NovelToon NovelToon
Misi Rahasia JAKA SATYA

Misi Rahasia JAKA SATYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tenth_Soldier

Jaka Satya yang berniat menjadi seorang Resi, diminta Raja Gajayanare untuk bertugas di Sandhi Ponojiwan, yang bermarkas di kota gaib Janasaran.
Dia ditugaskan bersama seorang agen rahasia negeri El-Sira. Seorang gadis berdarah campuran Hudiya-Waja dengan nama sandi Lasmini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tenth_Soldier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Resepsi Di Istana

"Yah, aku tak dapat mencegahnya!

Orang-orang itu mempunyai caranya sendiri, Sat! Wibisono tercenung sejenak. Bola matanya yang kecoklatan seakan membersitkan kepuasan.

"Dan setelah membunuh mereka masih belum puas. Mayat Ali Ben Rashid kemudian digantung di alun-alun!"

"Mungkin kau dapat mencegahnya bila berusaha, Wib!" Satya sedikit menekan.

"Seandainya Sheik Zeid mulai bertanya-tanya, mengapa sumber informasi yang paling berharga yang ia miliki dibiarkan terbunuh..."

"Ah, sudahlah, Satya! Toh, sudah berakhir dan berlalu masalahnya! Mungkin saat itu aku tak bertindak dengan tepat' tapi coba kau juga berada pada posisiku!"

"Semuanya serba kacau, bung! Setiap orang bertindak seenak perutnya sendiri!"

"Coba anda jelaskan seperti itu kepada Sheik Zeid" cetus Jaka Satya sambil memandangnya dengan tajam.

Wibisono tercenung selama beberapa saat. Pandangannya membaur ragu seakan ia lupa akan sekelilingnya.

Satya memutuskan dalam hatinya untuk mengendalikan Wibisono sampai ia berhasil menunaikan tugasnya dengan tuntas.

Dan Satya menyadari bahwa usahanya itu menjadi permainan yang gawat!

Jaka Satya membuka pembicaraan kembali. "Kau mempunyai hubungan pribadı yang erat dengan Emir yang lama, Wib! Tapi Sheik Zeid akan menilaimu dari hasil kerjamu, bung!"

"Perlihatkan loyalitasmu dengan cara mengambil inisiatif yang tepat! Menghadaplah ke Perintah yang paling atas mintalah persetujuan mereka untuk mencegah pembalasan dan melancarkan pengintaian dari udara."

"Bila kau melihat tanda-tanda penyelundupan senjata, segera hentikanlah! Bila tidak, Rahbain akan menjadi Biuret yang kedua, bung!"

Wibisono bangkit dari tempat duduknya.

"Menutup perbatasan. Huh, tindakan itu merupakan tamparan terhadap negara tetangga bahkan merupakan tuduhan atas keterlibatan mereka!"

"Hei, semenjak kapan kau mengkhawatirkan masalah diplomatik, Wib?"

"Semenjak Sheik Zeid menjadi Emir!" sahut Wibisono.

Lasmini ke luar dari kamar mandi dengan rambut yang terikat, telah siap mengenakan gaun untuk menghadiri resepsi yang diselenggarakan Emir Rahbain.

la tak mempedulikan kedua pria itu sambil membenahi pakaiannya di sana-sini.

"Kau tahu, inilah interogasi yang terburuk yang pernah kuketahui," cetus Jaka Satya sambil memberikan kembali map yang berisi laporan interogasi ke pangkuan Wibisono.

"Panglima Nassirmu itu tak berdaya dengan pembunuh sadis. Dengan metode yang benar dalam seminggu kalian akan berhasil mengorek keterangan dari tawanan itu, Wib!"

"Oh ya? Tapi siapa yang punya waktu satu minggu?" Wibisono bangkit dari tempat duduknya sambil mengapit map di tangannya. Ia tertegun di dekat pintu.

"Hati-hatilah, jangan melibatkan diri dalam kesulitan!" kemudian Wibisono

melangkah ke luar pintu, hilang dari pandangan.

Jaka Satya tak dapat menduga apa yang akan dilakukan orang itu selanjutnya, Namun Jaka Satya tak pedulı selama Wibisono memberikan ruang untuk bergerak.

"Kau telah mempermainkannya macam seekor ikan, Sat!" Lasmini memberikan komentar sambil duduk di ujung tempat tidur.

"Hei, mengapa kau tampak murung?""

"Rasanya terlalu mudah Wibisono kupermainkan, aneh sekali, aku merasa seakan mata pancing terkait pada tenggorokan," desah Jaka Satya perlahan.

Lasmini tersenyum renyah "Mungkin berasal dari tali pancingku, Sat!" ia bergurau. Jaka Satya sama sekali tak menanggapi senyuman gadis itu.

Matanya berubah kelam. la segera mengangkat telepon, menghubungi petugas penginapan, minta disediakan kereta kuda sewaan untuk membawa mereka ke resepsi di Istana.

Matahari telah tenggelam di balik cakrawala langit tanpa awan berubah

menjadi kelam.

Di seberang kota, padang pasir terhampar seakan tiada akhir. Semburan api yang berasal dari gas alam bagai obor raksasa di kegelapan.

Sementara mereka menunggu datangnya kereta kuda

Lasmini berkata,"Rupanya kau tak menyukai seseorang mengiburmu bila sedang dilanda kesulitan bukan? Pribadimu tertutup selali, Sat! Apakah kau juga tak peduli dengan orang lain, Sat?"

Satya menjawab dengan suara tenang, sementara bayangan senja telah merayap ke dalam ruangan.

"Seandainya Pemerintah Nasutaran kehilangan sumber minyak di Rahbain maka akan lumpuh! Tugasku adalah mencegah dengan segala kemampuanku agar hal itu jangan sampai terjadi. Yang kini ku pedulikan adalah tugasku, Lasmini."

Satya memandang gadis itu yang kini berdiri di depan jendela balkon. Lasmini memiliki perawakan tinggi dengan lekuk liku tubuhnya yang padat menggairahkan.

Perlahan gadis itu membuka suara kembali.

"Aku merasa begitu dekat denganmu, Sat, semenjak.. pagi sebelumnya di Donlon. Namun sekarang aku merasa sendiri lagi!"

"Kalau demikian maka pera saanmu adalah perasaan seorang agen intelejen seperti yang diharapkan, Lasmini!"

Jaka Satya menanggapi, "Kau tahu aturan dalam bisnis macam kita ini: JANGAN BIARKAN EMOSI MENGHANYUTKANMU!"

"Okay, kalau hal itu yang kau inginkan Sat!" Nada suara Lasmini berubah datar dan dingin.

Tiba- tiba Satya melihat ketegangan yang mencekam wajah gadis itu. Dengan cepat ia melangkah ke jendela dan menatap ke luar.

Di tengah kota terdapat sebuah pasar yang beratap seng dan tampak api berkobar-kobar mulai menjalar dari tempat itu.

Di jalan utama. Kira-kira dua blok jaraknya dari penginapan telah meledak huru hara.

Suara tembakan masih meletup di sana sini ketika Satya dan Lasmini berjalan menuju Istana yang terletak kira- kira empat blok pelabuhan.

Cahaya kemerahan dari api yang masih

berkobar di komplek pasar tampak menyepuh langit malam.

Jam malam ternyata cukup efektif dı sekitar lingkungan Istana. Jalan tampak lengang kecuali anjing-anjing kurus yang berkeliaran mencari makanan sisa.

Ketika Jaka Satya mencapai belokan maka terlihatlah deretan kereta-kereta kuda di depan gerbang Istana menunggu

giliran masuk.

Halaman Istana yang luas bermandikan cahaya lampu dan dikelilingi oleh pasukan tentara serta kereta lapis baja.

Setelah memperlihatkan surat-surat kepada petugas keamanan lalu Jaka Satya dan Lasmini diperkenankan masuk melewati gerbang Istana.

Mereka kemudian bergabung dengan para diplomat lainnya yang berpakaian beraneka ragam mulai dari pakaian tradisional Arab sampai pakaian barat.

Ruangan resepsi yang luas dan mewah terasa dipengapi udara ketenangan. Dan Satya merasakan dirinya seolah sedang diburu: Desakan hebat dari dalam batinnya seakan memaksanya untuk menyelesaikan tugasnya secepat mungkin sebelum dirinya terjerat.

Satya mengawasi hadirin dengan sikap tenang namun waspada, sementara dirasakan tangan Lasmini yang dingin mencekam lengannya.

Tampak Duta Besar Nasutaran, seorang pria yang telah berumur, berperawakan tinggi kurus dengan rambut yang telah memutih.

Dari dokumen Seksi K, Satya mengetahui bahwa Dubes ini adalah tokoh yang jujur. Jabatan tinggi yang diperolehnya karena dedikasi dalam tugasnya bukan karena permainan politik yang kotor.

Di seberang ruangan terlihat Duta Besar Rasiu, yang dikenal oleh Satya sebagai Panglima dalam BGK, sedang berbincang-bincang dengan perwakilan Siggrin.

Perwakilan dari negara-negara kecil banyak yang tidak hadir, namun diplomat dari negara super- power termasuk Ponin, Cani, Jarmen Barat dan Perincas tak melewatkan kesempatan ini.

1
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
saya mampir 😇salam kenal 👋jika berkenan mampir juga 🙏
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: mksh ada kisah baru pasti seru🙏
Tenth_Soldier: Boleh...
total 2 replies
Guns
Maju terusss.. gua suka spionase
Guns
ini agak2 modern jamannya... udah ada pistol sama balon udara
Rosy
aku boleh baca yg ini nggak Bang TS
Tenth_Soldier: Boleh
total 1 replies
🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
kenapa aku liatnya sharelok yak/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Tenth_Soldier: bukan kamu itu si Ussy Kusumawati
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!