Di pagi hari yang cerah tepatnya di sebuah rumah sederhana terlihat seorang gadis yang bernama Alina Astriani atau kerap di panggil Alin.
Saat ini Alin sedang bersembunyi di balik selimutnya. Dia enggan membuka mata dari tidur yang sangat nyenyak. Hingga terdengar suara keributan yang membuatnya harus bangun dari tidurnya.
"Ih, siapa, sih, yang ribut pagi-pagi di rumah orang gini, ganggu aja orang lagi mimpi indah juga," ucapnya kesal. Lalu Alin pun keluar dari kamarnya menuju arah suara keributan tersebut yang ada di ruang tengah rumahnya.
"Cepat kasih tau pada kami di mana kau sembunyikan anakmu!" teriak seorang pria yang mengenakan jas sambil mencengkram kerah baju seorang pria paruh baya.
"Nggak akan. Saya nggak akan menyerahkan anak saya. Apapun yang akan kalian lakukan, saya tidak peduli!"
Karena merasa kesal pria berjas tersebut mendorong pria paruh baya itu ke lantai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alin26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25
Sebenarnya alasan Alin menampar Alin bukan hanya untuk membela Leo, alasan lain adalah karena dia merasa kesal sebab karena Leo dia tak bisa berangkat berdua bersama Al.
"Udah aku bilang, kan? Kita sekarang udah nggak ada hubungan apa-apa lagi. Mulai sekarang aku bukan lagi pacar Kak Leo. Jadi, mulai hari ini, jangan pernah ganggu hidup aku lagi!" tegas Alin lantang lalu melepaskan cincinnya yang dulu pernah diberikan Leo untuknya lalu melempar cincin itu di wajah tampan Leo.
"Ayo, Bang, kita pergi." Tanpa memperdulikan Leo yang termangu Alin menarik tangan Raja ke mobilnya. Sebelum Raja menjalankan mobilnya, dia menunjukkan senyum kemenangan pada Leo yang mematung di tempat. Setelah itu, mobil Raja kini sudah tak terlihat di pandangan Leo.
"Aku nggak akan menyerah, Lin, sampai kapanpun kamu akan tetap jadi milik aku," gumam Leo lirih sambil menggenggam cincin Alin.
Satu bulan kemudian. Sejak kejadian malam itu, sifat Al yang dulunya dingin perlahan menghangat pada Alin. Mereka sering menghabiskan waktu bersama setiap saat. Tak terasa, sudah dua bulan lamanya Alin menjadi Istri Al. Walaupun Al belum mencintainya, tapi Alin yang kini sudah mencintai Al berusaha membuat pria itu juga mencintainya walaupun dia tau ada Bella di samping Al. Dan sejak hari itu, Leo tak pernah lagi muncul di hadapan Alin, entah apa sebabnya.
Sementara itu, Bella yang melihat Al dan alin semakin dekat pun tak terima. Dia berencana untuk menjauhkan mereka dan ingin menyalakan kembali dendam di hati Al untuk Alin.
"Kamu kenapa, sih? Dari semalam mukanya nggak enak terus?" tanya seorang pria pada Bella yang sedang memakai pakaiannya.
Kini, Bella berada di salah satu kamar hotel. Rupanya Bella baru saja melakukan hubungan terlarang bersama pria tersebut yang berstatus kekasihnya.
"Jangan bicara sama aku, aku lagi kesal sama kamu," ucap Bella ketus.
Pria itu tersenyum lalu memeluk Bella dari belakang.
"Kenapa, hmm? Apa aku melakukannya dengan kasar? Kalau itu yang bikin kamu kesal, aku minta maaf deh."
"Bukan itu, Charles!" Bella yang kesal melepaskan pelukkan Charles darinya.
Charles? Ya, Charles lah selingkuhan Bella, dia juga orang yang selama ini membuat rusuh di kantor Al. Dia memanfaatkan posisinya untuk mencuri aset penting dan melakukan korupsi di kantor Al tanpa meninggalkan bukti sedikit pun.
"Tapi apa, hmm? Yang buat cintaku ini terlihat kesal?" tanya Charles yang meraih tangan Bella lalu mengecup punggung tangannya.
"Aku itu kesal karena kamu sampai sekarang belum lakuin apa-apa. Kamu tau, Al dan Alin, mereka berdua semakin dekat. Bahkan aku nggak lihat lagi kebencian di mata Al untuk Alin," dengus Bella.
"Kamu cemburu lihat mereka dekat?" Charles menatap tajam sang kekasih.
"Bukan gitu, tapi kamu tau sendiri, kan, apa hubungan mereka sebenarnya? Kalau sampai mereka sadar siapa mereka satu sama lain, maka Al akan memberikan semua miliknya untuk Alin, sedangkan kamu? Kamu nggak akan dapat apa-apa selain hukuman penjara," tukas Bella membuat Charles sontak memikirkan sesuatu.
"Kamu benar juga. Kalau mereka di biarkan terus dekat, kita nggak akan dapat apa-apa. Gini aja, kamu harus tetap buat Al benci sama Alin dan aku akan nyelesain tugas aku secepatnya."
"Gimana caranya aku buat Al benci sama Alin lagi? Sedangkan mereka semakin dekat aja," sahut Bella kesal.
"Aku nggak tau caranya gimana, itu urusan kamu," pungkas Charles
"Tapi kamu yakin kita berhasil?" tanya Bella kemudian.
"Satu langkah lagi kita pasti berhasil. Setelah itu, aku sendiri yang akan bunuh dia."
***
Sementara di kantor, terlihat Al, Raja, dan Andre sedang makan siang di ruangan Al. Andre memang sering datang ke kantor Al saat jam makan siang karena memang kantor mereka tidak terlalu berjauhan.
"Bro! Gue mau ngomong penting nih," seru Raja di sela-sela makan mereka.
"Hal penting apa, sih? Kok, lo kayak serius gitu?" tanya Andre yang sudah selesai dengan makanannya.
"Gue mau nembak Alin."
Ukhuk! Ukhuk!
Al yang mendengarnya sontak terkejut dan tersedak makanannya sendiri.
"Minum nih, Al." Andre menyerahkan segelas air untuk Al yang terbatuk tiada henti.
"Makanya makan itu hati-hati," omel Andre pada Al yang masih minum.
"Apa, Ja? Lo mau nembak Alin? Emang Alin mau ama lo?" tanya Andre kaget dengan keinginan Raja yang ingin menyatakan perasaannya pada Alin.
"Ya pasti mau lah. Secara gue, kan, ganteng. Siapa coba yang nggak mau sama orang ganteng?" Sahut Raja dengan percaya diri.
"Gue ke toilet bentar." Dengan wajah datarnya Al berjalan masuk ke dalam toilet yang menyatu dengan ruangannya.
"Jadi, kapan lo mau nembak Alin-nya?" tanya Andre memastikan.
"Secepatnya. Nah, gue butuh bantuan lo sama Putri secara, kan, kalian udah pernah jadian tuh, gue mau minta saran sama lo, cara nembak cewek dengan benar," ujar Raja.
"Itu mah gampang, biar gue yang urus. Tapi kala Alin nolak lo gimana?"
"Nggak mungkin dia nolak, gue yakin itu mah. Lo, kan, tau sendiri, akhir-akhir ini gue sama Alin sering jalan bareng. Itu tandanya, Alin nggak akan nolak kalau gue nembak dia, iya nggak?"
"Iya juga, sih," sahut Andre.
"Jadi. kapan niu, lo mau nembak Alin-nya?" Lagi-lagi pertanyaan itu dilontarkan Andre.
"Malam minggu ini."
oh iya mampir juga yuk dikarya baruku, judulnya ISTRI PENGGANTI TUAN ARSEN😁🙏