NovelToon NovelToon
A Mafia'S Last Love

A Mafia'S Last Love

Status: tamat
Genre:Action / Cintamanis / Mafia / Keluarga / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Tamat
Popularitas:412.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Four

Membunuh istri seorang Mafia???

Begitulah yang terjadi pada Disha si reporter Indonesia saat berada di kapal pesiar. Dia terjebak dalam situasi sulit ketika dia terpergok memegang sebuah pistol dengan jasad wanita di depannya yang merupakan istri tercinta dari seorang mafia bernama Noir Mortelev.

Mafia Rusia yang terkenal akan hati dingin, dan kejam. Mortelev adalah salah satu diantara para Mafia yang berdarah dingin, dan Noir merupakan keturunan dari Mortelev sendiri.

Kejadian di kapal pesiar sungguh membuat Disha hampir mati di tangan Noir saat pria itu ingin membunuhnya setelah mengetahui kematian istrinya, namun dia bersumpah akan membunuhnya secara perlahan lewat siksaan batin dan jeratan pernikahan.

“Akan aku berikan neraka untukmu sebagai balasan kematian istri dan anakku yang belum lahir. You understand!”

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AM'sLL — BAB 06

KUCING DI ANTARA HARIMAU

Berada di sebuah pelabuhan. Hanya ada keheningan malam dan suara ombak dari air laut. Ketika Noir dan Sergei duduk di kursi yang ada di depan gudang milik pria bermarga Mortelev itu.

Asap rokok mengepul saat Noir terus menghisapnya.

“Aku tidak memiliki kuasa untuk melarang mu berbuat sesuka hatimu. Tapi kematian putriku akan selalu aku ingat!” ujar Sergei yang masih sama-sama menatap lurus dan berkerut alis.

“Aku tidak akan pernah melupakannya Mr. Romanov.” Balas Noir dengan suara rendah namun tegas.

Pria tua yang mengenakan topi bundar itu menoleh menatap pria yang kini entah masih menjadi menantunya atau tidak, yang pasti Sergei menatapnya penuh ancaman.

“Aku menginginkan satu hal darimu sebagai ayah dari Teodora. Temukan pembunuh itu, siapapun yang terlibat, akan aku beri perhitungan untuk mereka yang sudah berani membunuh putriku. Dan aku yakin, kau ahli melakukannya!” jelas Sergei hingga Noir melirik ke arahnya.

“Aku akan menganggap semuanya impas dan merelakan putriku jika kau berhasil membawa pembunuh itu kepadaku.” Lanjut Sergei.

Pria bermata biru yang masih mengapit rokoknya di sela jari telunjuk dan tengahnya itu kembali menatap lurus.

Noir sengaja tidak mengatakan soal Disha kepada siapapun kecuali Alon dan Sofiya atau keluarga nya, mungkin. Dia memiliki alasan lain, dan itu adalah rencananya.

“Kenapa kau tidak mencari pembunuh itu?” tanya Noir yang masih santai meski hatinya berdebar saat dia harus membahas soal kematian istrinya yang dia cintai dan juga dua anak nya yang masih berada di dalam kandungan.

“Aku memiliki urusan lain, lagipula kesepakatan sejak awal aku menyerahkan putriku yang artinya kau yang bertanggung jawab.” Jelas Sergei membuat Noir menyeringai tak percaya.

“Cih!”

Terlihat kekesalan yang tersirat di mata Noir saat ayah dari Teodora mengatakannya seolah pria itu tak begitu peduli dengan kematian putrinya.

...***...

Cklek! Pintu terbuka, langkah kaki para pelayan membangunkan Disha yang tadinya meringkuk tidur di atas ranjang yang usang karena memang tempat tersebut hanyalah untuk barang-barang lama, meski semuanya antik dan bisa dijual.

Byurr! Air dingin dilempar langsung tepat ke wajah Disha hingga wanita itu terduduk kaget dan menatap ke para pelayan tadi. “APA KALIAN TIDAK PUNYA TATA KRAMA?!” tegas Disha benar-benar sudah diluar batas kesabaran.

“Ini perintah dari tuan Noir. Tidak ada perlakuan khusus untuk Anda.” Jelas salah satu pelayan yang terlihat lebih tua dari Disha dan menatap penuh ketegasan.

“Bawa dia.” Pinta kepala pelayan tadi kepada pelayan juniornya yang segera membawa paksa Disha dengan memegangi kedua tangannya.

“Kalian ingin membawaku kemana? LEPASKAN AKU!!" ronta wanita cantik itu mencoba melepaskan dirinya. Namun sungguh, dia tidak punya tenaga lagi setelah satu setengah hari tidak makan.

Para wanita tadi segera pergi, “Anda bisa diam selagi kami, melaksanakan tugas kami Nyonya pembunuh!” ucap kepala pelayan yang biasa di panggil Nevi itu berjalan paling depan.

Tentu saja! Noir yang memerintahkan para pelayan tadi untuk segera mempersiapkan Disha sebagai seorang pengantin. Dan wanita cantik berdarah Asia itu hanya bisa pasrah ketika pada pelayan tadi mulai mencelupkannya ke bathtub dengan kasar, menggosok badannya tanpa memperdulikan luka lengan Disha yang terasa perih.

“Tolong hentikan!” pinta Disha menatap tajam dan menahan rasa sakitnya. Namun Nevi dan pelayan lain masih tidak perduli.

Selang beberapa menit kemudian. Disha yang terlihat lebih segar meski rambut panjangnya yang tergelung rendah itu berantakan akibat tarikan paksa dari para pelayan tadi.

“KALIAN ORANG-ORANG SIALAN! LEPASKAN AKU!" kesal Disha hingga Nevi mendorong kasar Disha tepat di ruang tamu yang kini keluarga Noir sudah berkumpul di sana.

“Kau boleh pergi." Pinta Sofiya kepada Nevi dan pelayan lainnya.

Kini di ruangan tamu, semuanya menatap ke arah Disha yang masih tersungkur dan mulai berdiri. Sungguh! Wanita dengan dress hitam selutut itu menatap penuh canggung ketika orang-orang asing bermata tajam semuanya menatapnya, bak mengulitinya.

Napasnya memburu dan Disha hanya bisa meremas dress yang ia pakai saat ini. Dress hitam tanpa lengan sehingga luka di lengannya terlihat merah sedikit mengeluarkan darah akibat gosokan kasar saat mandi.

“Jadi kau gadis yang sudah berani mengangkat senjata kepada Mortelev? Cih, dasar bodoh!” ucap Yoanna menyeringai licik dan menatap tajam.

“Tapi aku tidak membunuhnya!” tegas Disha hingga Sofiya dan Yoanna berkerut alis menatap tak suka.

“Kau lantang sekali! Berapa nyali yang kau punya huh?” ucap Sofiya sehingga Disha hanya menatapnya sinis dan masih berdiri tepat di tengah-tengah mereka yang masih duduk.

“Tentu saja! Karena aku tidak bersalah.” Balas Disha yang langsung membuat Yoanna berdiri menghampirinya dengan kedua tangannya yang masih terlipat.

Wanita itu mencengkram luka Disha dan menatapnya lekat. “Kau sudah membunuh wanita baik, dan sekarang kau bicara soal tidak bersalah.”

“YOANNA! HENTIKAN!” sentak Alon dengan tegas sehingga wanita cantik berkulit putih itu memberikan tatapan ancaman dan melepaskan Disha yang menahan rasa sakit di kulitnya saat kuku panjang Yoanna sengaja menusuk ke lukanya.

“Lebih baik kita tunggu Noir. Dia yang akan menikah.” Ujar Yelena yang tak mau memperpanjang apalagi sampai ada pertengkaran di sana.

“Aku setuju dengan istriku!" Balas Ganev tersenyum lebar hingga menoleh ke Yoanna dan langsung pudar senyuman itu saat Yoanna menatap tak suka.

Sementara di kamar pribadi Noir. Pria itu baru saja melingkis lengan kemeja hitamnya sampai Nevi mengetuk pintu dan masuk dengan kepala tertunduk hormat.

“Tuan, wanita itu sudah siap.” Ucap nya.

“Pergilah.” Balas Noir singkat dan padat yang langsung dipatuhi oleh Nevi.

Tak ada yang berani melawan Noir di Mansion Lev. Mereka sangat menyegani pria itu dibanding yang lain. Takut? Tentu itu salah satunya. Noir tidak akan segan membunuh seseorang yang benar-benar salah di matanya, ingat itu!

.

.

.

Ketika Noir tiba di ruang tamu bersama Falco di belakangnya. Mereka yang duduk di sofa, kini mereka berdiri, sementara Disha yang sejak tadi berdiri, dia sama sekali tidak berbalik ataupun menoleh ke arah datangnya Noir. Itu membuatnya muak.

Mata biru yang tajam itu melirik ke arah sosok wanita ber dress hitam yang membelakanginya.

“Apa kami harus memperlakukan mu kasar lebih dulu agar kau mau berbalik?” ucap Sofiya kepada Disha yang sama sekali tidak digubris.

“Dasar jalang sialan!” gumam Yoanna masih sinis.

Dengan terpaksa Disha berbalik ke arah Noir tanpa menatapnya. Terlihat bagaimana Disha benar-benar terhina di sana, namun dia hanya bisa diam, melawan pun tidak ada gunanya saat masih tidak punya bukti bukan.

“Penampilan mu saat ini sangat cocok untukmu.” Ujar Noir pelan.

Disha faham maksud perkataan itu. Bukan sebuah pujian, melainkan hinaan. Pernikahan yang diimpikan yang harusnya indah dan memakai gaun putih yang indah, malah berakhir maut teruntuk Disha.

Sementara Yelena dapat melihat wajah sendu Disha seolah dia merasakan kesedihan wanita itu.

-‘Apa yang terjadi padamu?’ batin Yelena yang memang dialah yang paling baik di Mansion itu.

Seorang pengantin wanita yang kini mengenakan dress hitam tanpa lengan, sementara lengan kurirnya terluka dan keningnya pun terluka, tidak ada senyuman di wajah Disha. Dia terlihat bukan seperti seorang pengantin dan dress hitam itu atas perintah Noir karena itu tanda maut, bukan kebahagiaan.

1
Mentari Adi
kalo todor anak angkat sergei berarti bukan kakak tiri dora, tapi kakak angkat dora dong ya.
Joana
keluarga noir keluarga yg sgt aneh penuh dgn perselingkuhan, suka ngebunug org .. hadehhh
Four.: namanya juga keluarga dark 😌☹️
total 1 replies
Joana
kayakx ada org dlm dr keluarga notif yg ikut terlibat dlm kematian istri noir
Four.: maybe 😌
total 1 replies
Joana
baru awal udah bikin tegang kasian noir tdk tau apa2 jd korban kesadisan mafia
Four.: sudah takdir 😁☹️
total 1 replies
Mentari Adi
Curiga sama alon, sofia dan todor.
kayanya yang ngebunuh dora, mereka bertiga. sekongkol gitu.

adeknya noir siapa tuh ya namanya yang suka dikuncir kuda. kayanya dia hamil anaknya ganev deh. main api di belakang yellena.

opini aku sih gitu 🤭
Four.: hmm... mungkin saja 😌
total 1 replies
Nia Nara
Thor, dirimu kayaknya yg paling da best deh kalau cerita genre mafia
Four.: TIDAKKKKKKK..... kepalaku mulai membesar /Hammer//Hammer/
total 1 replies
sun
bagussss
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Shuna
sangat bagus
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Ruhineh Mahmud
tdk sabar smpi habis
Four.: lanjutkan dan semangat membaca maraton
total 1 replies
Ririn Nursisminingsih
semua berkhianat karena harta, kekuasaan dan tahta
Four.: memang begitulah manusia 😌
total 1 replies
Ririn Nursisminingsih
ayo disha buat sang mafia bengis buciiin sama kmu
Ririn Nursisminingsih
kasihan disha jadinkorban keserakahan orang2 yg gila harta dan kekuasaan
Four.: sudah biasa itu mahhh, harta dan kekuasaan memang jadi no.1 sekarang 😌
total 1 replies
^⁠__⁠daena__⁠^
akhirnya selesai juga, akhir cerita yg bahagia tapi musuh pastinya masih mengintai kan Thor?, lanjut lagi ahhh, kemana dulu nih😂
Four.: ho, oh lahhhh.... ke mana?
total 1 replies
Ririn Nursisminingsih
mafia ko gedeg mniduh sembarangan minimal selidiki dululah bego
Four.: jangan suudzon, ceritanya jebakan lohhh /Sly/
total 1 replies
Ririn Nursisminingsih
salah paham ini disha jadi korban
Four.: awalnya sih salah paham, tapi lama² semuanya jadi rencana 😌
total 1 replies
^⁠__⁠daena__⁠^
Owhhh disini ternyata si Laila, jadi peran pembantu ya Thor
Four.: ho,ho biar lain sedikit 😅😁
total 1 replies
Delis
mungkinkah bayi yang di kandung bukan anak nya noir
Four.: hmm, mungkin saja /Proud/
total 1 replies
Sri Ariyanti
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Anggi Bia
kaka bisa bantu promosi kan novel aku gak...judulnya Tawanan Tuan Mafia🙏😌
Anggi Bia: okeyy makasih banyak untuk sarannya kakak
Four.: Waduhhhh di promosikan bagaimana nihhh??? coba promosi di FB yang khusus aplikasi noveltoon aja. Aku gak menjamin bisa mempromosikan nya soalnya kan sama-sama sibuk 😅, maaf yaaa 🙏😊 semoga sukses untuk kamu!
total 2 replies
Amrul Haq
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!