Bertemu kembali dengan mantan suaminya setelah dua tahun berpisah, itu adalah sebuah petaka bagi Ishara Guestone!
Seseorang yang berusaha ia hindari setelah menandatangi surat perceraian itu, kini mencoba untuk kembali menerobos masuk ke dalam kehidupan nya.
Lalu bagaimana kah kehidupan wanita berparas cantik seperti Ishara setelah kembali di pertemukan dengan mantan suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2. Dia..
Ishara berdiri dengan tangan yang bersedekap dada di depan sebuah layar monitor di dalam ruangan yang berisi beberapa komputer, laptop serta beberapa alat komunikasi lain nya.
Matanya menatap pergerakan beberapa titik yang dimana di belakang wanita itu terdapat beberapa orang ahli dalam hal merentas dan menghilangkan jejak digital.
“Sudah Nona” Lapor seorang pria yang baru saja menghapus semua postingan serta foto-foto sang COO yang tengah ramai di media sosial.
Ishara mengangguk kemudian berbalik menatap beberapa pria dan ada juga seorang wanita.
“Dapat!”Seru wanita berkaca mata dengan wajah gembira nya.
“Kau sudah mendapatkan nya, Grisell?” Tanya Ishara.
Wanita bernama Grisel itu langsung mengangguk dengan senyum lebar nya. “Saya akan tampilkan” Ujarnya.
Ishara pun kembali berbalik menatap layar monitor yang cukup besar itu, menampilkan sebuah titik lokasi.
“HFR Company?” Gumam Ishara seakan bertanya.
“Betul Nona, dari ID si pemilik handphone yang menyebarkan foto Tuan Kerrlo. Saat ini pria itu berada di HFR Company” Terang Grisel. “Dan ini data diri nya”
Klik!
Ketika suara keyboard yang di tekan secara bersamaan itu dengan penuh semangat, kini muncul lah biodata sang pemilik handphone yang pertama kali menyebarkan foto Kerrlo di sebuah night club.
Mata Ishara sedikit menyipit sebelum akhirnya wanita itu terkekeh samar.
“Sudah aku duga..”
“Bagaimana Nona? Apa perlu menindaklanjuti masalah ini?” Tanya Charly. Salah satu dari beberapa ahli di dalam ruangan tersebut.
“Saya akan menghubungi Tuan Kerrlo terlebih dahulu sebelum menindaklanjuti nya” Jawab Ishara yang kemudian keluar dari ruangan itu.
Mengutak-atik handphone nya di iringi helaan napas berat, sedikit tidak rela karena hari ini dan besok adalah hari cuti bulanan nya yang baru bisa ia ambil sekarang lalu menikmati cutinya dengan bangun siang, terbebas dari pekerjaan dan yang terpenting adalah refreshing.
Namun masalah berkehendak lain yang membuat dirinya harus kembali datang ke perusahaan.
Baru saja Ishara hendak menelpon Kerrlo, gerakan jarinya langsung terhenti dengan tubuh terdiam kaku saat mengangkat pandangan nya dan di sana netra nya terkunci dengan netra kelam berwarna biru laut di depan nya.
“Nona Ishara, beri salam” Tegur halus Kerrlo yang berdiri di samping kanan belakang pria bernetra biru laut itu.
Ishara pun langsung berkedip dan beralih menatap Kerrlo meminta penjelasan.
“Ini Tuan Vince--”
“Agaskara Vincente” Potong pria bernetra biru laut itu.
Jemari Ishara seketika saling mengepal, genggaman tangan kanan nya pada handphone terlihat begitu menguat.
Tentu Ishara kenal, sangat kenal dengan pria di hadapannya ini. Dan tadi apa? Vincente? Bukan kah itu nama CEO sekaligus pemilik White Dross?
Kerrlo berdehem pelan menyadarkan Ishara dari beribu pertanyaan serta keterkejutan nya.
“Selamat siang Tuan Vincente” Sapa terlambat Ishara seraya membungkuk sopan.
Pria itu tidak menyahut, melainkan menampilkan seringai tipisnya sebelum akhirnya melangkah melewati tubuh menegang Ishara.
“Astaga ada apa dengan mu, Ra?” Seru pelan Kerrlo memegang sebelah bahu Ishara.
“Dia? Benar-benar Tuan Vincente?” Tanya Ishara masih tidak percaya.
Kerrlo mengangguk. “Benar Ishara, astaga aku lupa. Kamu tidak pernah bertemu dengan Tuan Vincente secara langsung selama bekerja di sini 'ya?”
Ishara mengangguk lemas. Memang benar selama hampir dua tahun berkerja dengan jabatan yang di miliki nya, wanita itu tidak pernah memiliki kesempatan untuk bertemu atau berinteraksi langsung dengan pemilik dari anak perusahaan White Dross ini.
“Aku akan jelaskan nanti, sekarang ayo kita masuk keruang rapat” Ajak Kerrlo yang menuntun pelan bahu Ishara agar berjalan.
Jujur saja kaki Ishara terasa lemas, jika boleh Ishara ingin berlari keluar dari gedung besar berlantai dua puluh ini dengan cepat dan menghilang.
Bagaimana bisa pria yang baru saja ia temui yang tak lain adalah Tuan Vincente, Agaskara Vincente adalah pemilik anak perusahaan ini?
Bukan itu yang menjadi masalah, melainkan Agaskara! Pria itu adalah mantan suaminya! Dan bagaimana bisa ia tidak tau dengan semua ini?
“Hah..” Ishara menghela berat menatap pintu ruangan yang terbuka di depan nya. “Benar, aku memang tidak mengetahui apapun tentang nya” Batin Ishara seraya melangkah masuk.
Memang benar, menikah selama delapan bulan dengan pria bernama Agaskara Vincente itu. Ishara tidak mengetahui apapun tentang suami-- ah larat, mantan suami nya itu.
“Tuan ingin meminum apa?” Tanya sopan Kerrlo.
Ishara tersadar dari lamunan kemudian menatap pria di depan nya yang siall nya pria itu tengah menatap dirinya.
Dengan cepat Ishara menurunkan tatapan nya dengan tangan yang kembali terkepal.
“Latte dengan tambahan sedikit gula, jangan di aduk”
“Latte dengan tambahan sedikit gula, jangan di aduk!”
Seperti itu lah jawaban bersamaan Ishara dan Agaskara, hanya saja Ishara berkata di dalam hati nya. Masih sangat hapal dengan kopi kesukaan mantan suami nya yang wajib di minum saat pagi dan malam hari.
Ah sial, hanya beberapa hal kecil seperti ini yang Ishara tau tentang pria itu. Tapi apa peduli?
“Baik Tuan, lalu sekertaris Zeo ingin meminum apa?”Jawab sekaligus tanya Kerrlo pada pria yang berdiri di sisi kiri Agaskara.
“Tidak, terimakasih Tuan Kerrlo” Jawab pria bernama Zeo itu.
Kerrlo pun mengangguk kemudian mendekatkan meja nya dan menekan salah satu interkom dan menyampaikan pesanan nya.
Ruang rapat yang tadi pagi baru saja di gunakan secara mendadak, siang ini kembali di gunakan dengan keadaan yang tak kalah genting.
Para petinggi di anak perusahaan White Dross itu terlihat menegang sekaligus kaget melihat kedatangan sang CEO di perusahaan nya.
Selama dua tahun terakhir Agaskara tidak pernah datang ke perusahaan ini, dan hanya menyampaikan perintah atau keputusan melalui surat saja, atau bahkan hanya berbincang melalui zoom meeting yang dimana pria itu selalu mematikan kamera nya.
Semua orang terdiam menunggu sang CEO bertatapan tajam itu mengeluarkan suara nya, masing-masing memikirkan sesuatu termasuk Kerrlo yang bersangkutan.
“Tidak ada yang ingin menjelaskan?” Ucap dingin nan menusuk Agaskara menatap satu persatu lalu terhenti pada Ishara.
Kerrlo yang semula duduk, kini langsung berdiri dengan kepala yang menunduk. Membungkuk sesaat kemudian pria itu bersuara.
“Sebelumnya saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Tuan Vincente atas kekacauan ini hingga membuat saham perusahaan turun drastis” Ujar tegas Kerrlo. “Tetapi semua itu hanya berita belaka yang ingin menjatuhkan perusahaan ini, saya sama sekali tidak melecehkan ataupun melakukan hal tidak senonoh pada seorang wanita”
Kerrlo terus berucap, menjelaskan semua nya pada sang CEO yang tentu di dengarkan dan di tatap khawatir dengan para pejabat perusahaan itu.
“Sebelum ini saya berniat untuk menemui--”
Ucapan Kerrlo terhenti saat Agaskara mengangkat tangan kanan nya tanda untuk Kerrlo menghentikan perkataan nya.
“Anda tau berapa besar kerugian yang di tanggung atas penjelasan ini?” Tanya menusuk Agaskara.
Kerrlo terdiam sesaat, tentu ia sangat tau nominal kerugian yang sangat besar akibat kecerobohan nya.
“Mohon maaf menyela” Ucap Ishara seraya berdiri dan menunduk hormat.
Alhasil semua pasang mata kini tertuju pada nya termasuk netra biru laut yang terasa menusuk itu.
...****************...
bakalan seruu ini mah dua orang adik kaka menyukai satu wanita yg sama
😁👍🌹❤🙏
heheee
kasian ishara terjebak
👍🌹❤😁🙏
cinta othor banyak-banyak 💞😍
waktunya Agas OR Alaska..??
👍🌹❤🙏
"sini Aku tampol kamu yg lagi demam" ujar ishara
hehee 👍🌹❤🙏😍😁
berasa bentar banget ni baca
boleh nambah lagi thor 🙏😁👍🌹❤
trims dari aku ibu² anak 3 🥰💜