NovelToon NovelToon
Istri Kedua Mafia

Istri Kedua Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Persaingan Mafia
Popularitas:2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ni R

Di paksa ikut ke salah satu club malam, Amara tidak tahu jika ia di jadikan barang taruhan oleh kakak tirinya di atas meja judi. Betapa hancurnya hati Amara karena gadis berusia dua puluh tiga tahun harus ikut bersama Sean, seorang mafia yang sudah memiliki istri.

Amara di jadikan istri kedua oleh Sean tanpa sepengetahuan Alena, istri pertama Sean. Tentu saja hal ini membuat Alena tidak terima bahkan wanita ini akan menyiksa Amara di saat Sean pergi.

Seiring berjalannya waktu, Sean lebih mencintai Amara dari pada Alena. Hingga suatu hari, ada rahasia yang terbongkar hingga membuat Sean menceraikan Alena dan membuat Amara menjadi istri satu-satunya kesayangan Sean.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18

Amara duduk bersandar untuk membuang rasa lelahnya sebentar. Sudah setengah jam ia berjalan masuk ke dalam hutan pinus yang berada tepat di samping mansion.

Hutan yang rapat, pohon yang besar serta daun yang lebat di tambah lagi Joana mengenakan baju warna coklat hingga ia sedikit tersamar.

Kembali melanjutkan perjalanan, hati yang di liputi rasa penasaran membuat rasa ingin tahu Amara semakin besar.

Satu jam kemudian, akhirnya Amara sampai juga di bangun yang ia temukan kemarin. Tampak sepi, terlihat jika dua orang penjaga tidak ada.

"Oh, jam segini pasti masih tidur," batin Amara.

Liar matanya memantau di sekeliling, Amara berjalan ke pintu samping sedikit belakang di bangunan tersebut. Amara berdiri di depan pintu, ia menimbang diri untuk membuka pintu tersebut.

Jantung Amara berdebar kencang, seumur hidupnya baru sekarang ia menjadi seorang penyusup seperti ini.

Sssst.........

Di gesernya pelan pintu yang di buka dengan cara di geser tersebut. Tak ingin ketahuan Amara langsung bergegas masuk.

"Astaga, tempat apa ini? Kenapa gelap sekali?"

Banyak tumpukan kotak kosong sehingga Amara bisa dengan bebas bersembunyi. Semakin penasaran, langkah Amara membawa dirinya masuk lebih dalam lagi. Terdengar suara rintihan kesakitan, jeritan meminta tolong hingga membuat bulu kuduk Amara merinding.

"Kenapa tempat ini sangat sepi? Tempat apa ini sebenarnya?" Batin Amara. "Ada suara orang meminta tolong, di mana?"

Deg,......

Betapa terkejutnya Amara saat ia melihat kurungan besi seperti penjara berjejer rapi di depannya. Terlihat ada yang kosong dan ada yang berisi beberapa orang dengan tubuh yang sudah babak belur.

"Tempat apa ini?"

Amara berjalan, tubuhnya bergetar menahan ketakutan. Ada beberapa orang yang melihat dirinya berusaha meminta tolong tapi, Amara yang ketakutan terus melanjutkan langkahnya.

Langkah Amara terhenti tepat di salah satu ruangan yang tertutup. Terdengar suara tangis dari seorang perempuan. Amara langsung bersembunyi saat ada seseorang yang membuka pintu tersebut dengan membawa makanan masuk ke dalam.

"Makan cepat, setelah aku selesai mandi aku akan mengambil bekas piring ini." Kata pria tersebut terdengar jelas di telinga Amara.

Pria tersebut pergi tapi, kunci masih tergantung di pintu. Amara yang penasaran siapa wanita yang ada di dalam langsung membuka pintu dan masuk.

Amara terperanjat, matanya terbelalak lebar saat melihat siapa perempuan yang ada di dalam sana. Begitu juga sebaliknya, perempuan itu terkejut saat melihat Amara.

"Amara, kenapa kau di sini?" Tanya Alena dengan suara lemahnya.

"K-kau,...kau kenapa? Siapa yang sudah membuat mu seperti ini?" Tanya Amara yang begitu syok saat melihat tubuh Alena yang sudah babak belur.

"Sean itu penjahat, tolong bebaskan aku dari sini. Dia sudah mengurung ku di sini, dia menyiksa aku." Kata Alena memberitahu Amara.

"Tapi, bukankah kau pergi liburan?"

"Aku juga tidak tahu kenapa aku bisa berada di tempat ini. Amara, tolong bebaskan aku. Ku mohon....!!"

Alena hendak meraih tangan Amara tapi, wanita ini tidak bisa bergerak. Tubuhnya kesakitan, karena hampir setiap hari Sean menyiksa dirinya.

"Aku keluar dulu, pasti orang yang tadi akan masuk ke ruangan ini lagi." Ujar Amara.

"Amara, tolong aku....!!" Mohon Alena.

"Nanti, nanti aku akan masuk lagi. Jangan bilang apa pun jika aku ada di sini," kata Amara kemudian ia keluar dari sana. Tidak lupa Amara mengambil satu kunci agar ia bisa membebaskan Alena nanti.

Amara bersembunyi, dadanya berdebar kencang. Ia masih tidak percaya jika selama ini Sean sudah mengurung istri pertama bahkan menyiksanya sampai seperti itu.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Batin Amara terus bertanya. "Jika aku ketahuan, matilah aku!"

Dan benar saja, belum lama Amara keluar, pria yang tadi masuk lagi untuk memberi Alena minum dan mengambil bekas piring.

Aaaaaargh........

"Ampun tuan....jangan bunuh saya.....!!"

Jerit suara seorang pria membuat tulang Amara bergetar.

"Suara siapa itu?" Tanya Amara pada dirinya sendiri. "Tempat apa ini?"

Di balik tumpukan kotak-kotak kayu, Amara melangkah pelan mencari sumber suara.

"Ampun tuan.....ampun....!!"

Jerit suara berbeda.

Tubuh Amara semakin bergetar tapi, ia sangat penasaran apa yang sebenarnya sudah terjadi.

Di balik kotak-kotak kayu, Amara bisa melihat jika di depannya ada ruangan dinding kaca bening. Di dalam ruangan tersebut seperti ruang operasi, Amara bertambah penasaran dengan tempat ini.

Deg.....

"Sean.....Leon....!"

Mata Amara melebar saat melihat suaminya berada di dalam ruangan tersebut.

"Apa yang akan mereka lakukan pada orang di atas itu?" Batin Amara saat melihat seorang pria terbaring di atas brankar dan terus berontak, tak berapa lama pria tersebut kehilangan kesadaran.

"Ambil yang sehat saja," ucap Sean. "Kornea matanya, ginjal sepertinya masih sehat jangan lupa ambil jantungnya!" Titah Sean pada Leon.

"Baiklah....!" Jawab Leon santai.

Seeeet.......

Sean mulai menyayat kelopak mata pria tersebut sedangkan Leon menyayat di bagian perut. Dua orang lagi, Daren bertugas untuk mengambilkan alat medis.

Amara tidak percaya mendengar hal ini, ia ketakutan sekarang. Rasanya ia hendak muntah saat melihat suaminya dengan jelas mengangkat bola mata pria tersebut.

"Apakah Sean seorang penjual organ tubuh gelap?" Batin Amara.

"Maaf tuan, dia melawan kami." Adu seorang pria sambil menyeret seseorang yang sudah tak berdaya.

Sean melirik ke arah musuh yang sudah tidak berdaya tersebut.

"Apa dia sudah mengaku siapa yang menyuruhnya?" Tanya Sean.

"Anak buah dari geng Araster black. Dia di tugaskan untuk memata-matai kita, dia mencari tangan kanan dari bosnya yang kita sandera saat ini."

Sean mengambil senjata apinya yang selalu ia bawa jika kemana-mana. Amara menutup mulutnya saat Sean mengarahkan senjata api tersebut.

Dor......

Aaaaaaaaaaarh..........Keras jeritan pria tersebut.

Sean menembak tepat di mata pria tersebut. Amara hanya bisa menutup mulut dan matanya untuk tidak menjerit.

Dor.....

Dor......

Dua tembakan sudah membuat pria tersebut kehilangan nyawanya. Amara menangis tak beruara, tubuhnya gemetar ketakutan karena ternyata pria yang menikahi dirinya seorang kriminal.

Amara membuka matanya, perempuan ini kembali mengintip. Pandangan Amara berwarna merah saat melihat darah segar mengalir deras dari tubuh pria tersebut.

Buuk.....

Satu kotak jatuh ke lantai karena Amara tak sengaja menabraknya. Sean dan Leon juga beberapa orang terkejut.

Buuk.....

Kotak kedua jatuh, Sean semakin penasaran.

"Cepat periksa, apa itu?" Titah Sean.

Salah satu anak buahnya langsung pergi untuk melihat.

"Tuan, seorang perempuan pingsan!" Ujarnya memberitahu.

Sean dan Leon terkejut, kedua pria ini langsung menghampiri.

"Amara,.....!!"

Sean syok, pria ini benar-benar syok saat mendapati istrinya sudah tidak sadarkan diri di sana.

"Kenapa Amara bisa sampai ke tempat ini?"

Leon ikutan panik.

Sean langsung menggendong istrinya, hatinya berdebar sekaligus kebingungan. Apa yang harus ia jelaskan pada Amara jika ia sadar nanti. Sean yakin jika Amara sudah mengetahui apa yang ada di tempat ini.

1
Vivi Wong
cerita bagus
Note 2
ada2 aja km amara/Grin//Grin//Grin/
Kinar
Luar biasa
girlcant
Kecewa
girlcant
Buruk
Ayoe Genk'ers
Luar biasa
Juna Dong
luar biasa
Mus Zuliaka
hahaha dodol 😂😂😂
Mus Zuliaka
srius mau ngintip, anak buah durhakim 😂😂😂
Kusnaeni Joenedi
ok
Sela Nur
Luar Biasa
Ruk Mini
sgt memuaskan kn ..walo ngeri2 sedap..TPI romantis Thor ..smua tokoh bahagia.. alur y jg ga ribet..tq thorr d tunggu karya2 lgi🙏👍👍👍
Mus Zuliaka
nah gtu donk Amara hrus brani, jng lembek diinjak2 bini tua diem bae cm mewek doank bisanya
Febri Istiqomah
bisa jdi jodoh'a james
Nanda Akbar
Luar biasa
Nanda Akbar
Lumayan
Yuliana Rahmawati
Luar biasa
Noul
waaah Amara cocok jd ahli strategi nih,, 😁😁😁
Noul
good job Amara,,, asli somplak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😅😆😆
Noul
ngakak hbs dgn kepolosan Amara,, 😂😂😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!