Seorang wanita bernama Arabella Gwenevieve berusia 22 tahun.. Hidupnya begitu kelam setelah dijual oleh kedua orang tuanya dan menikah dengan seorang pria yang dijodohkan dengannya.. Namun pernikahan tersebut hanya berlangsung selama beberapa bulan dan suaminya kembali mencampakkannya.. Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang mafia yang sangat kejam dan di takuti di kota tersebut..
penasaran seperti apa kisahnya?
Ikuti Kisah nya terus.. jgn lupa like and vote sebanyak banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"apa maksudmu..?! " tanya arabella.
"Dia pria nomor satu paling berbahaya di kota ini..atau mungkin saja di negara ini.. Dan kau... Mengusiknya..? " Ucap cessia.
"Aku hanya bekerja hari itu, aku tidak melakukan apapun..! " Kata arabella.
"Aku tau.. Tapi dia mencurigai mu sebagai mata mata dari musuhnya.. Apa kau pikir dia akan berhenti mengincar mu setelah ini? " Kata cessia. Arabella meremas tangannya sendiri.
"Dia hampir m e m p e r k o s a ku cessia.. Dia m e n c i u m ku dengan sangat kasar, dia mencoba membuatku untuk mengakui hal yang tidak ku lakukan.. " Kata arabella.
"Apa dia melukaimu?? " Tanya cessia menatap arabella.
Arabella merasa malu, marah, dan tak berdaya. Arabella terlalu terguncang untuk mengekspresikan semua itu. Bahkan jika dipikirkan, keluar hidup hidup tanpa kekurangan apapun dari kandang singa merupakan anugrah, ia mungkin terguncang. Tetapi ia jauh lebih beruntung dibanding gadis gadis yang yang pernah terjebak bersama orang orang berbahaya seperti charles.
"Tidak.. Dia hanya membuatku sangat ketakutan.. " Ujar arabella. Cessia menangkup wajah sahabatnya.
"Pokoknya kau harus cepat cepat pergi dari sini, arabella. Setidaknya bersembunyi untuk sementara. " Ucap cessia menyarankan.
Meskipun tanpa mengatakan apapun, baik cessia ataupun arabella, mereka tau bahwa charles aldridge bisa saja menangkap arabella saat ini juga jika ia menginginkan.
Di tempat lain.
Charles tengah duduk di belakang meja kerjanya sambil menatap dokumen dokumen perjanjian yang harus ia pelajari. Tiba tiba leo mengetuk pintu dan meminta izin untuk masuk.
"Ada apa leo..? Bukankah sudah ku katakan jika aku tidak ingin di ganggu..! " Ucap charles lantang.
"Tuan.. Ini soal gadis yang bernama arabella gweneveive. " Ucap leo.
"Apa kau sudah menemukan lebih banyak informasi tentang dia.? " Tanya charles.
Leo masuk ke dalam ruangan charles lalu berdiri di depan meja kerjanya sambil membuka sebuah catatan kecil.
"Arabella gweneveive, umur 22 tahun. Anak tunggal, tuan. Ibu dan ayahnya adalah pengedar n a r k o b a kecil di beberapa sudut kota yang lebih kumuh. Mereka sebelumnya tinggal di california, lalu pindah ke sini beberapa tahun yang lalu.. Gadis ini pernah hilang. Ayahnya pemain j u d i, dan ibunya seorang m u c i k a r i di sebuah rumah bordil rendahan. Pasangan gweneveive ini peminum berat. Mereka sering membuat kekacauan.. " Ucap leo menjelaskan secara rinci.
"Apa mereka bekerja untuk kaivan.? " Tanya charles.
"Untuk informasi ini, saya masih menyelidikinya, tuan.," Jawab leo.
"Hmm.. Apa kau berhasil menemukan ibunya.? " Tanya charles lagi.
"Belum tuan. Aku mendengar, pasangan gweneveive ini melarikan diri sekitar dua tahun lalu, setelah putrinya bercerai dengan suaminya, robert steward. "
"Gadis itu pernah menikah.? " Tanya charles menaikkan sebelah alisnya.
"Pernikahan mereka karena perjodohan. Lebih tepatnya. Pasangan gweneveive menjual anak mereka pada pria bernama robert. " Jelas leo.
"Orang tua yang mudah sekali dimanfaatkan.. Temukan mereka berdua, leo.. Secepat mungkin.! " Perintah charles.
"Baik tuan" Jawab leo.
Charles menatap kosong ke arah leo yang baru saja meninggalkan ruangannya. Pikirannya tertuju kepada sosok arabella gweneveive.. Gadis itu telah berhasil menyusup ke dalam pikirannya dengan cara yang aneh hanya dalam waktu kurang dari 100 jam setelah pertama kali mereka bertemu.
Charles adalah pria yang tak begitu suka mengejar wanita, karena biasanya wanita lah yang mengejar dirinya.. Bagi charles, wanita itu banyak sekali, dan dia mendapatkan pengganti mereka kapan saja ia mau.. Namun kali ini kasusnya berbeda.
Arabella telah mengusiknya.. Terlebih saat ia memutar kembali kata kata yang dilontarkan arabella sebelum ia pergi.
"Cinta. " Gumam charles sambil mengetuk meja kerjanya dengan ujung jari.
Kata itu seolah meninggalkan bekas yang menyakitkan, menggelitik dan asing bagi charles. Charles tidak percaya cinta.. Baginya cinta adalah sebuah kelemahan yang hanya digunakan untuk memanipulasi orang. Sama seperti ibunya yang memanipulasi ayahnya. Sehingga membuat ayahnya menjadi tidak waras, dan charles benci ayahnya yang begitu lemah hanya karena wanita.
"Cinta cinta cinta.. "
"Cinta hanya omong kosong..! "
"Kenapa aku harus melepaskan gadis itu hanya karena ia mengatakannya..? "
"Kau harus segera menyingkirkan gadis itu dari kepalamu, charles.!! " Gumam charles pada dirinya sendiri.
Di tempat lain..
Arabella tengah duduk di tepi tempat tidur pasa sebuah penginapan murah di sudut terkumuh kota. Letaknya dekat dengan rumah bordil. Meskipun disana padat dan terlihat berantakan, namun setidaknya ia aman untuk beberapa saat.
Meskipun begitu, pikiran arabella tidak tenang. Setiap kali ia mencoba untuk memejamkan mata, bayangan charles muncul di benaknya, tatapan mata birunya yang dingin, ancaman yang terasa menyesakkan dada.
"Arabel, kau perlu istirahat.. Kau sudah terlalu lama terjaga.. " Ucap cessia yang datang membawakan secangkir teh hangat. Arabella menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak bisa cess, aku terus memikirkan pria itu. Apa yang sebenarnya ia pikirkan? Kenapa dia menuduhku bekerja sama dengan kaivan? Aku bahkan tidak tau siapa kaivan itu..? " Ucap arabella. Cessia menarik nafasnya dalam dalam lalu duduk di samping arabella.
"Kaivan adalah musuh utama charles..! " Kata cessia.
"Kenapa kau bisa mengetahui banyak hal..? " Tanya arabella menaikkan sebelah alisnya.
"Aku bekerja di club sayang.. Aku sering mendengar banyak hal. Entah dari pelanggan ataupun dari gadis gadis yang bekerja sepertiku.. Mereka selalu ketakutan jika sudah membahas tentang kaivan ataupun charles. Dan permusuhan antara kedua pemimpin itu sudah bukan rahasia lagi.. " Jelas cessia.
"Kenapa mereka begitu bermusuhan.? " Tanya arabella penasaran.
"Karena mereka saudara tiri. " Ucap cessia dengan suara pelan. Melihat ekspresi terkejut arabella, cessia tersenyum masam.
"Kemana saja kau selama ini arabella.? Kau sungguh tidak tau apa apa..? " Tanya cessia.
"Tidak.. Aku... "
"Charles aldridge dan kaivan chevalier adalah saudara seibu.. " Ucap cessia memotong ucapan arabella.
"Sungguh.? " Tanya arabella tak percaya.
"Ya, dan mereka musuh bebuyutan. Orang berbahaya. Dengar arabel.!, kalau sampai charles mengira kau ada hubungan dengan kaivan, itu artinya dia mencium sesuatu yang besar. Tetapi jika dia melepaskanmu, itu mungkin karena dia mulai ragu.. " Jelas cessia.
"Atau mungkin dia hanya bermain main denganku.. " Kata arabella sambil memeluk lututnya.
"Aku merasa seperti pion kecil di tengah permainan mereka. Astaga.! Bahkan aku tidak tau apa apa.. " Sambung arabella. Cessia memegang lembut tangan arabella.
"Kita harus keluar dari sini arabel. Jika charles atau orang orangnya berubah pikiran, mereka bisa mencarimu kapan saja. Aku kenal seseorang yang bisa membantu kita pergi ke tempat yang lebih aman. " Ucap cessia.
Disisi lain kota.
Charles menatap layar laptopnya. Informasi mengenai arabella terpampang jelas di depan matanya. Foto foto dari masa lalunya, pernikahannya yang singkat dengan robert steward, dan laporan tentang bagaimana keluarganya bisa terlibat dalam berbagai aktivitas ilegal.
Charles merasakan ada sebuah kejanggalan. Ia melihat arabella terlalu polos, terlalu murni untuk terlibat dalam dunia kotor kaivan. Tapi charles lebih memilih untuk tidak percaya pada penampilan fisik. Jika hanya karena fisik, elise dan ibunya pun memilikinya.
HAPPY READING♥
Jangan Lupa Like, Komen, Subscribe Sayangku♥