Vampir Yang Terpikat Pesona Tuan Putri

3 hari berlalu, malam ini adalah pesta monokrom, entah apa sejarah dan untuk apa ini diadakan, aku datang saja.

Semua bangsawan berkumpul disini, dan beberapa tamu undangan seperti diriku.

trummmmm.. Suara terompet berbunyi sang raja dan ratu datang dari pintu di lantai atas.

"terima kasih kepada para hadirin yang telah datang, para bangsawan dan tamu undangan yang terhormat, sebelum kita melanjutkan pestanya, saya ingin memberikan sebuah penghargaan kepada seseorang yang telah menyelamatkan putri ku dia kali saat dihutan, dia seorang pemburu yang kemudian menjadi seorang aktor" ucap sang raja.

"kepada Nikolas dimohon untuk mendekat dan menerima penghargaan ini" tambah sang raja, aku tidak menyangka ini sebelumnya.

aku naik ke atas dan berlutut saat sudah didepannya.

"berdiri" perintahnya, aku berdiri.

"sekarang, sambutlah tuan Putri lenora yang akan memberikan penghargaan secara langsung" ucap seorang pria disamping pintu, pintu terbuka, putri lenora keluar dari pintu membawa sesuatu ditangannya. aku tidak memperdulikan itu, aku terpana oleh kecantikannya saat ini, benar-benar anggun.

"terimalah" ucapnya saat berada didepan ku.

Itu adalah sebuah senapan, pisau, dan peralatan berburu lainnya serta sekantong uang sekitar 3000 pin.

"ini terlalu banyak yang mulia" ucapku dengan hormat.

"itu tidak sebanding dengan nyawa putri kami, terimalah" jawabnya.

"terimakasih yang mulia atas kebijaksanaan anda" jawabku kemudian menerima semua hadiah itu, kemudian menuruni tangga.

"selanjutnya, saya akan memberitahukan pernikahan Putri lenora dengan pangeran danish yang akan diadakan di akhir tahun ini, acara malam ini akan menjadi acara terakhir sebelum melepas masa lajangnya" ucap sang raja lagi, ini membuat hati ku lebih sesak, berarti 3 bulan lagi.

Apakah dia berbohong kepada ku? Dia bilang dia akan membatalkan pertunangan itu, lalu kenapa sekarang malah mengumumkan pernikahan dengan pangeran Danish.

"mari kita lanjutkan pestanya" ucap sang raja, lalu menuruni tangga bersama sang ratu, seorang pria di belakangnya, kemudian Putri lenora dibelakangnya lagi.

Aku ke kamar untuk menyimpan barang-barang ini kemudian kembali.

"nicolas saya menyukai acting anda yang penuh dengan ekspresi" ucap seseorang yang baru saja datang.

"maaf aku mengagetkan mu" ucapnya lagi.

"tidak apa dan terima kasih" jawabku.

"tak ku sangka kamu sebelumnya seorang pemburu" ucapnya lagi.

"iya itu saat saya baru datang ke kota ini" jawabku.

"pangeran William" sapa orang itu kepada pria muda yang datang mendekat.

"terima kasih telah menyelamatkan adikku" ucap nya, aku tidak mengenalinya, siapa dia?.

"oiya mungkin kamu tidak mengenalku karna kamu pendatang, perkenalkan saya pangeran William sekaligus aku waris, mungkin anda baru melihat saya, itu karena saya baru pulang dari negeri sebrang untuk belajar" dia memperkenalkan diri.

"maaf kan atas ketidaktahuan saya pangeran William, saya Nicolas" jawabku.

"tidak apa, saya mengerti" jawab pangeran William.

"anda sangat rendah hati dan bijaksana, saya percaya pangeran akan menjadi raja yang bijaksana selanjutnya" jawab ku.

"terima kasih" jawab pangeran William.

"kak, Nicolas" putri lenora mendekat ke arah kakaknya.

"maaf jika aku lancang, boleh aku berdansa dengan mu?" tanganku setengah berdiri, salah satu kaki di belakang, tangan kiri dibelakang, dan tangan kanan terbuka ke arah putri lenora.

dia mengambil tangan ku, kami berjalan ke arah tengah ruangan ini dan berdansa.

"tenyata kau bisa berdansa" ucapnya.

"tentu saja" jawab ku. Gini-gini aku juga seorang pangeran walau beda dunia.

"jadi kau akan menikahinya?" tanyaku sambil berdansa.

"maaf, aku bilang ke ayahku ingin membatalkan pertunangan, tapi keluarga Danish menolak, dan malah mempercepat pernikahannya" jawabnya pelan.

"aku tidak percaya itu, lalu apa kata ayah mu?" tanya ku.

"ayah ku menghormati keputusan keluarga danish demi reputasinya" jawab putri lenora.

Aku mengerti, bahkan ayah ku sendiri melakukan itu, tanpa bukti yang kuat dan semua tuduhan mengarah pada ku, aku diusir dari negeri ku sendiri, walau aku seorang pangeran, demi mengikuti rakyatnya.

"jika kau benar-benar mencintaiku, bawa aku Nikolas sebelum pernikahan itu terjadi" ucapnya lagi, setelah hening sesaat lewat diantara kita, hanya tarian yang terus mengiringi.

"akan ku pastikan pernikahan itu tidak akan pernah terjadi" jawabku.

"ku pegang janjimu, aku akan selalu menunggu mu" jawabnya, dansa pun selesai, tepukan tangan terdengar meriah.

"apa kamu menyukai dia putri lenora? Itulah alasan kamu ingin membatalkan pertunangan mu dengan ku" tanya pangeran Danish yang baru saja mendekat.

"itu urusan ku" jawab putri lenora kemudian menarik tanganku mengarah keluar aula, meninggal kan pangeran itu, kami duduk di bangku depan aula.

Disini sepi, hanya kerlap kerlip lampu dari dalam aula.

"apa yang kau lakukan? Kamu akan membuatnya marah" ucap ku.

"tidak masalah, akan lebih baik jika dia marah dan membatalkan tunangannya" jawab putri lenora sambil melihat bulan.

Aku menarik napas.

"kau menyukai bulan?" tanya ku.

"sangat, dia memberi ku ketenangan, kau juga menyukai nya bukan?" balasnya tatapannya masih ke bulan sabit itu.

"ya" jawab ku singkat.

"kenapa?" tanya nya kemudian melihat ke arah ku.

"dia memberiku keberanian dan kekuatan" jawabku.

"untuk berburu maksud mu" jawabnya.

"kurang lebih seperti itu, juga untuk mendekatimu" jawab ku dan mendekatkan wajahku ke wajahnya.

Dia tidak menghindar, tapi malah mendekatkan wajahnya lagi, kita sama-sama mendekat sampai bibir kita bersentuhan, dan ini ciuman pertama ku. jika jantung ku berdetak murni, sudah pasti akan berdetak kencang. detak jantung saat ini hanya bunyi yang ku buat agar tidak mencurigakan, semua jantung vampir tidak berdetak.

Tak ku sangka, wanita yang berhasil mengambil hatiku adalah seseorang manusia.

"terima kasih atas waktunya, tapi saya harus pergi" ucap putri setelah melepaskan ciumannya yang cukup lama.

Aku menelan ludah.

"jangan lupa janji mu nicolas, aku menunggumu" ucapnya lagi sebelum ia benar-benar pergi.

Aku terdiam memikirkan apa aku benar-benar melakukannya? Dengan dia?, bagaimana jika dia sudah mengetahui bahwa aku adalah seorang vampir? Apakah perlakuannya akan tetap sama?, lalu apakah kita bisa bersatu?. Bagaimana jika dia malah menjebak ku dan menangkap ku jika dia sudah mengetahuinya?

Kepala ku sibuk memikirkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu.