Ariana sangat mencintai Reihan namun Reihan sangat mencintai kakak kandung Ariana yang bernama Mawar, bahkan Reihan dan Mawar pacaran, bahkan melihat kemesraan mawar dan Reihan membuat Ariana sakit hati, namun suatu hari Mawar mengetahui bahwa Ariana sangat mencintai Reihan membuat Mawar melepaskan Reihan untuk Ariana, bahkan Mawar merubah sikapnya supaya Reihan membenci Mawar
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa sangat cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Ngga Papa Kak Mawar
Ariana sungguh sedih karena Reihan pria yang sangat di cintainya malah mencintai wanita lain, dan yang membuat rasa sesak di dadanya Ariana seperti di hantam batu besar karena wanita yang di cintai Reihan adalah Mawar, yang statusnya adalah kakak kandung dari Ariana.
Ariana sangat yakin saat ini Mawar dan Reihan pasti resmi berpacaran, apalagi tadi Reihan menanyakan sosok pria yang menjadi kriteria calon suami Mawar, bahkan Mawar juga sering bercerita kepada Ariana tentang rasa cintanya kepada Reihan.
Alesha mengetuk pintu kamar Ariana, sejak tadi Ariana masih menangis namun Ariana menangis sambil menutup kepalanya di bantal supaya tangisan Ariana tidak dapat di dengar oleh semua orang, apalagi tangisan Ariana tidak bakal berubah jadi mutiara seperti tangisan putri duyung.
Ariana menghapus semua jejak air mata di kedua matanya dengan kedua tangannya, Ariana langsung berjalan ke arah pintu kamar miliknya, lalu Ariana membuka pintu setelah pintu terbuka di depan pintu kamarnya berdiri sosok Alesha.
"Ariana, ayo makan siang dulu, Mawar sama Reihan sudah menunggu di ruang makan" ajak Alesha sembari menatap wajah Ariana, sementara Ariana memaksakan diri untuk tersenyum.
"Iya mama, nanti aku nyusul" jawab Ariana di sertai senyum mengembang di wajahnya cantiknya, sedangkan Alesha menganggukkan kepalanya mantap lalu berkata.
"Jangan lama lama nyusulnya kasihan Mawar dan Reihan pasti mereka berdua sudah lapar karena sejak pulang dari perusahaan mereka berdua belum makan siang, apalagi sekarang sudah jam setengah empat" nasehat Alesha sembari mengusap kepala Ariana anak bungsunya, sedangkan Ariana langsung mengacungkan jempolnya ke atas.
"Oke mama" jawab singkat Ariana, setelah mendengar jawaban dari Ariana membuat Alesha pergi dari hadapan Ariana, sementara Ariana langsung masuk ke kamarnya, Ariana berniat untuk mencuci wajahnya supaya wajahnya terlihat lebih fresh.
Ariana sudah sampai di ruang makan, wajah Ariana kini sudah fresh, bahkan Ariana juga kini sudah memakai bando di rambutnya, hal itu supaya semua orang tidak tahu bahwa Ariana habis menangis di kamar tiada henti.
"Maaf nunggu lama" ucap Ariana sembari tersenyum ke arah Mawar, sementara Mawar yang sejak tadi sedang mengobrol dengan Reihan langsung menoleh ke arah Ariana, tentunya Mawar langsung tersenyum lebar ke arah Ariana.
"Santai saja Ariana, ayo makan sekarang, aku sudah lapar" ajak Mawar yang membuat Ariana langsung menarik kursi yang biasa di duduki lalu Ariana langsung menjatuhkan tubuhnya ke kursi tersebut.
Alesha, Mawar, dan Reihan kompak langsung menyantap makanan milik masing masing, berbeda dengan yang di lakukan Ariana karena sejak tadi Ariana belum memakan makanan miliknya, bahkan sejak tadi Ariana hanya mengaduk aduk makanannya.
Mawar melirik ke arah Ariana yang sejak tadi sibuk mengaduk aduk makanan, hal itu membuat Mawar heran dengan kelakuan adiknya, karena Mawar yang di selimuti rasa penasaran membuat Mawar bertanya kepada Ariana.
"Ariana, kenapa makanannya belum kamu makan ? itu makanan favorit kamu mending kamu makan jangan kamu aduk aduk terus makanannya" ucap Mawar sambil menatap ke arah Ariana, sedangkan Reihan dan Alesha kompak menatap ke arah Ariana, sementara Ariana langsung membubarkan dan membuyarkan semua lamunannya.
"Iya kak Mawar, ini aku mau makan" jawab Ariana sembari menatap ke arah Mawar, tangan Ariana bergerak untuk mengisi sendok di tangannya dengan nasi dan berbagai jenis sayuran, saat Ariana akan memasukkan sendok tersebut ke mulutnya tiba tiba Ariana mendengar suara yang sangat familiar di telinganya, suara tersebut berasal dari Mawar.
"Ariana, kamu kenapa matanya sembab begitu kamu habis menangis ?" tanya Mawar dengan tatapan penuh selidik menatap ke arah kedua matanya Ariana, sementara Ariana langsung meneguk ludahnya secara kasar, bahkan Ariana dapat melihat kalau Reihan dan Alesha sedang serentak menatap dirinya.
Sungguh Ariana tak menyangka kalau Mawar sang kakak akan jeli dan teliti sampai tahu kalau kedua matanya Ariana sembab karena sejak tadi menangis.
"Aku ngga habis menangis kak Mawar, aku tadi habis tidur soalnya aku mengantuk banyak tugas di kampus" elak Ariana memberi alasan, sementara Mawar memicingkan satu mata ke Ariana.
"Ariana, kamu jangan bohong sama aku, lebih baik jujur kamu pasti habis menangis kan ? kalau kamu punya masalah cerita jangan di pendam sendiri" nasehat Mawar yang membuat Ariana tersenyum miris.
Ariana tak akan mengatakan bahwa dirinya mencintai Reihan sejak Ariana masih SMP, karena Mawar juga sering bercerita kalau Mawar mencinta sosok Reihan, Ariana tak mau membuat Mawar sang kakak mengalah kepadanya.
Ariana paham betul dengan watak sang kakak yang selalu membuat Ariana bahagia, bahkan Mawar selalu menuruti semua keinginan Ariana, Mawar yakin kalau Ariana menceritakan bahwa Ariana mencintai Reihan pasti Mawar akan mengalah dan menyuruh Ariana mendekatkan cinta Reihan.
Ariana tak mau Mawar mengalah kepada Ariana, apalagi Ariana yakin Reihan hanya menganggap dirinya sebagai seorang adik, namun Reihan terlihat lebih perhatian ke Mawar di banding dirinya, dari situ Ariana menyimpulkan bahwa Reihan mencintai Mawar.
"Kak Mawar aku lapar mau makan, aku ngga punya masalah apapun" dusta Ariana berpura pura lapar supaya Ariana tak banyak bertanya, sementara Alesha langsung berkata.
"Mawar, Ariana lapar jadi biarkan dia makan dulu kasihan, kalau Ariana sudah kenyang boleh kamu lanjutkan interogasi atau sensus penduduk" saran Alesha di sertai candaan.
Mawar mengerucutkan bibirnya ratusan miliar centi ke depan, sedangkan Reihan gemas melihat tingkah dari Mawar, sementara Ariana bernafas lega karena Alesha seperti membela dirinya.
"Tante, aku sama Mawar saat ini sudah resmi berpacaran" ucap Reihan yang sejak tadi diam, sementara Alesha yang sibuk menyantap makanan langsung menatap ke arah Reihan, sedangkan Mawar langsung menundukkan kepalanya sambil memunculkan rona merah di kedua pipinya, sementara Ariana hampir tersedak makanan yang sedang dia makan.
"Mawar, apa benar kalau kamu pacaran sama Reihan ?" tanya Alesha sembari menatap Mawar, sedangkan Mawar mendongakkan kepalanya untuk menatap ke arah Alesha.
"Iya mama, Reihan sama aku resmi pacaran hari ini" jawab Mawar sambil menatap ke arah Reihan, sementara Reihan memegang tangan Mawar yang ada di atas meja.
Alesha menerbitkan senyum lebar di wajahnya, sungguh Alesha bahagia sekali karena Mawar berpacaran dengan Reihan pria sangat baik, apalagi kedua orang tua Reihan dengan Alesha saling kenal karena pernah menjalin kerjasama.
Ariana meluncurkan air mata dari kedua pipinya, sembari memegang sendok dengan sangat erat, kini Ariana sedang menangis sesenggukan, mendengar isakan tangis seseorang membuat Reihan, Mawar, dan Alesha menatap ke arah Ariana.
"Ariana, kamu menangis kenapa ?" tanya Mawar panik, sedangkan Ariana langsung menghapus air mata di kedua pipinya dengan kedua tangannya.
"Aku ngga papa kak Mawar, aku cuma kelilipan bukan menangis, aku mau mengerjakan tugas kuliah dulu, permisi kak Mawar, kak Reihan, dan mama" jawab Ariana beringsut berdiri lalu berjalan cepat ke arah kamarnya tanpa menunggu jawaban dari semua orang yang ada di ruangan tersebut.
cara nya hanya wajib follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm. Maka saya akan undang Kakak untuk bergabung bersama kami. Terima kasih.