NovelToon NovelToon
MY FIRST LOVE = TUAN MAFIA

MY FIRST LOVE = TUAN MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Endah Sari

Elea Inglebert putri semata wayang Delia Djiwandono dan Jarvas Inglebert yang memiliki segalanya namun kurang beruntung dalam hal percintaan. Cintanya habis pada cinta pertamanya yang bernama Alan Taraka. Alan Taraka merupakan seorang CEO Perusahaan Taraka Group yang didalamnya berkecimpung dalam bidang pangan, hotel dan perbankan. Tak hanya itu, Alan Taraka juga berkecimpung dalam dunia bawah yang dimana ia memperjual-belikan senjata api serta bom rakitan dan menjualnya kepada negara-negara yang membutuhkannya. Hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui Alan di dunia bawahnya, dan ia lebih dikenal di dunia bawah dengan sebutan “TUAN AL”. Akankah Elea Inglebert bersatu dengan cinta pertamanya yang merupakan seorang CEO sekaligus MAFIA terkejam di Negeri ini? Lets read!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Endah Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

Hendry berlari dengan perut yang buncit itu tanpa menoleh ke belakang. Ia terus berlari agar cepat sampai di helipad. Namun ternyata Hendry kalah cepat dengan orang yang mengejarnya.

BUUAAKK

Satu tendangan keras mengenai punggung Hendry hingga tersungkur. Dengan cepat Hendry bangkit dan…

DOORR!!

Meleset! Satu tembakan yang Hendry lepaskan tak mengenai orang tersebut. Alhasil Hendry harus berlari lagi agar cepat sampai dan meninggalkan markasnya itu.

DOORRRR!!

ARRRGGHHH!!

“SIAL” umpat Hendry. Satu tembakan dari orang itu sukses mengenai betis kanan Hendry hingga pelurunya tembus keluar. Darah mengucur deras pada betis itu.

DUUAAKK!!

“Aku tidak akan melepaskanmu kepa*rat!” Nada penuh emosi terdengar jelas ditelinga Hendry.

“Ba…ba…gaimana bi…sa kau…” ucap Hendry tergagap akibat rasa terkejutnya melihat orang itu dengan jelas.

“Terkejut? Beraninya kau menyuruh seseorang dan membuatku tak sadarkan diri hah! Aku tidak akan pernah membiarkanmu bernafas dengan mudah!” Ucapnya lagi.

“Matt! Ya, Matt! Kau tak ingin melihatnya untuk terakhir kali? Hahaha….” Tawa menggelegarnya terdengar mengerikan bagi Hendry.

“Hahaha… Kau mau membohongiku? Hahaha… Matt tak semudah itu untuk mati!” Hendry percaya Matt akan bisa lolos hari ini.t

“Tak masalah. Kau akan bertemu di neraka dengannya! Dimana Al?” Tanyanya lagi dengan nada tinggi.

“Kau mencarinya? Hahaha…” Hendry berusaha mengulur waktu untuk mengisi peluru pada pistolnya.

“Lebih baik kau menjadi wanita ranjangku saja, bagaimana? Kau akan hidup bergelimang harta dan hanya menungguku saja dirumah. Bagaimana?” Tukas Hendry yang memandangnya dengan penuh nafsu.

DORRRR!!

ARRRGGGHH!!

“BIT*CH!” Umpat kasar Hendry pada Elea.

“Sekali lagi kau banyak bicara, akan ku ledakkan kepalamu!” Ancam Elea.

Saat Elea sedang mencari tambang yang disimpan disakunya, Hendry berlari tertatih-tatih menuju helipad dan Elea yang hampir kehilangan Hendry pun tak ingin menyia-nyiakan waktunya lagi dan…

DORRR

ARRGGHHH

Sempurna sudah kedua kaki Hendry tak bisa berjalan. Ia harus menahan sakitnya luka tembak pemberian dari Elea. Entah mengapa Elea mengetahui bahwa hanya dikakinya saja Hendry tak mengenakan pelindung seperti pada bagian tubuh lainnya.

“DIAM!” Elea tak membuang waktu lagi. Ia langsung mengikat kuat lengan dan kaki Hendry yang terluka itu. Tak ada raut wajah takut atau pun ragu, ia sudah sepenuhnya dikuasai emosi. Jika ia sudah mengeluarkan sisi buruknya, maka pantang baginya untuk takut.

“Kau! Akan ku buat kau… mmmpph…” Ucapan Hendry terpotong akibat tertutup lakban.

“Beres! Dasar manusia bi*adab!” Elea menoyor kepala Hendry. Ia segera mengabari Carver bahwa Hendry sudah tertangkap.

Lima menit Elea menunggu akhirnya Carver dan beberapa anggota Hidden Gang.

“Grandpa! Disini!” Teriak Elea dari atap markas Black Swan.

“Oh God! Elea! Bagaimana bisa?” Carver tak menyangka bahwa Elea bisa melakukan hal itu untuk pertama kalinya.

“Cepat urus dia! Dan hati-hati membawa cucuku!” Titah Carver pada anak buah Hidden Gang.

“Emmphh… Mmph!” Hendry mengumpat namun terhalang lakban pada mulutnya.

DUUUAAAKKK

Satu pukulan keras tepat mengenai rahang Hendry.

“Singkirkan dari hadapanku! Bawa dia ke markas!” Ucap Carver pada anak buah Hidden Gang.

“Emmh… Mmmphh!!” Hendry tetap memaki namun tak bisa terdengar jelas kata-kata yang ia lontarkan.

“Cucuku…” Peluk Carver pada Elea. Sejujurnya ia sangat bingung menjelaskan kondisi kedua kakaknya dan Alan padanya.

“Apa kau baik-baik saja? Ataukah ada bagian yang terluka? Darimana kau mendapatkan ide seperti itu? Bagaimana jika kau terjatuh dari atap itu?” Carver bertubi-tubi bertanya, ia benar-benar khawatir pada Elea.

“Grandpa, jika aku mengikuti rencana kalian maka Hendry akan pergi dari sini. Aku baik-baik saja Grandpa… Dimana Kak Alan?” Elea yang tak ikut bergabung mencari Alan pun sampai saat ini belum mengetahui kondisi yang sebenarnya.

“Mari kita pergi dari sini…” rangkul Carver dan Elea mengikutinya saja.

“Ya Tuhan, apakah aku harus menjelaskan kondisi Alan yang sebenarnya atau tidak? Cucuku Alan, cepatlah sadar Nak! Aku tak sanggup jika Elea mengetahui kejadian sebenarnya…” batin Carver.

“Sepi? Tapi dimana semuanya? Dimana semua orang yang ku kenal? Mengapa hanya ada ma*yat dari anggota Black Swan saja?” Elea bertanya-tanya dalam hati. Ia benar-benar tak mengerti situasi yang terjadi didalam markas.

“Grandpa…” lirih Elea.

“Hmm… Aku mengerti. Kau akan segera mengetahui jawabannya. Kuatkanlah kondisi mentalmu sekali lagi Elea…” ucap Carver yang tak sanggup memandang mata Elea.

Satu jam Elea dan Carver menuju Rumah Sakit namun tak kunjung sampai. Bahkan jalanan yang dilalui mereka pun seolah ingin memperlambat waktu agar Elea tak menemui Alan dengan kondisi yang seperti itu.

“Elea, cucuku…” Carver melihat Elea yang sedari tadi hanya diam dan memandang ke arah luar kaca mobil.

“Grandpa… Aku tidak tahu betul kondisi didalam markas karena aku memilih untuk mengejar Hendry. Saat ini, entah mengapa hatiku sangat sesak bahkan untuk sekedar bernafas saja terasa sulit. Apakah semuanya baik-baik saja Grandpa?” Elea memandang Carver penuh harap namun tak disangka bahwa Carver lebih memilih memutus tatapan dengan Elea.

“Ku mohon Tuhan, semoga semuanya baik-baik saja” doa Elea dalam hati.

1
StarJustStar
Asik deh!
E.S: Terimakasiiiih👍🏻👍🏻
total 1 replies
✨(。•́︿•̀。)✨
Jadi ingin jadi penulis.
Victorfann1dehange
Buat yang belum baca, jangan nyesel ketinggalan! 👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!