tiba di sisi keluarganya, tangannya masih menggenggam erat dua kue bulan yang baru saja ia dapatkan.

Namun, mulut-mulut para wanita serta dua pria, Mu Ho dan Mu Wang, mulai meminta bagian dari kue itu. Beberapa bahkan menuntutnya seolah mereka berhak mendapatkannya.

"Shen Ru, kau mendapatkannya dari keluarga Shen, bukan? Bagaimana mungkin kau tidak berbagi dengan kami?"

"Istrimu dan anak-anakmu bisa makan nanti! Kami juga kelaparan!"

"Aku lebih tua darimu, seharusnya aku yang lebih berhak mendapatkannya!"

"Kami sudah lama menahan lapar! Masa kau tega membiarkan kami seperti ini?"

"Aku ini bibimu! Berikan padaku dulu sebelum kau memberikan pada istrimu!"

"Setidaknya biarkan aku mencicipi sedikit, hanya satu gigitan saja!"

"Jangan hanya mementingkan keluargamu sendiri, Shen Ru! Kami semua satu darah!"

"Serahkan saja kue itu, kami akan mengaturnya dengan adil!"

Shen Ru mengabaikan mereka. Ia berpura-pura tak mendengar apa pun dan dengan tenang menyerahkan salah satu kue bulan kepada istrinya. "Berikan kepada anak-anak," ucapnya lirih.

Sang istri menerima kue itu dengan hati-hati. Dengan tangannya yang gemetar, ia membaginya menjadi empat bagian kecil, lalu menyerahkan dua potong kepada putra dan putri mereka. "Makanlah, sayang," ucapnya lembut, matanya penuh kasih sayang.

Sisa sepotong kue bulan ia berikan kepada Shen Ru. Namun, pria itu menggeleng halus. "Makanlah, aku belum lapar," katanya, berniat menyimpan kue terakhir untuk nanti, agar bisa dimakan bersama keluarganya.

Namun, istrinya menatapnya dengan mata berkaca-kaca, lalu dengan penuh kasih memaksa agar Shen Ru turut makan. "Jangan menahannya, suamiku. Kau juga butuh tenaga," bisiknya.

Shen Ru akhirnya menerimanya, menggigit kecil kue bulan itu dengan mata yang mulai berkabut oleh air mata. Sang istri pun tak kuasa menahan tangis, merasa bersyukur akhirnya mereka bisa makan sesuatu yang layak.

Di sisi lain, keluarga Mu menelan ludah, meneteskan air liur mereka saat menyaksikan pemandangan itu. Rasa iri, marah, dan tak berdaya berkecamuk di hati mereka.

Tiba-tiba, seorang anak selir berlari ke arah putra dan putri Shen Ru, mencoba merebut kue bulan dari tangan mungil mereka. Namun, Shen Ru dengan sigap menghalangi mereka, mendorong tubuh kecil itu hingga terjatuh ke lantai.

Tangisan anak-anak selir pun pecah. Mereka menangis histeris, memanggil ibu mereka dengan suara melengking.

Para selir yang mendengar tangisan anak-anaknya langsung murka. Salah satu dari mereka, wajahnya penuh amarah, menuding Shen Ru. "Kau tega menjatuhkan anak kecil hanya demi sepotong kue?"

Bibi Shen, yang juga melihat kejadian itu, ikut marah. "Shen Ru! Bagaimana bisa kau hanya memikirkan istri dan anakmu sendiri? Kami ini keluargamu juga! Aku masih lebih tua darimu, dan kau malah mengabaikan kami?!"

Shen Ru menatap bibinya dengan sorot dingin. Ia mendengus. "Bagaimana aku bisa memikirkan orang lain sementara istri dan anak-anakku sendiri kelaparan?"

Bibi Shen, yang merasa diremehkan, tak terima. Dengan penuh amarah, ia mengayunkan tangannya dan menampar wajah Shen Ru dengan keras.

Plak!

Tamparan itu membuat sudut bibir Shen Ru terluka. Ia menoleh dengan tatapan tak percaya. Ia tak pernah menyangka bibinya sendiri tega memukulnya hanya karena sepotong kue bulan.

Di sisi lain, Nyonya Shen, ibu Shen Wei, juga menyaksikan kejadian itu dengan ekspresi terkejut. Ia tak menyangka bahwa keluarga mereka sendiri bisa bertengkar seperti ini hanya karena makanan.

Ia kemudian menghela napas panjang, lalu menoleh ke arah Yu Yuning. Dengan suara rendah, ia berkata, "Apakah kau masih punya makanan? Biarkan mereka makan sedikit saja."

Yu Yuning menatap ibu mertuanya, lalu mendesah panjang. Dengan enggan, ia berkata, "Baiklah."

Dari dalam lengan bajunya, ia mengeluarkan tiga buah kue bulan yang sudah dipotong kecil-kecil dan terbungkus dalam kertas minyak.

Lalu, dengan suara lantang, ia berteriak, "Berhentilah bertengkar!"

Semua orang terdiam, menoleh ke arahnya.

Yu Yuning tersenyum sinis. "Waktunya makan." Dengan gerakan santai, ia melemparkan kue-kue itu ke tanah, seperti sedang memberi makan para pengemis. "Ini aku berikan pada kalian. Berterima kasihlah pada ibu mertuaku."

Begitu kue-kue itu jatuh ke tanah, seketika keluarga Mu berlarian menghampiri makanan itu. Mereka saling dorong, berebutan, mencakar satu sama lain hanya demi mendapatkan sepotong kecil kue bulan.

Yu Yuning menyilangkan tangan di dadanya, menyaksikan pemandangan itu dengan tatapan penuh kemenangan. Lihatlah mereka. Hanya karena makanan, mereka menunjukkan sifat asli mereka.

Yu Yuning mengeluarkan beberapa roti kukus lembut berisi daging dari dalam lengannya. Tak hanya sekali, tapi berkali-kali, hingga jumlahnya cukup untuk dibagikan kepada banyak orang.

Aroma harum daging yang berpadu dengan adonan kukus yang lembut segera menyebar ke seluruh ruangan. Roti kukus ini bukan sembarang makanan—mereka adalah hidangan istana, penuh dengan daging lezat dan kaya rasa.

Dengan tenang, Yu Yuning membagikan makanan tersebut kepada ibu mertuanya, adik iparnya, Xu Kai si pengawal setia, serta Mei Lan dan Xiao Yun, dua pelayan yang setia mendampinginya. Tak lupa, beberapa pengawal dan pelayan lainnya juga mendapatkan bagian.

Sejenak, suasana menjadi hening.

Xu Kai, keluarga Shen, dan para pelayan yang melihat kejadian itu hanya bisa melongo. Tatapan mereka penuh keterkejutan, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan.

"Dari mana datangnya semua makanan ini?" pikir Xu Kai dalam hati.

"Nyonya muda kita... Apakah dia memiliki lengan ajaib?" Mei Lan dalam hati.

"Seberapa besar lengannya hingga bisa menyimpan begitu banyak makanan?" tanya dalam hati pelayan yang lain.

"Apakah ada kantong rahasia di dalam lipatan bajunya?" tanya Shen Ning dalam hati.

"Apa bajunya tidak berat karena membawa begitu banyak makanan?" Xu Kai melihat Yu Yuning mengeluarkan makanan dari lengannya.

Pertanyaan demi pertanyaan memenuhi benak mereka, tapi tak satu pun berani mengungkapkannya dengan lantang. Mereka hanya bisa menatap Yu Yuning dengan penuh rasa ingin tahu dan sedikit rasa kagum yang bercampur dengan ketidakpercayaan.

Sementara itu, Shen Wei yang masih berbaring, menatap istrinya dengan penuh keheranan. Matanya menyipit, berusaha mengamati gerakan tangan Yu Yuning dengan lebih teliti.

Ia melihat bagaimana istrinya memasukkan tangannya ke dalam lengan bajunya, lalu dalam sekejap menarik keluar makanan seolah-olah itu adalah hal yang wajar.

Shen Wei tidak melihat adanya lipatan mencurigakan di baju istrinya. Tidak ada kantong tersembunyi, tidak ada benjolan yang menunjukkan bahwa ia membawa sesuatu dalam jumlah banyak.

Namun, makanan itu terus bermunculan.

"Bagaimana mungkin...?" pikir Shen Wei.

Wajahnya tak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya.

Ia mencoba mengingat kembali semua kejadian aneh yang terjadi.

Ia teringat bagaimana istrinya dengan santai mengeluarkan botol berisi air jernih yang begitu segar dari lengan bajunya.

Ia juga mengingat bagaimana Yu Yuning bisa mengeluarkan alat-alat aneh yang digunakannya untuk membersihkan luka Shen Wei. Ia sendiri tak tahu apa nama benda-benda itu, tapi mereka terlihat asing dan canggih, berbeda dari apa pun yang pernah ia lihat seumur hidupnya.

Belum lagi air yang disebut Yu Yuning sebagai "air suci", yang mampu mengobati semua lukanya dengan cepat.

Satu per satu potongan teka-teki itu tersusun di benak Shen Wei.

Apakah mungkin... istrinya bukan manusia biasa?

Ia menatap Yu Yuning dengan perasaan yang sulit dijelaskan.

"Apakah aku menikahi seorang peri langit?" pikirnya.

Shen Wei merasa bahwa kehadiran Yu Yuning dalam hidupnya bagaikan berkah dari surga.

Apakah mungkin ini adalah hadiah dari langit?

Apakah dewa telah mengirimkan seorang dewi karena ketidakadilan raja mereka.

Shen Wei terdiam, menatap istrinya yang masih dengan santai membagikan makanan kepada orang-orang di sekitarnya.

Besok lagi ya guys.. Draft nya habis.. Mulai ngetik dulu 😭😭 komentar nya yang banyak. pasti dibaca, gak komentar gk like.

1
Ayu Septiani
kapan nih mulai keluar dari penjara dan perjalanan pengasingannya thor...
Chen Nadari
Thor lg upny...buat raja ny keok.. /Kiss//Kiss//Kiss/
Cha Sumuk
drama penjara nya kepanjangan Thor
Lily of The Valley: sudah selesai.. besok pengasingan 🤣🤣
total 1 replies
Etty Rohaeti
lanjut
Diyah Pamungkas Sari
kapan brgkat ini dlm penjara smpe brp episode
Mifta Afandi
ini kan brqkat d asingkan ya kak masak d penjara terus km GK bebas TPI semoga pelayan ma pengawal yq setia slalu slmat ikut yu yuning
MataPanda?_
𝙨𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙩𝙧𝙪𝙨 𝙠𝙖𝙠 ☕☕🧁🍩🍰
𝙙𝙞 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙠𝙤𝙥𝙞 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙪𝙚 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙜𝙠 𝙣𝙜𝙖𝙣𝙩𝙪𝙠 /Smile/
Santy Susanti
Mkasih Otor sayaaaaaang semangat N sehat terus 💪💪😘❤❤
Ddyat37 Del*
kau yg katakan /Facepalm//Facepalm/
Ddyat37 Del*
mantappppp 💪💪💪💪
Mifta Afandi
kak kq blum up ya
🦆 Wega kwek kwek 🦆
istri mu itu manusia biasa hanya diberikan keberuntungan dari langit Shen Wei 🤣🤣🤭🤭
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor....
semangat ya
Hasna 💙
semangat terus kk
sahabat pena
hayo main teka teki deh🤣🤣🤣
afifah aefa
Terbaik aku suka
x bosan.
Terhibur
afifah aefa
hahaha "peri langit" 😂 aku terhibur
Terima kasih kak, terus bersemangat yer..
Lala Kusumah
semangat sehat ya 💪💪😍
makasih update nya 🙏🙏
Chen Nadari
semangat trs Thor
Kartika Lina
akting Shen Wei sangat meyakinkan 👍😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!