NovelToon NovelToon
Wanita Tangguh

Wanita Tangguh

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ana Adiliya

Abelia Lestari adalah seorang gadis polos dan lugu yang bekerja sebagai pelayan di rumah Tuan Muda kejam bernama Anggara. Sering mendapat siksaan hingga kehilangan kesucian sudah Abel alami hingga pada akhirnya membuat Abel menyerah pada hidupnya.

Namun keajaiban terjadi, gadis yang biasanya polos dan lugu itu berubah menjadi gadis yang berbeda, wajah yang memancarkan ketegasan dan mata yang tajam bak elang. Dendam pun satu persatu mulai terbalaskan.

Apa yang sebenarnya telah dialami Abel dan apa yang terjadi padanya? Langsung saja baca kelanjutan ceritanya👉🏻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Adiliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siksaan

Abel hanya bisa menundukkan kepalanya, air mata yang sudah ia tahan sedari tadi pun lolos begitu saja dikedua pipinya. Sehingga terdengar sedikit isak tangis, sekuat tenaga Abel menghentikan tangisannya karena ia sadar pasti itu akan mengganggu sang Tuan Muda.

Brakkkk!!!!

Dan benar saja, dugaan Abel sama sekali tak meleset. Meja makan yang tersusun rapi oleh makanan serta minuman itu kini terlihat berantakan akibat Anggara yang menampar meja dengan keras.

“Berhenti menangis atau kau ingin segera ku bunuh” bentak Anggara menatap Abel tajam.

Baginya, hanya ingin makan pagi dengan tenang saja tidak bisa. Pagi-pagi telinga nya sudah dibuat berisik oleh isakan pelayan tak tahu diri ini. Hatinya benar-benar dibuat geram.

“M-maaf T-tuan Muda”

Abel semakin menundukkan kepalanya dalam, ia takut! Selama ini ia sama sekali tidak pernah mendapat perlakuan kasar dari orang sekitarnya. Sehingga meskipun hanya dibentak, itu sudah menjadi pukulan keras dihati Abel.

Kakinya gemetar, keringat didahinya semakin bercucuran deras. Anggara yang melihat hal itu menarik ujung bibirnya membentuk seringai menyeramkan. Perlahan kakinya mendekat kearah pelayan rendah yang hanya berjarak 3 meter saja darinya.

“Aghhggh..”

Secara tiba-tiba rambut Abel yang terikat rapi Anggara tarik sangat kuat. Sekali lagi, air matanya jatuh menetes dikedua pipi mulus itu. Abel menatap wajah Anggara tak mengerti, mengapa Tuan Muda nya sungguh begitu senang menyiksa pelayan sepertinya. Dimana hati nurani orang yang ada didepannya ini!.

Tanpa sengaja tatapan keduanya bertemu tatkala Anggara memandang wajah pelayan yang tengah disiksanya. Wajah polos nan lugu didepannya ini sungguh membuatnya muak, namun dibalik kedua mata itu terpancar kesedihan amat mendalam yang dapat ia rasakan. Namun ia tidak akan perduli sama sekali, memangnya siapa pelayan ini yang bisa mendapat simpati darinya.

“S-sakit Tuan, hikss”

Mendengar hal itu, bukannya melepaskan Anggara justru semakin mengencangkan tarikan tangannya. Senyumnya semakin merekah seolah anak kecil yang begitu senang karena mendapatkan mainan baru.

“Ampun Tuan Muda, saya sudah tidak tahan.. hiks, hiks”

Abel merasa rambutnya seperti akan longor karena Anggara yang tak kunjung melepas tarikan dirambutnya. Ia sampai menangis sesenggukkan karena merasa sakit yang luar biasa.

Belum selesai ia sakit karena kehormatannya direnggut, kini ia sudah kembali mendapat rasa sakit dari siksaan Anggara.

“Kau ingin aku melepaskan tanganku?” Bisik Anggara semakin mengencangkan tarikannya.

Abel reflek memundurkan sedikit badannya takut, ia tidak tahu harus berbuat apa untuk menghadapi orang seram yang ada didepannya saat ini. Ia hanya menganggukkan kepalanya cepat, berpikir untuk segera lepas dan menjauh.

“Cih, dalam mimpimu saja!”

“Arghhhh..”

Teriakan pilu Abel menggelegar memenuhi rumah megah nan besar itu, para pelayan dan penjaga yang mendengarnya hanya menunduk takut tak ingin ikut campur, karena jika sedikit saja mereka meusik kesenangan sang Tuan Muda, maka merekalah yang akan mendapat perlakuan buruk itu.

Sedangkat disisi lain, Anggara tidak memperdulikan teriakan Abel sama sekali. Dengan langkah santai ia menarik rambut Abel berjalan menuju ruang dapur. Sungguh seperti seorang setan yang tengah kelaparan, tak ada belas kasihan yang tepapar dari wajah laki-laki itu.

“Lepaskan saya Tuan..” mohon Abel berlinang air mata, bahkan dikeningnya sudah menetes darah segar.

“Saya mohon, lepaskan saya Tuan Muda.. hiks”

“DIAM!!!”

“Arghhhhghhhh…”

Teriakan Abel terdengar lebih keras dari sebelumnya. Bagaimana tidak? Secara tiba-tiba saja badannya disiram menggunakan air mendidih yang baru saja direbus oleh salah satu pelayan didapur.

“Astagaa…” gumam para pelayan yang sedang bekerja membelalakkan mata terkejut. Ini sudah sangat berlebihan.

Brughhh…

Anggara melepaskan cengkraman ketika melihat Abel yang langsung pingsan, padahal hanya ia siram dengan air panas yang baru saja mendidih. Sungguh lemah, batinnya.

Abel ia tinggalkan begitu saja dan tak ia perdulikan sama sekali. Sedangkan para pelayan langsung berkerumun mendekati Abel.

“Ya Ampun Abel”

Bi Surti, pelayan senior yang sudah lama bekerja dirumah itu menangis ketika melihat kondisi Abel yang mengenaskan. Bagi mereka, Abel sudah seperti keluarga sendiri karena kebaikan Abel yang membuat mereka nyaman berada didekatnya.

Oleh karena itu, ketika mereka melihat Abel diperlakukan jahat oleh Anggara, hati mereka ikut merasakan sakit yang luar biasa.

“Cepat kita bawa dia ke kamarnya” titah bi Surti.

“Semoga dirimu baik-baik saja nak” batinnya gelisah.

1
budak jambi
semoga kn karma.burg ny dak bisa berfungsi pd wanita lain
Dora
Next.. makin seru ceritanya😁
Chao zhen
Nextt
Dora
Lanjutttt
Chao zhen
Mampirrr
Dora
Next😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!