Yun Li An, satu-satunya Jenderal perang wanita kerajaan Choi, dia telah mengalahkan ribuan pasukan musuh setiap kali berperang.
Namun sayangnya dia harus mati di tangan kepala pasukan yang dia pimpin, karena dia tidak menyetujui keinginan Putra Mahkota.
"Jenderal Yun, jangan salahkan aku yang melakukan ini padamu. Tapi salahkan dirimu sendiri, yang membuat Putra Mahkota menginginkan nyawamu!"
Tang Liu An, ketua mafia yang sangat ditakuti oleh banyak kelompok mafia lainnya, karena selalu membuat berbagai senjata dan obat.
Tetapi dia dikhianati oleh anak buahnya yang ingin merebut sebuah cincin penyimpanan yang dia ciptakan. Karena di dalam cincin itu terdapat berbagai senjata dan obat yang berhasil dibuat oleh Tang Li An.
"Di mana ini, dan kenapa aku memakai pakaian seperti ini?"
🍀 Silakan baca tuk kelanjutan ceritanya
Jangan lupa untuk memberi dukungan pada karya-karya Ana
Terima kasih 🙏 😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab #8
Suasana di luar istana cukup ramai, apalagi akan datang acara melihat bunga yang diadakan oleh Ratu dan beberapa Selir Kaisar.
Bukan hanya para bangsawan dan keluarga yang terpandang saja yang dapat mengikuti acara itu, namum Ratu mengizinkan 150 wanita dari rakyat biasa untuk ikut berpartisipasi juga.
"Kenapa hari begitu ramai?" ucap Yun Li An yang berjalan menyusuri pasar di ibukota.
"Nona, apakah kau tidak tahu, jika beberapa hari lagi akan ada acara melihat bunga, yang diadakan oleh Yang Mulia Ratu?"
Yun Li An hanya menggelengkan kepalanya sambil terus berjalan.
"Jika tidak salah, Nona juga mendapatkan undangan dari Yang Mulia Ratu," ucap pelayan Yun Li An.
Yun Li An berhenti berjalan, "Apa kau sedang bercanda denganku, Xiao Yu?"
"Tidak, Nona. Saya masih menyimpan undangannya untuk anda,"
Pelayan Yun Li An yang bernama Xiao Yu mengeluarkan kertas dari lengan pakaiannya, lalu memberikannya pada Yun Li An.
"Aku malas untuk datang ke acara seperti ini, nanti kau bantu aku kirimkan hadiah saja pada Yang Mulia Ratu," Yun Li An mengembalikan undangan itu pada Xiao Yu.
"Nona, dua bulan yang lalu anda juga menolak undangan minum teh dari Putri kedua. Jika kali ini anda menolak undangan dari Yang Mulia Ratu, saya khawatir mereka akan..."
"Akan apa? Mereka tidak akan berani melakukan apapun padaku!"
Xiao Yu terdiam, sepertinya memaksa Yun Li An untuk datang ke acara para wanita itu sangat sulit. Padahal dia juga adalah seorang wanita.
Yun Li An masuk ke dalam sebuah kedai wonton, sudah sangat lama dia tidak menikmati makanan yang disajikan panas itu.
Xiao Yu sendiri merasa terkejut mengikuti Yun Li An yang masuk ke dalam kedai wonton. Karena setahu dia, Yun Li An tidak pernah menyukai makanan itu.
"Nona, apakah anda yakin masuk ke dalam kedai wonton ini?" bisik Xiao Yu.
"Ada apa? Aku ingin menikmati wonton di kedai ini,"
"Nona, bukankah anda..."
"Selamat datang, Nona. Kau ingin memesan apa?" ucap seorang pelayan kedai memotong ucapan Xiao Yu.
"Berikan aku dua porsi wonton isi udang dan daging!"
"Baik, apakah ada yang lainnya, Nona?"
Yun Li An menatap Xiao Yu, "Kau ingin makan apa?"
"Saya ingin wonton isi jamur dan udang,"
"Baiklah, tolong tunggu sebentar,"
Pelayan itu berjalan meninggalkan meja Yun Li An untuk memberikan pesanannya pada koki di dapur.
Beberapa orang yang berada tidak jauh dari meja Yun Li An, menatap Yun Li An dan Xiao Yu. Namun hal itu tidak dipedulikan oleh Yun Li An.
Di ibukota hanya sebagian kecil saja yang tidak mengenal Jenderal perang kerajaan Choi itu, namun mereka bersikap biasa ketika bertemu dengannya.
"Nona, apakah makanan yang Nona sukai sudah berubah?" ucap Xiao Yu dengan hati-hati.
"Apa maksudmu?"
"Setahu saya, Nona tidak menyukai wonton. Tapi hari ini anda justru memesan dua porsi wonton,"
Yun Li An terdiam, makanan yang dia dan Yun Li An yang asli sukai rupanya ada yang berbeda. Dan itu sama sekali tidak dia tahu.
"Aku sudah memutuskan, mulai hari menyukai wonton," ucap Yun Li An tanpa mau memikirkan jawaban lainnya pada Xiao Yu.
Xiao Yu menatap Yun Li An dengan curiga dan juga bingung. Pasalnya, baru kali ini juga dia melihat Yun Li An merubah pendapatnya dengan begitu cepat
Melihat Xiao Yu yang terus menatapnya, Yun Li An pun menarik napasnya dengan tenang.
"Xiao Yu, apakah aku tidak boleh merubah apa yang aku inginkan? Atau haruskah aku selalu bersikap tegas meski pada diriku sendiri?" ucap Yun Li An.
Xiao Yu menggelengkan kepalanya dengan cepat, "Tentu saja tidak, Nona. Hanya saja, ini adalah kali pertama saya melihat perubahan dalam diri Nona. Selama lebih dari 10 tahun saya mengikuti Nona, Nona selalu memegang apa yang Nona katakan, dan juga apa yang Nona sukai,"
"Mungkin karena akhir-akhir ini aku merasa lelah. Haruskah aku pergi untuk menenangkan diri, Xiao Yu?"
"Nona, kau adalah Jenderal perang. Dan semua rakyat kerajaan ini sangat menggantungkan keamanan mereka pada Nona!"
"Meskipun aku adalah Jenderal perang, tetapi aku juga seorang rakyat, Xiao Yu. Aku juga membutuhkan sedikit waktu untuk merenggangkan tubuhku, agar saat kembali ke medan perang, aku menjadi jauh lebih bersemangat,"
Xiao Yu terdiam, entah dia harus berkata apa. Karena dia merasa jika Yun Li An sudah sedikit berubah dari ketika dia belum pergi ke perbatasan untuk berperang.
Seorang pelayan kedai datang membawa pesanan Yun Li An dan Xiao Yu.
"Silakan, Nona. Jika kalian membutuhkan yang lainnya, kalian bisa memanggil saya atau pelayan yang lain," ucap pelayan kedai itu.
"Baik, terima kasih," ucap Xiao Yu.
Kedua nata Yun Li An berbinar melihat dua porsi wonton di depannya.
Tanpa menunggu lagi, Yun Li An mulai menyendok kuah wonton dari salah satu mangkuk di depannya, "Rasanya jauh lebih enak dari pada wonton di era modern. Benar-benar nikmat sekali!"
Yun Li An dan Xiao Yu menikmati wonton mereka masing-masing, sambil sesekali membicarakan suatu hal.
Sementara dari rumah makan yang berada di samping kedai itu, seorang laki-laki tengah mengamati Yun Li An dan Xiao Yu.
"Nona, setelah ini anda ingin pergi ke mana?" ucap Xiao Yu.
"Pergi ke tempat pandai besi,"
"Nona, apa anda ingin membuat senjata lagi?"
"Hanya sebuah pena saja,"
"Sebuah pena? Anda ingin membuat sebuah pena pada tukang pandai besi?"
"Sudahlah, nanti kau akan tahu. Cepat habiskan dulu saja wonton mu. Setelah itu kita pergi dari sini,"
"Ba...baik Nona,"
Xiao Yu pun kembali memakan wonton miliknya, sementara dua porsi wonton milik Yun Li An hanya tinggal mangkuk dan sedikit kuah saja.
"Nona, saya sudah selesai!" ucap Xiao Yu.
"Baiklah, kita bayar dulu lalu pergi,"
"Iya Nona,"
Yun Li An dan Xiao Yu beranjak dari tempat mereka dan berjalan menuju sebuah meja, di mana ada orang yang akan menghitung makanan mereka.
(Kalau di era sekarang namanya kasir😅)
Setelah membayar, Yun Li An dan Xiao Yu pun keluar dari kedai wonton itu dan berjalan menuju tukang pandai besi.
Dari tempat lain pun, seorang laki-laki bergerak untuk mengikuti ke mana dua wanita itu pergi secara diam-diam.
dan dari kerajaan mana asalnya. jangan sampai mata mata dari kerajaan Huang deh.
Seandainya Raja wu menikah dg orang lain bagaimana pembagian kerajaaan ini?
sedangkan pulau & pembangunan nya hasil keringat jendral Yun?
hrs dapat kaisar yg hebat, dingin dan tak tersentuh wanita tp bucin akut sama jendral Yun 🤣🤣🤣🤣hrs ya thor.. 🤣