Gadis yang tengah patah hati karena kekasihnya kedapatan tengah bermesraan di dalam kamar dengan adik tiri itu memilih pergi ke sebuah pulau untuk menenangkan hatinya. Ia merasa begitu hancur setelah kematian sang ibu, karena ayahnya menikah lagi. Dan hal tergilanya, adik tirinya tidur dengan kekasihnya sendiri. Dalam kekalutan, ia memilih pergi ke sebuah club malam untuk melampiaskan kemarahannya. Namun kondisinya yang tengah mabuk membuat ia tak sadar dan merayu seorang pria hingga malam itu menjadi malam terburuk dalam hidupnya. Ia kehilangan mahkota yang telah ia jaga selama ini. Hidupnya bahkan semakin hancur setelah pria yang telah merenggut kesuciannya itu datang dan terus mengusik kehidupnnya. Sampai pada akhirnya ia positif hamil dan mencoba mengakhiri kehidupannya yang begitu rumit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nickname_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
***
Hening.....
Veronica telah tertidur dengan lelap, sedang Dave masih saja menatap punggung Veronica yang tidur membelakangi nya, terus menerus memandangi Veronica dan melihat tubuh indah gadis di depan nya, membuat nya teringat sensasi kenikmatan yang pernah mereka lalui, saat ia menggagahi Veronica. Detik berikutnya, mata Dave melirik pada bagian bawahnya yang berontak, Dave mengacak rambutnya merutuki kebodohan, bagaimana bisa hanya mengingat tentang kejadian itu membuat miliknya berontak. Dave yang mulai gusar kemudian bangkit dari tidur nya dan pergi keluar dari kamar Veronica, ia berjalan menuju parkiran dan mengambil mobil, setelah itu ia pun pergi ke sebuah tempat hiburan malam.
Kerlip lampu dan dentuman musik menyambut kedatangan Dave, ia kemudian duduk di depan meja bartender dan memesan minuman. Mata nya melirik ke sana kemari mencari sesuatu. Di saat tengah asik mengedarkan pandangan, seorang wanita setengah mabuk melintas di depan nya, kemudian berhenti dan menyapa nya.
"Apa lo sendiri?” Tanya wanita dengan tinggi sekitar 160 cm dan berat badan sekitar 65 kg, memiliki kulit sawo matang dan ukuran dada yang besar. Dave tak menanggapi ia asik meneguk minuman kemudian membayar nya dan segera bangkit pergi meninggalkan si wanita, membuat wanita tersebut tersenyum smirk seraya mengangkat sebelah ujung bibir nya, pergi mencari mangsa lain. Entah apa yang terjadi dengan Dave, Dave sendiri tidak tau, sebelumnya ia berniat pergi keluar lantaran ingin mencari pelampiasan. namun sesampai nya disana, melihat wanita yang mabuk dan menghampiri nya membuat ia teringat pada pertemuan nya dengan Veronica. Dave kembali ke dalam mobil, sesampainya di dalam mobil Dave pun menjambak rambut nya dengan kasar, kepala nya di penuhi banyak pertanyaan tentang apa yang terjadi pada diri nya.
"Wanita itu benar benar membuatku gila."
Dave melajukan mobil nya kembali menuju Hotel. Sesampai nya di hotel ia segera menuju kamar Veronica. Entah mengapa tiba tiba ia teringat pada Veronica yang ingin kabur menghindari nya, Dave dengan langkah sedikit berlari menuju kamar wanita tawanan nya itu, setelah sampai ia pun segera membuka pintu kamar. Dada nya begitu lega saat mendapati sosok Veronica yang masih tertidur lelap dengan guling yang jatuh ke lantai dan kini posisi nya terlentang. Dave pelan pelan merebahkan tubuh nya di samping Veronica, tak ingin wanita yang terlihat begitu lelah itu terbangun lantaran gerakan nya. Dave memandangi wajah Veronica yang telentang, wajah Veronica tampak begitu cantik dan natural. Di saat tengah asik memandangi Veronica tiba tiba Veronica menggerakan tubuh nya.
PLAK!! SREEEET...BUGHT..
"Aaaww!!!!” Rintih Dave yang jatuh ke bawah ranjang. tangan Veronica tiba tiba memukul wajah Dave yang tengah memandangi nya dan kaki nya menendang tubuh Dave hingga terjatuh.
"Ouhfftt shittt...ni cewek ternyata sinting kalau tidur.” Ucap nya dengan geram, kemudian ia bangkit dan mengambil bantal serta selimut dan memilih tidur di sofa, jauh jauh dari Veronica. Veronica yang hanya pura pura pun menahan tawa nya, merasa berhasil dengan sandiwara yang ia lakukan agar tak tidur satu ranjang dengan Dave. Dave yang begitu lelah kemudian mencoba memejamkan mata nya dan tidur. Veronica sendiri yang merasa sudah aman segera memejamkan mata nya.
^selamat tidur pria menyebalkan!!^ Gumamnya dalam hati.
****
Di sebuah club malam yang ada di jakarta, jenny tengah sempoyongan sambil memegang sebuah botol di tangan nya, hari ini sudah dua kali ia bolak balik mengunjungi apartemen milik Dave namun Dave tak ada di apartemen milik nya, akhir nya ia pun memutuskan untuk pergi ke sebuah club malam untuk melampiaskan kekesalan nya. Dari jauh Leon yang berada satu tempat dengan jenny melihat sepupu nya itu tengah kacau.
"Shit...bocah sinting itu muncul di sini juga.” Umpat nya kemudian bangkit dari duduk nya dan menghampiri jenny yang hampir saja tersungkur lantaran begitu mabuk.
"Lepas!!!” Ucap jenny seraya berontak dan mencoba melepaskan tangan nya dari cengkraman Leon.
"Pulang tolol.” Balas Leon dengan kesal jenny pun mengedarkan pandangannya ke sosok Leon yang menggandeng nya keluar dari dalam club malam. Ia tersenyum bahagia saat tau sepupu nya lah yang menggandeng diri nya.
"Leon...anter gue pulang.” Ucapnya dengan nada mabuk. Leon pun hanya diam tak menanggapi sepupu nya, rasa nya ingin sekali Leon melempar tubuh jenny ke selokan, lantaran sepupu nya itu selalu menyusahkan diri nya. Leon membawa masuk tubuh jenny kedalam mobil kemudian melajukan mobilnya menuju apartemen jenny.
jenny merebahkan kepalanya di bangku penumpang kepala nya terasa begitu pusing sedang tangan nya sibuk bergerilya di paha Leon, membuat Leon berkali kali menyingkirkan tangan nakal sepupu nya itu, sedang jenny tak mau berhenti juga dan terus melakukan aksi nya.
"Berhentilah bodoh, atau gue akan lempar lo keluar.” Kesal Leon pada sepupu nya.
"Gue mau lo lempar ke ranjang Leon, gue mau lo puasin gue, seperti kemarin lo puasin wanita lo Leon.”
"What??? Jadi lo kemaren masuk dan diam diam ngintip gue.” Tanya Leon dengan kesal.
"Hmm...gue mau milik lo Leon, hoeek ... “ balas Jenny sambil mual namun belum muntah.
"Oh shit...jangan kotori mobil gue atau gue cekik lo.” Ucap Leon kemudian menepikan mobil nya dan turun menyeret sepupu nya keluar, jenny pun kemudian memuntahkan isi perut nya di pinggir jalan. Sedang Leon menahan kegeraman nya. Setelah memuntahkan sebagian isi perut nya Jenny pun bangkit dengan tertatih dan meraih pintu mobil kemudian masuk. Leon begitu kesal namun bagaimanapun juga Jenny adalah sepupu nya, meski kelakuan nya begitu gila namun tak dipungkiri, semua lantaran kedua orangtua jenny dan kakek nenek nya terlalu memanjakan gadis itu, serta menuruti semua kemauan jenny, berbeda jauh dengan diri nya, yang mesti bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu dengan mengelola perusahaan milik kakek nya. jenny begitu lelah ia menyandarkan kepala nya pada lengan Leon yang tengah mengemudi. Leon yang kesal mendorong tubuh jenny namun jenny terus menolak, dan justru menarik sebelah tangan Leon untuk didekap nya. Leon yang sudah begitu muak hanya pasrah meski sebenarnya ia malas sekali menanggapi sikap manja jenny. Leon memilih memfokuskan pandangannya pada ramainya jalanan ibukota. Sesampai nya di apartemen jenny, ia segera membawa sepupu nya itu berjalan meninggalkan parkiran, dan masuk ke dalam lift kamar nya.
"Leon.” Ucap jenny lirih kemudian menggelayut kan tubuh nya sambil tangan nya sibuk membelai wajah tampan Leon, Leon sendiri tak menanggapi, lagi lagi ia hanya menghela nafas nya panjang menghadapi kelakuan Jenny ketika mabuk. Ia sendiri tak tau sejak kapan sepupu nya itu mengidap ke absurdan dalam diri nya. Lift terhenti, Leon segera membawa keluar tubuh jenny dan kemudian mengajaknya masuk ke dalam kamar jenny. Sesampai nya disana jenny pun tumbang dan merebah kan tubuh nya di ranjang. Leon sendiri memilih segera pergi meninggalkan jenny dan kembali ke aparteman miliknya.