Menceritakan kisah cinta laura saat masih masa masa remaja,pahit manisnya cinta saat masa remaja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ndo'Uus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
"Naura ...!" panggil ibunya.
"Cepat sarapan nak, nanti kamu telat loh. katanya hari ini, hari pertama perlombaan voly. "ucap ibunya sambil menyiapkan makanan Naura.
"Iya bu sebentar lagi Naura kesitu. Naura masih cariin baju olahraga Naura bu..."sambil melihat kesana kemari mencari bajunya di dalam lemari.
"Kamu yakin nak, mau ikutan main voly. beneran udah gak sakit tangannya. " ucap ibu naura cemas.
"Naura yakin kok ibu ku sayang." sembari berjalan kearah ibunya. "
"tangan Naura udah sembuh kok. Nih lihat udah sembuh kan. "Ucap Naura sambil mengulurkan tangannya.memperlihatkan ke ibunya kalo tangannya sudah benar benar sembuh.
"ya sudah kalo kamu benar benar yakin sudah sembuh. tapi hati hati ya nak. " ucap ibu Naura sambil mengelus rambut naura yang di kuncir.
Naura tersenyum kearah ibunya dan menyantap makanan yang di siapkan ibunya.
Setelah menyelesaikan makanya. Naura bergegas berangkat sekolah dengan mengendarai motor skupy merahnya .
Dalam perjalanan kesekolah ,Naura melihat Devan dari kejauhan .Tetapi Devan sedang berboncengan dengan perempuan. Itu membuat Naura semakin penasaran, siapa sosok wanita yang di bonceng Devan.
Naura terus saja mengikuti mereka dari belakang.
"Sepertinya aku kenal perempuan itu. dari bentuk tubuh dan gaya pakaian nya kayak gak asing "gumam Naura dalam hati.
Karena motor Devan motor moge, jelas Naura tertinggal jauh di belakang. sehingga Naura belum sempat melihat siapa wanita itu.
" Kenapa aku jadi kepo gini sih,, mau dia sama siapa aja emang apa urusannya dengan ku..? "Naura ngedumel dalam hati.
Sesampainya di sekolah Naura segera memarkirkan kendaraanya. Dia melihat motor kawasaki hitam milik Devan. Dan ada dua helm di atas motor Devan.
Dan di sepanjang jalan, Naura di sapa oleh adik adik kelas yang begitu ramah kepadanya.Karena kelas Naura ada di ujung sehingga dia harus melewati beberapa kelas sebelum akhirnya sampai di kelasnya.
"Kak Naura,, cantik banget sih hari ini. "
"yang semangat ya kak mainya,aku doain menang ya. "
Celetukan celetukan itu keluar dari mulut adik adik kelasnya, ada yang menggoda bahkan memujinya. Itu yang di lakukan mereka setiap hari.
"Ia sayang,, terima kasih yaa. kamu juga cantik banget hari ini."balas Naura dengan lembut.
Belum saja sampai kedalam kelas, Terlihat lely dan riana berlari ke arah Naura. Muka mereka terlihat bahagia ketika melihat sahabat nya sudah masuk sekolah lagi.
Lely dan Riana memeluk Naura karena rindu beberapa hari tidak bertemu.
" Gimana tanganmu,? sudah sembuh kan.? "tanya lely penasaran.
"Tadi di telepon lo bilang mau ikutan main voly. emang beneran udah gak papa.? " desak riana penasaran.
"Alhamdulillah udah sembuh kok.. Nih lihat kalo gak percaya. " sambil mengulurkan tangannya.
Lely dan Riana mengambil tangan Naura, membalikan ke atas dan ke bawah untuk memastikan tangan Naura benar benar sudah sembuh.
"Beneran udah gak sakit,? "ucap lely sambil memencet tangan Naura.
"auuu.... ya kalo kamu pencet begitu ya pasti sakit lah. "Naura menarik tangan lely dan ingin mebalas memencet tangan lely.
Lely pun segera berlari menjauh dari Naura. Kemudian Naura melihat ke arah kelas 2 IPA B. Dia melihat ada devan masuk ke dalam kelas. Itu membuat Naura penasaran, kenapa sepagi ini Devan sudah berada di kelas sebelah.
"Ayo Nau... kamu liat apa an sih.? " ucap riana.
"Enggak, aku penasaran aja kenapa kak Devan sepagi ini sudah ke kelas sebelah. Tumben aja. Dan tadi aku liat dia bonceng perempuan loh.?".timpal Naura sambil berjalan menuju ruang kelas.
"Oh iya.... kamu belum tau ya, kalo kak defan itu udah jadian sama... "
"hayo ngomongin apa an sih serius banget..!! "
Tiba tiba Nando datang dari arah belakang mengejutkan Naura dan Riana .sehingga Riana tidak jadi meneruskan omongannya.
"Apa an sih Nando ,bikin kaget aja tau..!! "ucap riana sambil memukul bahu Nando.
"Ia bisa gak jangan bikin orang kaget mulu.. "ucap Naura sembari menoleh kearah Nando.
"Iya deh maaf.. "
"ohh iya gimana tanganmu Nau. Udah sembuh..? "tanya Nando
"Iya udah kok, malah nanti aku mau ikutan main voly. "
"kalo memang belum begitu sembuh, mending gak usah main dulu Nau. Nanti klo cidera lagi giman ..? Tenang aja aku pasti bikin kelas kita juara deh. "Nando bicara dengan percaya diri.
"Udah gak papa kok tangan aku. Beneran kok.Nanti aku bakalan lebih hati hati mainnya, janji deh...! "sambil mengulurkan jari kelingkingnya.
"Iya deh, tapi beneran janji ya, jangan sampai cidera. "ucap Nando sambil mengelus kepala Naura dan pergi kemejanya.
Naura hanya tersenyum melihat kelakuan Nando yang begitu protektif kepadanya. Kemudian Naura menghampiri Riana karena Riana tidak sempat menyelesaikan omongannya.
"Riana tadi lo mau ngomong apa. belum kelar omongan lo yang tadi tau. "ucap Naura penasaran.
"Emangnya kamu ngomong apaan Ri ..?" lely memotong pembicaraan .
" Ni loh lely. Tadi Naura sempat liat kak Devan di jalan boncengan sama cewek. Dan dia penasaran siapa kah sosok cewek ini..! "Riana tertawa.
"ohhh itu... Kak Devan tu sekarang udah jadian sama si Nenek lampir Arabella. sebel deh gue. "timpal lely
"Bisa bisanya suka sama cewek kayak gitu. Modal cantik doang tapi Otak Nol.. "tambahnya.
"Yang bikin sebel lagi, hampir setiap saat kak Devan tu datang ke kelas sebelah. Apel lah dia, sampe sampe ni ya teman teman di kelasnya pada risih karena mereka pacaran di dalam kelas. "tambah Riana kesal
"Dan setiap pergi dan pulang sekolah kak Devan selalu nge bonceng Arabella. "tambah lely.
Mendengar itu membuat Naura sedikit ilfil kepada Devan. Ia kira Devan berbeda dari laki laki yang lain, dan ternyata sama saja. Padahal Naura sudah sedikit menaruh hati padanya. Naura kira perhatian Devan kepadanya karena Devan menaruh hati kepada dirinya. Ternyata itu hanya perasaan Naura saja.
"Ya jelas lah Devan lebih tertarik sama Arabella, dia kan cantik putih dia juga kaya. Gak kayak aku muka pas pasan dan aku orang biasa biasa aja. " gumamnya dalam hati.
"Lah ngapain aku malah mikirin ini sih, kayak gak ada hal lain yang perlu di fikirkan aja .fokus Nau, gak usah mikir yang aneh aneh deh. "gumamnya.
Dari situ Naura membuang jauh jauh perasaanya terhadap Devan, walaupun Naura sendiri belum tau pasti perasaan apa yang ia rasakan.
Kemudian Naura melewati hari harinya seperti biasanya. Dan beberapa kali lomba voly dia memenangkan permainan .sampailah pada puncak final ,kelas Naura melawan kelas Arabella dan kelas 1 A. Sedang Voly putra menyisakan dua kelas saja yaitu kelas Naura dan kelas Devan. Permainan semakin seru karena 2 kelas ini sama sama cukup kuat. Dan sama sama banyak penggemar. yang membuat perlombaan nanti semakin seru dan meriah.
semangat belajar!!!!!!
sabar ya kak masih proses.