NovelToon NovelToon
Pahlawan Tanpa Bakat

Pahlawan Tanpa Bakat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bayu Aji Saputra

Lahir di sebuah keluarga yang terkenal akan keahlian berpedangnya, Kaivorn tak memiliki bakat untuk bertarung sama sekali.

Suatu malam, saat sedang dalam pelarian dari sekelompok assassin yang mengincar nyawanya, Kaivorn terdesak hingga hampir mati.

Ketika dia akhirnya pasrah dan sudah menerima kematiannya, sebuah suara bersamaan dengan layar biru transparan tiba-tiba muncul di hadapannya.

[Ding..!! Sistem telah di bangkitkan!]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bayu Aji Saputra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sistem

Kaivorn melangkah di lorong kastil yang megah, dindingnya dihiasi dengan lukisan bersejarah dan lampu gantung kristal yang berkilau.

Suara langkahnya bergema di antara dinding batu yang dingin.

Ia berjalan sendirian, merasakan beban harapan dan ekspektasi keluarganya menghimpit pundaknya.

Saat ia tiba di depan pintu kamar, ia menghela napas dalam-dalam, seakan mengumpulkan keberanian sebelum membuka pintu.

Dengan satu dorongan, ia mendorong pintu itu, namun Seketika itu juga, matanya terbelalak penuh kejutan.

"Ugh!" rintihnya, nyawa terasa meluncur keluar.

Sebuah belati merobek masuk ke dalam jantungnya dari belakang, menembus kulit lembutnya dan menyisakan jejak mengerikan.

Ia tertegun, menatap dadanya sendiri, terlihat jelas cairan merah yang mengalir, kontras dengan pakaiannya yang berwarna gelap.

“Si…siapa?” Gumam Kaivorn dengan suara yang hampir tak terdengar, mencoba untuk menoleh ke belakang.

Namun, sebelum ia bisa melihat wajah penyerangnya, pandangannya mulai kabur, kegelapan menyelimuti segalanya.

Dengan satu napas terakhir yang penuh ketidakpercayaan, tubuhnya ambruk, meninggalkan jejak darah di lantai marmer yang seharusnya indah.

[Ding!]

[Sistem telah dibangkitkan]

[Apakah Tuan Rumah ingin mengaktifkannya?]

[Ya/Tidak]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[.............]

[Karena Tuan Rumah tidak memilih dalam waktu yang lama, sistem akan otomatis memilih pilihan 'Ya']

[Mengaktifkan Sistem...]

[Loading 10%]

[Loading 50%]

[Loading 70%]

[Loading 100%]

[Sistem telah aktif!]

[Sistem mendeteksi Tuan Rumah dalam bahaya, memulihkan otomatis luka Tuan Rumah...]

Kaivorn membuka matanya seketika, kebingungan dan keterkejutan menyelimuti wajahnya.

Dia merasakan kehangatan di sekelilingnya, seperti sebuah pelukan lembut yang menenangkan.

"Apa yang terjadi?" Gumam Kaivorn, matanya terfokus pada dadanya yang kini pulih sepenuhnya, tidak ada lagi jejak luka atau darah.

Kaivorn mengangkat tangan, meraba kulitnya yang terasa utuh. "Bukankah aku telah mati karena tertusuk?"

Dengan napas yang lebih dalam, Kaivorn berusaha mengingat momen terakhir sebelum kegelapan menyergapnya.

Pikirannya melayang antara ketakutan dan keingintahuan.

Sekarang, dalam keadaan hidup kembali, rasa aman dan bingung bercampur aduk di dalam hatinya.

Sebuah layar biru hologram tiba-tiba muncul di hadapannya, bercahaya lembut dalam kegelapan yang menakutkan.

[Ding!]

[Misi pemula telah muncul!]

[Misi: kalahkan pembunuh di sebelah kiri yang mengincar nyawa Tuan Rumah]

[Hadiah: +10 Poin keterampilan, +15 Poin pertukaran]

"Misi?" Batinnya bergumam, kebingungan melanda pikirannya. "Apa maksudnya?"

Dia menoleh, jantungnya berdegup kencang saat mendengar suara berbisik, "Di tambah..."

Kaivorn menatap ke arah kiri, dan dengan ketakutan yang merayap, ia menyadari. "Pembunuh?"

Sekilas, belati melesat dengan sangat cepat, menyentuh pipinya dan meninggalkan goresan tipis yang berkilau dengan darah.

Sosok misterius mengenakan jubah gelap berdiri di kegelapan, wajahnya tersembunyi oleh tudung.

Dia tampak tenang, seolah baru saja melempar senjata mematikan tersebut.

"Hoo, anda bisa menghindarinya?" Suaranya, rendah dan penuh ejekan, menciptakan suasana yang mencekam. "Apakah anda menyembunyikan kemampuan anda selama ini, Tuan Muda Kaivorn?"

Kaivorn terkejut, panik menyusup dalam dirinya, tetapi ia berusaha menampilkan ekspresi tenang, berusaha menguasai situasi yang genting ini.

"Benar-benar ada pembunuh..." gumamnya tanpa suara, lebih kepada dirinya sendiri. "Apakah dia orang yang sama dengan yang ingin membunuhku tadi?"

Sebuah layar biru hologram lainnya muncul di hadapannya, mengalir dengan detail yang mencolok.

[Apakah anda ingin membuka paket pemula?]

[Ya/Tidak]

"Paket pemula..." pikir Kaivorn, matanya bersinar dengan harapan. "Itu terdengar seperti hal yang bagus."

Tanpa berpikir panjang, Kaivorn menekan pilihan 'Ya'.

[Paket pemula terbuka!]

[+5 poin keterampilan untuk seluruh statistik fisik]

[Skill "Blitz (C)" telah didapatkan]

Kaivorn merasakan aliran energi yang kuat menyusup ke dalam tubuhnya, bagaikan arus listrik yang mengalir deras.

Setiap serat ototnya terasa mengencang, kekuatan dan stamina meningkat dalam sekejap.

Sekilas, ia dapat merasakan kehadiran yang menakutkan dari pembunuh di depannya, namun kini ia tidak lagi merasa lemah.

Di dalam pikirannya, sebuah layar holografis muncul, menampilkan statistiknya yang baru saja diperbarui.

[Statistik]

[Kekuatan: 6 (+5)]

[Konstitusi: 5 (+5)]

[Kecekatan: 8 (+5)]

[Kecerdasan: 46]

[Pesona: 54]

“Apa-apaan ini,” kata pembunuh itu, suaranya kini dipenuhi rasa tertantang. “Kemampuan Anda meningkat ketika dalam situasi seperti ini?”

Kaivorn memusatkan perhatian pada tubuhnya, merasakan setiap detak jantung yang berdegup kencang dan napas yang Semakin teratur.

Aliran energi baru ini membangkitkan semangat juangnya.

"Kekuatan fisikku telah meningkat pesat!" pikir Kaivorn dengan rasa senang, meski ia berusaha menjaga ekspresi tenangnya.

Kaivorn perlahan berdiri, membiarkan ketenangan menggantikan kepanikan, dan matanya yang berwarna merah menatap tajam ke arah pembunuh misterius itu.

“Sistem.” Kaivorn memanggil dalam hati, keringat mulai bercucuran di pelipisnya. “Apa itu skill 'Blitz'?!”

Sebuah layar biru hologram muncul di dalam pikirannya, memberikan penjelasan mengenai skill yang baru saja ia terima.

[Nama Skill: Blitz (C)]

[Skill Aktif]

[Deskripsi: Teknik serangan super cepat yang memungkinkan pengguna untuk bergerak dengan kecepatan lima kali lipat dari lawan, melancarkan satu serangan sebelum lawan menyadari keberadaannya.]

[Detail Skill]

[Durasi: 3 detik.]

[Efek]

[Kecepatan Super: Pengguna bergerak lima kali lebih cepat dari lawan, memungkinkan serangan tiba dengan sangat mendadak.]

[Serangan Instan: Pengguna melancarkan satu serangan yang tidak bisa dihindari, memberikan damage tambahan sebesar 50% dan efek "stun" selama 1 detik, membuat lawan terkejut dan tidak dapat merespons.]

[Cooldown: 3 kali/sehari.]

[Catatan: Mengurangi stamina secara signifikan; disarankan pengguna harus menggunakan skill ini secara strategis.]

Kepala Kaivorn bergetar dengan informasi yang baru. “Begitu!” pikirnya, “Ini adalah kesempatan!”

"Sebelum," Pikir Kaivorn, matanya memperhatikan sekitarnya. "Aku membutuhkan sesuatu untuk di jadikan senjata..."

Sebuah kilatan cahaya dari belati yang tadi dilempar oleh pembunuh itu menarik perhatian Kaivorn.

Belati itu tertancap di lantai beberapa meter di sebelah kirinya, menggoreskan jejak pertempuran yang baru saja terjadi.

"Belati itu..." batin Kaivorn, menyusun rencana cepat.

Pembunuh itu masih menyeringai penuh kesombongan, mengira Kaivorn sudah terpojok.

"Apa rencanamu sekarang, Tuan Muda? Terus berlari? Atau menyerang dengan tangan kosong?" Pembunuh itu menatapnya seperti pemangsa yang siap memangsa.

Namun Kaivorn, tanpa mengindahkan provokasi tersebut, melirik sekilas ke arah belati.

Dalam sepersekian detik, dia berlari ke arah senjata itu, gerakannya lebih cepat dan gesit berkat peningkatan statistiknya.

Pembunuh itu mencoba melacak pergerakan Kaivorn, tapi terlambat.

Dengan sebuah manuver berputar yang lincah, Kaivorn menukik dan mengulurkan tangannya, meraih gagang belati tersebut.

Saat tangannya menyentuh logam dingin belati, sebuah kekuatan baru terasa mengalir ke dalam tubuhnya.

Tanpa membuang waktu, Kaivorn berputar kembali, tubuhnya kini terkoordinasi sempurna.

Pembunuh itu terkejut sejenak, tidak menyangka Kaivorn akan merespons dengan cepat.

“Hmph, kau pikir sepotong logam itu akan menyelamatkanmu?” suara pembunuh itu kembali merendahkan.

Kaivorn menggenggam erat belati, merasakan beratnya di tangannya.

Mata merahnya menatap langsung ke mata pembunuh yang masih tersembunyi di balik tudung jubah gelap.

Dengan satu tarikan napas, Kaivorn mengaktifkan skill Blitz.

Dunia seolah berhenti sesaat—waktu terasa melambat saat tubuhnya bergetar dengan kekuatan luar biasa.

Dalam waktu tiga detik, Kaivorn menyerbu, dan sebelum pembunuh itu sempat bereaksi, belati di tangan Kaivorn menembus jubah hitam itu, mengarah tepat ke perutnya.

Pembunuh itu terkejut, tidak menduga serangan yang begitu cepat dan tidak terduga.

Matanya terbuka lebar saat belati Kaivorn menancap dalam, menghentikan gerakannya seketika.

"Hah... Bagaimana... mungkin?" Pembunuh itu tersedak, suara suaranya penuh kepanikan, darah mulai merembes dari luka yang dalam.

Kaivorn menarik napas panjang, tubuhnya menggigil saat efek Blitz memudar dan kelelahan mulai merambat.

Tapi dia tetap berdiri, menatap pembunuh itu dengan dingin.

Pembunuh itu terhuyung ke belakang, tangannya menekan luka di perutnya, darah segar terus mengalir.

"Apa ini..?!" Suara serak dan penuh rasa tak percaya, pembunuh itu jatuh ke lantai, mengeluarkan erangan terakhir sebelum tubuhnya ambruk, tidak lagi bergerak.

Kaivorn berdiri di atas tubuh pembunuh yang kini tak bergerak.

Napasnya terdengar berat dan kasar, seolah paru-parunya berusaha menangkap udara yang kian menipis.

Tubuhnya mulai terasa melemah, dan setiap otot yang sebelumnya dipenuhi adrenalin kini mulai menggigil kelelahan.

Kakinya mulai terasa goyah, Perlahan, pandangannya mulai berputar.

Dunia di sekelilingnya seakan berubah menjadi kabur dan terdistorsi, bercampur antara bayangan, cahaya, dan kegelapan yang merayap.

Suara detak jantungnya bergema kencang di telinganya, memekakkan seolah seluruh tubuhnya menuntut istirahat.

Kaivorn mencoba mengatur napas, tetapi semakin sulit.

Dia merasakan keringat dingin mengalir di sepanjang pelipisnya, dan jari-jarinya yang masih menggenggam belati mulai bergetar tanpa kendali.

Pikirannya mulai tumpul, terasa semakin jauh dari kendalinya sendiri.

Ia sadar tubuhnya berada di ambang batas—Blitz telah menguras seluruh stamina yang tersisa.

Tiba-tiba, kakinya melemas.

Ia terhuyung ke depan, tidak mampu lagi menahan berat tubuhnya.

“Aku menang...” gumamnya pelan, bibirnya bergetar.

Dunia di sekelilingnya semakin jauh, semakin dingin.

Kaivorn jatuh ke lututnya, tangannya yang gemetar masih berusaha mencari pegangan.

Namun tak ada yang bisa menahan tubuhnya dari kejatuhan yang tak terelakkan.

Pikirannya yang penuh dengan ketegangan perlahan menghilang, tenggelam dalam kegelapan yang terus mendekat.

Matanya yang merah, penuh kelelahan, akhirnya menutup perlahan.

Napasnya yang terengah-engah mulai tenang, semakin dalam dan teratur seiring dengan tubuhnya yang perlahan menyerah pada kelelahan total.

Tubuhnya terbaring di lantai marmer yang dingin, napas terakhir sebelum kesadaran meninggalkannya.

Kaivorn pingsan—karena kehabisan seluruh energi miliknya untuk menggunakan kemampuan Blitz.

[Ding!]

[Misi Berhasil!]

[Deskripsi: kalahkan pembunuh di sebelah kiri yang mengincar nyawa Tuan Rumah]

[10 Poin Keterampilan & 15 Poin pertukaran berhasil di peroleh]

1
azizan zizan
di awal rasa sombong bila di beri latihan nah malah tak mampu...cieehhh sampah..
Igris: wkwkwk
total 1 replies
azizan zizan
lah mau tulis pengsan aja ayatnya bertele tele..iesshhh......
𝐉𝐚𝐬𝐦𝐢𝐧𝐞<𝟑
LUCU BNGTTT😭😭
Thinker: lucuan km g si?
total 1 replies
Callian
menurut gua kwsimpulannya gini, Kaivirn pura pura bodoh dari kecil karena dya gapunya bakat buat bertarung, lalu dya mendapatkan sistem yang bikin dya mikir klo dya gaperlu pura pura bodoh lgi(gua mikir gini karena dya nanya ke sistem dlu). ini juga terlihat di bab awal sekitar chptr 1-2 Kaivorn teelihat kek anak kecil polos yang penakut, tapi berubah ketika situasi genting(ketika dya lawan pembunuh—dya jdi bisa nguasain situasi dengan baik). trus kecerdasannya juga udh di tunjukkin di chpter "profil", yang jauh melampaui maid ama kakaknya.
Ray
lah bisa gitu
Ray
yahhhh tumbang
CBJ
BISA BISANYA?!!
Ray
awalannya udah cukup bagus, gatau lanjutannya kek mana, semoga bagus dah
CBJ
mau nanya, rata rata orang dewasa disana dapet stats berapa?
Callian: menurut gua antara 10 kalo ga 15, liat aja si pembunuh yang harusnya cukup terlatih kalah sama bocah statistik sekitaran 15
total 1 replies
Thinker
iyadeh si paling manusia yang di pilih oleh dewa, keren sih tpi
@...?????...@: buset...keren coy keren
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!