Melodi wanita karir yang terpaksa menikah dengan pria muda berusia 20 tahun yang memiliki jarak usia lima tahun lebih muda darinya.
Pernikahan terpaksa apakah bisa membawa warna baru dalam kehidupan Melodi yang penuh dengan kegelapan??
Ayo baca kelanjutannya ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
..."Pernahkah kalian berada pada situasi yang sulit untuk menolak tapi jika dipaksa juga membuat kalian menderita??"...
...*...
...*...
...*...
"Kak,, cepat datang ke rumah sakit sekarang!! Ayah pingsan" ucap Vika di telepon
Mendengar kabar itu tanpa memikirkan apapun Melodi langsung tancap gas dan pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi sang ayah. Walaupun rasa sakit dan benci yang dimiliki oleh nya kepada sang ayah tapi di dalam hatinya dia tidak pernah mau hal yang buruk terjadi kepada sang ayah. Jadi saat tahu sang ayah pingsan membuat Melodi jadi sangat khawatir dengan kesehatan sang ayah.
Sesampainya dia di rumah sakit, dia langsung bertemu dengan ibu tirinya yang duduk menangis di depan ruangan UGD
"Bagaimana kondisi ayahku??" Tanya Melodi kepada ibu tirinya itu
"Ayahmu tadi pingsan dan tidak sadarkan diri jadi ibu langsung menelepon ambulans dan membawanya ke sini,, sekarang Vika sedang berada di dalam untuk menangani ayahmu"
Melodi meremas tangannya karena merasa sangat takut jika terjadi sesuatu yang buruk kepada ayahnya karena baru tadi dia berbicara dengan ayahnya dengan perkataan yang sangat kasar dan dia mengira jika semua ini terjadi karena dirinya.
Dia mencoba untuk tidak menangis karena tidak mau terlihat lemah di depan orang lain terutama ibu tirinya, dia berjalan bolak balik di depan ruangan UGD karena tidak tenang dengan keadaan dari sang ayah di dalam.
Beberapa menit kemudian Vika keluar dari ruangan UGD dan dengan cepat Melodi langsung menghampirinya
"Apa yang terjadi pada ayahku??" Tanya Melodi dengan nada khawatir
"Untungnya ibu segera membawa ayah ke rumah sakit jika terlambat sedikit saja mungkin ayah akan mengalami stroke karena tekanan darahnya yang terlalu tinggi karena guncangan yang terlalu hebat"
"Lalu bagaimana kondisinya sekarang??"
"Emmm ayah baik-baik saja, perawatan beberapa hari di rumah sakit pasti akan membuat dia pulih kembali"
Melodi langsung lega karena mengetahui jika sang ayah sudah baik-baik saja
"Kalau begitu apakah aku bisa menemuinya??"
"Maaf kak, tapi ayah tidak ingin bertemu dengan kakak dan aku juga tidak bisa memaksanya bertemu dengan kakak karena dapat mempengaruhi kondisinya jika terlalu dipaksa"
Mendengar hal itu membuat Melodi menjadi sedih dan kecewa karena sang ayah benar-benar tidak mau menemuinya karena ucapannya tadi di rumah.
"Kalau begitu aku akan menunggu di depan ruangan UGD saja"
"Baiklah kak, kalau begitu aku masuk dulu dengan ibu"
Melodi hanya bisa melihat Vika dan ibu tirinya masuk ke dalam ruangan UGD sedangkan dia hanya bisa menunggu di depan dan berharap sang ayah mau bertemu dengannya.
Satu jam,,,,
Dua jam,,,,
Tiga jam kemudian Melodi masih setia menunggu di depan ruangan UGD tanpa pergi dari sana walaupun sejak tadi sudah banyak panggilan masuk dari kantor tempatnya bekerja yang ingin Melodi segera datang ke kantor tapi di abaikan olehnya.
Saat itu dia melihat Vika yang keluar dari ruangan UGD dan dengan cepat Viona langsung berlari menghampirinya
"Apa ayah sudah mau bertemu dengan ku??"
"Maaf kak, tapi ayah tetap tidak mau bertemu dengan kakak jadi sebaiknya kakak pulang saja dari pada menunggu tidak pasti di sini"
"Tapi,,," ucap Melodi yang tidak jadi karena Vika memilih pergi meninggalkan Melodi sendiri di sana.
Rasa kecewa dan sedih menjadi satu saat ini karena dia yang merupakan putri kandungnya malah tidak bisa masuk untuk bertemu dengan ayahnya sendiri dibandingkan dengan orang lain.
Karena tidak mendapatkan ijin untuk masuk maka Melodi memutuskan untuk pulang dan kembali lagi besok dan mencoba siapa tahu sang ayah sudah mau bertemu dengannya.
Sesampainya di apartemennya dia langsung mendapatkan banyak pesan masuk dari timnya di kantor yang mengatakan jika besok ada rapat penting yang harus dia hadir karena dia adalah ketua tim. Melodi menjadi sangat bingung untuk datang ke kantor atau pergi ke rumah sakit, tapi jika dia tidak datang ke kantor maka bosnya akan marah kepadanya karena sudah lalai dalam tanggung jawab sebagai ketua tim jadi Melodi memutuskan untuk datang ke kantor lalu setelah baru pergi ke rumah sakit menjenguk sang ayah.
Keesokan harinya di kantor dia langsung ditimpa banyak pertanyaan dari anak buahnya
"Bu ketua kenapa ibu kemarin tidak mengangkat telepon saya??" Ucap salah satu anak buahnya yang bernama Mita
"Maaf tapi kemarin saya ada urusan penting,, sebenarnya ada pertemuan apa hari ini??"
"Apa ibu tidak membuka email yang saya kirimkan tadi malam??"
"Tidak,, saya terlalu lelah jadi tidak membukanya"
"Baiklah kalau begitu saya akan menjelaskan singkat pada ibu,, hari ini kita ada meeting dengan klien dari perusahaan minuman Soda yang ingin bekerja sama dalam membuat logo untuk produk terbaru mereka"
"Apa kamu sudah mengetahui latar belakang perusahaan mereka??"
"Mereka adalah salah satu perusahaan minuman yang terkenal di Indonesia dan banyak produk nya yang diterima dengan baik di masyarakat karena mereka mengambil produk yang lumayan terjangkau untuk kalangan masyarakat dari bawah hingga atas"
"Lalu produk terbaru mereka apa yang berbeda dari produk lainnya??"
"Produk terbaru mereka adalah minuman soda kalengan yang di tunjukkan untuk golongan pemuda hingga orang dewasa dengan komposisi buah-buahan yang menyegarkan"
"Okeh saya mengerti, kalian semua bersiap untuk menyambut klien di ruang meeting dengan draft desain yang yang sudah kalian siapakan"
"Baik bu" ucap semua anggota timnya
Walaupun informasi yang dia dapatkan mendadak tapi dengan kemampuan dia bisa menyusun konsep yang sesuai dengan keinginan yang dibutuhkan oleh klien jadi posisinya sebagai ketua tim design tidak pernah diragukan lagi.
Melodi dengan kemampuan bicara yang begitu baik dapat meyakinkan klien untuk dapat bekerja sama dengan perusahaannya dalam proyek minuman itu dan tanpa merasa kesulitan sedikitpun dia langsung berhasil mendapatkan klien besar itu.
"Jadi dari informasi yang sudah saya kumpulkan mengenai produk terbaru yang akan anda luncurkan kami memiliki beberapa konsep yang sesuai dengan design kemasan minuman soda tersebut dan kami yakin anda pasti akan suka"
"Semua design ini sangat menarik tapi masih belum sesuai dengan produk yang akan kami launching kan,, produk kami selalu menjadi yang terbaik di pasaran tapi kami ingin menciptakan suatu kesan yang berbeda saat mereka meminum minuman soda yang kami produksi"
Melihat klien nya yang terlihat ragu dengan beberapa konsep design yang sudah diberikan, maka sudah saatnya dia mengeluarkan kemampuan berbicaranya.
"Maafkan kami atas ketidakpuasan yang anda rasakan, mendengar semua yang anda jelaskan maka saya memikirkan satu ide untuk menciptakan design kemasan yang simpel tapi terlihat menggoda dan disaat meminum minuman soda itu para konsumen akan sangat puas. Yang mana dengan menekankan pada varian setiap rasa maka hal itu akan menarik bagi para konsumen seperti membuat design yang terlihat lebih realistis pada rasa buah-buahan"
Dengan kemampuan yang di miliki oleh Melodi berhasil membuat kliennya merasa sangat senang dan puas dengan konsep yang diberikan
"Konsep yang sangat bagus,, kami merasa design itu sangat sesuai dengan produk terbaru kami"
"Kami sangat senang jika anda menyukai konsep yang kami tawarkan dan kami harap karja sama ini berjalan dengan lancar"
Akhirnya klien tersebut berhasil didapat oleh Melodi dan membuat semua anggota tim bertepuk tangan dengan bangga karena memiliki ketua tim yang begitu hebat.
"Wahhhh ibu ketua sangat hebat,"
"Tentu saja,, aku tidak akan membiarkan siapapun merasa kecewa dengan usaha ku"
"Maaf bu Melodi,, Pak Alex memanggil anda untuk datang ke ruangannya" ucap salah satu pegawai yang ingin Melodi datang ke kantor CEO.
"Baiklah,, saya akan segera ke sana"
Viona langsung datang ke ruangan CEO untuk menemui bosnya
"Permisi pak,," ucap Melodi sambil mengetuk pintu yang tidak tertutup.
Napak seorang pria muda yang begitu tampan dengan memakai jas sedang duduk sambil membaca beberapa berkas, pria muda itu ternyata tidak lain adalah bos dari Viona.
"Melodi,, masuklah"
"Baik pak,,"
"Ada apa bapak memanggil saya??"
"Duduklah,, saya sudah membaca pencapaianmu dalam bulan ini dan tim design memberikan kontribusi yang sangat memuaskan dan hal itu perlu di apresiasi"
"Semua itu kerja keras dari semua karyawan pak,,"
"Saya tahu, tapi itu semua juga berkat kemampuan yang kamu miliki dalam memimpin mereka dan saya sangat bangga"
Terlihat jika bos Melodi sangat baik kepadanya dan tergolong pada pria idaman karena di usia muda sudah bisa menjadi CEO yang begitu sukses.
"Tidak mungin bapak memanggil saya hanya untuk mengatakan hal ini kan??"
"Iya hanya kamu yang bisa mengerti saya,, jadi saya memanggil mu kesini selain ingin memberikan bonus pada tim design tapi juga ingin mengatakan jika perusahaan kita akan terlihat dalam kegiatan seminar di salah satu kampus dan saya ingin kamu yang mewakili perusahaan kita sebagai narasumber"
"Tapi pak,, bukankah masih ada tim-tim yang lain yang dapat mewakili perusahaan kita??"
"Iya kamu benar, tapi pihak kampus ingin narasumber tentang pengusaha sukses jadi saya rasa kamu sesuai dengan seminar itu"
"Tapi pak,,,"
"Saya ingin kamu memikirkannya dulu sebelum menolaknya,, lagi pula ini adalah kesempatan bagus untuk menunjukan keunggulan dari perusahaan kita diantara perusahaan lainnya"
Melodi tidak punya pilihan selain menyetujui keinginan bosnya itu
"Baik pak akan saya pertimbangkan"
"Baiklah,, ingat seminar itu tiga minggu lagi jadi jangan lupa mengabari saya jika kamu setuju untuk kesana"
Melodi keluar dengan wajah yang sangat lelah karena sejak kemarin banyak hal yang sudah terjadi di tambah hari ini yang begitu melelahkan membuatnya ingin sekali duduk dan bersantai sambil meminum segelas kopi. Tapi dia baru teringat jika dia harus ke rumah sakit untuk menjenguk sang ayah, jadi dia tidak punya waktu untuk dirinya sendiri.
Bersambung
terus berkarya