Warning ❗
Mengandung kata-kata mutiara (sebaliknya).
Bacalah dengan bijak, tidak suka pun tak apa bisa skip ya🤗
Alexa gadis berusia 20 tahun, anak broken heart. 3 tahun lamanya ia tinggal sendiri disalah satu rumah mewah setelah kedua orang tuanya cerai, dan melanjutkan kehidupan mereka bersama pasangannya masing-masing.
Kurangnya kasih sayang dari kedua orang tua. Menjadi Alexa tidak membatasi dirinya didunia malam. Kerap kali ia selalu menghabiskan malam bersama teman-temannya dan pulang larut malam dalam keadaan mabuk.
Pada suatu hari ia bertemu seseorang disebuah club malam dan berkenalan dengan seorang pemuda.
Satu malam yang panjang, mengubah kehidupan Alexa pada saat itu.
Next untuk mulai baca👇👇👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MomoCancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
"Alexa, lu gak apa-apa?" Seseorang mengetuk pintu toilet.
Alexa segera membersihkan wajahnya, dan gegas keluar dari toilet sebelum orang-orang mengantri untuk pergi ke toilet.
"Eh .. Hai Win, kenapa lu tahu gue disini?"tanya Alexa keluar dari toilet dengan wajah yang kalut.
"Tadi Aditya gak sengaja liat lu, masuk kesini. Lu oke kan?"Wina melihat kedua mata Alexa sembab seperti nya di sudah menangis lama sehingga membuat matanya sedikit bengkak.
"Gue gak apa-apa."singkat.
Ditengah kekalutan yang sedang ia rasakan saat ini, Alexa memutuskan menyendiri di perpustakaan. Wina mengajaknya untuk ke kantin berniat mentraktir nya seperti biasa makan siang bersama. Namun Alexa menolak sehingga ia harus pergi berdua saja dengan Giselle.
Giselle teman Alexa juga namun dia tidak terjerumus lebih dalam seperti nya kedalam dunia malam, yang selalu menjadi teman baik Alexa disaat masa-masa nya sulit ketika harus menerima satu kenyataan orang tua nya harus berpisah dan melanjutkan kehidupan mereka masing-masing.
"Boleh gue duduk disini?"
Tiba-tiba seseorang menyapanya tanpa ia menoleh kearah sumber suara. Dia sudah tahu betul siapa yang sedang bicara.
"Duduk aja, gak ada yang larang."Ketus.
Pria itu duduk, disebelah Alexa. Penampilan nya sederhana, berkacamata dan berkulit kuning Langsat.
"Maaf tadi gue gak sengaja liat pertengkaran kalian di belakang Aula. Kalian lagi ada masalah?"tanya Aditya amat berhati-hati berharap Alexa mau terbuka kepada nya.
Alexa mendelik tidak suka. "Gue gak punya masalah."cetus nya.
Aditya menghela nafas panjang, Alexa memang sulit untuk berbagi masalah dengan nya terlebih dia hanya bisa bicara dengan orang-orang tertentu.
Pria itu amat care terhadap Alexa, sedari SMA pria itu sudah tertarik pada Alexa. Acap kali dia juga sering ditolak mentah-mentah olehnya namun pria bernama Aditya itu tidak sedikit pun menyerah untuk mendapatkan perhatian Alexa.
Sering kali wanita itu membully nya, dikarenakan dia terkesan cupu dan sedikit jadul dari segi penampilan nya.
Sehingga Alexa enggan untuk memiliki hubungan dengan seorang laki-laki yang tidak memiliki paras yang bukan seleranya. Bahkan kerap kali Alexa selalu ditertawakan karena Aditya, pria cupu itu selalu mengejar nya dan sering mengatakan cinta pada Alexa, bahkan sudah puluhan kali juga Alexa menolaknya dan mempermalukan nya di depan banyak murid.
Aditya menatap iba, melihat Alexa terus termenung sendiri.
"Kalau punya masalah lebih baik cerita, jangan dipendam, siapa tahu gue bisa bantu."ucapnya Aditya.
Alexa jengah dengan keberadaan Aditya saat ini. Ia pun memutuskan untuk pergi dan menghindari nya.
"Alexa!"
"Apalagi sih, gue cuma mau sendiri. Lu gak usah ngintilin gue, masalah gue biar itu jadi urusan gue, lu gak usah ikut campur."dengan tegas Alexa menekan Ucapannya.
Setelah beberapa saat ia pergi dan meninggalkan Aditya mematung disana.
Wanita itu pun pergi membawanya mobilnya, meninggalkan kampus. Tak berselang waktu yang lama bunyi dering ponsel mengalihkan perhatian Alexa, sehingga ia harus menepi dan mengangkat telepon terlebih dulu untuk menghindari kecelakaan.
"Ada apa?"
"Gue mau lu kerumah gue sekarang."
"Gak,"
"Lo tahu akibatnya kan kalau lu nolak."
"Emang Anj*Ng ya Lo." maki Alexa.
Penggilan pun terputus.
Tanpa berpikir panjang lagi, Alexa tancap gas menuju tempat David.
Entah apa yang pria itu rencana kan, ia merasa ragu untuk masuk kedalam rumah David terlebih rumah itu terlihat begitu ramai orang.
Alexa berpikir jika saat ini David sudah meramaikan videonya sehingga banyak orang yang akan mencemooh nya saat ini.
Sekilas pikiran nya melayang pada sesuatu hal yang buruk.
"Waw... lihat bintang kita sudah sampai,"
Aldo menatap wajah Alexa dengan aneh, Ia semakin tidak nyaman berada disana bau minuman dimana-mana kediaman sederhana itu bagai bar dadakan bahkan dentuman musik begitu memekik telinga.
"Apaan sih do, maksud lo?"
"Jangan pura-pura polos deh, kita udah tahu kok. Makanya kita nungguin lu dari tadi."sahutnya Aldo berusaha untuk menyentuh wajah Alexa.
Dengan cepat wanita itu melangkah mundur, dan menghindari tatapannya yang tidak sopan.
"Jangan kurang ajar Lo."
"Alahh .. munafik lu."
"Jaga ucapan Lo ya!" geram Alexa hendak menampar pipi Aldo.
Namun David tiba-tiba datang dan menghentikan Alexa untuk menampar temanya Aldo yang sudah sangat berani bersikap kurang baik.
Alexa tidak mengerti David berubah sejak kejadian itu bahkan teman-temannya ikut berubah drastis tidak ramah seperti biasanya.
"David,"
"Sudahlah Alexa, kenapa harus bikin keributan sih."
"Dia yang mulai, vid. Gue gak suka dengan caranya bicara."Kesal.
David bahkan tidak membela nya malah ia sekarang lebih mengacuhkan nya saat ini, seorang gadis menyapanya dan Alexa tahu betul wanita itu siapa.
"Mona!" Alexa terbelalak melihat Mona memeluk David didepannya.
"Apa-apaan nih?"mendorong Mona untuk menjauhi David pacarnya hingga ia terjatuh. Namun yang membuat nya terkejut David lebih membela nya dari pada dirinya.
"Lo gak perlu dorong Mona sekeras itu, Alexa."sergah David membantu membangun kan Mona.
Alexa tidak mengerti lagi apa yang terjadi pada David, sikapnya berubah drastis dan membuat Alexa semakin diacuhkan.
"Alexa, David itu pacar gue. Lu cuma kuman yang gak sengaja mampir di kehidupan David."celetuk Mona dengan nada seolah yang merendahkan Alexa.
Bahkan mereka bermesraan tanpa ada rasa malu didepan nya. perasaannya bercampur aduk tidak karuan kini hatinya hancur, sehancur hancurnya.
Pria yang ia cinta bahkan ia rela melakukan apapun untuk nya sudah berkhianat didepan matanya sendiri tanpa rasa bersalah.
"Sayang biar aku yang menjelaskan,"
Mona pun melepaskan pelukannya dari David. Namun sesaat kemudian Aldi menyela pembicaraan mereka. "Mona, sebaiknya gue deh yang menjelaskan pada anak orang kaya ini."
"Dengan senang hati, do. Jelaskan dengan baik-baik ya jangan terlalu kasar nanti dia kesakitan."
Mona pergi bersama David dan bergabung dengan anak-anak lainnya yang tenang berpesta pora di kediaman David.
Kelap kelip lampu berwarna warni, membuat nuansa malam itu seolah club malam yang diciptakan David saat ini.
Beberapa wanita berpenampilan menarik dengan pakaian yang terbilang seksi, berjingkrak dan menggoyangkan kepalanya menikmati irama musik berdentum.
"David.. David.."panggil Alexa pada David namun tidak mendapatkan jawaban sedikit pun darinya, ia asyik bergoyang mengikuti irama musik bersama Mona.
"Alexa, mending Lo ikut gue."Menarik tangan Alexa.
"Kemana?"menolak.
"Ikut aja sih, susah amat."memaksa nya untuk ikut bersama Aldo.
Alexa menolak keras ajakan Aldo namun pada akhirnya ia digeret paksa oleh laki-laki bernama Aldo itu.
Dia membawa Alexa kesebuah kamar, dan dilempar kan nya keatas tempat tidur dengan kasar.
"Aldo! berani Lo deketin gue, gue bakal kasih Lo perhitungan."
"Uhh ... Takut! dengerin ya Alexa, kita udah buat taruhan, dan David menang karena bisa pacaran sama Lo, tapi .... Dia juga udah janji didalam taruhan itu untuk satu persatu dari kita bisa ..." menggantungkan ucapannya.
"Gak sudi. Jangan mimpi Lo! Jangan berpikir Lo bisa macem-macem sama gue."menjauh dari Aldo.
"Udah lah, jangan so jual mahal, lagi pula Lo udah gak perawan kan."
Plak!
Tamparan keras mendarat di sebelah pipi Aldo dan menyisakan rasa panas di sana, hingga meninggal bekas berwarna merah disana.
"Kurang ajar!"
Aldo membalas tamparan nya dengan keras hingga wanita itu tersungkur ke lantai, dan meninggalkan bekas memerah diwajahnya yang cantik.
"Aldo jangan, do. Please.."memelas.
"Sorry gue udah gak bisa nahan diri gue lagi, Alexa."ucapnya membuka paksa pakaian Alexa hingga tel4njang.
Aldo menikmati saat-saat yang sudah ia tunggu sejak lama, ia sering kali merendah kan laki-laki yang ia rasa dibawahnya dan tak selevel dengan nya, kini Alexa yang lemah dan tidak berdaya, ia tak sanggup lagi melawan Aldo, kepalanya terantuk sudut meja sehingga Aldo bisa dengan bebas melakukan niatnya tanpa ada perlawanan dari Alexa.
***