kisah seorang anak pungut yang di perlakuan tidak baik oleh ke dua orang tua angkat nya yang bernama zara ,dan malam itu dia dijual oleh ke dua orang angkat nya seharga 2 Miliar untuk melayani se orang laki - laki yang sedang mencari gadis perawan yuk kita simak kisah selanjutnya,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Sadar akan ke datangan Zara , Siti menoleh pada wanita itu dan tersenyum ramah .
" Silah kan duduk ,Nona " Ujar Siti
Zara tersenyum samar dan mulai duduk di kursi .
" Ini untuk ku ? " tanya Zara mengangkat pandangan, menatap Siti yang tersenyum sambil mengangguk .
" Sungguh ?" ucap Zara lagi
" Ya , tuan bilang kau harus makan yang banyak " ucap Siti
" Dia bilang begitu ?" Tanya Zara
Siti kembali mengangukkan ke pala nya
" Ya ,Nona " jawab Siti
" Sulit di percaya " gumam Zara
" Pasti ada maksud dan tujuan hingga dia memberi ku makanan sperti ini " tuduh Zara sambil memutar mata nya dengan ingatan mengarah pada wajah Saka.
Siti tak lagi menyahut ,wanita itu berdiri di samping Zara memandangi Zara yang mulai menarik piring dan menyalin beberapa makan ke dalam piring kosong nya .
Sebelum menyuap nya Zara menoleh pada Siti .
" Apa kau tidak makan ?" tanya zara
Siti menggelengkan ke pala nya
" Tidak Nona saya sudah makan " jawab Siti
" Eummm Bibi siapa nama mu " tanya Zara lagi
" Panggil saya Siti Nona " jawab Siti
" Okey , Bibi Siti !" ucap Zara
Siti tersenyum menanggapi semangat Zara yang baru saja mengetahui nama nya itu
" Setidak nya duduk lah , aku risi melihat mu terus berdiri di samping ku " ucap Zara
" Ah , baik lah aku akan pergi " ucap bi Siti
" Ah , tidak tidak kau di sini saja , temani aku makan maksud ku ,kau boleh duduk. apa kau tidak lelah berdiri terus terusan ?" ucap Zara
" Tidak Nona , Tuan akan memarahi ku jika ia tahu " ucap Siti memberi tahu
" Aku akan membunuh nya jika dia marah pada mu " sahut Zara
" Sekarang duduk lah " lanjut Zara memerintah Siti menundukkan pandangan , ia sedikit mendudukan bokong nya pada kursi .
" Duduk yang benar , Bibi " ucap Zara
Siti memundurkan bokong nya,membuat bokong itu menduduki sempurna kursi makan yang empuk.
Zara mulai memakan makanan nya, Siti melihat itu tersenyum kecil melirik Zara , meskipun wanita itu banyak menundukkan kepala karena sungkan harus duduk sama tinggi seprti ini
Hening untuk beberapa saat , hanya terdengar dentingan sendok pada piring dengan makanan Zara yang mulai tinggal sedikit , Zara menarik gelas dan mulai minum untuk menyudahi ritual pagi itu . Zara menarik tissue ia mendesah kenyang dengan menyandar kan punggung itu pada sandaran kurusi
" Bibi , makanan mu sangat lezat " puji Zara yang makan begitu lahap ,Zara seprti kelaparan akhir akhir ini .mungkin karena tenaga nya banyak terkuras . Siti tersenyum senang mendengar pujian yang zara terlontar kan karena selama bekerja di sini ,belum ada yang memuji masakan nya .
" Terima kasih ..... " ucap bi Siti tertipu malu
Siti memang sudah tahu bahwa makan nya selalu enak , dan ia tak perlu lagi bertanya apa kah yang di katakan Zara benar atau tidak . ia hanya perlu berterima kasih karena akhir nya ada yang memuji masakan nya .
Zara mengangguk dengan senyum manis nya .
"Sangat sangat lezat sekali tidak seperti masakan ku, terima kasih Bibi " senyum Zara senang .
Lagi lagi Siti hanya menganggukkan kepala.
Sejenak Zara terdiam sebelum akhir nya kembali menoleh pada Siti .
" Eum ... ke mana Bastard itu ?" tanya zara
" Hem?" bi Siti mengernyit tak paham.
" Saka , ke mana dia ? Aku tak melihat nya dari tadi " ujar Zara , karena ia baru menyadari bahwa ia tak melihat Saka sedari bangun tidur .
" Tuan sudah berangkat ke kantor ,Nona " ucap bi Siti
Zara terdiam lagi ,sebelum akhir nya menganggukkan ke pala.
" Ya suah bi , aku ke kamar dulu " Pamit Zara namun tangan nya mulai meraih piring kotor itu .
Melihat tindakan Zara Siti langsung berdiri dan menahan tangan Zara
" Tidak usah ,Nona biar saya saja " ucap bi Siti
" Eumm tapi , aku dah terbiasa bi habis makan di bersihin " ucap Zara
" Jangan Nona ,baik anda istirahat saja ini tugas saya " ucap bi Siti
" Ah , ya kalau begitu aku mau ke kamar dulu , ku rasa aku harus mandi untuk membersihkan diri agar pagi ku terasa lebih segar di di mansion terkutuk ini " ucap Zara dengan ketus nya merasa kesal kenapa ia masih berada di sini.
" Sekali lagi terima kasih makan nya bi " ucap Zara tersenyum senang , di balas senyuman senang pula dari bi Siti
Bi Siti mengangguk , dengan Zara yang mulai berjalan meninggalkan dapur dan kembali menuju kamar . melelahkan memang padahal ada lift yang tak jauh dari anak tangga berada namun Zara memilih menyusuri anak tangga itu.
Zara duduk kembali di sisi ranjang ,ia termenung di sana dengan helaan napas panjang . sampai kapan ia akan berada di sini ?
Zara bangkit berdiri, kemudian ia mulai berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri . wanita itu sudah terbiasa mandi pagi ,hingga tubuh nya gelisah dari tadi karena belum mandi
*Klek* !
Saka menatap pintu ruangan nya yang terbuka dengan seseorang yang datang menghampiri nya . Doni pria itu langsung duduk di depan Saka dengan menyodorkan satu berkas , Saka tak menanggapi mata nya masih fokus pada laptop kerja itu.
" Kau yakin akan berangkat nanti siang?" tanya Doni
" Hem " Saka mendehem sebagai jawaban
" Aku ikut dengan mu " lanjut pria itu
Saka diam tak menjawab nya
" Ku rasa leon kurang menyukai mu , Bro " uajr Doni kembali memecah keheningan
Bola mata Saka yang semula bergerak membaca tulisan pada laptop itu seketika berhenti , dan tatapan mata itu beralih memandangi Doni
" Maksud mu ?" tanya Saka
" Aku tak tahu ini perasaan ku saja atau bukan , tetapi setiap kali aku memandangi nya dia tak pernah menatap mu dengan tatapan suka . mungkin dia benci pada mu ?" terka Doni , Saka diam lagi ia masih menatap Doni dengan bingung ingin menjawab apa .
" Mungkin kau bisa buktikan itu saat kita melakukan pertemuan di California nanti " Saran Doni
Saka menghela napas nya ia menyandar kan punggung itu pada sandaran kursi kerja nya dan mengusap perlahan dagu itu.
"Ku rasa dari tatapan mata nya dia mempunyai niat buruk pada mu , kau harus berhati hati " ucap Doni
Lama terdiam , Saka menyeringai mendengar nya
"Kau tak perlu khawatir kan hal itu , tak kan ada yang berani dan bisa menghancurkan ku " ucap Saka dengan seringaian
" Kau tahu bahwa kau mempunyai musuh di segala penjuru dunia ,kan ?" tanya Doni ia menatap Saka dengan tatapan serius
" itu tak masalah bagi ku , aku tak pernah takut " jawab Saka
" Aku hanya mengingatkan ,jangan terlalu percaya pada manusia " ucap Doni
Ya , Doni memang benar lagi pula Saka sulit untuk mempercayai seseorang . jadi dia tak mungkin percaya begitu saja dengan leon atau pun yang lain nya . Doni yang sudah bekerja lama dengan nya itu pun masih belum bisa ia percayai sepenuh nya , hanya untuk berjaga jaga saja karena hati manusia tak ada yang tahu . Manusia adalah makhluk yang paling mengerikan dan paling licik dari segi perasaan.