Kita dan Rasa
Kisah cinta beda agama antara Wilona si gadis kampung yang sedang merantau di kota dan Raka pria kota yang berasal dari keluarga kaya raya yang tak sengaja dipertemukan.
Raka yang mulai jatuh cinta kepada Wilona memutuskan untuk mendekati Wilona , perjuangan Raka membuat hati Wilona luluh ,merek pun menjalin hubungan bahkan Raka berani mengenalkan Wilona kepada keluarganya.
Walau keluarga Raka menerima Wilona ,namun beberapa waktu kemudian mereka sadar bahwa mereka berbeda keyakinan.
konflik dan drama terjadi diantara kisah cinta mereka belum lagi kehadiran orang ketiga yang mampu mencuri hati keluarga Raka membuat Wilona semakin merasa terpojok.
Wilona yang hampir menyerah dengan cintanya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halaman ,namun tak di sangka Raka masih berjuang dan menyusulnya.
Apakah cinta mereka akan berakhir bahagia? atau takdir justru memisahkan mereka berdua.?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Kencan Pertama
Wilona bangun tidur seperti biasanya , walau hari ini libur ,Wilona tetap mengerjakan tugasnya membersihkan lantai tiga.
Setelah itu , baru lah Wilona mandi dan berdandan agar terlihat lebih cantik saat bertemu dengan Raka nanti.
"selamat pagi pacar , tunggu yah sepulang dari gereja aku langsung OTW jemput pacar"
Wilona yang sedang berdandan tersenyum saat membaca pesan dari Raka , Wilona membalasnya lalu melanjutkan berdandan ala kadar nya dengan alat make up yang ia miliki.
Gaji pertama Wilona masih tak bisa Wilona belikan untuk make up atau baju , karena kebutuhan orang tua nya di kampung lebih Wilona utamakan yang penting ada sisa untuk pegangan Wilona sebulan kedepan sebelum menerima uang gaji lagi.
Wilona harus bisa berhemat di sini , banyak yang ia inginkan namun Wilona masih bisa menahan diri untuk tidak berbelanja.
Dilihat nya oleh Wilona pantulan wajah nya di cermin,dirasa sudah cukup akhirnya Wilona berfoto ria dan mengirim nya kepada pembaruan di sosial media.
"Sudah siap di selamatkan oleh pangeran berkuda " Tulis Wilona sebagai caption foto yang ia upload ,tak lupa Wilona menyertakan akun sosial media milik Raka dalam postingan nya , membuat Wilona dibanjiri notifikasi dari teman - teman nya yang memberi selamat karena Wilona kini mempunyai pacar.
Wilona yang sudah bersiap keluar dari kamar nya dan duduk di kursi yang ada di dekat tangga untuk menunggu Raka sembari memain kan ponsel nya.
"Wah lihat tuh Jans ,yang mau main udah gak sabar gitu ,mau kemana Wil?"
Kebetulan mama Jansen baru saja akan pergi membawa Jansen ke rumah nenek nya , Wilona sungguh sangat malu jika tahu mama Jansen akan turun ia akan menunggu hingga mama Jansen pergi.
"mau jalan - jalan aja bu , liat - liat Jakarta " jawab Wilona.
"sendiri ? " mama Jansen bertanya kembali.
"eh enggak kok bu ,sama teman Wilona kok ini lagi nunggu dia jemput" Jawab Wilona
"oalah teman apa teman nih? Hahaha yasudah jangan pulang lewat dari jam delapan malam yah? Kalo lewat nanti saya hukum" Ujar mama Jansen mengingatkan Wilona agar tak melewati batas waktu yang ia tentukan.
Mama Jansen dan Jansen pun pergi sementara Wilona yang belum mendapat kabar dari Raka memutuskan untuk tetap menunggu di tempat nya sekarang.
"hay pacar ,aku udah di bawah nih , yok berangkat"
Raka mengirim pesan kepada Wilona , Wilona terkejut saat mendengar notifikasi ponsel nya , ia tertidur karena tadi Wilona bangun terlalu awal, satu jam sudah Wilona tertidur .
"sebentar , aku ke toilet dulu yah , jangan masuk tunggu di gerbang aja!" Wilona membalas pesan Raka lalu berlari menuju toilet untuk merapikan diri nya , tak lupa ia meminta Raka menunggu di luar agar tak bertemu dengan security dan beberapa orang yang menjaga kantor di bawah sana, Wilona masih baru di tempat ini jadi rasanya cukup malu jika orang - orang kantor mengetahui pacar Wilona.
"susah - susah berdandan malah ketiduran ,sial ! " Ujar Wilona mengomeli diri nya sendiri.
Hanya butuh waktu lima menit untuk Wilona memperbaiki penampilan nya ,lalu Wilona bergegas turun menuju lantai dasar untuk menemui Raka.
"Ya Allah kenapa dia malah disitu " Wilona melambatkan Langkah nya saat sudah tiba di bawah, dilihatnya Raka sedang asyik mengobrol sambil bermain catur bersama kedua security yang bertugas.
Setelah sampai di tempat kerja Wilona ,Raka langsung masuk dan berkenalan dengan security ,ia juga meminta izin untuk menunggu Wilona.
"Hay sayang" Raka melambaikan tangan nya menyapa Wilona yang kini tengah memasang ekspresi kesal.
"CIEEE !" sontak saja semua orang yang ada disana menggoda Wilona yang mulai tersipu dan menutup wajah nya.
"pacar nya ganteng yah , sering - sering dah dibawa kesini" ujar salah satu security bernama mukhlis.
Wilona hanya tersenyum.
"baiklah bapak - bapak, saya pamit dulu yah lain kali kita main lagi" Raka bangkit dari duduk nya lalu berpamitan dan menyalami satu persatu orang disana dengan sopan nya.
"makasih gorengan sama kopi nya yah Raka , kalau mau kesini lagi chat aja saya "
"ok siap" Ucap Raka seraya menggandeng Wilona .
"kamu nyogok mereka yah ceritanya?" Wilona akhirnya bersuara .
"enggak lah sayang ,aku tadi lapar nunggu kamu jadi beli gorengan deh sama kopi sekalian " Raka yang dari kecil tinggal di kota sudah paham dengan tradisi disini , jika ingin dipermudah Raka harus bisa mengambil hati orang dalam terlebih dahulu ,sementara Wilona hanya mengangguk saja.
"yuk?" Raka memberi helm kepada Wilona agar aman saat mereka berboncengan motor.
Raka tersenyum saat Wilona kesusahan mengunci helm nya , Raka dengan romantisnya membantu Wilona memalai helm ,membuat Wilona tersipu malu.
Mereka berangkat dengan berboncengan sepeda motor, Wilona yang masih canggung tak berani berpegangan, Raka yang sadar akan itu menambah kecepatan sepeda motornya membuat Wilona secara otomatis memeluk pinggang Raka.
"pegangan kalau gak mau jatuh" ucap Raka bercanda.
"ish ,kita mau kemana?" tanya Wilona.
"kehatimu " jawab Raka yang berhasil membuat Wilona geli hati mendengar nya.
"lagu lama ,udah gak jaman kehatimu - kehatimu gitu " protes Wilona namun tetap saja ia sebenarnya sedang tersipu malu mendapat gombalan dari Raka.
"hahaha, kita keliling - keliling aja dulu, katanya mau lihat kota Jakarta kan " Raka tertawa, lalu memperlambat laju motornya agar Wilona menikmati pemandangan kota Jakarta.
Wilona melihat - lihat keadaan kota , mereka pergi cukup jauh dari tempat yang biasa Wilona lewati , Wilona hanya pergi ke sekolah Jansen ,ke tempat les dan ke mall tak pernah lebih jauh dari itu karena Wilona juga baru sebulan bekerja.
Kedua insan yang sedang jatuh cinta ini tengah berbunga - bunga hati nya , pelukan Wilona terasa semakin erat saat Raka menyalip kendaraan di depan nya.
Namun di saat Wilona menikmati perjalanan ini , ia tiba - tiba teringat akan perbedaan nya dengan Raka , bagi Wilona perbedaan ini adalah salah satu tembok penghalang, tembok yang kokoh dan akan sulit untuk meroboh kan tembok itu.
Wilona menggelengkan kepalanya untuk melupakan pikiran nya saat ini.
"ok kita sudah sampai , yuk turun "
Raka memarkirkan motor nya di parkiran sebuah Mall yang cukup luas dan ramai.
Wilona membuka helm nya lalu memperhatikan sekitar.
"ini dimana RAKA? " Tanya Wilona dengan nada bicara yang aneh.
"kamu gak suka yah aku bawa kesini ?" tanya Raka cengengesan.
"Raka , ini dari rumah Jansen kalau jalan kaki lima menit aja nyampe ,ini kamu berjam - jam aku kira ke tempat yang gak pernah aku kunjungi " Keluh Wilona kepada Raka yang membawa nya ke mall tempat nya biasa bermain dengan Jansen.
"maaf wil " Raka menunduk.
"tapi aku seneng banget karena kali ini kesini nya sama kamu " Ujar Wilona dengan antusias tak ingin Raka kecewa.