NovelToon NovelToon
KESALAHAN PENGHANCUR MASA DEPAN

KESALAHAN PENGHANCUR MASA DEPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Nikahmuda / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mardianna

Di tahun terakhir mereka sebagai siswa kelas 3 SMA, Karin dan Arga dikenal sebagai musuh bebuyutan. Mereka sering bertengkar, tidak pernah sepakat dalam apapun. Namun, semua berubah di sebuah pesta ulang tahun teman mereka.

Dalam suasana pesta yang hingar-bingar, keduanya terjebak dalam momen yang tidak terduga. Alkohol yang mengalir bebas membuat mereka kehilangan kendali, hingga tanpa sengaja bertemu di toilet dan melakukan sebuah kesalahan besar—sebuah malam yang tidak pernah mereka bayangkan akan terjadi.

Setelah malam itu, mereka mencoba melupakan dan menganggapnya sebagai kejadian sekali yang tidak berarti. Namun, hidup tidak semudah itu. Beberapa minggu kemudian, Karin mendapati dirinya hamil. Dalam sekejap, dunia mereka runtuh.

Tak hanya harus menghadapi kenyataan besar ini, mereka juga harus memikirkan bagaimana menghadapinya di tengah sekolah, teman-teman, keluarga, dan masa depan yang seakan hancur.

Apakah mereka akan saling menyalahkan? Atau bisakah kesalahan ini menjadi awal dari sesuatu yang tidak terduga? Novel ini mengisahkan tentang penyesalan, tanggung jawab, dan bagaimana satu malam dapat mengubah seluruh hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mardianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Putusnya Hubungan si Bucin

Matanya terhenti pada halaman yang merinci tanda-tanda awal kehamilan: terlambat haid, mual di pagi hari, kelelahan, perubahan emosi, dan lain-lain. Dia menarik napas panjang, mencoba mencerna informasi itu.

Arga: dalam hati, penuh kekhawatiran "Kalau Karin nggak dapet PMS selama seminggu, gue harus ajak dia tes. Tapi... gimana kalau dia beneran hamil? Apa yang harus gue lakuin?"

Pikirannya berkecamuk, dia merasa panik tapi mencoba tetap tenang. Dia tahu bahwa dia sudah membuat kesalahan besar, tapi sekarang dia harus menghadapi konsekuensinya, apapun itu.

Namun, rasa takut tetap menghantui dirinya, terutama tentang bagaimana reaksi Karin dan apa yang akan terjadi pada mereka berdua.

Arga: menyandarkan kepala di rak buku, sambil berbicara pelan pada dirinya sendiri "Gue nggak bisa lari dari ini. Gue harus hadapin, walaupun gue takut banget."

Dia memutuskan untuk membeli buku tersebut, berharap bisa mendapatkan lebih banyak informasi yang bisa membantunya.

Sambil membawa buku itu ke kasir, dia merasakan beban di pundaknya semakin berat. Tapi dia tahu, mau tak mau, dia harus siap menghadapi semua ini.

Di kepalanya, Arga terus memikirkan Karin betapa terpukulnya dia saat itu, betapa takut dan cemasnya dia mungkin sekarang. Dalam hati, dia hanya berharap semuanya akan baik-baik saja, meskipun dia tahu kenyataan tidak akan semudah itu.

Setelah Arga pulang ke rumah, pikirannya masih dipenuhi kekhawatiran tentang apa yang terjadi. Dia langsung masuk ke kamarnya, menutup pintu, dan meletakkan tas serta buku yang baru saja dibelinya.

Rasa takut semakin menghantuinya, terutama ketika dia memikirkan kemungkinan bahwa Karin bisa hamil.

Dia segera menyalakan laptopnya, membuka browser, dan mulai mencari cara untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan.

Jari-jarinya gemetar saat mengetik kata kunci di kolom pencarian.

Arga: bergumam pada dirinya sendiri "Gue harus tahu, gue nggak bisa biarin ini makin parah..."

Setelah beberapa detik, berbagai artikel muncul di layar. Matanya mulai membaca cepat informasi tentang pil kontrasepsi darurat atau yang lebih dikenal dengan "morning-after pill." Dia melihat beberapa pilihan untuk mencegah kehamilan, tetapi semuanya harus diambil dalam waktu tertentu setelah hubungan.

Arga panik, menghitung hari sejak malam itu, dan menyadari bahwa mungkin mereka sudah terlambat untuk langkah pencegahan itu.

Arga: menghela napas berat "Gila… udah lewat dua hari. Gue nggak tahu bisa gimana lagi..."

Rasa cemas semakin menumpuk saat dia terus membaca lebih jauh tentang cara kerja pil itu dan efektivitasnya.

Tapi di saat yang sama, dia juga sadar bahwa situasi ini sudah hampir di luar kendalinya. Kalau benar Karin tidak mendapatkan haid dalam waktu seminggu ini, satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan adalah melakukan tes kehamilan.

Dia menutup laptopnya dengan kasar, rasa bersalah dan panik semakin menghantui pikirannya.

Arga mulai menyesali segalanya, bagaimana dia bisa membiarkan situasi itu terjadi, dan bagaimana sekarang mereka harus menghadapi konsekuensi dari kesalahan yang mereka buat dalam keadaan mabuk.

Arga: berbisik lirih, memukul pelan kepalanya sendiri "Bodoh… bodoh banget gue. Apa yang harus gue lakuin sekarang?"

Hatinya gelisah. Dia merasa sangat takut, bukan hanya pada kemungkinan kehamilan, tetapi juga pada bagaimana perasaan Karin sekarang.

Keesokan harinya, tepat tanggal 14, suasana di rumah Karin terasa sepi. Ibu Salma mengkhawatirkan kondisi putrinya yang masih terbaring lemah di kamar, tidak sanggup untuk berangkat sekolah.

Karin merasa sangat lelah, baik fisik maupun emosional, setelah peristiwa yang menghantui pikirannya.

Di tengah hari, bel rumah berbunyi. Ibu Salma segera menuju pintu, membukanya, dan mendapati Bela, Revi, Sarah, dan Intan berdiri di depan dengan membawa keranjang buah serta buku catatan.

Bela: tersenyum hangat “Assalamualaikum, Tante. Kami ke sini mau jenguk Karin. jadi kita bawa catatan dan buah biar dia cepet sembuh.”

Ibu Salma: tersenyum lembut “Waalaikumsalam. Wah, terima kasih ya, anak-anak. Karin lagi istirahat di kamarnya, kalian boleh masuk.”

Mereka berempat mengangguk dan masuk ke dalam rumah. Setelah meletakkan buah dan catatan di ruang tamu, Ibu Salma mengantarkan mereka ke kamar Karin.

Revi: berbisik pada Bela “Semoga dia baik-baik aja, ya. Aku udah khawatir dari kemarin.”

Setelah sampai di depan pintu kamar, mereka mengetuk pelan.

Bela: “Karin? Ini kita nih, Bela, Revi, Sarah, sama Intan. Kita boleh masuk?”

Dari dalam kamar terdengar suara pelan.

Karin: lemah “Masuk aja…”

Pintu terbuka, dan mereka melihat Karin terbaring di tempat tidur, wajahnya pucat, dan terlihat tidak berenergi. Bela segera duduk di sampingnya dan meletakkan keranjang buah di meja.

Bela: “Lo kenapa sih, Rin? Kita semua khawatir. Lo nggak apa-apa kan?”

Karin: memaksakan senyum “Gue cuma kecapekan… kayaknya gara-gara liburan kemaren.”

Sarah: “Makanya, Lo perlu istirahat yang cukup.”

Intan: “Iya, Rin. Gue tau lo rajin belajar, tapi kesehatan lo juga penting. Ini kita bawa catatan pelajaran hari ini, jadi lo nggak ketinggalan.”

Revi: mengambil catatan dari tasnya “Nih, gue udah tulis semua pelajarannya. Lo santai aja, nggak perlu buru-buru nyusul. Yang penting lo sembuh dulu.”

Karin melihat teman-temannya yang peduli padanya dan merasa sedikit lega, meskipun rasa bersalah masih terus menghantui pikirannya. Dia mencoba untuk tersenyum meskipun hatinya masih penuh kekhawatiran.

Karin: “Makasih ya kalian udah peduli sama gue. Gue janji bakal cepet sembuh.”

Bela: mengusap bahu Karin “Ya udah, lo jangan pikirin yang berat-berat dulu. Fokus buat sembuh, oke?”

Teman-temannya menghabiskan waktu beberapa saat lagi di kamar Karin, berbincang ringan dan mencoba menghiburnya. Meski Karin sesekali tertawa bersama mereka, di dalam hati, dia masih memikirkan hari-hari yang akan datang.

Karin yang sedang duduk bersandar di tempat tidur, pelan-pelan memperhatikan wajah Revi yang terlihat sembab dan lelah, seolah habis menangis semalaman.

Karin: mengernyit, perlahan bertanya “Rev, lo habis nangis ya? Ada apa? Lo kenapa?”

Revi yang tadinya duduk sambil menunduk akhirnya mengangkat wajahnya. Ada sekilas kesedihan di matanya, tapi dia mencoba tersenyum walaupun terlihat dipaksakan.

Revi: menghela napas “Gue... habis putusin Rico.”

Semua yang ada di kamar itu terdiam, termasuk Karin yang terkejut mendengar kabar itu.

Karin: “Putus? Kenapa, Rev? Gue kira lo berdua baik-baik aja…, kan waktu liburan berduaan mulu, pacaran mulu.”

Bersambung….

1
Ella Ella
semangat up thor
Rieya Yanie
smga karin gak hamil tp arga tetep tanggung jawab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!