"No way! Ngga akan pernah. Gue ngga sudi punya keturunan dari wanita rendahan seperti Dia. Kalau Dia sampai hamil nanti, Gue sendiri yang akan nyingkirin bayi sialan itu dengan tangan gue sendiri. Lagipula perempuan itu pernah hamil dengan cara licik! Untungnya nyokap gue dan Alexa berhasil bikin Wanita sialan itu keguguran!"
Kalimat kejam keluar dengan lincah dari bibir Axel, membawa pedang yang menusuk hati Azizah.
Klontang!!!
Suara benda jatuh itu mengejutkan Axel dan kawan-kawannya yang tengah serius berbincang.
Azizah melangkah mundur, bersembunyi dibalik pembatas dinding dengan tubuh bergetar.
Jadi selama ini, pernikahan yang dia agung-agungkan itu hanyalah kepalsuan??
Hari itu, Azizah membuat keputusan besar dalam hidupnya, meninggalkan Suaminya, meninggalkan neraka berbalut pernikahan bersama dengan bayi yang baru tumbuh di dalam rahimnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maufy Izha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Istimewa untuk Alexa Part 2
Alexa terlihat begitu menikmati alunan musik yang kini tengah dimainkan beberapa musisi diatas panggung mini tepat di hadapannya.
Wajahnya sangat sumringah, sesekali wanita itu menatap genit ke arah pria Disampingnya, Axel.
Namun pria itu malah sibuk memainkan gawainya, membuat wanita cantik blasteran Indonesia-Belanda itu mencebik kesal.
Tiba-tiba Alexa dengan iseng merebut ponsel yang kini di genggam Axel.
"Heii!"
Axel berseru kaget. Tangannya secara refleks merebut ponselnya kembali dengan kasar. Ia kelepasan.
"Sayang..."
Alexa sungguh terkejut melihat ekspresi Axel yang garang serta sikapnya yang kasar. Ini pertama kalinya Axel berbuat seperti itu pada Alexa.
"Sorry Sayang, Aku cuma kaget"
"Mmmm... Kamu bikin Aku takut"
"Ehem... sorry ya..."
Ucap Axel seraya tersenyum kaku. Alexa hanya mengangguk.
Tak lama kemudian lagu pun berakhir, Lalu naiklah seorang pria setengah wanita alias melambai yang rupanya adalah MC.
"Halo... Tuan dan Nyonya Djaja, Saya Mike yang akan membawakan acara paling spesial hari ini, persembahan dari Tuan Djaja untuk Nyonya..."
Ucap MC dengan semangat dan senyum yang cetar membahana.
Axel hanya tersenyum tipis seraya menganggukkan kepalanya sementara Alexa terlihat merona bahagia.
"Selanjutnya adalah, pemutaran sebuah film yang dibuat khusus oleh Tuan Djaja, film kenangan terindah antara Nyonya dan Tuan Djaja.... Selamat menonton....
Setelah hitungan ketiga, kini berputarlah foto-foto mesra Axel dan Alexa selama 4 tahun belakangan, terselip juga video liburan mereka di berbagai negara seperti Korea Selatan, New Zealand, Paris, Roma, New York dll.
Semakin melihat itu batin Axel semakin sakit. Pria itu menggenggam erat ponsel yang ada ditangannya, seketika itu Ia mengingat Azizah. Bahkan Ia tak sekalipun membawa istrinya itu berlibur, jangankan berlibur, jalan bersama ke Mall atau sekedar makan malam pun tak pernah.
Axel lebih memuja simpanannya seperti ratu, membawanya berlibur dan menuruti semua keinginannya.
Membelanjakannya barang-barang mahal dengan harga fantastis serta meluangkan waktu kapanpun itu untuk Alexa.
Namun kenyataannya, wanita itu hanyalah seorang pelacur sekaligus penipu ulung. Mengobral dirinya kepada banyak pria. Mendekatinya hanya karena uang dan harta. Menjijikan!
"Aaah.... Victorhhh"
Tiba-tiba suara wanita mendesah menggema di ruangan itu, Video tak senonoh Alexa dan kekasih gelapnya berputar indah di layar yang sangat lebar.
Alexa seketika membelalakkan matanya terkejut.
Tak hanya itu, rekaman semua pengakuan dari kejahatan yang Alexa lakukan juga sudah mulai berputar.
"Mamanya Axel itu rempong banget , dan bawel. Kalau Aku sudah jadi istrinya Axel, Aku bakalan bikin dia lumpuh terus Aku bunuh perlahan-lahan"
salah satu cuplikan rekaman suara Alexa begitu jelas terdengar di ruangan yang kini terasa sangat sunyi.
Jantung Alexa jangan ditanya lagi, mungkin debarannya bisa terdengar dari jarak 1 meter. Wanita itu seketika menoleh ke arah Axel yang wajahnya sudah sangat gelap seperti ruangan isolasi Lawang Sewu. Membuat Alexa bergidik ngeri.
"S-sayang... Ini... Ini nggak benar!! Aku...".Belum selesai Alexa menyempurnakan pembelaannya, seseorang menyentuh pundaknya, membuat wanita berpakaian Sexy itu menoleh.
"Mom-mommy??"
Tamara menatap wanita itu dengan dingin. Matanya berkilat seperti petir, tanpa sepatah katapun, dan...
Plakkkkk!!!!!
Suara tamparan keras memenuhi ruangan yang kini tengah tegang itu.
"Bajingan!!! Wanita ular!!"
Desis Tamara penuh emosi. Alexa mulai menangis karena ketakutan dan juga kebingungan.
Belum selesai dari keterkejutannya tiba-tiba banyak orang bermunculan,
Radit, Vano, Linda dan Victor???
Serta beberapa orang dengan kameranya,
What??? Wartawan??
Gila! Bisa hancur karir Alexa jika semua ini sampai tembus ke media!
Alexa berniat kabur namun baru saja akan melangkah tangannya di cekal seseorang.
"Axel... Tolong lepasin Aku, Aku mohon. Karir Aku bisa hancur! Please!!!"
Alexa memohon seraya terisak. Namun justru membuat Axel semakin muak dan jengkel.
'Wanita ini bahkan tidak menyesal.Dia masih memikirkan karirnya, luar biasa sekali! ' Batin Axel.
"Jangan harap bisa pergi begitu saja Nona Alexa, masih banyak kejutan yang harus Aku berikan"
"No! Axel please, jangan!"
Axel kemudian memberi kode kepada dua sahabatnya. Radit dan Vano.
"Bereskan sisanya"
"Siap bos! Dengan senang hati"
Vano dan Radit pun menyeret Alexa ke hadapan wartawan. Setelah mengucapkan beberapa sambutan yang menyempurnakan kehancuran Alexa, Dua pria tampan itu ditambah Selingkuhan Alexa sendiri yaitu Victor, menyeret Alexa keluar dari gedung itu dan membawanya entah kemana, hanya mereka yang tahu. Yang jelas itu bukanlah hal yang baik.
"Xel, mau Loe apain tuh Alexa?"
"Rahasia"
Jawab Axel misterius membuat Linda mencebik kesal.
"Xel..."
Tamara menghampiri putranya, kejadian barusan memang mengejutkannya sekaligus memberikan rasa kecewa yang dalam.
Ia sangat membanggakan Alexa dan juga mengidamkannya menjadi menantu, karena Alexa cantik, dari keluarga pejabat juga model terkenal.
Tapi nyatanya, apa yang terlihat cantik diluar ternyata busuk didalam.
"Mom... Mommy pulang aja dulu, Istirahatlah. Mommy pasti masih shock"
"Kenapa jadi seperti ini Xel?"
Axel menghela nafas panjang, Ia bisa mengerti perasaan Mommy-nya sekarang, Karena Axel sendiri jauh lebih kecewa dan marah.
"Jangan pikirkan itu dulu. Mommy pulanglah, istirahat. Terlalu banyak pikiran nggak akan baik untuk kesehatan Mommy"
Axel mengelus lembut punggung ibundanya itu. Tamara hanya mengangguk kemudian Ia pamit untuk pulang bersama dengan supir pribadinya. Axel benar, Ia butuh istirahat. Hari ini terasa sangat melelahkan.
"Lin, Loe bisa kosongin jadwal gue nggak? Beberapa hari kedepan?"
Axel bertanya setelah ibundanya berlalu dari hadapannya.
"Kenapa? Emang Loe mau pergi?"
"Hmn, Gue mau ke Depok"
"Cieee, mau nyamperin istri nih! Udah taubat nih ceritanya?"
"Apaan sih Loe, tinggal jawab bisa nggak"
"Iya gue usahain"
"Thanks, Gue cabut dulu"
"Eh... Sekarang?"
"Hmn"
Jawab Axel singkat, kemudian berlalu meninggalkan Linda disana.
"Elah... Sekarang aja Loe inget bini, kemarin boro-boro!" Ucap Linda setelah Axel tak lagi nampak batang hidungnya.
Axel tengah berada didalam perjalanannya menuju ke Depok, dimana Ia menyewakan rumah untuk Azizah.
Entah kenapa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
Apa Axel sedang grogi?
Ah yang benar saja. Ini mungkin pengaruh rasa bersalah yang sejak kemarin membebaninya.
Axelpun menyalakan musik untuk menetralkan detak jantungnya yang tengah menggila.
Saat melihat toko-toko bunga yang berjejer di pinggir jalan, tiba-tiba Axel teringat sesuatu.
"Mas kalo kesini bawa bunga dong, biar romantis"
Permintaan Azizah yang sering Ia dengar setiap kali mengunjungi Azizah namun tak pernah sekalipun Ia turuti, padahal permintaannya sangat sederhana, hanya bunga.
Axel kemudian memutar kemudinya, plmenuju ke toko bunga yang barusan Ia lihat.
"Permisi"
Sapa Axel kepada penjual bunga yang tengah merangkai buket mawar.
"Ada bunga Lily Bu?"
"Ada mas, lengkap ada putih, kuning sama merah"
"Mix aja, buat secantik mungkin"
"Tentu... Pasti buat orang yang spesial"
Tebak sang penjual.
"Mmm ya, kira-kira begitu"
Axel tersenyum lebar. Yah. Mungkin nanti Ia akan bisa menerima Azizah sebagai istrinya dan menjadikannya orang yang spesial, bukan?
Penjual itu pun ikut tersenyum kemudian mulai merangkai bunga Lily pesanan Axel dengan cekatan dan rapi.
'Mudah-mudahan Azizah suka...' Batin Axel
Bersambung
Yaaah Azizahnya udah pergi Xel, udah di incer pria lain pula...
Kamu kelamaan sih... sama author aja gimana? Hahahaha
Terima kasih atas kunjungannya teman-teman semoga terhibur dan cerita gaje ini dapat dipahami ya ☺️❤️❤️🌹
Luuv banyak-banyak ❤️
axel harus menyesali seumur hidupnya