NovelToon NovelToon
Kembalinya Ayah Anakku

Kembalinya Ayah Anakku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: DENAMZKIN

Celia adalah seorang ibu tunggal yang menjalani kehidupan sederhana di kota Bandung. Setiap hari, dia bekerja keras di toko perkakas milik ayahnya dan bekerja di bengkel milik seorang kenalan. Celia dikenal sebagai wanita tangguh, tapi ada sisi dirinya yang jarang diketahui orang, sebuah rahasia yang telah dia sembunyikan selama bertahun-tahun.

Suatu hari, teman dekatnya membawa kabar menarik bahwa seorang bintang basket terkenal akan datang ke kota mereka untuk diberi kehormatan oleh walikota dan menjalani terapi pemulihan setelah mengalami cedera kaki. Kehebohan mulai menyelimuti, tapi bagi Celia, kabar itu adalah awal dari kekhawatirannya. Sosok bintang basket tersebut, Ethan Aditya Pratama, bukan hanya seorang selebriti bagi Celia—dia adalah bagian dari masa lalu yang telah berusaha dia hindari.

Kedatangan Ethan mengancam untuk membuka rahasia yang selama ini Celia sembunyikan, rahasia yang dapat mengubah hidupnya dan hidup putra kecilnya yang telah dia besarkan seorang diri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DENAMZKIN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KURSI RODA DAN SI WANITA

Ethan memandangi kursi itu, lalu beralih menatap Dewi.

"Kamu bercanda, kan?" Rasanya seperti sisa harapannya benar-benar habis, rasa harga dirinya perlahan menghilang dari genggamannya, dan cengkeraman dingin dari kegagalan mulai menggerogotinya tanpa ampun.

"Sedikit pun tidak," kata Dewi sambil menatap kursi roda di depannya. "Duduklah."

"Tidak mau," jawab Ethan, tertatih-tatih berdiri sambil meraih tongkatnya. "Aku lebih suka melompat-lompat saja."

"Ethan, duduk di kursi itu," Dewi menghalangi jalannya. "Duduk atau aku benar-benar akan merobek lukanya."

Mata Ethan menyipit. "Kamu tahu seberapa merendahkan ini? Aku ini Ethan Aditya Pratama, demi Tuhan," katanya sambil kembali melihat kursi roda itu dengan jijik.

"Kamu dengar sendiri kata dokter, kaki itu harus tetap terangkat dan dikompres es. Ethan, ini cuma untuk enam minggu pertama," Dewi berkata sambil menyilangkan tangan di pinggul. "Kalau kamu tidak duduk, kamu aksn terjebak di tempat tidur selama enan minggu."

Ethan menghela napas panjang dan mendongak dengan frustrasi.

"Baiklah," katanya, berbalik dengan susah payah dan meringis saat duduk di kursi roda. "Hidupku sampai di titik ini. Aku dan kursi roda."

"Jangan lebay, hanya enam minggu," ujar Dewi sambil menepuk kepalanya dengan lembut sebelum mulai mendorong kursi roda keluar dari ruang tamu. "Dia sudah duduk."

Ibu Ethan muncul dari balik meja dapur sambil meletakkan sepiring bacon di meja. "Selamat pagi?"

"Pagi bu," Ethan bergumam saat Dewi mendorongnya ke meja.

Eddie masuk ke dapur dan melihat makanan di atas meja.

"Wah, sarapan untuk seorang raja," katanya sambil berjalan lebih jauh ke dapur, lalu tertawa kecil ke arah Ethan. "Bagaimana rasanya duduk di singgasana itu, orang tua?"

"Aku tidak suka," Ethan menggerutu sambil mengutak-atik makanannya sebelum akhirnya memakannya. "Aku tidak olahraga selama berminggu-minggu, rasanya badanku kaku."

"Kamu jadi punya daging di tulang-tulang itu," kata ibunuya sambil tersenyum. "Sekarang makanlah," lanjut ibunya, sambil mengambil piring kedua. "Dewi, kamu pasti lapar."

"Memang," jawab Dewi sambil duduk di sebelah Ethan.

"Kapan aku bisa kembali ke gym?" tanya Ethan, menatap Dewi.

"Enam minggu lagi," jawab Dewi dengan nada kesal. "Astaga, kamu itu sedang cedera, bukan seorang Superman."

"Tapi aku ingin jadi Superman," jawab Ethan dengan senyum kecil.

"Mungkin aku harus pergi ke kota hari ini, untuk bertemu beberapa orang," lanjutnya sambil melirik ke sekeliling meja.

"Sudah hampir tiga minggu di sini, dan sejauh ini aku hanya mengobrol dengan satu orang, itu pun dia tidak menyukaiku."

"Lantas kami ini apa, sekumpulan monyet?" sela Eddie sambil menunjuk Ethan dengan potongan daging.

"Kalian tahu maksudku," kata Ethan sambil kembali menatap makanannya.

Saat itu juga Kevin masuk ke dapur.

"Hei, apa kabar, penunggang kursi roda," katanya sambil berjalan ke meja untuk mencuri makanan.

"Tidak, tidak, tidak. Itu bukan nama panggilanku yang baru," Ethan menunjuk Kevin dengan jarinya. "Apa kamu sudah dapat informasi itu?"

Kevin menyipitkan matanya ke arah Ethan sambil menuangkan jus jeruk. "Dia tidak pernah menikah, tidak pacaran, dan tidak tertarik," jawabnya sambil kembali ke meja.

"Siapa yang tidak menikah?" tanya Maria, penasaran.

"Seorang wanita yang bekerja di pom bensin," jawab Dewi sambil memunguti roti bakarnya.

"Anak keluarga Wiguna?" Eddie bertanya sambil melirik ke korannya.

"Dia memperbaiki pemancar radio milik ayah tahun lalu. Anak yang baik, banyak cerita tentang anaknya."

"Dia punya anak?" Maria menatap semua orang di ruangan itu, penuh pertanyaan.

"Dia juga bekerja di toko perkakas, milik ayahnya dulu, tapi Rani bilang mereka menjual toko itu ke bank beberapa tahun lalu untuk membayar hutang," tambah Kevin sambil mencuri sepotong daging dari piring Dewi.

"Dia bilang apa tentang aku?" tanya Ethan sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi.

"Ini soal wanita yang punya bayi saat kamu masih di SMA itu kan?" tanya Maria sambil membersihkan wajan dari sisa telur. "Kevin, kamu mau Telur?"

"Mau," jawab Kevin santai.

"Dia tidak hamil waktu SMA, Bu. Aku pasti akan sadar kalau dia sedang hamil," kata Ethan sambil tertawa kecil. "Ngomong-ngomong soal telur, kalian tahu tidak kalau mata burung unta lebih besar dari pada otaknya?" Lanjutnya memberi pernyataan.

"Eww," Dewi memasang wajah jijik.

"Tidak tahu, itu aneh, dan Rani sama sekali tidak menyebut kamu," kata Kevin dengan senyum kecil sambil menatap Dewi. "Tapi dia bercerita soal dia dan Eric, mereka akan segera memiliki anak."

"Pasti menyenangkan sekali," Dewi tersenyum.

"Rasanya aku ingin muntah," Ethan menyela sambil mengambil garpu dan mulai makan.

"Diam," Dewi menatap Ethan sebelum kembali menoleh ke Kevin. "Aku sedang jatuh cinta, jangan ganggu suasananya."

Kevin tertawa kecil dan tersenyum. "Jadi, kamu ingin pergi keluar untuk menemui wanita ini?"

"Bukan seperti itu," Ethan berbohong. "Aku hanya ingin keluar dan bertemu orang-orang"

"Apa yang spesial dari wanita ini?" Eddie berkata sambil tertawa kecil. "Maksudku, kamu kan pernah memiliki banyak pacar, Nak. Dina yang paling lama kamu pertahankan."

"Dia ini wanita yang tidak bisa dilupakan om," Kevin menambahkan dengan nada mengejek saat Maria memberikan piring makanannya. "Terima kasih."

"Dia bukan wanita yang ‘tidak bisa dilupakan,'" Ethan berkata sambil menatap piringnya.

"Ya, karena kamu yang kabur dari dia," Dewi berkata sambil mengunyah Wortel.

"Oke, percakapan ini selesai, the end," Ethan menatap semua orang di ruangan itu.

"Dia hanya wanita yang membantuku lulus kelas sejarah dan berhasil mendapatkan beasiswa kuliahku. Maaf kalau aku penasaran kenapa seseorang yang begitu pintar bisa terjebak di sini."

Ruangan itu mendadak sunyi saat semua orang kembali fokus pada makanan mereka.

1
Oyen manis
duh penasaran reaksi celia dan ethan
Oyen manis
keren sih, biasanya bakal di aborsi kalau udah kaya gitu.Tapi yang ini di rawat sampai gede
Oyen manis
nyesek si jadi celia tapi lebih nyesek jadi dina ;)
Grindelwald1
Tersentuh banget dengan kisah ini.
Dálvaca
Jangan lupa terus update ya, author!
DENAMZKIN: siap. terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!