Lima puluh ribu tahun yang lalu terjadi perang besar yang melibatkan semua aliran seni beladiri di Medan Perang Asyura.
Dewi Pedang Yuanxin, yang berhasil menjadi peri pedang terkuat juga harus gugur di dalam medan tempur. Namun sebelum kematiannya, dia melepaskan jiwanya untuk berkelana mencari pewaris agar aliran pedang yang sebenarnya tidak menghilang dari dunia ini.
Lima puluh ribu tahun kemudian, Juan Bai yang tidak memiliki akar spiritual dan diafragma bertemu dengan wanita cantik di dalam mimpinya.
"Apakah kamu ingin berkultivasi pedang?"
"Yah, Aku ingin membalas dendam orang yang telah membantai keluargaku, dan menjadi orang kuat yang tak terkalahkan!"
Lalu, bagaimana kisah Juan Bai selanjutnya?
Simak terus ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jazzy bold, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 Membangkitkan Garis Keturunan
"Membangkitkan garis keturunan?" Pupil Yun Xiao mengecil, kata-kata Juan Bai seperti air dingin yang menyiram kepalanya.
Dia mengetahui dengan jelas apa yang di maksud membangkitkan garis keturunan, dan eksistensi seperti apa orang-orang yang bisa membangkitkan garis keturunan.
Itu hanya bisa di gambarkan satu kata, Monster!
Di kota Shushan, keluarga Qin memiliki koneksi yang lebih luas, banyak anggota keluarga Qin yang berkultivasi meskipun tingkatnya sangat rendah. Namun karena hal inilah yang membuat wawasan mereka jauh lebih luas jika di bandingkan oleh keluarga besar lainnya.
Sepengetahuan mereka, hal yang paling sulit di lakukan adalah membangkitkan garis keturunan, namun jika bisa membangkitkan garis keturunan itu artinya orang itu memiliki leluhur seorang master tiada taraf.
Konon kabarnya, semua orang yang di takuti dan memiliki kedudukan tinggi di Benua Guixu adalah eksistensi yang telah membangkitkan garis keturunan, dan mereka semua sekarang menjadi eksistensi yang tak terkalahkan, dan di kenal seluruh benua dengan sebutan Legenda, pemimpin sekte pedang kabut adalah salah satunya dari eksistensi tersebut.
"Apakah kamu benar-benar telah membangkitkan garis keturunan?" Yun Xiao kembali bertanya, seolah-olah suara Juan Bai sebelumnya seperti suara nyamuk, sangat kecil.
"Benar!" Juan Bai mengangguk.
"Hiss!" Yun Xiao menarik nafas, "Garis keturunan apa yang kamu bangkitkan?"
"Untuk saat ini aku belum tahu, yang jelas aku merasakan sesuatu terbangun dari dalam tubuhku, selain itu darahku perlahan-lahan mulai berubah." Mengatakan hal ini, Juan Bai menulis sebuah kata 'Hancur' di kehampaan, lalu kata yang keluar seolah-olah berusaha menghancurkan udara di sekitar.
Yun Xiao mendekatkan wajahnya pada kata yang di ukir Juan Bai, dia melihat kata itu bisa mengambang di udara tanpa terganggu oleh gravitasi atau di hancurkan oleh angin. Bahkan saat wajahnya semakin mendekat, dia merasakan kulit-kulit wajahnya seperti tertusuk ribuan jarum yang sangat kecil.
"Jangan pernah mengatakan hal ini pada orang lain, jika tidak, mereka akan membunuhmu?" Yun Xiao menatap mata Juan Bai dengan serius.
Meskipun dia merasa iri pada Juan Bai yang bisa membangkitkan garis keturunan, namun karena dia dan Juan Bai berasal dari kota yang sama, Juan Bai juga telah melindunginya saat ke kota Wumei, jadi dia merasa harus mengingatkan ini padanya agar tidak di bunuh orang lain.
Juan merasa bingung, "Kenapa tidak boleh ada orang yang mengetahui hal ini?"
Yun Xiao menjelaskan, "Jalan Kultivator adalah jalan yang penuh dengan gunung mayat dan lautan darah, memangsa yang lemah dan patuh pada yang kuat, merebut keberuntungan orang lain atau akan di rebut orang lain, di bunuh atau membunuh, ini adalah hal yang umum terjadi di jalan kultivasi."
"Dunia ini tidak kekurangan orang berbakat, namun jika kamu terlalu berbakat, dunia akan iri padamu, jika bukan alam yang menghukum dirimu, maka orang lain yang akan menghukum mu. Oleh sebab itu, cara terbaik adalah tidak terlalu mencolok dan terus berkultivasi dalam diam." Yun Xiao berkata lagi, "Aku pergi dulu, kamu bisa beristirahat dengan baik, ini adalah rumah kediaman keluargaku, jadi tidak perlu sungkan."
Setelah itu dia berjalan keluar dengan ekspresi penuh tekad di matanya, entah apa yang dia pikirkan, hantu pun tidak tahu.
Juan Bai masih mengingat dengan jelas kata-kata Yun Xiao, ini adalah sebuah informasi yang sangat penting, namun juga peringatan, "Padahal aku hanya mengarang, namun siapa sangka justru di percaya olehnya!" Juan Bai menggeleng tak berdaya, padahal yang dia lakukan menggambar kata hancur di udara itu adalah teknik yang dia pelajari dari SiKocak, itu adalah teknik dasar membuat jimat.
Juan Bai ingin berjalan keluar untuk mencari angin segar, sekaligus ingin melihat seperti apa kehidupan di kota Wumei, namun dia harus membersihkan diri, sebab saat ini dia masih memakai baju yang penuh dengan bercak darah.
Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaian, dia langsung berjalan keluar.
Kota Wumei adalah kota yang padat, jauh lebih besar daripada kota Shushan, selain itu Kultivator lebih sering terlihat hampir di seluruh jalan.
Memasuki pusat pasar, Juan Bai melihat bahwa orang-orang yang tinggal di kota Wumei jauh lebih makmur, semua jenis barang terdapat disini, dan mata uang yang di gunakan adalah koin emas dan Batu Energi. Satu Batu Energi setara dengan seratus ribu koin emas, tentunya itu hanya untuk Batu Energi tingkat rendah.
Sepanjang jalan, Juan Bai terus berkeliling seperti turis, tentunya dia tidak lupa membeli beberapa pakaian dan banyak makanan, jika dia melihat pedang, dia juga akan membelinya meskipun itu pedang biasa.
Juan Bai masih mengingat dengan jelas, menyerap pedang itu jauh lebih cepat meningkatkan kultivasi daripada menyerap energi Spiritual.
"Orang tua, cepat berikan uang, kamu sudah berkali-kali tidak membayar biaya keamanan!" Beberapa lelaki dengan baju yang sama sedang mengerumuni lelaki tua yang sedang menjual buah-buahan. Mereka mengintimidasi penjual buah dengan wajah mereka yang garang.
"Aku belum memiliki uang, bahkan sudah dua hari belum ada yang membeli buah milikku, tolong berikan aku sedikit waktu lagi!" Lelaki tua itu memohon dengan sedih, dia benar-benar belum memiliki uang.
"Bah, ini adalah aturan, jika kamu tidak mau bayar jangan berjualan disini lagi!" Salah satu lelaki itu berkata, lalu langsung menendang gerobak buah hingga hancur.
Brakkk!
"Buahku, buahku.. Kalian terlalu kejam!" Lelaki tua penjual buah meraung sedih. Dengan penuh perasaan tak berdaya, dia dengan cepat mengumpulkan buah-buahan yang tercecer di jalan, jika buah-buahan ini rusak, maka dia tidak bisa lagi menjualnya.
Beberapa orang yang melihat hal ini pun hanya menggelengkan kepala, seolah-olah hal seperti ini sudah menjadi hal biasa di mata mereka, tentunya bagi Juan Bai, hal ini tidak bisa di diamkan, sebab dia mengenali orang itu.