NovelToon NovelToon
Istri Penyembuh Luka

Istri Penyembuh Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:69.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Novel ini adalah sekuel dari Novel pertama ku yang berjudul Suami Penyembuh Luka.

Dimas yang akhirnya merelakan wanita yang sangat di cintainya menerima tawaran Ibunya untuk menikah lagi dengan wanita yang sudah di pilihkan untuknya.

Adalah Kasih Permata, seorang gadis yang ceria yang sedikit centil. Kasih yang awalnya menolak pun akhirnya menerima tawaran untuk menikah dengan laki-laki yang sejak awal sudah menyatakan tidak akan pernah memberikan dirinya pada Kasih.

Mampukah Kasih membalut luka yang masih basah di hati Dimas. bagaimana Kasih melindungi keluarga kecilnya saat keluarga mantan Istri Dimas ingin membalas dendam pada Dimas.

Bagaimana juga jika mantan istri Dimas kembali datang dan mengusik rumah tangganya?

Apakah ketulusan Kasih bisa menggerakkan hati Dimas dan membuka hatinya menerima kehadiran Kasih...?

Happy reading ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Muli dan Darna sudah mengatur pertemuan anak-anak mereka. Mereka akan bertemu siang ini di sebuah cafe di sekitar kantor Kasih.

 Jam dua belas siang, tepat saat jam makan siang Dimas mendapatkan telepon dari Ibunya. Tentu saja untuk mengingatkan pertemuan penting dengan orang yang di jodohkan dengannya itu.

 Begitu pula dengan Kasih, Darna bahkan sudah menelponnya dua kali hari ini agar dia jangan sampai lupa bertemu dengan Dimas.

 Kasih yang memang agak centil merapikan dandanannya di toilet. Dia manambah lipstik warna nude membuat bibirnya semakin seksi. Tidak lupa juga Kasih melepas ikatan rambutnya dan membiarkan nya terurai. Merasa dirinya sudah cantik maksimal, Kasih lalu menuju cafe untuk menemui Dimas.

 Di dalam cafe Kasih menengok kiri kanan mencari sosok Dimas yang katanya memakai kemeja putih. Dapat, Kasih melihat seorang laki-laki dengan kemeja putih sedang duduk sendirian di pojok cafe. Kasih menghampirinya.

 "Permisi," laki-laki itu berbalik.

 Kasih terperanjat, dia terpaku sesaat menatap ciptaan Tuhan yang begitu menakjubkan. 

 "Kak Dimas?" Tanya Kasih pada laki-laki itu.

 "Silahkan duduk," tebakan Kasih benar, laki-laki dengan kemeja putih itu memang Dimas.

 Sifat centil nya hilang, dia tiba-tiba menjadi gadis kalem yang lemah lembut.

 "Kita langsung saja, aku tidak punya banyak waktu'", Dimas tanpa basa basi langsung ingin memulai maksud dari pertemuan mereka.

 "Aku yakin kalau kau sudah tahu maksud pertemuan kita," Kasih mengangguk pelan, matanya masih menatap lekat laki-laki dewasa yang begitu berkharisma di depannya.

 "Kau juga tahu aku punya seorang putri kan?" Kasih mengangguk lagi. Sepertinya dia sudah terhipnotis oleh aura kuat yang di pancarkan Dimas. 

 "Aku akan menyetujui pernikahan kita tapi aku punya banyak syarat yang harus kau setujui,"

 "Menikah? Kita langsung menikah? Tapi kan kita baru ketemu."

 Kasih terkejut karena Ibunya hanya membicarakan tentang perjodohan dan belum membicarakan masalah pernikahan.

 "Tidak masalah, aku percaya pada pilihan Ibuku." Nilai plus Dimas di mata Kasih bertambah lagi. Kasih merasa Dimas sosok yang menyayangi dan patuh pada orang tuanya.

 “Tapi aku...” Kasih berfikir sejenak.

 Aku belum tentu bisa mendapatkan laki-laki seperti ini jika aku berusaha sendiri, tampan, mapan dan sangat berwibawa. Tapi aku belum mau menikah…

“Aku tidak punya banyak waktu, kalau kau tidak setuju dengan perjodohan kita tidak apa-apa. Aku akan bilang pada Ibuku kalau kau…”

“Aku mau, jadi apa syaratnya?” Kasih langsung menyetujui permintaan Dimas untuk langsung menikah. Mungkin itu yang dinamakan cinta buta, cinta pada pandangan pertama.

Dimas menoleh, Harlan yang sejak tadi duduk di belakangnya langsung menghampirinya. Kasih kembali terperanjat ketika melihat Harlan. Dia lebih muda dari Dimas, kulitnya juga lebih gelap dari Dimas. Tapi badannya jauh lebih berotot dan lebih kekar. Kasih menelan saliva nya melihat sekertaris Dimas itu. Bola matanya langsung bergulir menatap Dimas.

Aku beruntung sekali hari ini, bisa ketemu dua laki-laki tampan sekaligus. Dan yang satunya akan jadi suamiku.

Harlan mengeluarkan beberapa lembar kertas dari amplop coklat, Dimas lalu memberikan kertas itu pada Kasih.

“Silahkan kau baca terlebih dahulu,”

“Apa ini?” Kasih mengambil beberapa lembar kertas itu dan mulai membacanya.

Keningnya mulai mengkerut dengan wajah heran membaca poin demi poin yang tertulis di sana.

“Tidak boleh ada sentuhan fisik?” Kasih mendongak menatap Dimas dengan wajah bingung.

“Kenapa? Kau keberatan?”

“Tentu saja,”

Tentu saja aku keberatan, aku kan sudah membayangkan di cium bibir seksi itu.

“Jangan berfikir terlalu jauh, aku menikah bukan untuk mencari istri,” Kasih lagi-lagi mengkerutkan keningnya. Apa maksudnya menikah bukan untuk mencari istri. Bukannya dimana-mana orang menikah itu untuk mencari suami atau istri?

“Terus untuk apa kamu mau menikah?” Kasih mulai kesal.

“Untuk putriku, aku menikah agar dia punya seorang ibu. Aku tidak membutuhkan seorang wanita dalam hidupku.”

Kasih kehabisan kata, dia tidak tahu apa lagi yang harus dia katakan. Dimas benar-benar membuatnya syok.

“Aku akan memberikan apa saja padamu selama kau merawat putriku, tapi aku tidak akan pernah memberikan diriku padamu. Jadi jangan berharap terlalu jauh dengan pernikahan ini.”

Kasih melirik Dimas dan Harlan bergantian, kedua laki-laki itu memang nampak sangat dingin. Mungkin mereka tidak membutuhkan cinta dalam hidupnya.

“Aku akan pikirkan kalau begitu,” kata Kasih yang sudah pasti akan menolak semua persyaratan yang Dimas ajukan. Tapi dia tidak akan mengatakannya di depan Dimas, dia akan menyampaikannya pada Ibunya nanti saat pulang.

“Aku tunggu jawabanmu malam ini,” Kasih mengangguk cepat. Setelah itu, Dimas dan Harlan meninggalkan cafe dan Kasih.

“Gila, gila. Ada yah orang seperti itu di dunia ini.” Kasih hanya geleng-geleng kepala saja. “Astaga dia bahkan tidak menawariku makanan padahal ini jam makan siang.” Ujar Kasih lagi dengan kesal.

Saat di perjalanan kembali ke kantornya, Kasih melihat seorang anak kecil sedang berdiri sendirian di depan gerbang sekolah yang memang berada di dekat kantornya. Tidak lama mucul beberapa anak lainnya dan mulai menganggunya.

 “Hei, anak baru. Kamu di jemput siapa, di jemput Ibu kamu yah, eh lupa kamu kan nggak punya Ibu,” ujar salah satu anak itu.

“Kasian tidak punya Ibu,” ujar yang lain lalu semua anak itu menertawakannya.

Anak yang sedang duduk sendiri itu tidak lain adalah Aurel, dia hanya diam dengan tatapan dingin memandangi anak itu satu persatu. Namun ketika salah satu anak sudah mendorongnya hingga jatuh, Aurel tidak tinggal diam. Dia langsung berdiri dan mendorong anak yang mendorongnya.

Lalu anak-anak yang lain mulai ikut mendorong-dorongnya hingga dia kembali terjatuh, lalu anak-anak nakal itu tertawa sambil menunjuk-nunjuk Aurel.

Melihat ada anak kecil yang sedang di bully di depan matanya, Kasih langsung berlari melerai anak-anak itu.

“Berenti,” ujar Kasih membuat semua anak itu menoleh melihatnya.

“Kalian ini, masih kecil sudah pintar membuli. Bagaimana kalau sudah besar.”

“Tante siapa?” tanya salah satu anak.

“Memangnya Tante Ibunya, tapi dia kan sudah nggak punya Ibu.”

Melihat Aurel yang menatap dengan tatapan kosong dan sedih, Kasih lalu berpura-pura menjadi Ibunya.

“Iya, Tante Ibunya. Siapa bilang anak Tante yang cantik ini tidak punya Ibu.” Kasih merangkul Aurel lalu membersihkan rok dan tangannya yang kotor karena terjatuh tadi.

“Ayo kalian semua pergi, jangan pernah ganggu anak Tante lagi.” Usir Kasih pada anak-anak itu. Semua anak-anak itu lalu kembali masuk ke dalam halaman sekolah dan menunggu jemputan datang menjemput mereka.

“Sayang, kamu kenapa sendirian di luar?” tanya Kasih yang merasa tidak tega melihat Aurel. Gadis kecil itu hanya memandangi Kasih tanpa menjawab pertanyaannya.

“Nama kamu siapa?” Aurel masih diam. Kasih mengkerutkan keningnya melihat anak sekecil itu sudah mempunyai sikap yang begitu dingin.

“Memang Ibu kamu kemana?” Aurel masih saja diam. Dia merasa pernah melihat seseorang yang seperti Aurel, tapi Kasih lupa siapa dan di mana.

Melihat satpam sekolah itu datang entah dari mana, Kasih lalu meninggalkan Aurel setelah sebelumnya menitipkannya pada satpam.

1
Kholisa N Adinda
Luar biasa
Heri Wibowo
cobalah membuka hatimu cari jodohmu yang lain monica.
Ana
next kak🥰
Deuis Lina
karena mencintai dg tulus tidak harus memiliki Monic ,,melihat orang yg kita cintai bahagia kita juga ikut bahagia ,,,walau harus nahan beban d hati intinya kita harus ikhlas
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂я
begitu yang seharusnya Mia lakukan
jgn tunggu diancam...
Heri Wibowo
lanjut kak.
Deuis Lina
udah d kasih kesempatan sama Dimas malah berulah ya monica
Ana
next kak semangat 💪
Ana
ck ga jera juga ya ni Monika sama keluarga nya 😤
Four Lovely
bagus dimas tegas, jaga dgn ketat saja biar bgmn hubungan ibu n anak. peringatkan Monika utk tdk ulangi lg.
Deuis Lina
lanjut kak,,,
Ana
semoga selalu bahagia, Alhamdulillah Aurel anak yang pintar, kedepannya mungkin akan lebih baik menjaga jarak dengan Monika meskipun dia ibu kandung Aurel
Heri Wibowo
lanjut thor.
Rosita Rosdiana
bakalan rolling coaster nih ceritanya
Deuis Lina
berpikirlah bijak Monik jgn samakan Dimas yg dulu sama Dimas yg sekarang karena klu salah langkah lagi kamu akan tau akibatnya dan sangat fatal dan tunggu kehancuran keluargamu karena kecerobohan mu
Upi Raswan
kasih begitu peka yaa...moniiik moniik dah dikasih hati minta jantung..kamu lupa siapa sekarang dimas,, kamu ingin hancur untuk yang Kedua kalinya.
Ana
jangan egois dan serakah Monika jika tak mau kehilangan segalanya
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂я
gunakan kesempatan dgn baik
jgn serakah atau monika akan menyesal seumur hidupnya....
Heri Wibowo
sudah diberi kesempatan jangan ngelunjak gitu Kamu monica
Yulien Sumangkut
sangat bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!