Pernikahan yang yang sudah berlangsung selama 2 tahun harus kandas begitu saja ketika Ela mengetahui suaminya Dayu yang mempunyai wanita lain yang dimana wanita itu bekerja sebagai pelayan dirumahnya
Ela meminta Dayu untuk menceraikannya dan ia berencana untuk membalas semua perbuatan Dayu dengan menikah dengan Salman yang tak lain adalah Kakak Dayu.
Apakah rencana Ela akan berhasil untuk membalas perbuatan Dayu atau ia malah akan jatuh cinta kepada Salman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Keesokan paginya dimana Ela membuka matanya dan tidak melihat keberadaan Salman disampingnya.
Ela lekas bangkit dari tempat tidur dan masuk kedalam kamar mandi.
"Kemana dia? Apakah dia sudah pulang ke rumah?" gumam Ela.
Setelah selesai mandi, Ela dikejutkan oleh kedatangan Firman yang merupakan asisten pribadi Salman.
"Nona Ela, ini pakaian dan sarapan anda, Tuan Salman memintaku untuk mengantarkan anda" ucap Firman yang langsung keluar dari kamar.
Ela segera memakai pakaiannya dan ia pun langsung sarapan.
Disamping piring ada sebuah amplop yang ditujukan untuk dirinya. Ia pun membuka amplop itu dan membaca pesan dari Salman yang memintanya untuk segera bercerai dengan Dayu.
Ela menghela nafasnya dan kembali menikmati sarapannya.
Setelah selesai ia memutuskan untuk pulang ke rumah dimana ia akan bertemu dengan suami, pelakor dan Nyonya Emilia.
"Aku harus berani menghadapi mereka." gumam Ela.
Tak berselang lama Ela turun dari mobil dan ia disambut oleh suaminya yang ada di halaman depan rumah.
Dayu langsung menarik tangan istrinya yang semalam tidak pulang.
"Darimana saja kamu? Apa yang kamu lakukan diluar sana?" tanya Dayu
Ela tidak menjawab pertanyaan dari suaminya dan ia memilih memasukkan semua pakaiannya kedalam koper.
Dayu mencekal lengan istrinya dan memintanya untuk duduk.
"Kamu mau kemana?!" tanya Dayu.
"Aku ingin bercerai denganmu, aku tidak bisa satu rumah dengan lelaki yang mempunyai wanita lain" jawab Ela.
Dayu yang mendengar perkataan istrinya langsung tertawa terbahak-bahak.
"Yakin kamu ingin bercerai denganku? Mau jadi gembel?" Ejek Dayu yang sangat tahu kalau istrinya tidak punya rumah ataupun saudara.
Ela tidak peduli dengan ucapan suaminya dan ia langsung keluar dari kamar.
"Masuk ke kamar sekarang juga!" Dayu kembali menarik tangan istrinya.
"Lepaskan tanganku!" Bentak Ela.
Baru kali ini Dayu mendengar istrinya yang berani membentak dirinya.
Suara Ela sampai membuat Nyonya Emilia dan Tika langsung keluar dan melihat apa yang terjadi.
Nyonya Emilia melihat Ela yang sedang membawa kopernya.
"Perempuan miskin dan mandul ini mau kemana?" ejek Nyonya Emilia.
Dayu menghampiri mamanya dan mengatakan kalau Ela ingin meminta cerai.
"Ceraikan saja dia Mas, bukankah sudah ada aku dan calon anak kita" ucap Tika yang memanas-manasi Dayu agar segera mencarikan Ela.
Dayu menggelengkan kepalanya dan mengatakan kalau ia tidak mau menceraikan istrinya.
Ia beralasan kalau sedang membutuhkan seorang pembantu yang akan mengurus Tika saat bayinya lahir.
"Memang kamu tidak bisa cari pembantu atau tidak bisa membayar pembantu?" tanya Ela dengan nada mengejek.
Dayu langsung melayangkan pukulannya ke arah pipi Ela sampai jatuh tersungkur.
"Aku akan memberikanmu uang yang banyak asalkan kamu mau bekerja sebagai pembantuku." ucap Dayu sambil menjambak rambut Ela yang masih menjadi istrinya.
Ela menggelengkan kepalanya dan ia langsung bangkit kembali.
"Aku tidak sudi jadi pembantumu dan mulai sekarang aku bukan istrimu lagi!" Ela berjalan menggeret kopernya keluar dari rumah Dayu.
Dayu berteriak sambil mengatakan kalau ia menjatuhkan talak tiga kepada Ela.
Ela sangat jelas mendengar teriakan suaminya yang menjatuhkan talak tiga kepada dirinya dan ia pun langsung segera berjalan untuk mencari taksi ataupun kendaraan lainnya.
Ia memegang pipinya yang sakit karena ditampar oleh suaminya dan sudah separuh perjalanan ia belum menemukan taksi yang lewat.
Tiba-tiba ada sebuah mobil hitam yang berhenti di hadapannya.
Salman turun dari mobil dan melihat pipi Ela yang memar.
"Ayo kita masuk ke dalam mobil" ajak Salman yang langsung memapah Ela dan mengajaknya masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil, Ela langsung menangis sesenggukan dan ia merasakan hatinya yang sangat sakit sekali.
"Jangan menangis karena Dayu, dia lelaki yang tidak pantas kamu tangisi" ucap Salman.
Ela mengatakan kalau hatinya sangat sakit sekali ketika pernikahannya berakhir seperti ini.
"Hapus air matamu dan lupakan dia. Bukankah sudah ada aku disini." ledek Salman.
Ela yang mendengarnya langsung mencubit pinggang Salman yang sedang menyetir.
"K-kita mau kemana Kak?" tanya Ela yang melihat Salman masuk ke jalur tol.
"Kerumahku atau kamu ada tempat yang lain?" tanya Salman
Ela menggelengkan kepalanya karena ia memang tidak ada tujuan sekarang. Ia juga tidak punya rumah atau pun yang lainnya.
Salman melajukan mobilnya menuju ke rumahnya yang ada di kota S dimana ia tinggal disana. Ia sangat jarang tinggal di rumah Nyonya Emilia yang tak lain adalah Mama Tirinya.
"Tidurlah dulu nanti aku akan membangunkanmu" ucap Salman.
Ela langsung memejamkan matanya sambil memeluk boneka yang ada di mobil Salman.
Salman merasa kasihan melihat Ela yang diperlakukan seperti pembantu oleh mereka. Ia pun kembali fokus menyetir mobilnya.
Sesampainya di rumah, Salman membangunkan Ela yang masih tertidur pulas.
Ela membuka matanya dan ia melihat rumah yang sangat mewah sekali.
Salman mengajak Ela untuk segera turun dari mobil dan setelah itu ia mengajak masuk kedalam rumahnya.
Ela tak mengedipkan matanya sama sekali saat melihat rumah Salman yang begitu besar.
"I-ini rumah Kak Salman?" tanya Ela.
"Iya ini rumah aku, duduklah aku akan membuatkan kamu minum" jawab Salman.
Ela meminta Salman untuk tidak repot-repot karena ia bisa mengambilnya sendiri.
Salman tersenyum dan meminta Ela untuk sekalian membuatkan kopi untuknya.
"Aku rindu kopi buatan kamu" ucap Salman.
Ela lekas menuju ke dapur dan ia melihat dapur yang sangat bersih dan rapi.
Ia membuka lemari es dimana banyak sekali bahan makanan didalam sana dan ia mengambil ayam dan udang yang akan ia masak nanti
Sebelum memasak, Ela membuat kopi untuk Salman yang sedang duduk di ruang tamu.
Ela juga membuat susu coklat kesukaannya dan setelah selesai ia memberikan kopi itu kepada Salman.
"Terima kasih dan duduklah disini" pinta Salman.
Salman mengatakan kalau ia tidak ingin Ela melakukan pekerjaan rumah seperti yang dilakukan di rumah Dayu.
"Kamu calon istriku dan bukan pembantuku. Nanti ada pelayan yang akan melakukan itu semua" ucap Salman.
Salman hanya meminta Ela untuk membuatkan kopi saja.
"A-apakah Kak Salman yakin ingin menikah denganku?" tanya Ela yang mengatakan kalau ia tidak pantas menikah dengan lelaki yang sangat tampan seperti Salman.
Mendengar perkataan Ela, Salman tertawa terbahak-bahak dan menganggukkan kepalanya sambil mengatakan kalau akan menikahinya. Ia juga akan membantunya untuk membalas dendam kepada Dayu dan kepada mereka semua yang sudah melukai Ela.
"Jadilah wanita yang kuat dan jangan mudah menangis" ucap Salman yang sangat tahu jika Ela adalah wanita yang mudah untuk ditindas.
Ela tidak pernah berani melawan Dayu atau Nyonya Emilia karena itu ia sangat mudah ditindas.
"Nanti aku akan mengajakmu ke salon, aku akan merubah semua penampilanmu" ucap Salman sambil melihat penampilan Ela seperti wanita yang tidak terurus.
Salman sangat heran kepada Ela yang mau saja dibodohi oleh Dayu yang mempunyai banyak uang
Dalam sebulan Dayu hanya memberikan dua juta untuk Ela padahal uang Dayu sangatlah banyak.
Setelah selesai mengobrol, Salman meminta Ela untuk segera istirahat dan masuk kedalam kamarnya.
"Biar aku yang membawa koper kamu" ucap Salman sambil tersenyum tipis.
Ela mengangguk dan ia naik ke lantai atas dimana kamarnya ada disana.