NovelToon NovelToon
Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Hari Kiamat / Fantasi Wanita
Popularitas:52.1k
Nilai: 5
Nama Author: Roditya

Vivian, kelinci percobaan dari sebuah lembaga penelitian, kembali pada satu bulan sebelum terjadinya bencana akhir zaman.

selama 8 tahun berada di akhir zaman.

Vivian sudah puas melihat kebusukan sifat manusia yang terkadang lebih buas dari binatang buas itu sendiri.

setidaknya, binatang buas tidak akan memakan anak-anak mereka sendiri.
.
.

bagaimana kisah Vivian memulai perjalanan akhir zaman sambil membalaskan dendamnya?
.

jika suka yuk ikuti terus kisah ini.

terimakasih... 🙏🙏☺️😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23. Tim penyelamat datang.

Kris berjalan perlahan ke arah Peter dan Vivian.

"Vivi. Siapa yang mencari ku?." Tanya Kris begitu dia sampai di dekat Vivian.

"Kris. Itu suara Kris! Kris, apakah kamu baik-baik saja? Bagaimana keadaanmu?." Menggedor-gedor pintu. "Buka pintunya!, Cepat!. Aku ingin bertemu dengan Kris." Wanita yang berada di balik pintu itu terus mendesak untuk segera dibukakan pintunya.

Pffff

Vivian menahan tawa kala melihat ekspresi Kris yang seperti tengah memakan seekor lalat.

Bergidik. "Kenapa wanita g*la itu bisa ada di sini?. Tidakkah banjir bisa menyapu wanita itu?." Kris memandang Vivian dengan kesal.

HAHAHA...

Vivian akhirnya tidak tahan lagi dan tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.

"Vivi~ Jangan tertawa." Kris kesal dan berpura-pura marah dengan Vivian.

"Sorry... sorry..." Vivian mengangkat kedua tangannya, menyerah.

"Vivi? Wanita j*lang itu ada di dalam?. Kris. Jangan tertipu dengan wanita ular itu. Mengapa kamu menampungnya?. Aku tidak terima!." Wanita yang berada di balik pintu menjadi semakin marah mengetahui bahwa Vivian ada bersama dengan Kris.

Vivian mengerutkan kening tidak senang mendengar perkataan wanita itu yang menyebutnya sebagai wanita j*lang.

"Tutup mulutmu! Sekali lagi kamu menjelek-jelekkan Vivi di hadapanku, aku tidak akan segan-segan merobek m*lut busuk mu itu!." Kris menunjuk ke arah wanita yang berada di balik pintu. Padahal, mereka terhalang oleh pintu yang membuat tindakannya tidak terlalu berguna.

"Aku... Aku..." Wanita itu tampak kebingungan di tegur oleh Kris.

Dengan nada lembut. "Pergilah dari sini, Sellen. Ini bukan tempat yang bisa kamu datangi." Ucap Kris.

Bagaimanapun, Sellen masih merupakan seorang kenalan. Tidak mungkin Kris akan bersikap sangat kasar kepada orang yang dikenalnya.

Panik. "Tidak, Kris. Aku datang kemari untuk menyelamatkanmu. Aku sengaja datang bersama dengan tim penyelamat kemari. Ayo, kita pergi bersama dengan tim penyelamat. Pasti, bersama mereka akan lebih baik dari pada di sini dan kelaparan." Sellen, wanita di balik pintu mencoba membujuk Kris agar mau ikut bersamanya.

"Pergilah. Aku masih belum butuh di selamatkan." Kris tidak peduli dengan bujukan Sellen.

"Tapi... Tapi..."

Sellen kemudian berpikir kembali bagaimana caranya untuk dapat membujuk kris agar mau ikut bersama dengannya.

"Oh iya Kris. Gedung apartemen yang aku beli dari Vivian. Sekarang menjadi markas tim penyelamat. Mereka berjanji akan memberikanku makanan lebih dari korban lainnya. Jadi, jika kita bersama tim penyelamat. Kita pasti tidak akan kelaparan." Sellen menjelaskan dengan bersemangat.

Mengabaikan. "Tidak."

"Apa? Tapi kenapa?. Lihat, tim penyelamat datang kemari." Sellen tersenyum bahagia. Dia berfikir bahwa ada orang yang akan membantunya membujuk kris.

"Ketua, ketua. Tolong bantu aku membujuk seseorang di dalam." Sellen menarik tangan seorang pria yang merupakan ketua dari tim penyelamat.

Tok tok tok

"ini aku Fernando. Aku kemari karena tim penyelamat ingin kalian membukakan pintu agar kami dapat mengambil perbekalan yang diantarkan oleh helikopter di atas gedung apartemen ini." Jelas Fernando.

"Kalian tunggu di sini. Aku akan mengambilkannya untuk kalian." Vivian lalu pergi menuju ke atap gedung.

Kriet...

Pintu akhirnya dibuka.

"Ini, makanan yang kalian inginkan." Vivian melemparkan 4 karung makanan ke arah tangga.

Orang yang melihat pemandangan itu semuanya tercengang.

Bagaimana Vivian yang merupakan seorang wanita dengan penampilan lembut. Mampu mengangkat 4 karung bahan makanan sendirian di mana masing-masing karung memiliki berat 50 kg.

"Terimakasih." Ucap salah seorang pemuda dari tim penyelamat yang terpana akan kecantikan Vivian.

Saat ini, tubuh Vivian memang lebih bagus daripada sebelumnya.

Karena tubuh Vivian sudah ditingkatkan saat pencucian sumsum.

"Sekarang pergilah. Mau apa lagi kalian masih berada di sini?." Ibu muda yang anaknya meninggal kemarin menjadi jengkel karena orang-orang itu tidak segera pergi dari gedung apartemen mereka.

"Itu... bisakah kita berdiskusi sebentar?." Ketua tim penyelamat akhirnya membuka pembicaraan.

"Katakan." Jawa Peter.

"Begini, orang-orang di lantai bawah mengatakan bahwa kalian memiliki banyak stok makanan. Bisakah.. kalian berbagi sedikit untuk meringankan penderitaan orang-orang yang ada di lantai bawah?."

Sebagai ketua dari tim penyelamat, sebenarnya dia malu untuk meminta makanan milik orang lain. Tapi mau bagaimana lagi, situasinya tidak memungkinkan untuk merasa malu demi orang-orang yang ingin diselamatkannya.

"Tidak." Vivian menjawab dengan tegas.

"Bagaimana kamu seorang wanita bisa sangat tidak berperikemanusiaan? Kris. Lihatlah wanita yang kamu tampung itu. Dia tidak memiliki rasa belas kasihan sama sekali padahal saat ini kita sedang menghadapi bencana alam yang sangat besar. Banyak orang yang sangat kelaparan di lantai bawah." sellen berusaha untuk memecah belah hubungan antara Kris dan Vuvian.

"Itu adalah persediaan yang dikumpulkan oleh Vivian. Terserah padanya apakah dia ingin menyerahkannya kepada orang lain atau tidak." Ucap Kris yang sama sekali tidak terpengaruh oleh perkataan sellen.

"Sebagai sesama manusia. Bisakah kalian tidak peduli dan tidak mau saling membantu dalam keadaan bencana yang seperti ini?." Ucap kapten tim penyelamat dengan tidak percaya.

"Benar apa yang dikatakan kapten. Bagaimana orang di lantai kalian bisa sangat keras hati. Orang-orang di lantai bawah juga mengatakan bahwa lantai kalian sama sekali tidak ingin menampung korban yang terdampak banjir dari lantai bawah." Salah seorang wanita yang berasal dari tim penyelamat juga ikut protes.

"Lalu, apakah para penduduk di bawah juga mengatakan bahwa para korban yang apartemennya terendam oleh banjir menjadi sangat tidak masuk akal?." Ucap Vivian dengan sinis

"Bagaimana kamu bisa tahu?."

Tanpa sengaja, seorang dari tim penyelamat membocorkan kenyataan tersebut.

"Bagaimana aku bisa tahu? Tentu saja karena itu adalah sifat manusia yang sebenarnya. Egois. Kejam. Dan mau menang sendiri. Hanya saja, masih ada orang-orang yang mampu menekan ego mereka." Ejek Vivian.

Para tim penyelamat menjadi malu karena perkataan yang dilontarkan Vivian.

"Kalian tidak usah meminta kami untuk membantu mereka yang berada di lantai bawah. Selama mereka tidak menimbulkan masalah di lantai kami, kami berjanji untuk tidak mengganggu mereka juga." Ucap final Vivian.

.

.

Saat ini, tim penyelamat mulai memindahkan beberapa korban di apartemen ke tempat yang menjadi markas tim penyelamat secara bergiliran.

Orang-orang yang masih memiliki apartemen untuk ditinggali, mereka tidak mau ikut dengan tim penyelamat.

Sellen juga ikut kembali bersama dengan tim penyelamat karena tidak berhasil membujuk Kris untuk ikut bersamanya.

Awalnya Sellen masih ingin terus berada di apartemen milik Kris. Tapi dengan kejam Kris mengusirnya dari apartemen yang membuat wanita itu terpaksa harus kembali ke tempat asalnya.

Lingkungan apartemen menjadi lebih tenang karena sebagian besar orang memilih untuk mengungsi.

Vivian dan rombongan pun menjadi sedikit lebih bersantai.

1
Mitha yoga
Hayo semua kontenernya masukkan ruang... keburu peter datang.
Nanti repot bawa pulangnya Nek
Mitha yoga
aku suka punya ruang dan kumpulin makanan yang banyak hehe/Good/
Mitha yoga
suka cerita yang tokohnya punya ruang.
aku juga pengen hehe...
Mitha yoga
aku suka berhalu...
pengen juga punya ruang hehe
adie_izzati
makanya jadi perempuan jgn sembarangan berzina...klo mau anak buat dgn cara betul...tahu nga mahu di madu, kenpa pilih jln salah. paling gue nga suka dgn jalan fikiran begini, byk drama...
adie_izzati
what the hell?.. ngapa nga guna ruang angkasa?.. apakah sengaja minta ditiduri?.. for what?.. anak?..banyak ny cara lain tuk dpt anak tp memilih jadi murahan?..miriss..
adie_izzati
Luar biasa
Roditya
sama-sama.
author juga terimakasih atas dukungannya 😊
Etty Rohaeti
terima kasih Thor
Aisyah Suyuti
seru
Lina Octavianti
Luar biasa
Salsabila Arman
lanjut
NR
iya..keren kok ceritanya
Salsabila Arman
lanjut
sahabat pena
berbaik sangka sangka saja vi.. siapa tau setelah tau john anaknya peter hubungan kalian akan di halalkan 🤣😄
sahabat pena
vivian janganlah lari dari peter hadapi dan berbicara jujur lah. biar kalian bahagia selalu
sahabat pena
haish vivian yg mau ketemu ayang hatinya jedag jedug tuh🤣🤣🤣🤣
🌸nofa🌸
luar biasa
sahabat pena
ya sudah gaskeun vivian 🤣🤣🤣🤣ternyata kalian berjodoh 🤣🤣
Salsabila Arman: lanjut
total 1 replies
SugaWife
nah kan,emang Peter orangnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!