NovelToon NovelToon
JANGAN SALAHKAN AKU SELINGKUH

JANGAN SALAHKAN AKU SELINGKUH

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:295.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: renita april

Follow IG : renitaaprilreal

Anna menikah di usia 20 tahun. Selama 5 tahun menjalin pernikahan, Anna masih belum di beri keturunan.

Dimas Narendra, suami dari Anna sangat menginginkan kehadiran seorang anak dalam rumah tangganya. Anna sudah berusaha untuk melakukan segala cara. Namun hasilnya nihil, Anna masih belum bisa di beri keturunan.

Dimas lalu menikah lagi dengan seorang wanita yang sebaya dengan istrinya. Lisa adalah nama dari wanita itu. Lisa teman satu kantor dari Dimas. Sebagai seorang istri, Anna berusaha untuk ikhlas menerima dirinya di poligami.

Di tengah keterpurukan, Anna berusaha untuk bangkit kembali. Dia berusaha untuk membalikan keadaan yang ada. Sosok pria tampan bernama Rey hadir di tengah-tengah kekosongan hati Anna.


Note :

Harap bijak dalam membaca.
Menceritakan masalah poligami dan perselingkuhan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Lisa perlahan membuka matanya. Dia mengerjap dan memengang kepalanya yang masih terasa sedikit pusing. Lisa meraba-raba perutnya.

Lisa melihat Dimas yang tertidur di kursi. "Mas ...." Lisa berkata dengan lirih.

Dimas terbangun dari tidurnya. Dia langsung saja mengengam tangan sang istri. "Lisa ... kamu sadar juga akhirnya. Apa yang kamu rasakan?" Dimas mengusap pelan puncak kepala Lisa.

"Mas ... anak kita gimana? Apa dia baik-baik saja?" tanya Lisa.

Dimas berusaha untuk tegar. Dia tidak tega untuk mengatakan yang sebenarnya. Lisa mengerutkan dahinya. Dimas diam saja dan belum menjawab pertanyaannya.

"Mas ... bagaimana kandunganku? Apa baik-baik saja?" tanya Lisa lagi.

"Anak kita sudah di surga," ucap Dimas.

"Maksud kamu?" tanya Lisa.

"Kamu keguguran, Lisa," lirih Dimas.

Lisa kaget mendengarnya. Dia mengeleng tidak percaya akan apa yang di ucapkan oleh Dimas.

"Nggak ... itu nggak mungkin. Kamu pasti berbohong," pekik Lisa.

Air mata sudah menetes di pipinya. Lisa meraba perutnya. Dia sangat mengharapkan seorang anak dalam hidupnya. Lisa ingin memberi kebahagian kepada Dimas. Namun takdir berkata lain. Lisa harus kehilangan calon bayinya.

"Sabar Lisa ... aku juga bersedih karna harus kehilangan calon anak kita," lirih Dimas.

"Ini semua karna kamu, Mas!" Lisa melepas gengaman tangan Dimas. "Kalau saja kamu tidak menginap di tempat Anna, sudah pasti aku tidak akan kehilangan bayi."

"Lisa ... aku tidak bermaksud meninggalkan kamu sendirian," ucap Dimas.

Pintu ruangan rawat Lisa di buka. Anna masuk dengan membawa bingkisan buah di tangannya. Lisa memalingkan wajahnya enggan untuk melihat Anna.

"Lisa ... bagaimana kondisi kamu?" tanya Anna.

"Lisa keguguran," ucap Dimas.

Anna menutup bibirnya. "Lisa, Dimas ... aku turut prihatin. Semoga kamu bisa hamil lagi."

"Kata Dokter, untuk bisa hamil akan sulit," ucap Dimas.

Lisa kaget mendengarnya. "Maksud kamu, Mas?"

"Lis ... kamu terkena benturan kuat. Kamu bisa hamil tapi kemungkinannya sangat tipis," ucap Dimas.

"Kasihan sekali kamu, Lisa," ucap Anna.

"Ini semua karna kamu, Anna. Kamu yang membuat Dimas bermalam di rumahmu," hardik Lisa.

Anna memutar mata malas. "Sebenarnya aku kasihan padamu. Sudah kehilangan anak, tapi mulutmu masih berkata pedas. Aku hanya ingin mengucapkan selamat untukmu. Selamat ... karna sekarang kamu menjadi wanita mandul."

"Anna ... jaga bicaramu!" bentak Dimas.

Anna menutup bibirnya. "Upss ... maaf."

Anna menaikan sebelah sudut bibirnya. "Karma itu datangnya cepat yah!" Anna menatap wajah sendu madunya. "Kamu sering mengatakan aku ini mandul. Nah ... sekarang, kamu tidak bisa hamil lagi."

"Ann ... kenapa kamu berubah. Kamu seperti bukan Anna yang ku kenal," lirih Dimas.

Dimas menatap istri tuanya. Anna sudah berubah. Sikapnya tidak lagi seperti dulu. Sebenarnya Anna wanita yang baik dan lembut. Tapi sekarang, Anna menjadi wanita bermulut pedas dan penuh dendam.

Anna menyungingkan senyum di bibir. "Dimas ... kenapa kamu berubah. Kamu bukan seperti Dimas yang ku kenal. Kamu dulu begitu setia padaku. Tapi sekarang kamu mendua."

Dimas mengepal geram. "Cukup Ann ... ada apa denganmu? Apa karna laki-laki itu kamu berubah?"

"Sikapmu Dimas, sikapmu yang membuatku berubah," ucap Anna.

Anna mengeluarkan map coklat dari dalam tasnya. Dia melempar map itu ke hadapan suaminya. Dimas memegang map itu dan membukanya. Dia membelalak melihat isi dari map itu. Anna memberinya surat cerai.

"Anna ... apa ini?" Dimas menunjukan surat itu pada Anna.

"Kamu itu bisa baca gak sih?" Anna memberikan bolpoin kepada Dimas. "Tanda tangani saja. Setelah itu, kita selesai."

Dimas menepis tangan Anna. Bolpoin itu terlempar jauh ke lantai. Dimas juga meremukkan surat itu. Dia merobek surat guggatan yang di berikan Anna.

"Sampai kapan pun, kita tidak akan pernah berpisah," ucap Dimas.

Anna mengepal geram. "Terserah ... aku tidak akan menyerah untuk berpisah darimu. Kamu tidak pernah memberiku nafkah batin dan tidak adil dalam berpoligami. Tunggu saja aku di pengadilan nanti."

Anna beralih melihat wajah Lisa. "Selamat sekali lagi untukmu, Lisa. Predikatmu bertambah, dari pelakor bertambah lagi menjadi wanita mandul. Aku harap Dimas tidak nikah lagi karna kamu tidak bisa hamil."

Anna melangkah keluar dari ruang rawat Lisa. Tadi pagi Anna memang tidak jadi berkunjung menjenguk Lisa. Setelah mendengar ucapan Dimas, dia pergi mengambil surat gugatan di pengadilan.

Anna lalu pergi lagi ke rumah sakit. Dia ingin melihat Lisa dan memberikan surat gugatan itu kepada suaminya. Anna sudah mantap untuk berpisah dari Dimas.

Anna keluar dari rumah sakit dan masuk ke dalam mobilnya. Dia menghela napas panjang dan mengembuskannya. Dia menyalakan mesin dan melajukannya menuju rumah.

Dimas mengusar rambutnya dengan kasar. Dia menatap surat gugatan yang telah dirinya robek. Dimas tidak mengira jika Anna sudah mengurus perceraian mereka.

"Mas ... kenapa tidak kamu tanda tangani saja surat itu. Anna sudah tidak mencintai kamu lagi," kata Lisa.

"Diam! Ini semua karna kamu. Sikapmu itu yang membuat Anna ingin bercerai dariku," hardik Dimas.

Lisa terkesiap mendengarnya. "Kenapa kamu malah menyalahkan aku?" Lisa kesal pada Dimas yang telah menuduhnya sembarangan.

"Kamu yang selalu melarangku untuk bersama Anna," kesal Dimas.

Dimas beranjak dari kursinya. Dia mengambil kunci mobil dan hendak keluar dari ruangan Lisa. "Aku mau pulang. Kamu disini saja. Ada suster yang akan menjaga kamu."

"Mas ... tega kamu meninggalkan aku," pekik Lisa.

"Kemarin ... aku juga sendiri di rumah sakit. Jangan manja ... aku ingin pulang ke rumah Anna," ujar Dimas.

Dimas menarik pintu dan keluar. Lisa memanggil namanya, namun Dimas menulikan telinganya. Dimas melangkah keluar dari rumah sakit.

Dimas masuk ke dalam mobil. Dia menyalakan mesin lalu melajukannya ke jalan raya. Dimas bukan pergi pulang ke rumah Anna. Tapi Dimas menuju gedung perkantoran Reyhan.

Mobil Dimas sampai di gedung perkantoran Reyhan. Dia keluar dari dalam mobil dan masuk dalam gedung perusahaan. Dimas bertanya pada bagian receptionist.

"Ada yang bisa di bantu, Pak?" tanya wanita bagian receptionist.

"Katakan pada atasanmu. Dimas ingin bertemu dan bicara padanya," ucap Dimas.

Wanita itu lalu menelepon dan memberitahu sekretaris Reyhan. Dia mengangguk mengerti atas jawaban yang di berikan dari si penerima telepon.

"Silakan menuju lantai 20. Tuan Reyhan sudah menunggu," seru wanita itu.

Dimas langsung saja masuk ke dalam lift dan menekan angka nomor 20. Denting lift berbunyi, pintu terbuka dan Dimas keluar. Dimas di sambut oleh karyawan wanita yang akan mengantarkannya menuju ruangan Reyhan.

Wanita itu membuka pintu ruangan. "Silakan!"

Dimas masuk ke dalam ruangan Reyhan. Di sana ada juga Diki yang duduk di sofa. Rey memberi kode agar Diki keluar meninggalkan dia dan Dimas.

Diki mengangguk setelah tahu arti dari kode yang Reyhan berikan. Diki memberi tatapan dingin kepada Dimas. Namun Dimas membalas tatapan itu dengan tajam.

TBC

Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.

1
Qistina Izz Rayyan
normallh tu 10thn bersama tiba2 cerai xkn terus hilang rasa cintanya walau sedikit masih ada.. jln selamat jgn selalu d bahas jdi org boleh lupakn dgn cepat🤭🤭
Qistina Izz Rayyan
dua2 salah klau lelaki tak respond perempuan pun mungkin akan diam.. tpi sama2 kegatalan kena harus seorg yg di hukum🤭🤭
Qistina Izz Rayyan
masa masih jdi istri rindu xda ka.. setiap malam bersama gundik🤭🤭
Qistina Izz Rayyan
bilalh Anna sedar🤦‍♀️
Qistina Izz Rayyan
makin kesini makin sakit hati dgn Anna bukan dgn Dimas🤦‍♀️betl2 begok kok Anna..
Qistina Izz Rayyan
yg salahnya diri mu bodoh amat syg.. dari siksa hati dan perasaan mu lebih baik meminta cerai..
Boy Chf
Terlaluuuuuuu
ida nurhalimah
Luar biasa
martina melati
lebih baik cerai dg dimas
martina melati
s7
martina melati
anna... kamu bukan chef... walo masakanmu enak, tp sudah tersakiti masih melayani. enak betul dimas...
Siti Sa
Luar biasa
Siti Sa
balik lagi setelah beberapa tahun. novel terbagus yg prnah aku baca👍👍
Ira Septiana
bagus
@Al🌈🌈
Bagus ceritanya
Ani Baru
dapat karma kamu pelakor..
Ani Baru
mn suamiiii..
Mifta Özil
jiakhhh aku dtg lgi thorrr wkwkw ntah novel jaman aku belom nikah smpe skrg dah ada bocil 🤣
@ant
Luar biasa
Soraya
suka thor visualnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!