Semuanya berawal dari David yang salah masuk ke kamar Viona, dan keduanya terlibat percintaan panas yang membuat keduanya saling terikat.
"Ingat pernikahan ini hanya formalitas saja, kau hanya istri di atas kertas saja" David Bramasta.
"Terserah, tapi aku mau bayaran ku 2M setelah itu kita bisa bercerai" Viona Khanza.
Penasaran? ikuti kelanjutan nya, dan jangan lupa dukung author dengan like coment dan vote nya ya🥰 makasih🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 21. Hak suami.
Happy reading..
🌹🌹🌹🌹
Siapa Ganesa?
Pertanyaan Viona membuat David langsung melihat ke arah Viona.
"Apa urusan mu dengan Ganesa?" tanya David kini malah balik bertanya.
"Ganesa? siapa aku bahkan tidak mengenalnya. lagi pula aku bertanya pada mu kenapa kamu malah balik bertanya" Viona menatap David dengan heran.
David menatap Viona dengan penuh selidik, lalu duduk di tepi ranjang.
"Ganesa adalah pria yang bersama mu tadi" balas David menjawab.
"Jadi nama nya Ganesa?" tanya Viona.
Dan tak mendapatkan jawaban dari David.
David kembali teringat akan mantan istrinya yang ketahuan bercinta dengan Ganesa.
Mengingat semua itu membuat David sangat kesal, bisa-bisa nya dia dua kali mendapatkan hal yang bersangkutan dengan pria sama.
"Apa dia menyentuh mu?" tanya David tiba-tiba.
Hah?
"Tentu saja tidak" balas Viona cepat.
"Jangan bohong, dia seorang mucikari dan aku rasa tak mungkin jika dia tidak menyentuh mu" ucap David lagi.
Membuat Viona yang mendengar itu marah, dia berjalan mendekati David dan..
Plakk!
Viona menampar wajah David dengan keras.
"Kamu pikir hanya karena aku telah merelakan kesucian ku di renggut oleh bajingan seperti mu aku juga bisa memberikan tubuh ku dengan suka rela pada pria lain!" Viona menjeda ucapan nya.
Wajahnya terlihat marah, apalagi secara tidak langsung David seperti menuduhnya telah melakukan hal terlarang dengan Ganesa.
"Aku bukan kamu yang bisa bermain dengan banyak wanita, aku tidak seperti mu!" lanjut Viona dengan wajah marah nya.
Dan mendengarkan itu David terasa tertampar dengan perkataan Viona yang seperti menyudutkan nya.
Dia memang bejat, tapi David jelas punya alasan untuk semua yang dia lakukan.
"Jangan urus campur, itu urusan ku kau tidak berhak mengatur ku untuk sesuatu yang aku sukai!" tegas David menatap tajam Viona.
"Ya sudah terserah aku juga kalau aku mau melakukan apapun, jangan ikut campur!" ucap Viona tak mau kalah.
Wajah keduanya saling pandang dengan tatapan yang sama-sama mengintimidasi.
Lalu karena sudah larut malam Viona yang merasa lelah dia memilih berjalan ke arah sofa.
Tanpa mengatakan apapun Viona berbaring di sofa dan memilih untuk menutup matanya, mengabaikan David yang masih menatap ke arah nya.
"Siapa yang menyuruh mu tidur di sofa, cepat pindah!" titah David dengan wajah kesal.
Viona membuka matanya, lalu menguap.
"Sudah aku bilang aku tidak mau dekat-dekat dengan pria bejat! apa masih kurang jelas" Viona berkata dengan wajah malas nya.
Lalu Viona pun memilih untuk menutup matanya agar dia bisa secepatnya tidur.
Sedangkan David dia nampak kesal dengan ucapan Viona yang terus menyudutkan nya.
"Dia pikir dia siapa bisa bersikap seperti ini kepada ku" David sangat kesal.
David mencoba untuk tiduran di ranjang nya, tapi satu hari tanpa belaian wanita membuat David merasa hal berbeda.
Tubuh nya tak nyaman, adik kecilnya mulai terasa sesak dan seperti ingin keluar dari sarang nya, David tak bisa menahan rasa itu karena dia memang hampir setiap malam melakukan nya dengan wanita-wanita yang dia beli.
"Sial!" David mengumpat.
David berniat meminta seorang wanita tapi segera hal itu dia urungkan karena melihat Viona yang tertidur dengan meringkuk.
Lama David menatap Viona hingga dia memilih bangkit dari ranjang nya dan berjalan menghampiri Viona.
Tanpa mengatakan apapun tubuh Viona langsung David angkat, dan di pindahkan ke ranjang David.
Arghhh.
Viona di buat terkejut dengan apa yang di lakukan David.
Hemphh..
David tanpa aba-aba langsung mencium Viona dengan gila.
Hal itu tentu saja membuat Viona yang semula tidur menjadi kembali bangun dan dia berontak dengan tangan yang memukul punggung David.
"Hemm" Viona berontak.
David tak melepaskan, dia mencium Viona dengan panas dan ciuman itu semakin turun hingga ke leher lalu ke dada nya.
Viona merasakan sentuhan David dia mengeliat, wajah nya memerah karena merasakan hal yang membuat tubuhnya memanas.
"Lepaskan!" teriak Viona saat ciuman itu terlepas.
"Bantu aku, aku janji akan membayar mu mahal" ucap David sambil menatap Viona.
"Aku tidak mau, aku bukan pelacuuuur yang bisa kau beli dengan uang!" bentak Viona menjawab.
Dan jawaban Viona membuat David langsung membungkam bibir Viona dengan ciuman lagi.
Setelah puas David melepaskan ciuman nya, lalu wajahnya mendekati telinga Viona.
"Jika tidak mau di bayar maka ijinkan aku meminta hak ku, aku suami mu jika kau lupa" bisik David sambil mengigit pelan telinga Viona.
Viona mendengar itu melotot, tapi belum sempat dia protes satu tangan David langsung membungkam mulut nya.
Satu tangan David yang lain nya nampak mulai tak bisa di kendalikan, dan mulai bermain di beberapa tempat yang David sukai.
Arghjjj..
Setelah itu yang terdengar hanyalah desaaaahan Viona dan David yang bersahutan.
Cukup lama keduanya bercinta apalagi David yang merasakan sensasi baru bersama Viona dia tak melepaskan Viona dari dekapan nya.
Saat gelombang itu datang Viona yang tak siap hanya bisa menjerit, lain degan David yang nampak begitu menikmati nya dan bahkan di detik terakhir David dengan santainya meninggalkan jejak kepemilikan nya di dada Viona.
"Makasih, istriku" ucap David sambil turun dari tubuh Viona.
Viona tak mengatakan apa-apa, bingung dengan sensasi aneh yang dia rasakan.
Dia menolak tapi tubuhnya begitu berkhianat, Viona tak bisa bohong jika dia menikmati nya meski dia tak tahu sejak kapan dia bisa menikmati permainan David.
"Ada apa dengan diriku, kenapa aku malah mendesaaaah" batin Viona merasa ada yang salah dengan dirinya.
Dengan lemah Viona menutupi tubuhnya dengan selimut, dia juga memilih membalikkan tubuh nya menjadi membelakangi David.
David melihat Viona yang membelakangi nya dia menarik selimut dan ikut masuk ke dalam selimut.
Tanpa ragu David langsung memeluk Viona, dan hal itu membuat Viona melotot karena David tidak memakai celana.
"Pakai celana mu!" kata Viona tegas.
"Lalu kenapa kamu tidak memakai pakaian mu?" tanya David dengan santainya.
Viona yang mendengar itu dia melepaskan diri dari pelukan David, dan kembali berpakaian agar tidak di sentuh David lagi.
David melihat Viona yang berpakaian dia tanpa sadar malah tersenyum, lucu dengan tingkah Viona yang malah menggemaskan dimata nya.
"Minggir!" ucap Viona mendorong David.
"Masih mau?" tanya David karena Viona berbaring kembali di samping nya.
"Jangan geer, aku tidur di sini karena terlanjur basah. bukan untuk di perko*aaaa lagi!" jawab Viona ketus.
"Aku suami mu, jika kau lupa" balas David tegas.
Membuat Viona langsung berbalik dan membuat keduanya akhirnya saling menatap.
"Suami di atas kertas" ucap Viona.
"Ya, tapi aku berhak untuk tubuh mu itu adalah hak ku" jawab David santai.
"Baca perjanjian kita, kau tidak lupa juga kan dengan syarat-syarat nya" Viona menatap tajam David.
Syarat?
"Aku akan merobek nya, mudah kan?" balas David menyebalkan.
Viona melotot karena kalah argumen dengan David.
"Kau gila!" ucap Viona mendorong dada david lagi.
Lalu Viona membelakangi David dengan marah, membiarkan David yang masih menatap nya dengan pandangan aneh.
"Masih sama, apa Ganesa memang tidak melakukan nya pada istri ku?"
🌹🌹🌹
Lanjut?