Fahira Salsabila, seorang wanita yang ditinggal mati suaminya dan mempunyai satu anak perempuan bernama Yumna Arsyila.
Dia yang berstatus janda dinikahi oleh seorang pria yang bekerja sebagai Manager perusahaan ternama yang bernama Arka Ardinatha karena dijodohkan oleh orangtua Arka.
Fahira dinikahi tapi tak pernah disentuh oleh suaminya sampai dua tahun lamanya hanya dengan alasan tidak mencintainya.
Lalu bagaimana dengan perasaan Fahira yang tulus padanya, Apakah Fahira akan tetap terus bertahan dengan siksa batinnya ?
Atau justru dia akan pergi meninggalkan Arka ?
Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Tak Tersentuh
By: Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 8
Beberapa hari berlalu, Arka masih terus saja menghubungi Fahira melalui ponselnya. Namun Fahira masih enggan untuk menerima nya. Sejak Arka membentak Yumna, Fahira begitu malas bertemu lagi dengannya.
Sore setelah Arka pulang kerumahnya, dia merasa sepi. Arka menjatuhkan dirinya duduk diatas sofa ruang keluarga, Arka menghembuskan nafasnya kasar sambil melonggarkan dasinya.
"Kemana dia sebenarnya ? Apa dia marah saat aku membentak anaknya ?"
Arka bertanya-tanya dengan dirinya sendiri. Sedangkan Fahira sulit sekali dihubungi membuat Arka semakin sulit untuk menyuruhnya pulang.
"Apa aku kerumahnya saja ? Tapi rumahnya dimana ? Masa iya aku harus tanya Ibu ? Yang ada bisa di potong leherku nanti sama Ibu.."
Arka merasa sulit untuk menemukan istrinya. Dia lalu mencari cara membayar orang untuk mencari sang istri, agar bisa menemuinya dan membawanya pulang. Arka menekan tombol di ponselnya lalu bicara dengan seseorang.
"Hallo Ki, lu bisa tolongin gue nggak ?" tanya Arka setelah telfonnya tersambung.
"Kenapa ? Tumben lu minta tolong ma gue ?" sahut Riki teman kantor Arka yang biasa di perintahkan mencari seseorang tersembunyi oleh Atasannya.
"Tolong cariin istri gue Ki, dia pergi sudah sepuluh hari. Gue nggak tau dia pergi kemana, dihubungi juga nggak pernah diangkat.."
"Oooh persoalan kecil itu, sini minta nomer ponsel istri lu sama fotonya. Lima menit lu bakal tau lokasinya dimana.." balas Riki, dibalik telfonnya.
"Oke thank's Ki.. Gue tunggu kabar dari lu.."
Arka mematikan telfonnya dan menghembuskan nafasnya kasar. Setelah mengirim Foto dan nomer ponsel Fahira pada Riki, kemudian bangkit memilih untuk membersihkan dirinya lebih dulu.
*
Dirumah Fahira, dia melakukan banyak kegiatan positif seperti berjualan online dan yang lainnya. Dia tak ingin memakai uang yang diberikan dari Arka. Fahira tak mau menggantungkan hidupnya dengan Arka.
Fania yang baru pulang kerja, melihat kakaknya sedang membuat kue merasa senang. Karena Fahira sedikit melupakan masalahnya dengan Arka sejenak.
"Buat kue lagi Kak ?"
"Iyaa Fan, tetangga depan memesan kue untuk acara arisan besok pagi.." sahut Fahira yang masih sibuk membuat tiga loyang kue bolu.
"Alhamdulillah ya Kak, banyak yang suka sama kue buatan Kakak." kata Fania tersenyum simpul duduk dikursi meja makan.
"Iya Fan Alhamdulillah.. Kamu tumben jam segini udah pulang ?"
"Iya, lagi nggak ada lemburan."
Fania menjawab pertanyaan Fahira sambil menoleh kesana kemari mencari Yumna, namun tak terlihat entah kemana. Fania yang penasaran akhirnya bertanya.
"Yumna dimana kak ?"
"Dia masih tidur dikamar, tadi capek main sama anak tetangga samping.." sahut Fahira diangguki oleh Fania.
"Ya sudah aku mau mandi dulu, gerah.."
Fania beranjak melangkah menuju kamarnya akan membersihkan diri dulu. Setelah itu akan membantu Fahira membuat kue pesanannya.
*
Ditempat lain, Arka sudah mendapatkan alamat lengkap Fahira dari Riki. Dia langsung bersiap untuk menjemput sang istri pulang kerumahnya. Saat berada di ambang pintu, ponsel Arka berdering, dia melihat ponselnya dan ternyata teman wanitanya yang menghubungi.
"Sayang kau dimana ? Aku sudah menunggu mu sejak tadi.."
Arka menepuk dahinya karena lupa ada janji dengan nya, Arka lalu melihat jam ditangannya ternyata sudah jam tujuh malam. Sedangkan janji dengannya di jam enam sore.
"Ah Maaf sayang, aku harus keluar kota sekarang. Ada pekerjaan mendadak.. Nanti aku kabari jika sudah dirumah, oke bay.."
Arka mematikan panggilannya secara sepihak tanpa mendengar jawaban dari temannya itu dan mematikan nada dering di ponselnya dengan getaran. Arka yang sudah tancap gas, melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah Fahira yang memerlukan waktu hingga empat jam lamanya.
*
Beberapa jam berlalu, jam 23.30 Wib Arka sudah sampai di depan rumah Fahira. Arka berdiri di depan pintu, namun ia ragu saat akan mengetuk pintunya.
Dia menghembuskan nafasnya kasar dan menetralkan jantungnya lebih dulu. Setelah siap, dia lalu meyakinkan diri untuk mengetuk pintu rumah yang ada dihadapannya saat ini.
Tok..Tok..Tok..
Fahira yang masih lembur untuk membuat kue, mengerutkan keningnya saat mendengar ada yang mengetuk pintu rumahnya. Sedangkan Arka yang belum juga melihat pintu rumah itu terbuka, kembali mengetuknya.
Tok..Tok..Tok..
Fahira lalu melepas celemeknya dan membersihkan tangannya lebih dulu kemudian melangkah menuju pintu rumah untuk membukanya.
Setelah pintu terbuka betapa terkejutnya Fahira melihat sosok pria yang ada dihadapannya itu. Fahira yang tersadar segera menutup pintunya kembali namun ditahan oleh Arka.
"Fahira tolong jangan seperti ini, Fahira plis dengarkan aku dulu."
Fahira tak menggubris ucapan Arka, dia terus berusaha ingin menutup pintu dan masih terus ditahan oleh Arka. Arka yang tenaganya lebih kuat akhirnya berhasil masuk meski dengan cara memaksakan diri.
Fahira menatap tajam Arka yang kini ada dihadapannya, sedangkan Arka menatapnya dengan tatapan sendu. Keduanya terdiam selama beberapa detik. Akhirnya Arka angkat bicara lebih dulu.
"Fahira.." Arka terdiam sesaat mengambil nafasnya panjang dan kembali bicara. "Pulanglah.."
Fahira yang mendengar Arka memintanya untuk kembali pulang bersamanya tersenyum miring. Dirinya yang tak pernah dianggap dan tak dihargai masih merasakan enggan karena masih mengingat kejadian enam bulan bersama Arka.
"Untuk apa kau menyuruhku pulang ? Untuk mengurusmu sebagai pembantu dirumahmu ?"
Fahira masih kesal, hatinya masih terasa begitu ngilu jika melihat Arka.
"Maaf.." lirih Arka menundukan kepalanya meminta maaf pada Fahira.
"Maaf ? Kau meminta maaf untuk apa ?" tanya Fahira ingin tahu seberapa sadar Arka melakukan kesalahannya.
"Maaf sudah membentak anakmu, aku janji tidak akan membentak anakmu lagi. Tapi aku mohon pulang lah.."
Fahira mengerutkan keningnya, dia merasa bingung dengan suaminya saat ini. Jauh-jauh dari Jakarta ke kampungnya hanya untuk meminta maaf tentang dirinya yang membentak Yumna.
"Ada lagi ?" tanya Fahira masih penasaran.
"Ya aku minta maaf atas kesalahanku itu, kau mau memaafkanku kan ?"
Fahira menatapnya semakin heran, bukan hanya itu yang Fahira harapkan. Dia berharap Arka mau menyadari kesalahannya karena sudah membawa banyak wanita di atas kasurnya selama enam bulan pernikahan.
"Hanya itu ?" tanya Fahira lagi memastikan.
"Yaa hanya itu, aku mohon maafkan aku.."
Fahira tersenyum miring setelah mendengar secara langsung dari Arka. Dia lalu menatap Arka dengan tatapan penuh kecewa kemudian menyahut ucapan Arka.
"Aku pikir kau jauh-jauh kemari karena kau baru sadar telah mencintaiku Mas, ternyata aku salah menduga.."
Perkataan Fahira membuat Arka menatapnya. Arka masih belum bisa mencintai Fahira sampai saat ini, dia menjemput sang istri hanya karena dirinya merasa kesepian dirumahnya tak ada siapapun.
"Untuk masalah itu, Emm Maaf.. Aku belum bisa mencintaimu Fahira, tapi percayalah aku akan berusaha menjadi Ayah yang baik untuk anakmu.."
Arka terus meyakinkan Fahira agar mau kembali pulang bersamanya. Sedangkan Fahira yang masih berdiri di depan pintu bersama Arka seakan ragu dengan ucapan Arka yang mengharapkan dirinya kembali pulang.
Jadi gimana ? Apa Fahira akan ikut Arka kembali ? Atau justru menyuruh Arka untuk pulang sendiri ? Jawabannya ada di Up selanjutnya yaa.. Entahlah, hubungan keduanya semakin rumit.
...----------------...
Bersambung...
***
Jangan lupa jempol dan ratingnya yaa, selamat membaca semoga suka dengan ceritanya.. Iloveu sekebon buat kalian semua..
See You 🤗🥰😘