Rizki Bayu Saputra adalah seorang anak yang di besarkan oleh kakeknya yang merupakan pensiunan angkatan bersenjata.
Sebelum Kakeknya wafat dia telah menitipkan amanat bahwa dia harus mencari sebuah kebenaran di salah satu kota besar di negara tersebut.
apakah Rizki mampu menyelesaikan amanat mendiang kakeknya?
serta mendapatkan kebenaran tentang semuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Frans Teguh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelulusan dan Masalah Baru 2
Sementara saat ini di aula sekolah, banyak siswa yang saat ini sedang mendengarkan pidato dan sambutan dari beberapa orang guru dan di akhiri oleh kepala sekolah Trita Kusuma.
Sedangkan beberapa guru yang lain telah bersiap dengan hadiah dan medali.
Pak David Tirta Kusuma merupakan kepala sekolah sekaligus pemilik dari sekolah Trita Kusuma ini.
Beliau merupakan orang yang sangat berwibawa dan baik hati, begitulah tanggapan orang orang tentang sosoknya.
“baiklah sekarang saatnya saya akan memanggil anak anak yang berprestasi di sekolah ini!” ucap pak David dengan tenang.
“wah akhirnya kita akan melihat siapa yang akan menjadi juara tahun ini!” ucap salah seorang siswa.
“sepertinya pak David akan memilih anaknya sendiri sebagai juaranya!” tambah siswa lain dengan yakin.
Pak David yang merasa bahwa siswanya sudah tidak sabar hanya tersenyum.
“baiklah sepertinya kalian semua sangat tidak sabar siapa saja yang akan naik ke panggung ini!” ucap pak David dengan jelas.
“juara ke lima dan empat dari kelas Thomas Alva 2 yaitu Putri Titian Anastasya dan Willy Pradipta yang mendapatkan nilai rata rata 8,4 dan 8,6!” ucap pak David dengan tenang.
Pernyataan itu langsung di sambut tepuk tangan dari beberapa siswa khususnya kelas Thomas Alva 2.
Selesai tepuk tangan pak David kembali berbicara mengenai juara ke tiga dan kedua.
“juara ke tiga dari kelas Albert Einstein 1 yaitu Gerry Ardiansyah dengan nilai rata rata 8,9 dan juara ke dua masih dari kelas Albert Einstein 1 yaitu Novi Fazriah Kusuma dengan nilai rata rata 9,2!”
Banyak sekali siswa yang bertepuk tangan saat Gerry dan Novi berjalan keatas panggung berdua.
“baiklah kalian pasti sudah tidak sabar siapa yang akan menjadi peringkat pertama!" ujar pak David dengan tersenyum.
"Dia merupakan anak yang selalu di pandang sebelah mata oleh orang lain!" ujar Pak David dengan haru.
"namun saya melihat ada hal lain yang membuat siswa ini menarik di mata guru guru bahkan saya pribadi!” tambah pak David dengan tenang.
“Siswa ini akan menjadi seseorang yang akan di banggakan di masa depan!" ujar Pak David dengan semangat.
"siswa ini pun akan mendapatkan beasiswa ke Universitas terbaik di kota Nozzel!” tambah pak David yang di sambut dengan riuh para siswa.
“baiklah langsung saja dengan rata rata nilai 9,8 bahkan ada beberapa nilainya yang hampir sempurna. Dia adalah Rizki Bayu Saputra!” Ucap pak David dengan gembira dan bertepuk tangan.
Tidak seperti saat Novi, Gerry, Willy dan Putri saat naik ke atas panggung banyak yang bertepuk tangan.
Saat Rizki naik hanya ada beberapa siswa saja yang bertepuk tangan dan mengucapkan selamat.
Bahkan ada beberapa siswa yang iri dengan keberuntungan si culun yang akan mendapat beasiswa di Universitas kota Nozel.
“sudah ku duga bahwa si culun itu lagi yang akan menang!” ucap salah seorang siswa dengan nada tidak senang.
Putri, Willy dan Gerry yang menyaksikan Rizki sedang berjalan naik keatas panggung.
Sangat tidak senang karena selama tiga tahun berturut-turut mereka selalu saja kalah oleh si culun yang miskin ini.
Namun berbeda dengan Novi yang tersenyum dan mengulurkan tangan nya kearah Rizki.
“selamat yah, lagi-lagi aku kalah dari mu dan perbedaan nilai kita sangat jauh juga yah!” ucap Novi dengan mengulurkan tangan dengan senyum yang indah.
Rizki pun menyambut tangan Novi dengan senyum.
“terimakasih, ini semua berkat pak David yang memberiku beasiswa sehingga aku bisa sekolah dan belajar disini!” ucap Rizki dengan menunduk
Gery yang melihat itu menjadi sangat marah.
“lihat saja nanti, kau akan menjadi bahan lelucon di sekolah ini! dasar culun!!” gumam Gerry dalam hati.
Putri dan Willy yang melihat itu pun menjadi sangat tidak suka kepada Rizki.
Karena kedekatannya dengan Novi bisa saja bahwa Rizki telah dipilih sengaja oleh pak David sebagai penghinaan kepada mereka.
“rasanya tidak adil, jika kita tidak memperlihatkan kemampuan masing masing!” teriak Willy dengan keras dan mendapat perhatian seluruh siswa dan guru.
Putri yang mengerti apa maksud dari Willy segera ikut memanaskan suasana di Aula Sekolah.
“itu benar, bagaimana jika selama ini si culun ini telah mencuri kunci jawaban bersama dengan Novi!” Tambah Putri yang menunjuk Novi.
Sontak saja ucapan itu membuat gemuruh beberapa orang tua siswa yang hadir di acara ini.
Bahkan terdengar teriakan menghina kepada Rizki.
“apa maksud kalian?!! Tidak mungkin kami mencuri kunci jawaban ujian!” ucap Novi yang marah.
Rizki yang awalnya senang berubah menjadi takut.
"kenapa kau menuduh kami mencuri kunci jawaban?!” tanya Rizki kepada Putri dan Willy
“sepertinya Willy dan Putri tidak terima keputusan ini!” ucap beberapa siswa.
Pak David yang melihat kejadian ini menjadi sangat marah.
“apa maksud kamu Putri? Apa kau ingin bilang bahwa Rizki dan Novi mencuri?!” tegas Pak David kepada Putri.
“aku tidak berkata demikian, tapi aku hanya curiga!" ujar Putri dengan tenang.
"karena selama tiga tahun berturut-turut yang selalu menjadi juara satu hanya si culun itu!" jelas Putri dengan menunjuk Rizki.
"Sedangkan kami ber empat hanya memperebutkan posisi tiga dan dua saja!!” jawab Putri dengan jelas.
“kami tidak masalah jika Novi atau Gery yang jadi juaranya!" lanjut Willy kepada Pak David.
"karena kami tahu bagaimana kejeniusan mereka berdua, namun kenapa selalu Rizki yang mendapatkan nilai terbaik?!” tambah Willy dengan kencang agar membuat siswa lain mendengarnya.
Pak David yang mendapatkan bermacam macam pertanyaan itu seketika menjadi ragu kepada Rizki.
Pak David membenarkan ucapan Putri dan Willy yang menurutnya sangat masuk akal.
Kenapa selalu Rizki yang menjadi juara Umumnya setiap tahun ?